nightingale

Od POKYYY12

175K 11.7K 259

selama ini sisi menjalani hidupnya sebagai manusia biasa. ia menyelesaikan SMA nya sebagai seorang gadis bias... Více

goodbye
fairy land
afternoon tea
demon
Digo
Sisi
an angel inside you
troublemaker
i love the way you laugh
addicted to you
feathers
falling fast
love is in the air
invisible demon
obstacles I
obstacles II
hell week I
hell week II
missing you
I see you
go public
rules
judgement day I
final decision-another goodbye
bridge to another beginning
wings of alter ego is out!

judgement day II

3.3K 348 11
Od POKYYY12

SISI

Aku mendengar Digo menghela napas lega, begitu juga dengan aku. Aku menggenggam tangannya semakin erat. Kesunyian di sekitar kami membuat aku gugup. Sidang kedua akan dimulai. 'Aku takut, Digo.', kataku dalam hati. 'Jangan takut, ada aku di sini.', aku mendengar suara Digo menggema di kepalaku.

Tak lama kemudian werewolf perempuan yang duduk di sisi lain Raja Oskya bangkit dari duduknya. Ia juga memegang selembar kertas di tangannya. Ia berdeham sebelum membaca isi kertas itu.

"Demon Digo dan peri Sisi. Sebelumnya aku ingin tahu apakah kalian tahu larangan hubungan antara dua ras kalian?", katanya lantang padaku dan Digo. Kami mengangguk perlahan.

"Apakah kalian tahu mengapa hubungan peri dan demon adalah suatu pelanggaran?", tanyanya lagi. Lagi-lagi aku dan Digo menganggukkan kepala.

"Apakah kalian masih bersikeras akan mempertahankan hubungan terlarang kalian?", tanya werewolf perempuan itu lagi.

"Aku takkan melepaskannya.", aku mendengar suara Digo datar dan mantap. Raja Oskya menegakkan duduknya menatap kami lebih jelas.

"Meskipun karena hal ini kalian akan dibuang kebumi dan melepaskan kehidupan langit kalian?", tanyanya lagi.

"Digo adalah sebelah sayapku. Jika aku harus hidup tanpa sebelah sayapku, maka tidak ada bedanya dengan aku meninggalkan kehidupan langit.", suaraku terdengar lirih namun tulus.

Aku merasakan sedikit kericuhan terjadi disekitarku. Dewan-dewan yang duduk di depan kami saling berbisik sambil menatap kami penuh selidik. Raja Oskya semakin penasaran dengan kami berdua.

"Baiklah, pencabutan kehidupan langit sekaligus kehidupan peri dan demon kalian akan dijatuhkan sebagai hukuman dari pilihan kalian.", kata werewolf itu tegas. Aku mendengar pekik tertahan dari sebelah kiriku, entah Diva atau Ulysia yang terpukul.

"Tunggu.", Raja Oskya tiba-tiba berkata dari kursi tingginya.

Hatiku mencelos. Aku menggenggam tangan Digo semakin erat. Digo membalas genggaman tanganku. Raja Oskya menunjuk Digo dan memberinya kode untuk terbang mendekat ke arahnya. Sayap Digo mengepak perlahan. Ia melepaskan genggaman tanganku. Ia terbang dengan gagah dan melayang.

"Berikan tanganmu padaku.", perintahnya.

Lalu Digo mengulurkan tangannya pada Raja Oskya. Raja Oskya mengangguk-angguk dan sesekali mengernyitkan dahinya menatap Digo tajam.

"Luar biasa. Cratos ya?! Ah, memang luar biasa. Bahkan kekuatanmu sepenuhnya belum terlihat. Masih bisa digali. Kamu bisa sangat menarik sekaligus berbahaya. Dan, wah rasa cinta yang sangat besar. Aku terkesima!", kata Raja Oskya.

Lalu ia mempersilahkan Digo kembali ke kursinya di sisiku. Aku merasakan tangan Digo kembali menggenggam tanganku. Aku memasang wajah datar, menutupi ketakutanku.

"Baiklah, peri yang langka dengan kemampuan luar biasa mengirim pesan melalui tangannya, dan membaca isi kepala orang dengan tangannya. Sungguh langka dan berbakat, serta demon tangguh dengan kemampuan dan talenta luar biasa yang bahkan belum sepenuhnya muncul, ia hampir membunuh teman sekolahnya.", kata Raja Oskya lantang.

"Aku terkesima dengan kalian berdua. Bagaimana talenta kalian hanya bekerja sempurna saat kalian berdua bersama, itu sungguh langka. Mungkin Dewa Cinta menuliskan takdir kalian berdua sebagai jodoh.", lanjut Raja Oskya.

Aku dan Digo masih menatapnya penuh perhatian. Seisi ruangan menjadi sangat sunyi.

"Tetapi itu melanggar aturan. Aku tak bisa membiarkannya.", Raja Oskya mengangkat tangannya dan mengarahkannya kepada Digo.

Secepat kilat aku menghambur ke arah Digo. Memeluknya dan membelakangi Raja Oskya. Aku memejamkan mataku, biarlah aku yang menghilang, pikirku. Namun tak ada yang terjadi. Aku membuka mata dan melihat sesuatu berpendar berwarna putih mengelilingi aku dan Digo. Seperti perisai tipis bersinar. Aku melihat Digo membelalakkan matanya.

Raja Oskya menurunkan tangannya dan kilat keemasan itu berhenti mengarah pada kami. Aku melepas pelukanku pada Digo, dan menoleh pada Raja Oskya.

"Aku saja. Kumohon.", kataku pada Raja Oskya.

