My Cold Prince 2 || (T A M A...

By hananayajy_

2.8M 254K 123K

✒DILARANG MENJIPLAK!! ✨BAGIAN 2 'MY COLD PRINCE' (Sebelum membaca ini, baca dulu MY BOY IS COLD PRINCE & MY C... More

P R O L O G
1. Kerinduan yang terdalam
2. Rasa Bersalah.
3. Waktu
4. Reinkarnasi?
5. All The Moments
6. Ingin bahagia
7. Keinginan Arkan
8. Seperti Arkan
9. London & Lombok (Read Note)
10. London & Lombok 2
PENTING!
11. - What your dream? || Read Note!
12. - Pertanda
13. - Kemungkinan || QnA?
14. - Pembunuh?
15. - Tentang Luka
16. - Kebenaran
17. - Find You
18. - Find You 2
19. - All of my life [READ NOTE]
20. - Wake Up
21. - Bubur
H I M B A U A N
22. - Jangan sakit lagi
23. - About Arkan & Ben || READ NOTE
OPEN PO NOVEL MBCP
24. - Maaf
25. - Maaf ... ( READ NOTE )
26. - Surat Terakhir Ken
27. - Keputusan
28. - Thames River
29. - Don't go away
30. - Akhir Cerita Kita
30. - Rencana Maura
31. - Akhir cerita kita
32. - Menghilangnya Maura
33. - Menyerah (READ NOTE)
34. - Titik permasalahan
35. - Pertemuan dari sebuah rencana
36. - Marry me
37. - Trauma lain
38. - Papa untuk Angel
39. - Menjijikan
39 B. - Sebuah foto
40. - Perpisahan (ENDING)
E N D I N G
E P I L O G

24. - Blood and Tears (READ NOTE)

59.6K 5.5K 1.4K
By hananayajy_

"Perpisahan selalu meninggalkan luka"

Maura Carissa Wijaya.

☃☃☃

"Gue tau lo benci sama gue, Ben" lanjut Maura pelan. Dan itu membuat Ben menyorotnya dalam.

Ben pun mengangguk. "Lo bener, gue emang benci sama lo"

Maura terdiam, gadis itu mengatupkan bibirnya setelah mendengar penuturan Ben padanya. Maura sudah sering rasanya di benci oleh orang-orang di sekitarnya dulu. Bagaimana dulunya ia di siksa begitu keji oleh Samuel, Fiona yang selalu membully-nya dan membakar jaket pemberian Ivanka, Aretha dan geng Fiona yang menyiksanya di gudang sekolah, lalu Kinara yang nyaris saja memecahkan kepalanya jika Arkan tidak datang menyelamatkannya.

Semuanya Maura alami. Siksaan, hinaan dan ujaran keencian yang dilayangkan padanya. Maura menerima itu semua dengan ikhlas. Namun berbeda saat Ben mengatakan kalimat kebencian padanya, entah kenapa hati Maura terasa berdenyut.

"Kenapa?" tanya Maura dengan nada yang bergetar.

"Karena lo hidup di atas kematian Ken"

Jawaban Ben membuat Maura seperti merasakan ribuan tikaman di sekujur tubuhnya. Air mata Maura menetes membasahi pipi kanannya. Jika ia bisa memilih, ia tak ingin Ken menjadi pendonornya.

"Ben, gue juga gak mau ini terjadi-"

"Gue tau" potong Ben. "Tapi semuanya udah terlanjur, Ra"

Maura tertunduk, merenung sejenak. Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Kenapa sesulit ini jalan hidupnya? Maura tak pernah mengerti apa rencana Tuhan, kenapa harus ada perpisahan setelah pertemuan? Kenapa Ken pergi secepat ini setelah pertemuan mereka yang mengesankan?

"Gue ngerasa marah waktu tau Ken donorin matanya tanpa sepengetahuan gue, mereka semua rahasiain itu dari gue. Gue gak di kasih tau siapa penerimanya"

"Gue mencoba untuk cari tau sendiri, sampe akhirnya gue tau kalo Om Edgar dalang dari semua ini"

Maura terkejut. "Om Edgar?" Ben mengangguk.

