The Cursed Class | Produce X...

By Pearryy_

163K 26.1K 6.2K

Hanya karena sebuah buku suasana kelas menjadi begini?! 𝕀π•₯𝕒𝕣π•₯ : πŸ˜πŸ™/πŸ˜πŸ™/𝟚𝟘𝟚𝟘 π•–π•Ÿπ•• : πŸ™πŸ™/𝟘𝟝/𝟚... More

The Beginning
1
2
Start
3
4
5
6
Hanya Permulaan
7
8
9
10
11
11.5
Flashback (1)
Flashback (2)
Flashback (3)
Flashback (4)
Flashback (5)
Flashback (LAST)
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Last
Epilog [1]
Epilog [2]
Epilog [last]

Flashback (6)

2.7K 491 59
By Pearryy_

Minkyu baru saja ingin membuka buku itu tapi Yunseong langsung melarangnya.

"Jangan dibuka!"

Minkyu menghentikan aksinya.

"Kita gak tau itu buku apa. Oi Seobin, Jelasin sekarang jelasin ke kita!" Bentak Yunseong sambil mengcengkram jaket hitam yang dikenakan Seobin.

"Kalian sendiri ngapain disini?" Tanya Seobin sambil memberontak.

Yunseong melepaskan cengkramannya dan menatap tajam Seobin.

"Gue emang ada rencana menyelidiki sekolah malam ini, terus Minkyu habis shift malam, terus gue gak sengaja ketemu dia di gerbang. Sudah jelas? Sekarang giliran lu" Ujat Yunseong dengan dingin.

"Ada barang yang ketinggalan di perpustakaan"

Yunseong berdecik sebal, "Sepenting apasih sampai jam 10 lu ke gedung sekolah?"

"Bukan urusan lu. Sekarang balikin buku gue, itu buku diary!" Seobin membalikkan badannya dan siap merebut buku itu yang berada di tangan Minkyu.

Tapi Seobin kalah cepat, Yunseong keburu mendapatkan buku itu duluan.

"Buku diary? Yakin lu?" Yunseong membolak-balikkan sampulnya.

Sampul hitam, dilihat dari sampingnya pun sepertinya isi buku itu juga berwarna hitam.

"Ini, buku kutukan itu kan?" Pertanyaan Yunseong membuat Seobin diam membeku.

Gak lama kemudian Seobin mengangguk.

Lalu Yunseong melemparkan buku itu ke Seobin.

"A-apa?" Tanya Minkyu heran.

"Lu semua, ikut gue ke ruang pramuka"

Yunseong berjalan duluan, diikuti oleh Minkyu.

Sebenarnya ini adalah kesempatan besar untuk Seobin agar ia bisa kabur, tapi Yunseong mengatakan sesuatu yang membuatnya terpaksa mengikuti Yunseong.

"–Kalau lu mau nyawa lu selamat"













Klik!

Yunseong menyalakan lampu ruang pramuka. Seperti biasa, ruangan itu selalu bersih dan tertata rapih.

"Duduk" Ujar Yunseong dingin, menyuruh Seobin untuk duduk di hadapannya dan Minkyu di sampingnya.

"Sejak kapan buku itu menghantui lu?"

Seobin diam sejenak sekaligus menatap Yunseong gak percaya, intonasi suaranya gak sekasar tadi.

"Tiga hari.. Setelah masuk sekolah" Jawab Seobin sambil menunduk bersalah.

"Jawab sejujurnya ya, gue mau tau kenapa buku itu memilih lu.."

Gak hanya Seobin, Minkyu yang ada disebelahnya pun ikut merinding.

"S-Sumpah.. Gue gak tau apa-apa, tiba-tiba saja buku itu selalu menghantui gue.."

"Kayak... Malam hari gue memimpikan buku itu, buku itu selalu terbayang di hadapan gue.. Hingga.."

"Hingga?" Tanya Minkyu yang juga penasaran.

"Gue akhirnya menemukan buku itu di perpustakaan.. Setelah itu gak terjadi apa-apa.. Hingga, saat tulisan itu muncul di toilet lantai 4.."

Yunseong mendengarkan cerita dari Seobin dengan serius, "Bin, hati-hati ya"

"K-Kenapa?"

"Suatu saat nanti lu bakal ketahuan oleh satu kelas kalau lu yang membuka buku itu"

"T-Terus gimana? Apa ada cara menghentikannya? Gue sangat merasa bersalah.."

"Ada.."

"Apa itu?"
















"Membunuh lu"

Seobin meneguk ludahnya, "J-Jadi lu disini bakal membunuh gue?"

Tapi Yunseong menggeleng, "Gue gak akan melakukannya"

"Tapi gue takut mereka akan" Lalu Yunseong melirik ke Minkyu yang merupakan salah satu dari pengurus kelas.

