DEALING WITH THE JERK

By ameyliamd

7.5M 340K 12.2K

O N G O I N G #3 in Romance - 23 Maret 2020 #1 in Teen - 17 Mei 2020 ameyliamd (B_Fortune88's ROMANCE STORY) ... More

DEALING WITH THE JERK
Dealing with The Jerk | Part 1 - WHEN THEY MET
Dealing with The Jerk | Part 2 - THE DEVIL'S TRAP
Dealing with The Jerk | Part 3 - STARVING
Dealing with The Jerk | Part 4 - Such an Arrogant
Dealing with The Jerk | Part 5 - Is it The Closer Beginning?
Dealing With The Jerk | Part 6 - I Like You
Dealing With The Jerk | Part 7 - My Girl
Dealing with The Jerk | Part 8 - Problem
Dealing with The Jerk | Part 9 - Emotion
Dealing with The Jerk | Part 10 - Chance
Let's Read! | Bukan Update.
Dealing with The Jerk | Part 11 - Sadness
Dealing with The Jerk | Part 12 - Prom Night
Dealing with The Jerk | Part 13 - Begin
Dealing with The Jerk | Part 14 - New Beggining
Dealing with The Jerk | Part 15 - Surprise!
Dealing with The Jerk | Part 16 - Something Weird
Dealing with The Jerk | Part 17 - Decision
Dealing with The Jerk | Part 18 - After Six Years!
Dealing with The Jerk | Part 19 - Trying to Prove It!
Dealing with The Jerk | Part 20 - Stubborn!
Dealing with The Jerk | Part 21 - Sean, Don't!
Dealing with The Jerk | Part 22 - Can't Run Away
Dealing with The Jerk | Part 23 - It's Hurt
Dealing with The Jerk | Part 24 - Such a Jerk
Dealing with The Jerk | Part 25 - Something Wrong
Dealing with The Jerk | Part 26 - Feel Guilty and Regret...
Dealing with The Jerk | Part 27 - Everything feels Blurry
Dealing with The Jerk | Part 28 - Endless Conversation?
Dealing with The Jerk | Part 29 - Egoism
Dealing with The Jerk | Part 30 - Revealed
Dealing with The Jerk | Part 31 - Impossible
Dealing with The Jerk | Part 32 - Rejection
Dealing with The Jerk | Part 33 - Everything Has Changed
Dealing with The Jerk | Part 34 - Persuasion
Dealing with The Jerk | Part 35 - Promise and Trust
Dealing with The Jerk | Part 36 - Ma Gwen
Dealing with The Jerk | Part 37 - It's Only You
Dealing with The Jerk | Part 38 - Hidden Truth
Dealing with The Jerk | Part 39 - No One Can Separate Us!
Let's Read! | Bukan Update.
Dealing with The Jerk | Part 40 - Distruber
Dealing with The Jerk | Part 41 - Hesitation
Dealing with The Jerk | part 42 - Convince You
Dealing with The Jerk | Part 43 - Someone Else
Dealing with The Jerk | Part 44 - Hopeless
Dealing with The Jerk | Part 45 - Temptation
Dealing with The Jerk | Part 46 - He Changes
Dealing with The Jerk | Part 47 - It's Over
Dealing with The Jerk | Part 48 - Love Hurts
Dealing with The Jerk | Part 49 - Out of Control
Dealing with The Jerk | Part 51 - Storm
Dealing with The Jerk | Part 52 - Painful
Dealing with The Jerk | Part 53 - Nightmare Become Hot
Dealing with The Jerk | Part 54 - Make a Love
Dealing with The Jerk | Part 55 - Tell Me the Truth
Dealing with The Jerk | Part 56 - Hidden Truth
Dealing with The Jerk | Part 57 - What Else?
New STORY!
Dealing with The Jerk | Part 59 - Lucky to Have You
Dealing with The Jerk | Part 60 - Two Side of Life
Dealing with The Jerk | Part 61 - Long Distance
Dealing with The Jerk | Part 62 - Endless Love
Dealing with The Jerk | Part 63 - Baby
Dealing with The Jerk | Part 64 - The Chatedral's Vows
Dealing With The Jerk | Part 65 - How Can?
Dealing With The Jerk | Part 66 - My Spoiled Wife
Dealing with The Jerk | Part 67 - Married Life Drama
Dealing with The Jerk | Part 68 - Angry Gwen
Dealing with The Jerk | Part 69 - About Niel

