My Feelings [Hiatus]

Від chipuyy098

1.6K 130 33

[Perhatian! Cerita ini masih berantakan. Niatnya mau direvisi, tapi nanggung, mending sekalian diremake. Jadi... Більше

2. Siapa dia? ✔
3. Couple ✔
4. Story ✔
5. Secret ✔
Cast My Feelings

1. Awal ✔

262 31 12
Від chipuyy098


(Penulisan kata yang salah/typo terdeteksi? Langsung komen, biar bisa langsung diedit!)

Happy Reading

***

Keadaan sore saat ini sangat menakutkan bagi anak kecil itu. Banyak perdebatan panas antar orang tuanya yang tidak dimengerti oleh anak itu, entah kenapa mereka selalu begitu. Kadang Anak itu berpikir, apa dia lah penyebab dari semua ini?

Jangan tanya dia kenapa? Karena dia salah satu anak dari banyaknya anak yang menderita di dalam keluarganya. Ya! dia adalah anak broken home.

Nama anak itu adalah Nathan Reygan Sanders yang sering di panggil Nathan. Ia berumur kisaran sepuluh tahun.

POV Nathan.

Sore ini aku dan Keluargaku baru saja pindah rumah. Baru saja Aku duduk di sofa, tapi rasanya telingaku tiba-tiba panas karena perdebatan kedua orangtua ku yang tak kunjung mereda. Aku memilih keluar rumah dari pada merasa pusing mendengar ocehan yang tak pernah aku pahami.

Sekarang aku berada di sebuah taman dekat rumah baruku. Taman nya luas dan asri banyak bunga yang tertanam rapih dan sebuah kolam ikan yang terawat dengan baik. Taman ini sangat indah karena berada di tengah komplek elit dan rumah-rumah yang sangat mewah. Dan salah satunya adalah rumahku.

Aku duduk di sebuah kursi dekat pepohonan. Di sana aku sangat menikmati suasana sore hari yang tidak terlalu buruk. Wangi harum yang timbul dari beberapa bunga pun mulai tercium dan memberi kesan ketenangan. Tapi tiba-tiba saja ada seorang gadis kecil sebaya denganku datang menghampiriku.

"Hai! Sedang apa kamu disini?" tanya gadis itu.

Aku pun menoleh padanya. "Aku hanya sedang bermain di sini."

Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekitar. "Bermain? Tapi aku tidak melihat sesuatu di sini. Tidak ada bola dan mainan lainnya," ucap gadis itu.

Aku hanya menghela nafas. "Sebenarnya Aku memang sedang tidak bermain, aku sedang menenangkan diri di sini."

Gadis itu mengangguk. "Hm ... apa Aku boleh menemanimu disini?" gadis itu bertanya kembali.

"Boleh," jawabku singkat.

Gadis itu kehabisan topik pembicaraan. Tapi terlihat bahwa ia ingin mengetahui banyak hal tentang diriku. "Kamu baru pindah ya?" tanya gadis itu kembali.

"Iya," jawab ku.

"Wah berarti kita bisa berteman mulai hari ini!" ucap nya dengan ceria. Senyumnya tak pernah hilang dari wajahnya.

"Teman?" ucapku membeo.

Gadis itu kembali mengangguk dengan antusias. "Iya! Karena rumah kamu tepat sekali berada di depan rumahku."

"Tapi aku laki-laki," jelasku pada gadis itu.

Gadis itu terdiam sejenak."Aku tahu, aku juga punya banyak teman laki-laki disini."

Aku mengangguk paham. "Hm ... siapa nama kamu?" tanyaku pada gadis itu.

Gadis itu menepuk keningnya. "Ya ampun aku lupa memperkenalkan diri tadi. Namaku Meylania, panggil saja Mella," jawab Mella sambil menyodorkan tangannya.

"Nama kamu lucu."

Mella bersemu. "Makasih, kalau nama kamu sendiri siapa?"

"Nathan," jawabku sambil membalas uluran tangan Mella.

"Nama kamu juga bagus."

Mella mengedarkan pandangannya pada langit. "Nathan kita pulang yuk udah mau maghrib nih."

"ayo."

Akhirnya aku pun pulang bersama Mella karena waktu yang begitu cepat berlalu. Disaat itu aku dan Mella masih duduk di kelas 4 SD. Kami satu sekolah dan bahkan sebangku dengannya.

***

Author Pov.

Waktu berlalu. Sekarang Nathan dan Mella sudah duduk di bangku SMA.

Setelah lulus SD, Mereka memutuskan untuk masuk SMP yang sama, dan sekarang mereka juga masuk satu sekolah SMA yang sama. Bahkan sekelas.

Mereka selalu bersama saat pergi kemanapun. Sampai semua murid menyangka bahwa Nathan dan Mella itu berpacaran. Namun, nyatanya tidak sama sekali.

