Loved [One Direction Love Sto...

By ftrnsh

27.5K 2K 38

Love isn't always perfect. It isn't a fairytale or story book. And it doesn't always come easy, Love is over... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Casting
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Casting
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Promosi
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34

Chapter 3

1.2K 94 0
By ftrnsh

I'm come back again guys..

Happy reading and enjoy this~~

LOUIS P.O.V

"Kita sudah sampai hazzy" ucapku kepada hazel setelah sampai tepat didepan kelasnya.

"Terimakasih louly" ucapnya dengan senyum merekah dibibirnya.

Aku sangat suka senyum itu, entah aku merasakan suatu yang hangat menjalar melalui tubuhku saat aku melihat senyumnya. Dan yang lebih menyenangkan, dia tidak mengenalku sebagai member one direction.

Yeah, band terkenal itu.

"Sama-sama hazzy" Jawabku sambil menggaruk belakang leherku yang aku yakin sama sekali tidak terasa gatal.

Suasana hening sesaat.

"Aku bingung mengapa tiba-tiba aku grogi berhadapan dengan perempuan ini?" batinku.

"Hmm.. Louly?" Ucapnya memecah keheningan.

"Ehm.. yeah?"

"Sepertinya aku harus masuk kekelas, sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi. terimakasih telah mengantarkanku, lou. Aku tidak tahu bagaimana nasibku jika aku tidak bertemu denganmu tadi, dan ehm.. maaf ya soal yang tadi." Ucapnya sambil menatap mataku.

"Yeah, your welcome. Harus berapa kali aku harus jawab no problem hazz??" Jawabku sambil memutar mataku.

Dia hanya tertawa kecil sambil meninju pelan pundak ku.

"Glad to meet you and See you next time" Ucapnya pelan sambil menatap mataku dengan senyumnya yang selalu memukau.

"Glad to meet you too hazz, and I hope so" Jawabku sebelum dia pergi ke dalam kelasnya.
"Seperti tidak ingin berpisah" Gumamku dalam hati.

Shit, aku lupa meminta nomor handphone nya, Dasar otak udang. Rutukku dalam hati.

"Mungkin nanti siang sepulang kuliah aku akan memintanya" gumamku sambil tersenyum dan masuk kedalam kelasku yang akan dimulai 10 menit lagi.

Hazel P.O.V

New house, New school, New friends, and the New day. Ini hari yang sangat menyenangkan dalam hidupku.

Suasana kelas masih sangat sepi. Hanya ada beberapa orang yang duduk di masing-masing kursinya. Hmm.. 1.. 2.. 3.. Mengapa baru ada 3 orang didalam kelas ini? Apa aku kepagian? Bukakah bel akan berbunyi 10 menit lagi? Pikirku.

"Hmm.. hey.. maaf mengganggumu, aku ingin bertanya, kemana orang-orang? Mengapa kelas sepi sekali?" Tanyaku kepada salah satu orang diantara tiga orang yang nampak sibuk membongkar tas mereka.
"Sedang mencari apa mereka?" Pikirku.

"Oh hey, apakah kau tidak tahu bahwa pagi ini kelas sains dipindahkan di lab? Bukankah minggu kemarin Mr. Richard telah mengumumkannya didrpan kelas? Kau tidak mendengarnya? Semua anak sedang ada di lab sekarang" Jawabnya tanpa memalingkan wajahnya menatapku.

"Maaf, Tapi Aku ana.."

"Oh yeahh, ketemu juga kau pinset" Teriaknya riang seperti menemukan harta karun yang sudah beratus-ratus tahun terkubur didalam tanah, sambil memegang sebuah pinset kecil ditangannya.

"Ehm" dehamku pelan

"Oh,hay who are you?" Katanya sambil menoleh kearahku.

"Aku anak baru disini, pindahan dari Indonesia" Jawabku sambil tersenyum.

"Oh anak baru ,hmm.. aku zayn salam kenal" Ucapnya sambil menjulurkan tangan kanannya kepadaku.

"I'm hazel, nice to meet you" jawabku sambil tersenyum dan menerima uluran tangannya.

"Nice to meet you too hazel" ucapnya sambil tersenyum.

"Kau tidak mengenalku?" Ucapnya dengan nada pelan.

"hm? Tentu aku mengenalmu zayn, Kita baru berkenalan tadi." Ucapku bingung.

"Oh yess hazel,aku lupa". Ucapnya kikuk.

"Kau mengidap penyakit pikun zayn?, bagaimana bisa kau melupakan perkenalan kita yang baru berlangsung beberapa menit yang lalu??" Ucapku sambil menatap wajahnya yang kikuk.