"Om Edgar yang rencanain semua ini, tentang operasi donor mata Ken ke elo, dan soal kematian Arkan, dia yang atur semua. Reyhan juga ikut turun tangan nyembunyiin Arkan dan buat lo makin terpuruk dan merasa bersalah"

"T-tapi kenapa? Terus hubungannya sama lo yang benci gue?"

Ben menghela napas panjangnya lagi. "Seperti yang gue bilang, dokter dan Om Edgar merahasiakan hal itu dari gue, gue sama sekali gak di kasih tau soal Ken yang jadi pendonor. Gue pikir, mungkin lo juga tau soal ini karena lo si penerimanya"

Maura menggeleng menampik ucapan Ben.

"Setelah kejadian itu, gue coba cari tau keberadaan lo, sampai akhirnya gue dapet info kalo lo tinggal di London"

"Jadi tujuan lo ke sini ...." Maura menggantungkan ucapannya.

Ben mengangguk singkat. "Gue berniat bales dendam ke elo" ujarnya.

"Ben ..." lirih Maura.

"Ken punya sifat yang dewasa, meskipun dia lebih muda setahun dari gue, sikap dia itu kayak sosok seorang kakak buat gue. Dia selalu bantu gue mecahin masalah, selalu ada saat gue butuh dia dan kata-kata semangat dia buat gue termotivasi"

"Ben ..." gumam Maura sendu. Gadis itu juga merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian Ken. Benar perkataan Ben, Ken memiliki sifat yang dewasa dan bertanggung jawab, meskipun hanya sesaat mengenal cowok itu, tapi Maura bisa menilai bagaimana baiknya Ken saat itu.

"Sebelumnya, nyokap pernah bilang kalo gue bukan anak kandungnya. Tapi dia bilang kalo gue punya adek yang wajahnya hampir mirip kayak gue, cuma nyokap gak tau di mana dia tinggal. Setelah itu Ken berusaha nyari dia dengan bantuan bokap tanpa gue minta."

"Sampe akhirnya lo pertemuin Ken sama Arkan. Di situ Ken ngerasa kalo Arkan adek kandung gue dan langsung nelpon nyokap saat itu juga, di saat yang sama ortu juga udah ngumpulin bukti-bukti kuat yang membenarkan kalo Arkan adek kandung gue"

"Dan Ken pulang hari itu, mereka mau bantu gue buat nemuin keluarga asli gue" lanjut Ben.

"Gue berusaha cegah mereka yang berencana ke rumah Arkan untuk nyeritain semuanya. Perasaan gue udah buruk tentang rencana mereka yang bakal pergi ke sana, gue udah cegah mereka, tapi ...." Ben menghentikan kalimatnya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Maura ikut menitihkan air matanya saat terdengar isak tangis Ben. Sungguh Maura sangat mengerti bagaimana perasaan Ben saat ini, hancur pastinya. Begitu juga pun dengan dirinya.

Ben mengusap wajahnya kasar lalu melanjutkan ceritanya. "We are gone ... itu kata nyokap dan dia minta gue buat jaga diri setelah mereka pergi nanti. Tanpa gue sadari kalo mereka pamit pergi bukan untuk sebentar ..."

"Tapi untuk selama-lamanya" sambung Ben.

"Gue gak pernah minta mereka buat cari keluarga asli gue, Ra. Gue udah terlalu nyaman dan sayang sama mereka. Punya mereka di hidup gue aja udah cukup buat gue bahagia meskipun mereka gak bergelimang harta"

"Sekarang gue udah kehilangan mereka, keluarga yang bener-bener keluarga buat gue"

Maura terisak, ia sudah tidak bisa lagi membendung tangisannya.

Ben mengusap air matanya dan menoleh. "Lo tau alasan kenapa Ken donorin matanya ke lo?" tanya Ben, Maura menggeleng pelan.

"He fell in love at first sight with you" ujar Ben yang membuat Maura terhenyak di tempatnya. Terdiam seribu bahasa dengan otaknya yang mendadak kosong setelah Ben mengatakan hal itu.

Tidak mungkin, pasti Ben hanya bercanda. Pikir Maura.