"Gimana menurut lu, Kyu?"

"H-Hah? K-Kenapa gue?"

"Lu punya hak suara untuk melakukan pembunuhan Seobin atau enggak, lu ada dipihak mana?"

Minkyu menatap Seobin dengan kasihan, di lubuk hatinya pun dia sama sekali gak mau membunuh Seobin.

Apa ada cara lain?

"Tapi, dengan membunuh lu dan selagi kita belum lulus.. Bukan berarti kita sudah terbebas"

"Kalau nanti ada murid baru, kutukan itu akan muncul lagi" Jelas Yunseong.

Apa-apaan ini? Gila?

Seobin terus mengumpati dirinya dan sangat menyesali atas perbuatannya yang terlalu penasaran kepada buku itu.

Bayangkan jika posisi diri kalian adalah Seobin, kalian diberitahu kalau akan dibunuh.

Dia juga gak bisa sepenuhnya percaya dengan omongan Yunseong, bisa jadi Yunseong membohonginya dan menjadikan itu agar Seobin percaya dengannya. Lalu Yunseong bisa membunuh Seobin dengan gampang.

"Omongan ini hanya rahasia kita bertiga, jangan beritahu siapa-siapa" Ujar Yunseong lalu ia beranjak keluar dari ruangan.

"Seobin, ingat. Lu harus bisa memilih orang yang lu percaya, jangan sampai lu dikhianati" Finalnya.















Keesokan harinya, Seobin datang ke sekolah dengan keadaan berantakan.

Seperti kantung mata hitam, wajah pucat, rambut berantakan.

"Lu kenapa?" Tanya Eunsang khawatir, lalu ia duduk di tempat Minhee yang kosong.

Minhee hari ini sedang gak masuk, tentunya beberapa orang di kelas ini menjadi gak percaya kepadanya.

"Gue gakpapa kok, kemarin cuman gak bisa tidur"

Seobin melirik ke Yunseong yang mejanya bersebrangan dengannya.

Eunsang juga merasa curiga kepada Seobin, dia pun memerhatikan Seobin yang entahlah sedang melihat siapa.

Lalu atensinya tertuju ke sebuah benda di loker Seobin.

"Bin, simpan benda itu buruan" Bisik Eunsang.

"Hah, benda apa?"

Tiba-tiba saja Sihoon yang sedang lewat menyadari akan keberadaan benda itu.

"Itu apa Bin? Kok aneh gitu bukunya?" Tanya Sihoon.

Seobin diam membeku dan buru-buru Sihoon merampas buku itu.

"Ini apa, bin?!" Tanya Sihoon dengan keras yang berhasil menarik seluruh atensi kepadanya.

Seungwoo membulat gak percaya melihat buku itu.

Itu bukan... Buku itu kan?

"Warna hitam..." Gumam Jungmo.

"Seobin, tolong jelaskan ini buku apa?" Seru Seungwoo.

Yunseong yang mengetahui ini saatnya hanya manatap Seobin dengan datar.

Seobin menatap balik Yunseong, bermaksud meminta bantuan. Tapi Yunseong malah menggeleng pelan.

"Sorry bin, gue gak bisa bantu lo disaat ini"

"Yoon Seobin, jawab!" Tegas Jinhyuk yang merasakan pertanyaan Seungwoo tadi diabaikan.

Seobin menatap seluruh teman sekelasnya dengan panik campur takut.

Tapi kalau dia berbohong, masalahnya bakal lebih parah.

Yunseong aja yang baginya gak begitu ikut campur soal kutukan itu tau soal buku itu.

"I-Itu..."

"Itu apa??" Tanya Sihoon.

"B-Buku kutukan itu.."

Seobin menunduk lalu setelah beberapa detik kemudian dia langsung lari secepat mungkin dan kabur dari kelas.

"Hei, Seobin! Kenapa lari?!" Seru Yuvin yang langsung mengejar Seobin.

"Gue minta tiga orang lagi ikut Yuvin buat ngejar Seobin" Seru Jinhyuk, "Kalau benar ini buku kutukan itu, gue bakal mikir rencana buat menghentikan aksi buku ini"

Tiga orang yang merupakan Yohan, Seungyoun, dan Hangyul langsung lari menyusul Yuvin yang entah sekarang dimana.



Sedangkan di kelas, Jinhyuk sedang melihat-lihat sampul buku itu tanpa membukanya.

"Cover hitam dan logo bulan.. Dilihat-lihat seperti buku sihir ya?" Gumam Seungwoo yang juga sedang melihat-lihat sampul buku itu.

"Jadi sekarang kita gimana? Mau kita apakan Seobin tetap saja kutukan itu tetap berlanjut, kan?" Tanya Byungchan.

