Follow me, tekan bintang, beri komentar. Sudah cukup teman-teman😘
Don't Plagiat!
-----DNA 5-----
-----Author POV-----
Rapat sudah bubar sejak 15 menit yang lalu, menit demi menit berjalan begitu menegangkan bagi mereka.
Presdir dan wakil Predir yang berusia muda itu sangat perfeksionis dalam pekerjaannya. Membuat mereka dipaksa untuk berpikir luas dan bertanggung jawab dengan inovasi menarik untuk kemajuan produk baru planning besar perusahaan mereka.
Semua anggota rapat satu persatu mulai meninggalkan ruangan kecuali tim perencanaan. Mereka seperti menatap kosong kedepan untuk beberapa saat.
"Aku lapar" bisik Jihoon
Teman satu timnya didevisi perencanaan menghembuskan nafas seperti sedang menahan nafas dalam diam.
Wendy menggeleng "rapat yang selalu dipenuhi oleh warna gelap huh!" sadar Wendy
"Apakah penerangan tadi kurang terang ? Aku fikir terangnya lampu ruangan ini tidak diragukan" seru Jihoon melihat banyak lampu diatas
Wendy memutar matanya malas "aku takut mendengar ancaman dari predir tadi" lanjut Wendy yang dibalas anggukan Lia
"Aku tidak mendengar ucapan ancaman disana" jawab Jihoon santai
Lia yang dari tadi sabar mendengar jawaban bodoh Jihoon akhirnya melayangkan pukulan keras ke kepalanya menggunakan dokumen yang ada ditangannya.
"Agh!" keluh Jihoon memegangi kepalanya
"Kenapa ? Seharusnya kau berterima kasih otakmu akan berjalan lancar setelah ini" kesal Liat
"Tidak bakalan berhasil, hidupnya terlalu indah dan santai bahkan kau tidak lihat dengan polosnya dia menawarkan diri untuk dipermalukan dengan mengatakan saran mengenai gadis pemanfaat itu ? Aku jadi menyesal digabung di tim ini, bisa-bisa aku berhenti dengan tidak hormat" keluh Wendy panjang lebar
"tidak ada yang perlu disesalkan" suara serak membuat mereka bungkam
"Menjatuhkan tim kita akan selalu dilakukan oleh tim lain jadi kalian tidak boleh menyerah, bukankah kita akan melaluinya dan mendapat hasil yang baik ?" tanya Songkang menyemangati timnya
Lia tersenyum "walaupun begitu, kita selalu buruk diawal dan bagus diakhir, tidak bisakah kita mempertahankan yang bagus itu ? sekali aja" pinta Wendy
"namanya tim planning ya tidak semudah tim mereka, kita banyak mempersiapkan sedangkan mereka hanya persiapan. Mengerti ?" ucap Jihoon
Mereka mengangguk "setelah aku bicara dewasa, aku tiba-tiba lapar, ayo makan sudah sangat lapar" ajak Jihoon
"Kecafe yang didepan saja, siapa tahu gratis, gadis itu akan bergabung dengan kita, traktiran di depan mata" lanjut Jihoon
Songkang mengumpulkan dokumennya dan terlihat Lia yang membantunya "aku akan membawanya" seru Lia menawarkan
"Biar aku saja" ucap Songkang
--
Sehun dan Jaehyun sedang menikmati pizza dengan berbagai varian rasa yang disediakan diatas meja ruang kerjanya. Setelah rapat selesai dan batalnya pertemuan dengan klien dari luar negeri dikarenakan masalah pribadi membuat Sehun dan Jaehyun memilih untuk berantai dari rutinitas yang padat.