"Aku hanya bercanda hazz" Ucapnya sambil tertawa renyah.

"Kau aneh zayni" ucapku.

"Zayni? Panggilan yang lucu hazz haha" ucapnya sambil tertawa lebih nyaring lagi.

Aku tidak menjawab perkataannya itu dan hanya melipat kedua tanganku didepan dadaku.

"Hey hey , kita hampir telat sekarang" Ucapnya dengan nada agak tinggi.

"Cepat letakan tas mu dimejamu dan agar kita bisa cepat sampai dilab hazz, kita harus cepat sampai sebelum dosen killer itu datang" Ucapnya kepadaku dengan nada sedikit memerintah.

"Ohh okay zayni" Ucapku lalu mengikuti perintah yang dikatakan oleh zayn.

~Setibanya di lab~

"Hay zayn!!" ucap seseorang yang tak kukenal memanggil nama Zayn

"Yeah Harry, aku menemukan pinset ku" ucap zayn dengan wajah bahagianya sambil menunjukan pinsetnya kepada teman nya itu.

Yes, namanya Harry.

"Cepat zayn, kita membutuhkan pinset itu untuk membongkar organ-organ katak menjijikan ini" ucap seseorang di samping Harry.

"Hhh, sabar Niall" jawab zayn sambil memutar matanya.

Zayn segera memberikan pinset itu kepada niall yang kelihatan ingin muntah itu.

"Oh hey, apakah kamu anak baru pindahan dari luar london itu?" Ucap seseorang dari arah belakangku.

Aku berhenti memperhatikan Niall yang sedang mengangkat tinggi-tinggi bangkai katak dengan menggunakan pinset lalu menyodorkannya kepada Harry dan dibalas dengan pukulan yang lumayan keras di kepalanya.

Aku mengabaikan suara kesakitan Niall.

Lalu dengan cepat menoleh kearah belakang, ternyata yang bertanya kepadaku adalah seorang laki-laki berumur kira-kira 40 tahunan dengan menggunakan kacamata tebal dan setelan kemeja warna pastel dengan rambut klimisnya yang ia sisir kebelakang.

"Yes, that's me sir" Jawabku sambil menunduk pelan.

"Perkenalkan, Namaku Mr. Richard, aku adalah dosen mata pelajaran sains di universitas ini" Ucapnya sambil menjulurkan tangannya kearah ku.

"Namaku Hazel sir". Jawabku sopan sambil menjabat tangannya lembut.

"Maukah kamu memperkenalkan diri didepan kelas, hazel?" Tanyanya kepadaku.

"Tentu sir" Jawabku mantap.

Aku berdiri tepat didepan papan tulis yang ada di dalam lab sains ini. Dengan ditatap puluhan mata, aku mulai memperkenalkan diriku.

"Hi, My name is Hazel Tyara Zhafrlin, you can call me Hazel or hazz. Aku pindahan dari Indonesia di bagian Benua Asia Tenggara, mungkin tidak banyak dari kalian mengenal tempat asalku tersebut. But, aku harap kalian dapat menerima aku dikelas ini. NICE TO MEET YOU ALL" Ucapku panjang lebar dan di balas dengan beberapa tepukan tangan dan sorakan 'nice to meet u too' oleh beberapa orang di dalam lab sains ini.

"Baik, terimakasih Hazel atas perkenalan singkatmu di depan kelas, kau boleh duduk ditempat kosong itu". Ucapnya sambil menunjuk tempat duduk disamping Harry.

"Okay sir" Jawabku sambil berlalu menuju tempat duduk yang Mr. Richard tunjuk tadi.

"Hi Hazel" ucap seseorang disampingku.

"Hi, Harry" Jawabku sambil tersenyum

Dia menatapku kaget "Dari mana kau tahu namaku?"

"Insting" jawabku asal.

"Kau peramal?" Dia menatapku takut.

Sungguh lucu wajah Harry saat itu. Aku hampir tertawa jika saja tidak langsung kututup bibirku ini.

"Iya, aku adalah peramal. Aku bahkan bisa tau bagaimana masa depanmu hanya dengan menyentuh tanganmu". Ucapku ngawur.

"Kau terlihat mengerikan" dia memandang wajahku dengan tatapan takut.

"Aku bercanda, dude" ucapku sambil tertawa terbahak-bahak sampai Mr. Richard yang sedang menjelaskan sesuatu tentang organ-organ yang ada di tubuh katak pun menatap ke arahku.

"What's wrong hazel?!" Ucapnya dengan suara lantang dan sempurna menatap kearahku lalu diikuti oleh semua anak didepanku.