Jika ditanya apakah mereka ada rasa satu sama lain? tentu ada, tapi Nathan memutuskan untuk tidak berpacaran dengan Mella. Entah apa alasannya.

Di sisi lain pun sama. Mella selalu menyembunyikan perasaannya agar Nathan tidak menjauh darinya. Entah kenapa Nathan tidak ingin berpacaran dengan nya, padahal dia sendiri memiliki perasaan yang sama dengan nya. Ah lupakan saja!

Selama ini mereka selalu berangkat dan pulang bersama dengan mengendarai motor milik Nathan.
Bagi Nathan, Mella adalah perempuan yang sangat berarti bagi hidupnya. Selama ini Mella lah yang selalu menjadi sandaran Nathan, dan berkat Mella hidup Nathan yang tadinya terlihat hitam perlahan lebih berwarna.

"Nanti berangkat bareng Nathan lagi Mell?" tanya Nita. Nita atau Anitta Mayra adalah Ibunda dari Mella.

Mella mengangguk dengan semangat. "Ya iyalah Mah, sama siapa lagi dong?"

Nita hanya tersenyum hangat pada sang anak. "Yaudah kamu sarapan dulu gih!"

Tin tin!

Terdengar suara klakson motor dari luar. Mella sudah hapal betul dengan suara klakson itu. Nathan! Ya, itu adalah suara motor Nathan.

Mella seketika membulatkan matanya. "Mah, aku sarapan di sekolah aja deh, Nathan udah nunggu tuh."

"Yaudah, tapi inget jangan lupa sarapan."

"Iya Mama ku, bye Mom," pamit Mella sambil mencium telapak tangan dan kedua pipi sang bunda.

"Hati-hati ya."

Mella pun keluar untuk menemui Nathan yang kini tengah menunggu dirinya di depan rumah. Ia tersenyum ramah pada laki-laki yang tengah tersenyum padanya.

"Gak ada yang ketinggalan?" tanya Nathan yang dibalas gelengan oleh Mella. "Yaudah naik," lanjutnya.

Mella langsung naik dan memeluk erat tubuh Nathan. Ia benar-benar tidak ingin kehilangan pria itu. Sungguh! Kehadiran Nathan selalu bisa membuatnya bahagia di manapun.

Dengan segera Nathan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Pagi ini, sejuknya udara pagi dan sorot matahari menjadi saksi kebersamaan dua insan itu. Tidak ada hubungan yang special di antara mereka, hanya ada rasa cinta dalam hubungan yang biasa-biasa saja dan bisa disebut dengan sebatas sahabat.

Tidak memerlukan waktu lama, kini mereka telah sampai tepat di parkiran khusus sekolah SMA Bintang Bangsa.

Kini Mella dan juga Nathan berjalan beriringan dengan langkah yang cukup santai. Mata Mella mengerjap pada beberapa siswi yang menatapnya sinis, bahkan ada yang membuka mulutnya, dan juga ada yang melihatnya dengan pandangan menilai. Entah menilai apa, ia pun tidak tahu!

"Than," panggil Mella sedikit berbisik.

Nathan menoleh pada Mella. "Iya, kenapa?" tanya Nathan sedikit khawatir.

Akhir-akhir ini Nathan terlalu over protective terhadap Mella. Karena terakhir Mella sering curhat mengenai kasus pembulian yang terjadi di beberapa negara.

Mella menatap beberapa siswi yang tengah menatapnya. "Itu Than, kamu ngerasa gak sih? selama hampir dua tahun kita sekolah di sini mereka itu selalu ngeliatin kita terus?" tunjuk Mella pada beberapa murid.

Nathan tersenyum simpul. "Ya ampun Mell, mereka 'kan punya mata, jadi terserah mereka dong mau liat siapa," jawab Nathan santai.

Mella menghentakkan kakinya. "Ih Nathan! Aku juga tau, tapi kan aku juga risih kalau mereka ngeliatinnya kayak gitu."

Nathan berfikir sejenak. "Em ... mungkin karena mereka terpesona kali sama aura ketampanan yang ada di diri aku ini."

Mella menatap jijik ke arah Nathan. "Ih! apa banget sih Than, mulai deh narsis nya."

Nathan tertawa lalu kembali menatap Mella. "Bercanda kok. Yuk masuk!"

"Yuk." Ketika baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba saja Mella berhenti. "Eh, tunggu deh."

Nathan ikut berhenti lalu menoleh cemas pada Mella. "Kenapa? Ada yang ketinggalan?"

Mella menggeleng "Nggak! Aku lupa sesuatu Than."

"Lupa apa sih? Jangan bikin panik deh," ujar Nathan.

Mella memberi lirikan mengejek. "Cie-cie kamu panik yah?" jawab Mella cengengesan.

Nathan memutar bola matanya "Please Mell, jangan bercanda kaya gitu!"