Dealing with The Jerk | Part 50 - Ego, Envious and Ambition

66.8K 3.1K 224
By ameyliamd

Gimana perasaan kalian selama baca cerita ini? Please, kasih tahu ya :)

~ Happy Reading ~

Jangan lupa vote ya :)

"Jika terjadi sesuatu pada Gwen, aku tidak akan segan-segan membunuh ayahmu!" Desis Sean.

Thomas hanya bisa menelan ludah, inilah resikonya. Ayahnya yang menerima klien seperti Camila, Thomas tahu jika saat-saat seperti ini akan datang. Tidak selamanya ayahnya akan selalu berhasil lolos-mungkin inilah saatnya. Dan inilah cara agar ayahnya berhenti menjadi informan yang menerima klien-klien berotak kriminal macam Camila itu.

"Pikirkan itu nanti, fokus utama kita adalah Gwen."

Dealing with The Jerk

Part 50 - Ego, Envious, and Ambition

__________________

"Lepaskan, kemana kalian membawaku!" disana, Gwen memberontak keras, wajahnya memerah akibat pergerakan yang dia lakukan.

"Apa yang akan kau lakukan padaku?" Teriakan dengan nada tidak habis pikir itu menggema di ruangan yang mirip sebagai kamar tidur itu.

"Aku hanya memastikan jika Sean tidak akan kembali padamu lagi," ujar seseorang menjawab pertanyaan tersebut.

Disana, Gwen diikat di atas ranjang dengan kedua tangan yang terlentang-terikat kencang pada ujung kepala ranjang, begitu juga dengan kedua kakinya. Kakinya yang sempat terkilir seakan mati rasa akibat ikatan yang begitu kencang itu.

"Apa lagi maumu, Char? Sean bahkan sudah tidak menginginkanku lagi, apa kau belum puas karena telah mengambilnya dariku, huh?"

"Sama sekali belum! Selama ini kaulah yang mengambilnya dariku! Aku hanya ingin memberimu sedikit pelajaran, dulu sekali kau sering membuatku jengkel. Sikap kakakku yang menyamakan kasih sayangnya padamu denganku sangat tidak bisa aku terima, apalagi dengan sikap ibu dan ayahku yang memperlakukanmu seperti anak kandungnya sendiri. Aku membencinya, Gwen!"

"Itu bukan keinginanku, Char! Aku tidak pernah meminta mereka melakukannya, tapi aku sangat bersyukur masih ada orang yang baik hati padaku dan ayah! Aku tidak pernah meminta apapun pada keluargamu!" Tegas Gwen.

"Ya, aku bahkan senang saat kau dan ayahmu yang merepotkan itu pergi dari kehidupan kami! Tapi, nyatanya aku belum bisa terlepas sepenuhnya dari rasa benci itu. Aku pergi ke New York untuk berkuliah, bertemu dengan pria yang begitu sempurna di mataku. Tampan, pintar, tentunya dari kalangan atas-dan pria itu adalah Sean. Aku menyukainya, kemudian jatuh cinta dan memberikan seluruh perhatianku padanya, tapi Sean selalu menepisnya dan mengabaikanku. Tidak ada perempuan yang bisa menembus hatinya, dia terlalu dingin dan terkadang bisa kasar. Tapi aku tetap berusaha agar dia melihatku,"

"Segala cara telah aku lakukan. Namun, untuk sekalipun dia juga tidak pernah melihatku! Sampai aku tahu tentang sesuatu dibalik sikapnya itu. Dia memiliki seorang perempuan yang sama sekali tidak bisa dilupakannya. Dan ternyata perempuan itu adalah kau, apa hebatnya dirimu Gwen sehingga membuat Sean seperti itu? Jelas aku tidak terima, Gwen. Kau terlalu rendah untuk Sean yang berada jauh diatasmu," ejek Charrisa.

