Diary,
Kemarin untuk pertama kalinya aku mengobrol dengan Taehyun.
pria yg terkenal sangat dingin. Tapi dilain sisi, aku tahu dia itu tidak tegaan.
Dia bahkan mau mengantarkanku pulang padahal yang ku tahu dia itu seperti alergi dengan wanita.
~Kim Ayra~
My Cold Neighbor
Weekend itu enaknya ngapain? Tidor sampe siang yakaann.
Kayak Ayra ini, matahari udah naik tapi dia masih selimutan sambil meluk guling.
"AYRA!"
Gaada jawaban, sampe akhirnya perempuan paruh baya yg tadi manggil Ayra itu masuk ke kamar anak semata wayangnya.
"Ya ampun anak gadis jam segini belum bangun.." Bundanya ngelus dada dong.
Bunda Ayra nyilakin gordennya, dan itu sukses ngebuat si gadisnya terusik.
"Bangun sayang. Kamu tidur jam berapa si sampe ngebo gini.."
"Iih bunda, lagian ini kan hari sabtu."
"Bangun ayo, mandi sekarang terus bantuin bunda bikin kue."
Ayra beranjak duduk, dia natap Bundanya bingung.
"Mau ada acara apa bun?"
"Gak ada, ini buat nyambut kedatangan tetangga baru kita."
"Tetangga baru?"
"Iya, katanya rumah didepan bakal ada yg ngisi. Makanya ayo cepetan bantuin bunda."
"Iya-iya, Ayra mandi dulu."
Bundanya senyum terus keluar dari kamar Ayra.
"Hahh tetangga baru doang, sampe gangguin tidur indah anaknya."
Ayra beranjak ngambil handuk terus masuk kamar mandi.
Di lantai bawah, Bundanya Ayra nyamperin suaminya yg lagi duduk dikursi teras sambil baca koran.
"Anakku udah bangun?" Tanya Kim Seokjin, ayahnya Ayra.
"Baru aja bangun, kalo nggak dibangunin mah gak tau tuh bakal bangun jam berapa." Kim Neehra, bundanya Ayra.
Seokjin terkekeh, "Dasar anak gadis satu-satunya, agak susah ya."
"Makanya kamu jangan terlalu manjain dia."
"Ya gimana lagi, dia anak kita satu-satunya. Udah gitu aku kan emang kepengen banget anak cewek."
"Jangan terlalu berlebihan, nanti dia makin susah di atur."
"Iya sayang, katanya mau bikin kue?"
Neehra nepuk jidatnya bikin Seokjin senyum.
"Keenakan ngomelin suami ya begitu,"
"Iishh.."
Neehra langsung masuk rumah lagi ninggalin suaminya yg ngetawain dia.
Di dapur, Neehra mulai sibuk sama bahan-bahan. Nggak lama kemudian Ayra nyamperin.
"Pagi Bunda!" Sapa Ayra ceria.
"Ini udah siang Ay."
Ayra cengengesan doang.
"Emang tetangga barunya udah datang ya bun?"
"Belum, tapi kalo udah bikin kan enak tinggal ngasih."
Ayra ngangguk-ngangguk terus dia langsung cekatan bantuin Bundanya bikin kue.
My Cold Neighbor
Taehyun natap sekelilingnya saat dia turun dari mobil bareng keluarganya.
'Loh--' batin Taehyun.
"Bagus kan kompleknya? Deket taman, asri pokoknya." Ucap Kang Seungyoon, ayah Taehyun.
Taehyun nggak jadi ngebatin, dia langsung noleh ke ayahnya.
"Bagus banget Yah, Taera kayaknya betah nih disini." Ucap Taera, adik perempuannya Taehyun.
"Taehyun, ayo bantuin ayah bawa barang-barangnya." Ucap Kang Jihye, bundanya Taehyun.
Taehyun ngangguk terus dia buka bagasi mobilnya, dia sama Seungyoon nurun-nurunin barang-barang mereka.
Jihye sama Taera juga ikut bawain barang-barangnya masuk ke dalam rumah.
Pas masuk rumah, Taehyun mulai sedikit kagum sama rumahnya.
"Rapi."
Seungyoon sama Jihye senyum.
"Semoga kamu betah tinggal disini ya Tae," - Seungyoun.
Taehyun natap Ayahnya,
"Ya, semoga ya Yah. Masih belum move on sama rumah kita."
"Ini juga rumah kita bang, ini nggak kalah bagus kok." Ucap Taera dengan senyum cerianya.