"Siapa juga yang bercanda orang aku serius. Tadi pagi aku lupa sarapan, jadi aku nanti mau ke kantin, terus nanti kamu jangan cariin aku," jawab Mella berbohong.

Mella terpaksa berbohong, Karena kalau Mella jujur ia tidak sarapan gara-gara Nathan yang terlalu cepat menjemputnya, pasti Nathan akan merasa bersalah. Apa lagi Nathan itu tipe cowok yang selalu merasa bersalah walaupun kadang itu bukan kesalahannya.

"Pede banget sih? Siapa juga yang mau nyariin kamu?" jeda sejenak, "Lagian kenapa gak sama aku aja?" tawar Nathan.

Mella menatap jengah. "Yaudah kalau kamu gak nyariin juga gak apa-apa." Mella menggela napas sejenak. "kalo aku bareng sama kamu pasti nanti pada liatin aku lagi, kan aku jadi risih!" ujar Mella memelas.

"Terus nanti kamu ke kantinnya sama siapa?" tanya Nathan.

"Aku bisa sama Bella kok. Kamu tenang aja," jawab Mella sambil menunjukkan senyum lebarnya.

"Iya deh. Sekarang kita ke kelas dulu yah," ajak Nathan.

"Iya."

Mella pun melanjutkan langkahnya menuju kelas kebanggaannya, yups! XI IPA 1. Mella menaruh tasnya di samping kursi yang di tempati oleh Bella. Ya! Kini Mella memang sebangku dengan Bella. Bella Zivanna, kini gadis itu jadi sahabat dekat Mella dari awal ia menginjakkan kaki di sekolah ini.

"Bell, temenin gue ke kantin yuk," ajak Mella pada Bella yang kini menjadi teman sebangkunya.

"Aduh, sorry ya Mell, gue gak bisa. Liat deh! gue aja belum isi pr nya bu Ani," ujar Bella sambil menyodorkan buku pr nya.

Mella menghela napasnya dengan kasar. "Yaudah deh gak apa-apa, gue sendiri aja," ujar Mella.

"Eh! lo sama Debby aja tuh." Bella menunjuk salah satu temannya. Debby Revalline, gadis cantik yang gila akan sebuah buku yang bernama NOVEL. Ia juga bersahabat dengan Debby dari awal ia memasuki sekolah ini.

"Gak usah lah Bell, Debby pasti lagi sibuk sama novelnya," jawab Mella.

"Oh gitu. Terserah lo aja deh," putus Bella.

"Oke. Dah Bella." Mella pun melambaikan tangannya.

"Dah," jawab Bella.

Karena Bella tidak bisa menemaninya ke kantin, akhirnya dengan terpaksa Mella ke kantin hanya seorang diri.

Setelah mencari tempat yang nyaman, Mella langsung memesan satu porsi nasi goreng dengan air mineral. Setelah pesanannya sudah datang, Dengan cepat Mella melahapnya. Tanpa disadari Mella, ternyata di depannya ada seseorang yang tengah sibuk memperhatikan nya.

"Makannya pelan-pelan aja," ucap seseorang itu.

Akibat suara berat itu, Mella jadi terkejut dan terbatuk-batuk. Nathan yang melihat Mella terbatuk langsung memberikan air minum pada gadis itu.

"Nat- Nathan, kamu ngapain di sini?" tanya Mella pada Nathan.

"Ya nemenin kamu lah! Aku kira kamu sama Bella, eh ternyata malah sendiri," ujar Nathan.

"Emang kenapa kalau aku sendiri?" tanya Mella.

"Ya gak apa-apa sih, tapi emangnya kamu enggak malu apa? makan sendiri udah kaya jomblo," ujar Nathan.

"Ya aku 'kan emang jomblo. Kalau mau? kamu tembak aku dong, biar aku gak jomblo lagi," ujar Mella dengan nada bergurau. Walau begitu, Mella selalu berharap Nathan bisa benar-benar menjadikannya seorang kekasih.

Setelah Mella berbicara seperti itu, terlihat raut wajah Nathan berubah. Seperti merasa sangat kecewa atas apa yang Mella ucapkan.

"Eh--, Than aku bercanda kali. Gak usah baper," jelas Mella.

'segitunya ya, lo gak mau sama gue? ' -- Mella membatin.

"Iya gue tau," ucap Nathan sambil mengganti kosakata aku menjadi gue.

***

Meylania theya

Please to vote!
Jangan jadi sider, okay?!
Vote kalian sangat berharga bagi author!

Продовжити читання

Вам також сподобається

All to Well : Transmigration story Від hali

Підліткова література

272K 25.4K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
MAHESA Від anotherfavgirl23

Підліткова література

533K 40.4K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
Monster Tyrant [END] Від Nursida122004

Підліткова література

1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
MUARA KIBLAT Від Awaliarrahman

Підліткова література

534K 57.9K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...