"Kau tidak punya perasaan, Char. Bagaimana kalian bisa melakukan ini padaku? Charrisa, kau harus tahu, yang menyebabkan keluargamu hampir bangkrut adalah perempuan tua itu! Sadarlah, dia hanya memanfaatkanmu!"

"Jangan dengarkan dia, Charrisa. Dia mencoba mengadu domba kita," tukas Camila pelan. Berusaha mengontrol raut wajahnya di hadapan Charrisa.

"Aku berada di pihakmu, aunty!"

"Jangan bodoh, Charrisa! Kau pikir apa yang akan kau dapatkan setelah ini?"

"Simpel saja, kami ingin membuat Sean membencimu-bahkan untuk melihatmu saja tak sudi!" Jawab Charrisa.

Gwen menggeleng dengan wajah pucatnya, Charrisa benar-benar sudah tertutupi kabut bencinya. Ditambah dengan hasutan Camila membuat Charrisa semakin menjadi, Charrisa tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Apa kau belum puas, Camila?" Gwen menatap Camila yang berdiri dengan raut wajah angkuhnya-sama persis seperti 6 tahun lalu. Menatap rendah akan dirinya yang lemah tidak bisa melawan.

"Kau tidak pantas hidup di bumi ini, apalagi hidup sebagai seorang ibu. Aku sangat kasihan pada Niel karena kelakuan ibunya yang jauh dari perilaku manusia!" Teriak Gwen begitu kesal, begitu heran dengan manusia sejenis Camila ini.

Camila mendelik tak terima mendengarnya, dia melangkah lebih dekat ke arah Gwen, meraih rambutnya kasar hingga menimbulkan ringisan pelan dari wanita itu, "Ini aku lakukan untuk, Niel!"

"Niel tidak akan suka jika kau melakukannya dengan cara keji seperti ini!" Balas Gwen tidak mau terlihat semakin lemah, terlihat raut tidak suka di wajah Gwen yang tampak pucat.

"Cih, tutup mulutmu! Sebentar lagi kau akan memohon padaku," ujar Camila dengan senyum jahatnya.

"Apa yang akan kau lakukan?!" Teriak Gwen tidak terima.

Camila menepukan tangannya, "Masuk!"

Gwen melihat empat pria dengan wajah mesum dan cabulnya memasuki ruangan itu. Keduanya menatap Gwen dengan pandangan yang membuat Gwen jijik sekaligus ketakutan.

"Apa maksudmu?" Gwen mendadak ketakutan, "Tempat apa sebenarnya ini!" wajahnya mulai memucat, ditambah lagi sakit pada perutnya yang mulai menyerang. Tenaganya terkuras habis saat mencoba lepas dari ikatan sialan yang Camila dan Charrisa lakukan padanya.

'Oh tidak, jangan sekarang' batin Gwen pada perutnya, maag-nya tidak boleh kambuh disaat-saat seperti ini.

"Bagus kau bertanya, ini rumah border. Tempat prostitusi illegal dan aku membayar mereka untuk menikmatimu!"

Camila tersenyum puas, "Aku sering berpikir hal apa yang Sean sukai darimu," Camila menjeda ucapannya, "Tubuhmu itu, aku yakin kau dan Sean sering melakukan hubungan-kau sangat tahu maksudku, kan?. Aku akan membuat tubuh itu kotor-menjijikan akibat bekas jamahan orang lain."