"Aku tidak habis pikir, kita masih mempertahankan tim lambat itu disini" keluh Jaehyun dan menggigit potongan pizzanya
Sehun mengunyah dengan cepat "aku akan memberi mereka satu kesempatan kali ini saja" jawab Sehun
"Apakah kau merasa tidak jahat memanfaatkan gadis untuk rencana perusahaan ?" tanya Jaehyun
"Kau sudah mendapat jawaban diakhir kalimatmu" jawab Sehun
"Lalu bagaimana jika gadis itu tidak kompeten ?" tanya Jaehyun
"Setelah dia mengatakan dimana kita akan mendapatkan bahan kayu yang kita butuhkan, maka dia bukan siapa-siapa untuk perusahaan, aku tidak ada mempekerjakannya" jawab Sehun datar
Jaehyun mengangguk "ternyata kau memiliki rencana rupanya" seru Jaehyun
Sehun berdiri dan meraih botol minuman wine dirak lemarinya "aku Oh Sehun tidak akan bisa dimanfaatkan oleh siapapun" tegas Sehun
"Perjodohanmu ? Bagian dari pemanfaatan" peringatan Jaehyun
Sehun diam sejenak "aku tidak suka bermain-main dengan wanita, lebih baik bermain-main dengan pria" jawab Sehun penuh penekanan
Jaehyun menyilangkan kedua tangan didepan penisnya berlebihan memang. Sehun yang peka akan sikap bodoh sahabatnya itu langsung melempar apapun yang dia temukan dimeja setelah berjalan dari rak minuman.
"berpikir positif brengsek" kasar Sehun karena maksud Sehun berkaitan dengan persaingan bisnis, Sehun menyukai ketika perusahaannya sangat mendominasi saham saat ini, setiap produk yang mereka buat akan menjadi tren dipasar luas dan menjadikan Sehun seperti pria berkuasa yang disegani bahkan dari semua kalangan
Jaehyun mengedikkan bahunya "siapa tahu, aku masih normal dan suka wanita terbukti dengan mantan-mantanku selama ini" bukti Jaehyun
Sehun mengerti maksud dari Jaehyun "jadi kau pikir aku tidak memiliki wanita berarti aku ..... Pembahasan bodoh apa ini!" kesal Sehun
"Kau mempunyai kekasih ? Kau hanya merusaknya setelah itu kau buang karena kau bosan bajingan. Wajah polosmu menutupi kebiasaanmu" tuduh Sehun dengan tidak santai
Jaehyun mengangguk "setidaknya aku tidak menyukai jalang. wanitaku semua terhormat dan ayolah kau harus perbaiki kata-katamu, merusak ? Terlalu kasar, aku memberikan kenikmatan" pembelaan Jaehyun
"Sadarlah" ucap Sehun datar dan memakan pizzanya
"Setelah aku mendapatkan sekretarismu itu" jawab Jaehyun tenang
Sehun mengangguk "diluaran sana aku lah yang terlihat beruntung memiliki sahabat sepertimu tapi sebenarnya ? beruntunglah kau" ucap Sehun
Jaehyun mengangguk dengan kunyahan kecil "tenang saja, aku tidak memiliki kekasih saat ini, pekerjaan yang kau berikan menumpuk jadi aku sulit pendekatan dengan wanita-wanita cantik luar dalamnya" ucap Jaehyun mantap
Sehun menggelengkan kepalanya karena jika mereka sedang berasantai begini maka pembahasan tidak akan jauh dari bisnis, klien, dan wanita yang memang tidak bisa jauh dari pria.
"Yang pernah mau menikah beda. kau sudah menemukan cinta sejati berbeda denganku jadi anggap saja kita BERBEDA" Jaehyun yang tidak sengaja mengatakan demikian hanya mampu membuat Sehun mengalihkan pandangannya dan terdiam sejenak
"Cinta sejati atau tidak itu belum memastikan kalian berjodoh, sepertiku. Maka kegagalan itu hanya kenangan buruk yang kumiliki, aku masih belum bisa memulai yang baru" jawab Sehun pelan
Jaehyun menyusun tumpukan sampah bungkus makanan mereka yang habis "ibarat bungkus sampah ini. mantan ? Letaknya bukan dihati tapi di tong sampah" ucap Jaehyun sembari membawa bungkus makanan itu dan membuangnya
"Haruskah aku ?" tanya Sehun memikirkan perkataan Sehun tentang mantan ya calon istri yang gagal juga dapat dikatakan mantan
--
Day Cafe
Mereka menikmati makanan yang kini sudah tinggal piring. Seakan rapat tadi sudah menguras tenaga mereka.
Songkang melihat timnya yang sudah kembali ceria terlihat dari mimik wajahnya.
"Aku menyesal tidak tahu cafe ini dari dulu" keluh Liat
"makanya jangan boros makan di restoran, diajak kesini malah jual mahal" sindir Jihoon
Lia mengabaikan "kau tidak pernah kesini juga sebelumnya kan manager-nim" tanya Lia ke Songkang
Songkang masih belum mendengar dan masih berfokus pada sosok gadis yang sibuk melayani pelanggan dengan telaten dan ramah, memang pengunjung cukup ramai di siang hari ini.