Taehyun jadi ikutan senyum.
"Yaudah kita mulai beres-beres yuk." Ujar Jihye.
"Ayooo!" Taera sama Seungyoon jawab semangat banget.
Taehyun senyum tipis, kalo rumah ini bisa bikin keluarganya lebih harmonis lagi, dia akan coba buat nyamanin diri disini.
My Cold Neighbor
Minjee nurunin anak tangga dengan terburu-buru.
"Kak Yinma!"
"Ya Jee!"
"Heh jangan buru-buru, nanti jatuh!" Tegur Yoongi yg lagi duduk disofa ruang keluarga.
Minjee nyengir doang, Minjee nyamperin kakak iparnya yg lagi masak.
"Wangi banget nih masakannya."
Yinma senyum, "kok udah bangun? Kata Yoongi, kamu suka bangun siang kalo weekend."
"Kan ini mah nginep, gak enak lah sama kakak ipar."
Yinma terkekeh, dia tuh gemes banget sama kelakuan adik iparnya. Kadang jutek kadang manja, sama kayak Yoongi nya.
"Kakak mah santai kok, kalo orang masih ngantuk masa dimarahin sih, kecuali kalo ada kegiatan pagi-pagi, baru tuh dibangunin."
"Uuhh emang kakak ipar terbaik deh.."
Minjee meluk Yinma dari samping, Yinmanya ngelus lengan Minjee.
"Oh iya kak, Yooma kemana?" Tanya Minjee setelah dia ngelepas pelukan.
"Bukannya sama Yoongi ya?"
"Nggak, tadi Bang Yoongi sendirian."
"Eh, tanyain gih.."
Minjee ngangguk. Dia jalan kearah ruang keluarga dimana Yoongi berada.
"Bang,"
"Hm," mata Yoongi masih fokus natap televisi.
"Yooma mana?"
"Tadi di ajak main sama tetangga, susulin gih takutnya dia ngompol."
"Dimana?"
"Tetangga samping kiri."
"Oke."
Akhirnya Minjee keluar dari rumah abangnya, dia ngehirup udara sejuk di jam yg menuju siang ini.
Minjee jalan santai ke rumah tetangga sebelah kiri Yoongi, dia ngetuk pintu rumah tetangga itu.
"Permisiii,"
"Yaa?"
"Mau jemput Yooma."
"Oh sebentar."
Minjee natap sekeliling, dia tuh pengennya setiap weekend nginep dirumah Yoongi. Suasananya sejuk, dan ini pertama kalinya banget Minjee bisa nginep dirumah abangnya.
Ceklek
Minjee noleh kearah pintu, dia melotot ngeliat sosok cowok yg keluar dari rumah itu sambil gendong Yooma.
Cowok itunya juga kaget.
"Yeonjun?!"
"Min jeera!"
Minjee ngedengus, "berhenti manggil gw jeera."
"Lo ngapain disini?"
"Lo gak denger tadi gw ngomong apa? Gw mau jemput Yooma."
"Emang lo siapanya Yooma? Wah lo mau nyulik Yooma ya!"
"Yeu si anjir, kalo gw culik mana mungkin gw tau namanya."
"Oh iya ya. Ya terus lo siapanya Yooma?"
"Gw--"
"Aunty!"
Yeonjun sama Minjee auto natap Yooma yg masih di gendongan Yeonjun.
"Noh denger? Gw tantenya."
"Jadi, lo itu adiknya Bang Yoongi?"
"Iya. Udah siniin Yooma nya."
"Eh nanti lah, gw masih mau main sama Yooma."
"Iihh tapi hari ini gw belum gendong Yooma."
"Lo pasti baru bangun kan? Makanya keduluan gw."
"Baru bangun juga udah mandi."
"Gw gak nanya si."
Minjee geregetan sama sikapnya Yeonjun.
Yooma si mungil berusia tiga tahunan itu ketawa dalam gendongan Yeonjun.
"Eh Yooma, kenapa ketawa?" Tanya Yeonjun.
"Muta aunty yucuu."
Yeonjun natap Minjee.
"Muka aunty lucu? Hah lucuan juga muka uncle.."
"Dih lucu darimana.. udah siniin Yooma nya, gw belum main sama Yooma."
"Ntar dulu gw pinjem dulu.."
"Pinjem lu kata barang apa."
"Yg adil, main aja bareng-bareng." Ucap Ibunya Yeonjun yg keluar gara-gara denger keributan.
"Eh tante," Minjee nyium punggung tangan Ibunya Yeonjun.