"Tidak! Kau jahat Camila! Terbuat dari apa hatimu, huh?!" Sentak Gwen keras.

Camila tertawa kecil mendengarnya, sedangkan Charrisa, "Aunty, apa tidak salah jika empat orang pria dengan satu perempuan? Aunty bilang hanya dua-"

"Dua hanya untuk Gwen, sayang."

"Dan dua yang lainnya?" Tanya Charrisa masih bingung.

"Tentu saja untukmu," jawab Camila santai.

"Apa?! Aunty, kau hanya bercanda, bukan?!" Charrisa menggeleng keras, mulai menjauhi Camila.

"Apa aku terlihat bercanda? Kau pikir disaat aku menolak Gwen aku akan menerimamu, huh?!" Ujar Camila menohok Charrisa.

"Maksud aunty apa? Kita bekerjasama bukan?" Charrisa mencoba menolak kenyataan ini. Dimana sikap Camila yang seolah langsung terbongkar di hadapannya.

Camila terkekeh, mendekati Charrisa yang sudah pucat, "Dulu mungkin iya, tapi dari awal aku memang hanya memanfaatkanmu yang bodoh ini, Charrisa. Ini bukan karena derajat sosial Gwen yang rendah ataupun dirimu? Ini soal putraku, Niel!" Tukas Camila penuh emosional. Dalam pandangannya terdapat ambisi besar yang harus dia tuntaskan. Mungkin Camila bisa gila jika ambisinya itu tidak terwujud.

"Ada apa dengan putramu? Aunty, katakan kau hanya bercanda bukan?"

"Tidak! Aku sama sekali tidak bercanda! Aku hanya tidak mau Sean menikah, kemudian memiliki anak dan bahagia, setidaknya sebelum Niel memiliki anak terlebih dahulu. Tepatnya, aku tidak mau putra Kathrine itu bahagia-dan aku mau Niel yang memiliki anak terlebih dahulu. Melihat Howard yang menyayangi Niel sama besarnya dengan Sean membuatku semakin yakin,"

"Kalau pun Niel yang terlebih dahulu memiliki anak-cucuku itu akan menjadi penerus keluarga Jefferson,"

"Jadi semuanya karena tahta? Aunty, kau jahat! Aku tidak habis-"

PLAK!

"Tutup mulutmu, siapa suruh kau bodoh!"

"Kau memang jahat dan licik Camila! Niel tidak akan mau menerima tempat yang memang ditakdirkan untuk Sean sejak lahir. Niel begitu menyayangi kakaknya, kau hanya sibuk dengan ambisimu sendiri sampai-sampai kau tidak dapat melihat bagaimana hubungan Sean dan Niel yang terjalin begitu erat."

"Aku tidak butuh komentarmu, Gwen!"

"Kenapa kau melakukan ini, Camila? Apa salah Ibu Sean, apa salah Sean dan keluarganya?" Tanya Gwen-dia tahu dibalik sikap Camila pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Aku iri, Kathrine adalah sahabatku saat di panti asuhan. Kami dibesarkan bersama, namun nasibku jauh berbeda dengannya. Dia di adopsi keluarga yang baik hati dan kaya-Kathrine tumbuh besar dengan kasih sayang melimpah. Hingga dia menikahi Howard yang saat itu menjadi pengusaha nomor satu di Amerika. Rasa itu kian menguat saat melihat Kathrine yang bahagia, aku bahkan tidak mau datang ke pernikahannya karena rasa iri dengki begitu mendominasi-semua itu membuatku cemburu."