Songkang tanpa sadar tersenyum tipis dan itu disaksikan oleh teman-temannya
"khmmmm" deheman kedua orang yang menyadarkan Songkang kecuali Liat
"Kenapa ?" tanya Songkang
Jihoon melihat Songkang dan memberi petunjuk kearah gadis yang diperhatikannya "kenapa ?" tanya Jihoon
"Manager-nim ?" tanya Lia
"Bagaimana kita berbicara dengannya ? dia terlalu sibuk" jawab Songkang dengan nada datar seperti tidak terjadi apa-apa
Wendy mengangguk "mudah saja, kita tinggal memanggilnya" ucap Wendy hendak memanggil
"Tapi namanya siapa ?" tanya Wendy
Tiba-tiba Suzy datang dihadapan mereka dengan gaya sombongnya tentu "karyawanku sedang bekerja kalian tidak bisa mengganggunya" peringatan dari Suzy dengan tangan didepan dada
Mereka seperti menyetujui perkataan Suzy dan langsung mengangguk bersama.
"Sebenarnya aku tidak suka ada pengunjung sombong ketempatku, tapi ya mau bagaimana lagi aku tidak bisa menolak karena kalian memesan banyak" keluh Suzy
Mereka melotot mendengar kejujuran dari gadis di depan mereka itu.
"Apakah psikolog selalu berkata jujur dan terbuka ?" tanya Lia bingung
"Aku tidak bisa berpura-pura sepertimu atau ya polos" jawab Suzy
Jihoon menopang dagunya diatas tangan "keren" gumam Jihoon
Suzy mengibaskan rambutnya "aku ingin bertemu dengan agasshi itu" ucap Songkang
"Kabar baik akan aku izinkan" jawab Suzy
Mereka semua tersedak melihat kesombongan nyata dari seorang pemilik cafe kecil.
"Baik" jawab Songkang apa adanya karena dia tidak ingin berurusan dengan Suzy
Suzy tersenyum "Yoona....." panggil Suzy tapi tidak didengar karena saat ini Yoona tengah membuat ice tea pada pelanggan
"yyaakk apa dia tidak mendengarku ?" kesal Suzy
"IM YOONA" teriak Suzy yang membuat pandangan seluruh pelanggan cafe tertuju padanya dan dia hanya tersenyum
"Tipe bos yang tidak ingin kutemui" bisik Wendy
"abaikan saja, style gitu keren" bisik Jihoon
Yoona melihat Suzy dengan gerakan bertanya dan tanpa mau menunggu Suzy langsung menarik Yoona
"Hei, Suzy ! Kau tidak lihat ada pelanggan" kesal Yoona
Suzy membersihkan pakaian Yoona "masa depanmu jauh lebih penting, jangan lupakan aku" kedipan mata Suzy membuat Yoona bingung
Yoona menjitak kepala Suzy "itu pelanggan" peringatan Yoona
"Yyaakk kenapa kau tidak memesan dari tadi saja! kami sibuk" ucap Suzy pada pelanggan
"aku tidak mau bertemu dengan mereka, aku malu" ucap Yoona karena memang dari tadi dia menghindar dan menyibukkan diri dari
"Perusahaan Oh Corp menunggumu disana, kau itu lambat sekali" dorong Suzy pada tubuh kurus Yoona
Yoona melihat beberapa langkah darinya sudah ada kelompok manusia yang ditemuinya kemaren dan disana dia mengakui kesalahannya semalaman penuh karena modus pemanfaatan itu.
Songkang berdiri dan menghampiri Yoona.
"seperginya kau memiliki kerajinan yang bagus tapi kepekaan yang kurang agasshi" ucap Songkang berdiri didepan Yoona
Posisi mereka berada ditengah seakan tidak ada orang-orang lain, mata Yoona yang indah menatap Songkang yang santai.
"Kau diterima, bergabunglah mulai besok di perusahaan kami" jelas Songkang
"apa ??" tanya Yoona menutup mulutnya tidak percaya
--DNA 5-----
Don't Plagiat. Support dengan follow akun Author, pencet bintang terlebih dahulu
sebelum membaca dan comment setelah
membaca my readers. Let's reading.
-lovesign:Zoyarmy
6 Februari 2020