Ibu Yeonjun senyum, "Adiknya Yoongi ya?"
"Iya tante."
"Gih sana ajak main Yooma nya, hitung-hitung latihan jadi orang tua."
"Ibuuu," desis Yeonjun.
Ibunya malah terkekeh lalu kembali masuk ke rumah.
Yeonjun sama Minjee saling natap.
"Mau nggak?" Tanya Yeonjun.
"Yaudah ayo, ini demi nemenin Yooma ya."
"Iye, gw juga demi bisa main sama Yooma."
"Tapi gw pengen gendong Yooma." Rengek Minjee.
Deg
Yeonjun sontak natap Minjee, entah kenapa jantungnya kayak berdetak dua kali lebih cepat setelah denger rengekan Minje.
Yeonjun ngangguk, Minjee langsung ngambil Yooma dari gendongan Yeonjun.
"Aunty, uncle, ayo jayan-jayan." Ajak Yooma.
"Ayooo!" Ucap Minjee semangat.
Minjee jalan duluan ninggalin Yeonjun yg masih terpaku diteras.
Yeonjun otomatis senyum liat Minjee yg ngangkat-ngangkat Yooma sampe Yooma nya ketawa.
Terus Minjee noleh ke Yeonjun,
"Ayo, ikut gak?"
Yeonjun langsung sadar dan dia langsung nyusul Minjee.
'Mikirin apa si gw, masa gw suka sama preman kutub.'
My Cold Neighbor
Seonghee duduk disamping abang sepupunya yg lagi main kerumah dia.
"How are you bang?"
"Heleh sok inggris lu, nilai bahasa inggris lu aja dibawah rata-rata."
Seonghee be like.
"Serah lu lah, kak Jiyoon sama Jinwoo mana?"
Jinwoo: anaknya Jimin sama Jiyoon.
"Lagi main dihalaman."
Seonghee ngangguk-ngangguk, dia buka Hp nya.
"Yeuu bukannya bantuin Mommy lo didapur, malah sibuk Hp."
"Nanti kalo mommy butuh bantuin, pasti manggil gw kok."
Jimin geleng-geleng, udah hapal dia mah sama sifat-sikapnya si Seonghee.
"Hee,"
"Yes.."
"Gimana Beomgyu?"
Seonghee ngeletakin hp nya dipaha, dia natap Jimin yg juga lagi natap dia.
"Putus sekitar dua minggu yg lalu."
"Lah kenapa jir?" Papa gahol ya begini, ngomongnya kek seumuran aja sama Seonghee nya😂.
"Dia selingkuh."
"Masa si?"
"Iya, gw liat sendiri dia ciuman sama temen seangkatan gw."
"Gini Hee, gw kan udah kenal lama tuh sama Beomgyu, sejak kalian pacaran lah, udah hampir dua tahun loh kalian pacaran. Dan selama ini dia nggak pernah macem-macem kan?"
"Ya mungkin aja dia udah selingkuh sejak lama tapi gw baru taunya sekarang."
"Nggak-nggak.. gw yakin pasti ada salah paham,"
"Ah lo mah bang sama aja ngomongnya sama Beomgyu.. udah lah gw mau main aja sama kak Jiyoon sama Jinwoo."
Seonghee beranjak keluar rumah.
Jiminnya masih mikir.
"Yg gw tau? Beomgyu itu cinta setengah mati ke Seonghee.. masa si dia selingkuh.."
My Cold Neighbor
Seokjin masuk ke dapur, senyumnya terukir setelah liat pemandangan manis.
Istri sama anaknya lagi ngehias kue buatan mereka.
"Ehem!"
Ayra sama Neehra noleh ke Seokjin, mereka senyum manis.
"Udah selesai belum? Tetangga barunya udah dateng dari satu jam yg lalu tuh."
"Udah dong Yah, liat nih bagus kan kue nya." Ucap Ayra yg ceria banget.
Neehra ngelirik sinis ke anaknya.
"Tadi sempat gagal satu kali loh Yah gara-gara dia numpahin tepung terigunya banyak banget."
Ayra nyengir watados bikin Seokjinnya terkekeh.
"Udah sana anterin sama Ayra."
"Loh? Ya sama Ayah Bunda juga dong, biar enak nyambut nya."
"Bunda belum mandi." - Neehra.
"Ayah mau siap-siap biar keliatan ganteng didepan tetangga baru kita."
Neehra sontak mukul lengan Seokjin bikin Seokjinnya meringis.
"Awas kalo caper sama istrinya ya!"
"Ya ampun nggak Bun, Ayah cuma sayang Bunda."
Ayra geleng kepala, daripada dia ngeliat debat orang tuanya lebih baik Ayra langsung aja bawa kue nya pergi.
Seokjin yg sadar anaknya udah pergi langsung senyum bikin istrinya bingung.
"Ngapain kamu senyum-senyum?" Tanya Neehra dengan curiga.
Seokjin natap Neehra.
"Tadi aku udah sempat nyambut tetangga barunya, dan anak sulungnya itu yg seumuran sama Ayra, ganteng terus sopan lagi."
Neehra yg ngerti maksud Seokjin pun langsung ngangguk-ngangguk sambil senyum misterius.
Sedangkan Ayra nya sekarang udah didepan rumah tetangga barunya, dia sempat saling sapa sama tetangga yg lain yg duluan ketemu sama tetangga baru mereka.
"Permisi!"
"Iyaaa!"
Keluar gadis manis yg langsung senyum ke Ayra.
"Halo, aku Ayra dari rumah depan."
"Waahh tetangga depan, Ayah Bunda Abang ada tetangga depan rumah kita nih!" Teriak Taera.
"Ajak masuk dong Ra." Suara Bundanya.
Taera natap Ayra.
"Ayo masuk dulu kak,"
"Oh iya.."
Mereka berdua masuk dan ketemu sama Ayahnya Taera yg baru aja selesai beresin ruang tamu.
"Silahkan duduk nak," ucap Seungyoon.
"Iya Om. Oh ini kue dari Bunda."
Seungyoon nerima kue dari Ayra terus ditaruh dimeja.
"Makasih banyak loh."
"Sama-sama Om."
"Eehh anaknya Pak Seokjin ya?" Tanya Jihye yg tiba-tiba keluar dari arah dapur.
"Iya tante."
Ayra hampir aja lupa, dia langsung cium punggung tangan dua insan paruh baya itu.
"Kak, kenalin nama aku Taera. Aku masih kelas 3 SMP."
Ayra senyum, "Salam kenal ya."
"Duduk dulu sayang, Ayah sama Bunda kamu kesini kan?" Tanya Jihye.
"Iya tante, nyusul katanya." Ujar Ayra sambil duduk disofa.
"Bun, buatin minum dooong buat Ayra.." ujar Seungyoon.
"Oh iya hampir lupa, sebentar ya nak." Jihye langsung ke dapur lagi.
"Eh gak usah repot-repot tante,"
"Gapapa." Ini Seungyoun yg ngomong, sambil senyum lagi.
'Ramah-ramah banget.' Batin Ayra.
"Taera temenin kak Ayra dulu ya, Ayah mau panggilin Abang."
"Iya Yah."
Seungyoon beranjak ke lantai dua, Taera duduk disamping Ayra.
"Kak, katanya di komplek ini ada tamannya ya?"
"Iya, kamu mau kesana?"
"Waahh mau banget."
"Ayo kakak temenin."
"Eh tunggu, barengan sama Abang aku ya kak, biar dia bisa tau juga bagusnya komplek ini."
Ayra ngangguk sambil senyum.
"Ayah ganggu tidur aku aja deh."
Ayra sama Taera noleh kearah tangga setelah denger gerutuan dari seorang cowok yg tak lain adalah si Taehyun.
"Abang, sini Bang." Teriak Taera.
Taehyun lagi ngucek-ngucek matanya.
"Bang awas nabrak."
Taehyun ngejauhin tangannya dari matanya, pandangannya gak sengaja nangkap sosok cewek yg dia kenal.
Ayra juga kaget, dia berdiri dari duduknya.
"Taehyun!"
"Ayra.."
Taera ikutan berdiri.
"Eh udah saling kenal?" Tanya Taera.
Taehyun sama Ayra ngelirik Taera sekilas.
"Em, ini abang kamu?"
Taera ngangguk.
"Dia temen sekolah kakak dek."
"Ooohh, bang Taehyun gimana disekolahnya kak? Cuek ya pasti."
Taehyun cuma ngedengus terus dia duduk diikuti Ayra sama Taera yg juga duduk.
Jihye datang bawa segelas jus jeruk.
"Eh Taehyun udah bangun," - Jihye.
"Dibangunin Ayah Bun."
"Bun, ternyata Bang Taehyun sama kak Ayra ini satu sekolah loh."
"Waahh bagus dong. Nanti bisa berangkat bareng kalo gitu ya?"
Ayra senyum masam, sedangkan si Taehyun tiba-tiba inget sesuatu.
"Lah Bun, motor aku kan masih dirumah sana!"
"Ayah udah minta bantuan ke satpam rumah kita dulu biar dibawain kesini motor kamunya."
Taehyun ngangguk-ngangguk.
"Mm tante, Ayra mau ngajak Taera jalan-jalan keliling taman komplek ini."
"Oh boleh, sekalian Taehyun juga ya."
"Bun, nggak deh, aku masih ngantuk."
"Hehh kamu tuh, biar adaptasi sama lingkungan baru." - Seungyoon yg baru aja turun dari lantai dua.
"Cuci muka dulu sana, terus ikut Ayra." - Jihye.
Taehyun ngedecak, dia beranjak ke dapur buat cuci muka di wastafel.
Ayra diem-diem merhatiin Taehyun.
My Cold Neighbor
Taehyun, Taera, sama Ayra jalan beriringan keliling taman komplek.
Taera jalan ditengah-tengah Taehyun sama Ayra.
"Kak, kakak terkenal ya dikomplek ini?" Tanya Taera.
"Hm, kenapa gitu?"
"Dari tadi banyak banget yg nyapa kakak. Nggak heran si, kakak cantik banget, udah gitu ramah lagi, murah senyum."
Ayra terkekeh, "bisa aja kamu, jangan gitu ah nanti kakak malu loh."
Taera ketawa, "kakak juga humoris."
Taehyun ngelirik ke dua cewek disampingnya, dia emang pake earphone tapi masih bisa denger obrolan temen sama adiknya.
Taehyun senyum sekilas denger omongan Taera yg muji Ayra tadi.
"Eh banyak yg ngeliatin abang kamu tuh," bisik Ayra.
Taera natap sekeliling, banyak cewek-cewek yg natap kagum ke abangnya.
Terus Taera ngelirik Taehyun yg fokus sama Hp nya. Tiba-tiba Taera senyum misterius.
"Kak, ada yg jualan es krim gak disekitaran sini?"
"Ada, disebelah sana tuh." Ayra nunjuk kearah kanan.
Taera ngangguk-ngangguk.
"Kamu mau beli es krim?"
"Iya kak."
"Ayo kakak antar."
"Eh gak usah, kakak nunggu disini aja sama bang Taehyun."
Ayra langsung tegang.
'Berduaan sama Taehyun?'
"Bang.." Taera goyangin lengan Taehyun.
Taehyun natap Taera sambil ngelepas satu earphone nya.
"Minta uang si, pengen beli es krim." Ucap Taera sambil nyengir.
Taehyun ngerogoh saku celananya terus ngasih uang ke adiknya.
"Belinya sama siapa?"
"Sendiri aja."
"Nanti nyasar,"
"Nggak akan. Kalian berdua tunggu disini ya."
Taera langsung lari ninggalin Taehyun berdua sama Ayra.
Ayra ngelirik ke Taehyun yg termyata juga lagi natap dia.
"Gak niat duduk dulu?" Tanya Taehyun.
"Eoh, iya. Itu ada kursi panjang, duduk disitu aja."
Taehyun sama Ayra akhirnya duduk dikursi panjang itu.
Hening.
Taehyun fokus ke Hp nya sedangkan Ayra sibuk ngitungin kupu-kupu yg lewat.
Saking bosennya berduaan sama Taehyun si dingin.
Terus Taehyun ngelepas earphone nya dari telinga, dia noleh ke Ayra.
"Ngapain lo?" Tanya Taehyun yg liat Ayra ngedongak-dongak.
"Ngitungin kupu-kupu."
"Ck kurang kerjaan."
"Daripada bosen."
"Serah lo. Mulai besok berangkat pulang sekolahnya sama gw."
Ayra sontak natap Taehyun.
"Tapi,"
"Ini permintaan Bunda gw, udah diskusi juga sama Ayah lo katanya."
"Nanti kalo kak Soobin tau gimana?"
Taehyun diem dulu, terus dia ngomong..
"Ntar gw yg jelasin."
Akhirnya Ayra ngangguk.
Gak lama kemudian Taera dateng bawa tiga es krim.
"Halooo, nih es krim buat kalian."
"Lah kakak juga nih?" - Ayra.
"Iya dong."
Taera duduk ditengah-tengah dua insan itu.
"Ayooo dimakan."
Ayra terkekeh ngeliat Taera yg semangat banget makan es krim nya.
Taehyun malah lebih ngelirik Ayra.
Haloooo, jangan lupa vote nya yaaa.. 😉