"Gue tau.. Tapi ini sedikit gila" Byungchan menoleh Sihoon dengan tatapan penasaran.

"Kita bunuh dia.."















"Dia gila apa? Membunuh?!" Omel Byungchan.

"Kalau soal membunuh gue gak mau ikutan.." Lirih Jinwoo.

"Gue juga" Sahut Dohyun.

"Apa ada cara untuk menghentikan mereka?" Tanya Keumdong sambil menggoyangkan lengan Yunseong.

Ucapan Sihoon tadi membuat suasana kelas langsung hening dan menatap Sihoon dengan kaget.

"Hoon, apa-apaan?!" Teriak Sejin.

"Membunuh? Sorry gue gak mau" Tegas Byungchan.

"Ck, dikira membunuh jalan keluarnya apa" Sindir Wooseok.

Tapi Jinhyuk dan Seungwoo justru malah menatap Sihoon seolah mereka setuju terhadap perkataan Sihoon.

"Hoon, ayo kita bicara" Ujar Jinhyuk.

Lalu Jungmo berdiri dan menghampiri mereka, "Gue ikut. Gue tau ruangan yang pas untuk kita bicara"

Dan kini Jinhyuk, Seungwoo, Jungmo, dan Sihoon pergi ke suatu tempat yang sepertinya adalah ruang pramuka.

Kini tersisa 21 orang di kelasnya.

Mereka saling melihat ke satu sama lain.

"Tapi bagi gue agak masuk akal kok"

Semua menatap Hyunbin dengan raut kaget.

"Seobin yang sudah membuka buku itu, jadi dia harus tanggung jawab kan atas perbuatannya?" Tanya Hyunbin.

"B-Benar.. Gue rasa ide itu gak buruk juga.. Lebih baik kita mengorbankan satu orang kan, dari pada kita semua mati" Tambah Hyeonsu.

"H-Hei kalian.. Kita bisa nyari cara lain kan selain membunuh?" Tanya Sejin sekaligus menenangkan atmosfer kelas yang makin memburuk.

"Kalau gitu apa?" Tanya Sunho.

Sejin meneguk ludah kasar, dia sendiri juga gak menemukan cara lainya.

"Kalau misalnya yang menjadi korban selanjutnya itu lu atau teman-teman lu, lu rela? Lebih baik kita menghilangkan satu orang kan dari pada banyak orang yang akan menjadi korban nanti?" Tanya Hyunbin.

"Sorry, gue tau ini sedikit kasar. Tapi mau gimana lagi? Kita sudah terkena kutukan itu, berarti kita sedang berada diambang kematian" Ujar Hyeonsu.

"Kalau diliat-liat benar juga sih" Changuk tersenyum miring ke arah teman-temannya lalu sebelum keluar dari kelas, ia mengucapkan "Gue akan menemui Jinhyuk sekarang untuk bekerja sama"

"Terserah apa pendapat kalian, gue gak peduli" Tegas Wooseok, "Silahkan buat rencana sesuai pemikiran kalian sendiri, gue gak ikutan" Lalu Wooseok membuka pintu kelas.

"Wooseok, tungg–"

"Gak usah ikutin gue" Ujar Wooseok dengan nada menyeramkan, membuat Byungchan berjalan mundur dan kembali ke tempat duduknya.




"Si Minhee kemana sih? Justru karena dia gak masuk, malah membuat kita curiga kan" Rengek Dongpyo, "Apalagi soal pisau itu.. Dia belum menjelaskannya ke kita"

"Hmm.. Dia selalu menjawab kalau dirinya gak tau, padahal pulang sekolah kemarin jelas-jelas gue lihat dia memasukkan pisau itu ke dalam tasnya" Ujar Keumdong yang kebetulan tempat duduknya dekat dengan Minhee.

Krieekk

Seungwoo masuk ke kelas disusul oleh beberapa orang.

"Gue sudah dapat penjelasan dari Sihoon"

Suasana kelas langsung hening hingga Jinhyuk melanjutkan kalimat Seungwoo.

"Kita akan melakukan pembunuhan secepatnya"




















To be continued...




Masih ada satu chapter lagi yaa..

Ternyata chapter ini lebih panjang dari dugaan author :") maapkan














Continue Reading

You'll Also Like

24.4K 1.6K 39
[COMPLETED!] THANKS FOR YOUR PARTICIPATION! Official treasure Wattpad 1st event! ❀ Valentine days! Kami membuka kesempatan untuk kamu berpartisipasi...
219K 23.5K 22
[ LONG HIATUS ] [ Bighit Theory ; TXT ] Hanya Kumpulan Teori TXT dari Pre-DEBUT hingga Sekarang Bahasa Indonesia Since. 2019.01.20 Dimohon untuk can...
200K 5.7K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. πŸ“Œ "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...
6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...