Maura menggeleng. "Ben-"

"Gue serius" potong Ben menangkap keraguan di mata Maura. Cowok itu lalu tertawa hambar.

"Dunia sempit, bukan?" katanya. Maura tidak menjawabnya, gadis itu masih terlihat syok mendengar fakta itu. Bagaimana bisa? Pertemuan itu hanya sekejap tapi kenapa Ken ...

"Cinta gak mandang tempat dan seberapa mereka kenal, Ra. Tapi cinta datang di saat waktu yang tepat dan pada orang yang tepat juga" Ben menjelaskan.

Maura mendengarkan, namun perkataan Ben itu tidak bisa di cerna oleh pikirannya.

Tiba-tiba sebuah pertanyaan pun muncul di kepalanya, Maura menoleh ke arah Ben.

"Kalo lo benci sama gue kenapa lo bersikap baik sama gue? Selalu jadi penyemangat buat gue, kenapa?"

Ben tersenyum tipis. "Lo udah tau jawabannya, Ra" ujarnya.

Bodoh. Tentu saja Maura tau alasannya, itu karena Maura kekasih Arkan dan Arkan adalah adik kandung Ben. Ben bersikap seperti itu padanya hanya karena ia merasa bertanggung jawab sebagai kakak Arkan.

Maura sontak menahan Ben ketika cowok itu bangkit berdiri. Ben menoleh, menurunkan pandangannya menatap Maura.

"Gue minta maaf ..."

Ben melepaskan cekalan tangan Maura darinya. "Gak perlu minta maaf," jeda Ben, cowok itu pun lalu menghela napas panjangnya. "Gue bingung sama rencana Tuhan"

Maura menatap Ben dengan raut bingungnya.

"Entah ini takdir ... atau memang kehadiran lo itu membawa kesialan buat semua orang" cetus Ben membuat Maura merasakan sakit di hatinya saat Ben mengatakan itu.

☃☃☃

Maura berjalan gontai dengan wajah pucatnya di sepanjang jalan trotoar, gadis itu beberapa kali tak sengaja menabrak para pejalan kaki di depannya. Pandangan Maura kosong dengan pikirannya yang bercabang mengenai perkataan Ben tadi.

Kenapa sesulit ini hidupnya? Maura pun tak menyangka akan seperti ini jadinya.

Jika bisa memilih, Maura ingin mengulang waktu untuk memperbaiki keadaan. Maura ingin kembali ke masa itu, saat Ken menyelamatkannya. Maura ingin memilih untuk tidak bertemu Ken saja jika pada akhirnya bagian dari tubuh Ken ada pada dirinya saat ini.

Semuanya terasa menyakitkan untuknya. Kenapa? Kenapa harus seperti ini jalan hidupnya? Hidup hanya untuk menyakiti orang lain, kenapa Maura harus hidup seperti ini?

Maura merasa bersalah, kepergian Ken membuat orang-orang di sekitarnya itu tersakiti, dan itu karenanya. Kenapa Ken mendonorkan mata-nya untuk dirinya?

"Entah ini takdir ... atau memang kehadiran lo itu membawa kesialan buat semua orang"

Kalimat itu seperti,

"Dasar anak sial!"

Tersentak, tubuh Maura pun meluruh lemas ketika kalimat yang Samuel ucapkan saat dulu kembali terngiang di kepalanya. Tubuh Maura bergetar, Maura masih trauma dengan masa lalunya yang kelam itu. Dunianya yang gelap dan selalu di hiasi dengan luka dan tangisan di hidupnya.

Maura menjerit sesaat, mengabaikan tatapan aneh beberapa orang di sekitarnya. Tak peduli jika dirinya di anggap gila karena tergeletak di tengah jalanan trotoar dan menangis di sana. Maura benar-benar merasa lemah, tak ada kekuatan lagi di dalam dirinya.

Semua perisainya sudah di hancurkan begitu saja.

Tubuhnya keringat dingin dan semakin bergetar kuat, napasnya tersendat-sendat dan pandangannya mulai mengabur. Maura mencoba bertahan atas kesadarannya hingga Joe datang menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Ra, lo gapapa?"