"Aku pergi dari panti dan bertemu dengan lelaki brengsek yang menghamiliku dengan paksa. Dia ayah Niel, dia mau bertanggung jawab. Namun, dia tidak bisa membahagiakanku seperti Howard membahagiakan Kathrine dengan kemewahan dan kekayaannya-berita mereka selalu muncul di majalah dan televisi, berita yang selalu membuatku muak setiap melihatnya. Aku pikir hidupku sangatlah buruk jika dibandingkan dengan Kathrine,"

"Aku melakukan segala cara agar bisa masuk ke dalam hidupnya, berpura-pura kembali menjadi sahabat yang baik dengan membawa Niel sebagai tameng belas kasihan.  Kathrine begitu naif karena menerimaku lagi. Aku sampai meninggalkan suamiku dan bahkan-" Camila menghentikan ucapannya yang mungkin sudah terlalu jauh. Membuat Gwen dan Charrisa kebingungan dibuatnya.

"Percayalah Camila, sebentar lagi permainanmu ini akan berakhir. Dari awal kau sudah memulainya dengan cara salah, jangan salahkan jika semuanya berakhir buruk dan membuat dirimu menderita."

"Tidak akan! Aku sudah sejauh ini, dan aku tahu jika kau adalah kebahagian Sean. Aku sangat tahu itu, dan detik ini juga aku akan menghancurkanmu. Sean begitu mencintaimu, tapi sikapnya akhir-akhir ini membuatku curiga. Seringkali aku menawarkan wanita-wanita cantik padanya, namun Sean selalu menolaknya. Kenapa? Itu hanya sebagai kamuflase agar rencanaku yang sebenarnya tidak terlihat. Aku berpura-pura untuk mendorongnya menikah padahal keinginan terbesarku adalah Sean yang melajang seumur hidup!"

"Hentikan rencanamu sebelum kau terlambat dan menyesalinya, Camila." Peringat Gwen. "Kau bejat! Kau tidak lebih dari sekedar iblis, kau monster Camila!"

"Tidak ada jalan kembali, Gwen." Camila memandangnya dengan tatapan keras, "Kau akan hancur bersamaan dengan perempuan bodoh itu." Camila menunjuk Charrisa yang sedari tadi diam mendengarkan.

"Kenapa aku juga kena?" Tanya Charrisa tidak terima.

"Tidak ada yang bisa menjamin kau akan menutup mulutmu itu!" Tukas Camila jahat.

Charrisa menyesal, merasa dirinya sangat bodoh karena ikut masuk ke dalam lingkaran permainan yang Camila buat dan berakhir menjerat dirinya sendiri. Charrisa tidak pernah tahu jika Camila adalah monster yang tertutupi topeng wajah keibuannya. Dibalik penampilan feminim dan berkelasnya, ternyata Camila menyimpan rasa iri dengki, ambisi, dan ego yang menjadi satu dalam dirinya. Dan semuanya karena harta dan tahta.

"Lakukan sesuai rencana," Camila memerintah keempat orang itu sebelum dirinya keluar.

"Tidak! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!" Tolak Charrisa keras, namun usahanya sia-sia karena dua orang sudah mencekal tangannya.

"Lepaskan aku brengsek! Jangan menyentuhku!"

"Lakukan sampai kalian puas," ujar Camila di depan pintu ruangan itu, menutupnya perlahan sehingga derit pintu itu menghilangkan sosok wanita jahat itu.

To be Continue.

Thanks for reading! Makasih buat yang udah sempetin baca, terus vote, dan tinggalin komentar kalian yang bener-bener buat mood aku naik :)  I LOVE YOU GUYS!❤️

see you next part!

can i get 200++ komen for this part? i hope so ❤️❤️❤️

A M E Y L I A M D

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 231K 43
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
346K 18.1K 31
Galla pratama seorang badboy cadell yang baru saja masuk sekolah barunya,dan dia sudah membuat masalah di sekolah barunya itu. * * * Ravindra adipta...
1.1M 41.1K 62
Menikahi duda beranak satu? Hal itu sungguh tak pernah terlintas di benak Shayra, tapi itu yang menjadi takdirnya. Dia tak bisa menolak saat takdir...
137K 14K 22
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...