Aku panik dan langsung menunduk "I'm sorry sir" Ucapku sambil menahan malu karena ditatap oleh puluhan mata seperti saat sesi perkenalan tadi.

"Okay, jangan ulangi lagi haz" Ucap Mr. Richard sambil kembali menjelaskan tentang organ-organ katak lagi.

Aku malu.

Disebelah ku harry tertawa cekikan dan diikuti dengan tawa tertahan dari niall dan zayn.

KARMA berlaku.

Kurang lebih begitulah arti tatapannya pada ku.

Aku hanya bisa mendengus menatap wajah Harry.

-pelajaran sains pun selesai-

HARRY P.O.V

Aku melihat hazel yang sedang berjalan dilorong kelas menuju kantin.

"Hazel!!" Teriakku memanggil nama hazel.

Dia berhenti melangkah dan kelihatan mendengus dan mengerucutkan bibirnya sambil melihatku.

"What's happend, dude?" Ucapnya sambil memutar matanya saat menatapku.

"Kau masih marah?" Ucapku.

"No"Jawabnya dengan tatapan yang sama. Wajahnya sangat lucu saat itu, dengan bibir yang megerucut dan pipi tembamnya yang menggelembung seperti balon. Membuat aku ingin memecahkannya menggunakan jarum.

"Wajahmu berkata lain hazel, maafkan aku" Ucapku sambil menundukan wajahku.

"Itu bukan salahmu Harry, seharus nya aku yang meminta maaf karena telah membohongimu. Aku hanya ingin bercanda denganmu Harry, tapi karena bibir lemesku ini aku mendapat teguran dari Mr. Richard". Ucapnya sambil menatap mataku lembut.

"Okay hazz, by the way kau tau namaku dari siapa?" Tanyaku.

"Kau lupa saat zayn memangilmu di lab sains tadi? Saat itu aku datang bersama nya". Jawabnya.

Sekarang pipinya tidak terlihat menggelembung lagi dan juga bibir nya terlihat normal.

Dia tidak mengenal diriku? Lelucon macam apa ini? Siapa yang tidak mengenal 'One direction'?? Pikirku.

"Oh, ya aku lupa. Tadi aku ingin bertanya pada Zayn tetapi belum sempat karena Mr Richard datang" Jelasku.

"Kau mau mengulang berkenalan denganku?" Ucapku spontan.

"Hm?? Oh, yes of course, I'm Hazel Tyara Zhafrlin, Nice to meet you" Jawabnya dengan senyum yang sangat indah dia menjulurkan tangan kanannya padaku.

"I'm Harry Edward styles, nice to meet you hazel" Jawabku canggung sambil membalas uluran tangannya. Saat tangan kami bersentuhan seperti ada aliran listrik yang menjalar melalui tangannya dan berhenti tepat di jantungku.

"Hey, Harry?" Suara indahnya memotong lamunanku.

"Yess, what happend hazz?"

"Aku mau kekantin, kamu mau ikut?"

Ucapnya sambil menatap mataku.

"Boleh" ucapku.

"Okay, aku lapar sekali, jangan buat aku menunggu harry, atau aku akan berubah menjadi monster pemakan segalanya. Dan aku akan memakanmu bulat-bulat dengan mulutku ini, Kau tidak mau itu terjadi bukan?? Lets go!!" Ucapnya seraya menggandeng tanganku erat.

Mengapa aku merasa ada getaran-getaran halus menjalar di hatiku ketika tanganku disentuh olehnya? Mengapa aku merasa sangat bahagia dengan hanya menatap wajahnya? Melihat senyum manis nya itu.. apa aku ..

Ahh itu tidak mungkin Harry. Aku memotong lamunanku sendiri. Aku tidak mungkin merasakan perasaan itu lagi.

Aku tidak mau, itu terlalu sakit untuk aku rasakan, aku tidak kuat. Aku tidak mau itu terjadi lagi. Cukup 'dia' yang membuat hatiku sakit. Aku tidak mau siapapun melakukan hal menyakitkan itu lagi padaku.

Tidak lagi.

~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~

Makasih ya udah mau baca ceritaku sampe chapter 3 ini.. maaf kalo ada salah-salah kata or typo's everywhere.

Aku selalu menunggu vomment mu yaa.....

Kisses and big hug from me :*({})
floustyles
A/N : Harry pic

Continue Reading

You'll Also Like

240K 32.7K 23
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
97.5K 17.1K 34
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
152K 17.2K 38
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...
322K 25.4K 54
Renner dan Sabila, dua orang dengan profesi yang menguras tenaga - seorang kapten polisi dan dokter emergensi, bertemu dalam sebuah keadaan yang memb...