Seperti orang yang tak punya akal, Maura menggeleng kencang sembari menangis pilu. Gadis itu menjambak rambutnya hingga membuat Joe menarik tangannya menjauh untuk tidak melakukan hal itu pada dirinya sendiri.

"Ra, lo kenapa?"

Bukannya menjawab, Maura malah mendorong Joe menjauh darinya hingga cowok itu pun terjungkal ke belakang.

"Pergi ...! Jangan deketin gue Joe ... Gue pembawa sial ...!" racaunya.

Joe membenarkan posisinya lalu menggeleng. "Nggak, Ra. Lo bukan pembawa sial"

Maura menggeleng kencang. "Gue sial! Gue pembawa sial! Ayah Samuel bener ... gue emang pembawa sial ,,, hiks"

"Shhtt, Ra. Gue gak pernah mandang lo seperti itu, yang gue tau lo cewek kuat" ujar Joe, namun lagi-lagi Maura menggeleng berusaha menampiknya.

"GUE PEMBAWA SIAL JOE! KEHADIRAN GUE SELALU MEMBUAT BENCANA BUAT ORANG-ORANG DI SEKITAR GUE! BUNDA, ARKAN, LALU KEN, MEREKA CELAKA GARA-GARA GUE! MEREKA MATI JUGA GARA-GARA GUE! GUE PEMBAWA SIAL JOE!"

"Itu gak bener, Ra"

"TAU APA LO TENTANG GUE?! GUE GAK PANTES HIDUP JOE! GUE JADIIN MEREKA TUMBAL UNTUK KEHIDUPAN GUE SENDIRI! GUE EGOIS!"

"Ra-" Maura kembali mendorong Joe.

"MENDING LO PERGI DARI SINI!" teriak Maura.

"PERGI SEBELUM LO JADI KORBAN KESIALAN GUE SELANJUTNYA!" teriak Maura sebelum gadis itu benar-benar ambruk tak sadarkan diri.

☃☃☃

Hai semua!! Apa kabar kalian? Masih pada betah di rumah kan? Apa mulai bosen?

Gimana menurut kalian ttg part ini?

Hana balik bawa kabar gembira nih😋

Udah tau kalo mulai besok novel MY BOY IS COLD PRINCE open PO?

Yang belum tau hana jelasin yaa...

Open PO MY BOY IS COLD PRINCE dari tgl 5-10 April 2020 jam 06.00 pagi

Harga Novel untuk PO Rp. 106.400 (Sudah dapat ttd hana, blocknote, dan 3 polaroid A.M)

Via pemesanan melalui Whatsapp ya : 0877 8719 4752

Novel terbatas! (Hanya 100 buku saja) Dan bagi 100 pemesan pertama akan mendapatkan nomor undian, dan satu orang akan mendapatkan .... (Rahasia:v)

Transfer melalui BCA, BANK BRI, BNI, OVO, DANA, dan GOPAY (Keterangan cek IG : Gloriouspublisher16 atau Hananayajy_ (lihat di highlight))

Yang sudah Transfer, berarti sudah membooking pemesanan novel+nomor undian

Untuk info ongkir ongkir, pemesanan dll silahkan kontak WA di atas yaa

Yang bosen gabisa ngapa"in di rumah nih mending pesen novelnya😆

Selamat malam semua❤

Terima kasih sudah menjadi bagian dari A.M FAMILY
❤🌹❤🌹❤🌹

Hana dan A.M dkk sayang kalian
❤❤❤

Jangan lupa jemput A.M couple besok yaaa
🌹See you🌹

Continue Reading

You'll Also Like

8.1M 606K 46
FOLLOW SEBELUM MEMBACA BIAR GAK ADA PART YANG ERROR PAS BACA‼️ [ Genre : Humor-fiksiremaja ] Plagiat saja, jika otakmu sudah tidak bisa berpikir 🤭 D...
605K 16.9K 49
Cerita sudh end ya guys, buru baca sebelum BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT. Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu...
1.4M 100K 43
"Karena semesta tahu, gerhana ada karena bantuan cahaya." Gerhana Kavindra. Galak, tegas, suka memerintah, dan tidak suka di lawan. Lelaki y...
1.8M 192K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...