"Sasuke, itu orang yang mengurung ku disini" ucap sakura ketakutan.
Sasuke mengelus surai pink sakura untuk mencoba menguatkan sakura.
"Ternyata jebakan yang ku buat akan berguna, tak ku sangka kau seberani itu sakura" ucap pria itu.
"siapa kau?" Ucap sasuke kemudian berdiri.
Ditatapnya dalam-dalam mata orang yang wajahnya masih sedikit tertutupi kegelapan.
"Kau pasti tak mengenalku sasuke" ucap pria itu.
Sasuke tak bergeming masih berusaha menatap mata itu dan melawan silaunya cahaya dari lampu tembak yang mengarah ke wajahnya.
"Dulu kau masih kecil" ucap pria itu lagi.
"Apa mau mu? Lepaskan sakura dan biarkan kami pergi dari sini" ucap sasuke.
"Aku tak ingin apapun dari kalian, aku hanya ingin kebahagiaan tak pernah menaungi kalian" ucap pria itu.
"Tuan, maafkan keluarga uchiha, aku mohon" ucap sakura sambil memohon.
"Hahaha aku sudah bilang pada mu sakura, mereka terlalu banyak melakukan kesalahan" ucap pria itu.
"Apa maksudmu?" Tanya sasuke.
"Saat itu kau terlalu kecil untuk mengerti" ucap pria itu.
Pria itu semakin melangkah maju dan mulai menampakan wajahnya.
"Obito" teriak kakashi yang mulai melihat jelas wajah obito.
"Kau masih mengingatku kakashi" ucap obito.
"Kau tidak perlu melakukan ini obito" ucap kakashi mencoba melangkah maju.
"Diam disitu....diam" ucap obito berteriak.
DOR
Satu tembakan melesat tepat di samping kaki sasuke dan hampir mengenai lengan sakura.
"Sasuke" teriak sakura.
Sasuke menengok dan merasa tenang karena sakura masih baik-baik saja.
"Tenang" ucap sasuke.
"Ku bilang diam, tak ada yang boleh mendekat" ucap obito berteriak.
"Shit" sasuke mengumpat karena kondisi yang membatasi geraknya ini.
"Baiklah" kakashi mundur dan kembali ke posisinya, demi mengamankan sasuke maupun sakura.
"Aku sudah bilang kan sakura, tetap disini hingga pernikahan kalian resmi dibatalkan" ucap obito.
"Apa maksudmu?" Ucap sasuke.
"Sudah ku bilang aku tak ingin kebahagiaan menaungi kalian, sementara aku dan hidupku kalian hancurkan hingga tiada yang tersisa" ucap obito pilu.
"Itu tidak mungkin" jawab sasuke.
***
"Gara apakah kita berhasil mengejar mobil sasuke" tanya wanita itu.
"Iya kak itu disana" ucap gara.
"Syukurlah" ucap wanita itu.
"Apa anakmu sudah tidur?" Tanya gara.
"Iya" jawab wanita itu.
"Baguslah, sepertinya ini tidak baik untuk dilihat anak-anak" ucap gara.
"Aku akan turun" ucap gara.
"Aku juga" ucap wanita itu.
"Tapi anakmu?" Tanya gara.
"Dia masih tertidur" ucap wanita itu.
Lalu mereka turun dan berjalan kearah mobil sasuke.
"Kau tolong bantu kami jaga anak itu" ucap gara pada salah satu pengawal sasuke.
Pengawal itu pun sedikit mundur dan berjaga tepat di dekat mobil gara.
"Terima kasih" kata wanita itu.
Gara dan wanita itu berjalan menghampiri kakashi yang tepat berada di depan gerbang.
"Apa yang terjadi?" Tanya gara.
"Sasuke disana bersama sakura yang kakinya terluka akibat jerat, dan dalam kondisi bahaya karena pria yang disana menodongkan pistolnya dan tidak mengizinkan siapapun mendekat" ucap kakashi.
Kemudian kakashi melirik wanita yang berada dibelakang gara.
Tapi entah mengapa wanita itu selalu mengalihkan pandangannya dan mencoba menyembunyikan wajahnya.
Lalu mereka mendekat ke arah gerbang, sementara wanita itu kembali untuk memeriksa anaknya di mobil.
"Mama" ucap anak itu.
"Iya sayang" ucap wanita itu kemudian memeluk anaknya.
"Apa yang terjadi disana?" Tanya anak itu sambil menunjuk kearah gara yang sedang melihat ke balik gerbang.
"Disana ada bibi sakura" ucap wanita itu.
"Bibi sakura?" Tanya anak itu antusias.
"Iya tapi kakinya terluka" ucap wanita itu.
"Terluka? Kenapa tidak ditolong ma?" Tanya anak itu.
"Paman sasuke akan menolongnya sayang" ucap wanita itu kemudian mengelus lembut surai anaknya.
DOR
Terdengar suara tembakan.
Wanita itu refleks melihat kearah gerbang.
"Ada apa ma? Ayo kita lihat" ucap anak itu.
"Tapi berjanjilah jadi anak berani ya? Terus bersama mama" Ucap wanita itu.
Anaknya mengangguk.
Wanita itu menggandeng tangan anaknya erat dan berjalan ke samping gara.
"Ada apa gara?" Tanya wanita itu.
"Itu pelakunya, tadi kakashi meneriaki namanya Obito" ucap gara.
"O bi to" ucap wanita itu kemudian meneteskan air mata tanpa disadari.
"Aku harus masuk" ucap wanita itu sambil berjalan hendak melewati gerbang.
"Tunggu kak, jangan pria itu obito tidak mengizinkan siapapun mendekat" cegah gara.
"Mama" cicit anak itu.
"Aku harus kesana" ucap wanita itu.
"tapi ini berbahaya kak" ucap gara.
"Tak apa, tolong lindungi aku dari sini" ucap wanita itu pada pengawal sasuke yang berjaga.
Wanita itu berjalan melewati kakashi.
Kakashi yang menyadari itu mencegahnya.
"Mau kemana?" Tanya kakashi.
"Aku harus kesana" ucap wanita itu kemudian berbalik dan menatap dalam mata kakashi.
"Rin" ucap kakashi tertegun.
"Ayo nak" ucap rin.
"Siapa lagi ini?" Ucap obito saat melihat ada yang coba mendekat.
"Jangan mendekat" teriak obito.
"Obito" ucap rin.
Obito tertegun.
"Rin" ucap obito.
"Kak rin" ucap sakura saat melihat wanita dan anak kecil yang berjalan kearahnya.
"Tidak mungkin" ucap obito kemudian menjatuhkan pistolnya.
"Obito" ucap rin sambil terus mendekat.
Rin melepaskan tangan anaknya dan berlari mendekap obito.
"Mama" cicit anak itu.
Sakura pun menarik anak itu dan memeluknya erat.
"Kau kah itu rin?" Tanya obito.
"Iya aku disini, akhirnya aku menemukanmu" ucap rin.
Obito terisak.
"Sekarang aku tahu semua rasa sakit mu" ucap rin.
Sasuke dibantu dengan yang lain mencoba melepaskan jerat pada kaki sakura.
"Bibi apa sakit?" Tanya anak itu.
"Tidak apa sayang" ucap sakura.
"Pergilah ke mama mu" ucap sakura kemudian.
Anak itu mengangguk dan berdiri tepat dibelakang ibunya.
"Mama" ucap anak itu.
"Shin sayang, sini nak" ucap rin.
"Obito ini shin uchiha, anak kita" ucap rin.
Next....