Ia tampak tercengang. Mungkin masih terkejut melihat perisai putih yang berpendar di sekitar kami. Namun kemudian ia mengangguk dan mengarahkan tangannya padaku. Kilat berpendar itu melesat ke arahku. Namun sesuatu menghentikannya hingga kilat keemasan itu berjatuhan di hadapanku. Aku melihat Digo menatap Raja Oskya dengan marah. Matanya menyala merah. Aku melihat Raja Oskya tersentak, membuat mahkotanya miring di kepalanya.

Dewan Kerajaan bangkit dari tempat duduknya. Para wizard mengangkat tongkatnya dan mengarahkannya pada Digo. Begitu juga werewolf, demon, vampire, dan peri yang berada di meja dewan kerajaan. Semuanya menatap Digo penuh amarah.

"Kamu menentang Raja langit!", teriak werewolf perempuan yang membacakan kasus kami.

Ia mengangkat tangannya dan mengarahkannya pada Digo. Aku melihat mata Digo membelalak menahan sakit yang diakibatkan werewolf itu. Aku sontak mengayun tangan kananku ke arahnya, rasa marahku melihatnya menyakiti Digo membutakanku. Mengubur sifat peri dalam diriku. Aku melihat werewolf itu tersentak ke belakang. Ia menurunkan tangannya sambil memegang pergelangan satunya yang terluka karena aku. Digo menggeleng ke arahku. Maaf, Digo. Tapi aku tidak bisa membiarkan mereka menyiksamu, pikirku dalam hati.

"CUKUP!", teriakan Raja Oskya membahana.

Kami semua kembali bergeming. Aku merangkul Digo dan mengajaknya kembali duduk di kursi kami. Aku menggenggam tangannya lagi. Dewan dan semua yang ad di ruangan itu pun sudah kembali ke tempat masing-masing.

"Baiklah. Kalau kalian berkeras. Maka aku terpaksa membuang kalian ke bumi. Hidup sebagai manusia. Pertahankan cinta kalian.", kata Raja Oskya sedikit marah.

"Jangan Raja Oskya! Kumohon jangan!", aku mendengar suara Ulysia lirih.

Aku dan Digo menoleh ke kiri. Mendapati Ulysia menangis dalam pelukan Galeo. Diva juga terisak dan bersandar pada Gothio. Aku menghela napas. Mereka takkan rela berpisah denganku lagi, bahkan mereka mungkin saja takkan melihatku lagi. Diva pun pasti tak rela kehilangan satu-satunya anak yang tersisa setelah Diaz dibuang ke bumi.

"Keputusanku sudah bulat. Ada hal lain yang ingin kamu utarakan padaku?", tanya Raja Oskya padaku dan Digo.

"Aku meminta satu hal, hukuman pada orang tua Hiro dihapuskan. Karena aku memaafkan Hiro.", kata Digo lantang.

Semua mata memandangnya takjub tak terkecuali Hiro sekeluarga. Bagaimana mungkin seorang demon peduli dengan hal lain di sekitarnya?! Apalagi melupakan kejahatan yang dilakukan Hiro padanya. Sementara Elea tampak biasa melihat Digo, demon temperamen yang kini berubah 180 derajat.

"Apa kamu yakin akan hal itu?", tanya Raja Oskya dengan tatapan penuh selidik. Aku melihat Digo mengangguk.

"Baiklah. Kamu?", kini Raja Oskya mengedikkan dagunya ke arahku.

"Aku meminta satu hal. Bahwa Hiro hanya akan diberi hukuman detensi sekolah saja. Perpanjangan masa belajar Hiro tak adil jika dibandingkan dengan keisengannya. Aku menganggap tindakannya meracuni makananku sebagai suatu kesalahpahaman.", kataku panjang lebar.

Raja Oskya kembali menatapku penuh selidik. Ia menghela napas panjang.

"Apa kalian berdua yakin akan hal itu? Apa kalian berdua tulus akan hal ini?", tanyanya pada aku dan Digo.

Aku dan Digo bertukar pandang. Lalu mengangguk ke arah Raja Oskya. Ia menatap kami berdua tak percaya.

"Luar biasa! Sungguh mulia!", katanya lantang.

Aku dan Digo bergeming. Napasku tercekat di tenggorokan.

"Baiklah. Melihat cinta kalian yang begitu besar hingga kalian melawanku. Haha. Dan juga ketulusan kalian membela vampir Hiro yang telah melakukan hal buruk pada kalian. Sungguh membuatku tak percaya bahwa kamu adalah demon Digo. Sungguh peri Sisi yang mengubah demon berbahaya dan temperamental menjadi makhluk beradab dan bijaksana.", jelas Raja Oskya.

Dahinya mengernyit berpikir keras. Ia berbisik kepada dewan di sekitarnya. Disusul anggukan dari beberapa dewan yang mendengar kata-kata yang diucapkan Raja Oskya.

"Baiklah. Aku tahu keputusan yang tepat untuk kalian.", kata Raja Oskya.

Hatiku mencelos. Ada rasa dingin memgaliri setiap jengkal tubuhku. Digo mengenggam tanganku erat. Tangannya bergetar. Raja Oskya tampak sedang berpikir dan mengatur kata-kata yang akan diucapkannya. Untuk sepersekian detik aku merasakan jantungku hampir berhenti berdetak, dadaku sesak. Ini adalah hitungan detik terlama dalam hidupku. Aku menutup mata dan menghela napas dalam-dalam.

'Everything's gonna be alright.', kataku dalam hati. 'Everything's gonna be alright.', suara Digo menggema kembali di kepalaku.

------------------------------------------------------

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

10.1M 1.2M 62
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
723K 42.9K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
73.3K 6.2K 40
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
315K 25.5K 28
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya...