Was Married [Mr.Ardianto]

By AzetAzizah

15.9K 826 27

Ini bukan zaman Siti Nurbaya lagi, ini sudah memasuki zaman dimana anak muda bisa memilih kehendaknya sendiri... More

Awal Mula
Tawaran Ayah.
Pertunangan
Kunjungan dari PBSI
penyelidikan Kevin
Before Wedding
pernikahan
Back to Jakarta
Home
film horor
PMS
Anak Baru
Bertemu masalalu
Bandung again
perjanjian
Via Chat
KEZZELLL
Rindu! tapi boong
Gara-gara Durian
OBROLAN
DINNER
Atlet baru??
Sangka Kevin
DIA
Liburan.
Liburan part 2
DirumahAja

Teror Fajar

474 28 0
By AzetAzizah

Enjoy
*****

Aku tidak akan pernah bosan melihatmu seperti ini, tampaknya hal ini akan menjadi candu baru bagiku

Masih ditempat yang sama, Alenta terdiam dalam kamar sendiri entah apa yang ia lamunkan.

Ditempat lain, tepatnya didalam mobil yang mengarah pulang ke hotel yang didalamnya terdapat dua sosok makhluk tampan.

Rian dan Fajar, mereka masih dibandung, rencananya besok pagi mereka akan pulang lebih dulu dibanding Alenta, ya karna Rian dan Fajar harus mengikuti turnamen Malaysia master jadi mereka harus kembali ke jakarta dan langsung terbang ke Malaysia.

Didalam mobil Rian tidak banya omong, beda dengan Fajar yang dari tadi ngoceh tidak jelas, entah apalah yang dia bicarakan.

Membuat Rian sedikit kesal dengan temannya itu.

"Jar, lo bisa diam ngga sih, fokus nyetir aja."protes Rian yang sepertinya tidak tahan dengan ocehannya Fajar.

Ternyata Fajar dan Alenta sama saja, tidak ada bedanya dua sepupu ini. Sama sama bawel dan tidak bisa diam.

"Ck, elah jom, lo sensi banget sih. Ohh gue tau pasti lo bete kan sama coach, karna kita harus balik ke Jakarta. Jadi lo ngga bisa lanjutin liburan lo sama Alen yekan!" pria ini selalu saja jail, seperti sekarang dia tengah mengoda Rian dengan menautkan kedua alisnya.

"Apaan sih, ngaco."singkat jelas, itu jawaban Rian.

"Heh, lo mah jangan dulu lah jom, ade gua masih sekolah jangan diajak bulan madu dulu, dia terlalu dini!"sebuat jitakan berhasil mendarat di dahi Fajar.

"Ngawur lo, apaan sih udah makin ngaco aja lo ngomongnya." kali ini Rian benar-benar jengkel dengan Fajar.

Tak terasa mereka sudah sampai didepan hotel dimana Rian menginap, sebenarnya Rumah ayah yang disini juga ada kan, tapi karna mereka membawa bocah yaudahlah dihotel saja.

Rian keluar dari dalam mobil milik Fajar, tampak lelaki yang masih ada didalam mobil itu menampakkan kepalanya lewat jendela.

"Jom, gue cabut ya."

"Lo ngga mampir dulu?"

"Ngga, gue mau packing nih buat besok."

"Yaudah sana"

"Buset ngusir nih yah ceritanya."

"Apa sih."

"Tau dah yang lagi ngga mau diganggu"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Fajar memutar kemudinya untuk pulang kerumahnya.

Sedangkan Rian tampak sangat sangat kesal, dia sedang mengutuk Fajar dalam hatinya.

Setelah memastikan Fajar sudah menghilang dari hadapannya, ia pun masuk kedalam.

#

Marahari senja mulai menghilang, sedikit demi sedikit pancaran cahayanya mulai sirna, gadis ini masih dengan posisinya saat ini.

Dia adalah Alenta, terduduk diatas ranjang dengan kaki dihunjurkan sembari membaca novel kesayangannya.

Gadis itu melirik kearah jam dinding didekatnya.

"Jam 6?"gumamnya.

"Pantes gue laper, gue lupa makan siang."lanjutnya.

Dasar pelupa, bagaimana bisa melupakan kewajiban dirinya sendiri, masa dengan mudah lupa makan siang. Dasar kebiasaan kamu Al.

Gadis itu bangkit, menaruh novelnya dan berjalan menuju depan pintu. Saat ia mulai menyentuh ganggang pintu, ia mulai membukanya.

Alenta sedikit tersentak mendapati seseorang didepannya, diambang pintu.  Orang itu tak bersuara.

"Mau kemana?" ahh ternyata dia bisa ngomongnya juga.

"Mau cari makan, gue laper."sahut gadis dengan rambut sedikit berantakan.

Lelaki itu maju satu langkah kedalam kamarnya, oh iya tadi Rian berada didepan pintu, pas ia hendak membuka pintu ternyata pintu terbuka lebih dulu.

"Deleveri aja." kok Rian bilang gitu?

"Ngga mau, lama. Gue sendiri aja, lo istirahat sana" Alenta melihat dari raut wajah Rian tampaknya lelaki itu kecapean.

Rian masuk lebih kedalam, ia mengambil kunci mobil setelah itu berjalan menghampiri Alenta.

Rian meraih tangan Alenta, membuatnya sedikit tersentak.

"Ayo!"

"Kemana?"

"Katanya mau cari makan?"

Alenta diam, ia bungkam entah kenapa, ia membuntut dibelakang Rian.

Perasaannya kok seperti ini, kenapa ia merasa senang Rian menggandeng tanggannya. Ahh sudahlah lupakan saja.

#

Tempat yang dipilih Alenta untuk mengisi perutnya, bukanlah restoran mewah atau brendit, kaki lima. Disitulah Alenta berada, sedang nikmat menyantap makanannya yaitu mie ayam.

Sebenarnya Rian sedikit tercengang, seorang Alenta, bisa welcome gini makan di kaki lima? Padahal kalau dipikir-pikir cewe cantik anak orang berada kaya dia mungkin tidak bakalam mau jajan sembarangan seperti ini. Tapi Alenta? Gadis ini memang sederhana.

Sedari tadi Alenta sangat lahap menyantap, oh iya lupa, Rian hanya memperhatikan Alenta saja, ia sama sekali tidak makan. Oh jangan negatif thingking yah Rian tidak makan karna ia sudah makan sama Fajar, lagian dia kan harus menjaga staminanya tidak boleh sembarang dulu jajan.

Sedari tadi lelaki itu hanya memperhatikan Alenta saja, membuat Alenta tersadar dan melihat kearahnya.

"Ngapain sih liat nya gitu banget? Mau?" Gadis itu menyodorkan sendoknya ke Rian.

Rian menggeleng.

"Ngga, gue udah kenyang." benar saja Rian sudah kenyang, kalau saja tidak, pasti ia sudah melahap makanan milik Alen.

Alenta hanya ber-oh ria saja, terus lanjut makan.

Rian tersenyum melihat tingkah gadisnya itu.

"Kalo makan itu pelan-pelan"

Alenta merasakan satu telunjuk berada disudut bibirnya, degg tuh kan jantungnya mulai deh.

Rian melihat ada sedikit sisa makanan dibibir Alenta, refleks ia membersihkannga dengan telunjuknya sendiri.

Alenta menjadi gugup tidak karuan mendapati perlakuan Rian seperti ini.

Rian yang merasakan perasaan yang sama pun dengan cepat menyingkirkan tangannya dari bibir Alenta.

"Maaf reflesk."ujarnya gugup.

Alenta yang dari tadi menunduk kini memdongak.

"Iya ngga papa ko"

Yang ada kini mereka makin canggung, setelah berhasil mengontrol detak jantung masing-masing.

Tak tahan dengan posisi seperti ini, akhirnya Alenta memberanikan diri berbicara lebih dulu, ia mengajak Rian kembali ke hotel dan Rian menurut saja.

Diperjalanan tak banyak percakapan antara mereka. Tampakknya Rian juga tengah fokus kejalan. Lebih baik Alen diam.

Baru saja ingin memejamkan mata, Alenta mendengar suara.

"Al, besok gue balik ke Pelatnas"

"Hah, kok dadakan? Bukannya lusa yah kita baru balik?" ini kenapa dadakan sih, kok Alen jadi kaget gini.

"Turnamen dimajuin lusa, jadi besok gue sama Fajar harus kembali ke pelatnas buat persiapan, dan sorenya langsung terbang ke Malaysia." kenapa ada perasaan tidak rela sih ngomong hal ini pada Alenta.

Alenta terdiam, ia tidak tau apa yang ia rasakan, sebenarnya dalam hati kecilnya ia masih ingin liburan bersama Rian. Tapi dia tidak boleh egois.

"Yaudah, kalo gitu ngga apa kok, oh yah tapi lo pulangnya sama A jay kan?" ah Alenta kamu kok kaya cemas gini

Rian mengangguk setelah itu tidak ada lagi obralan diantara mereka sampai ketempat dimana mereka menginap.

#

Setelah memnersihkan dirinya, dan selesai packing, Rian duduk di pinggir kasur sambil membuka ponselnya,

Ternyata sudah ada banyak notif pesan di hpnya.

Ia membuka room chat yang diberi nama

LEMBE PELATNAS

Widia *permisi harap untuk para Atlet yang masih liburan untuk segera kembali ke pelatanas, turnamen dimajuin lusa*

Kevin. *udah taooo*

Gregoria. *1*

Apriani. *2*

Fajar. *3*

Jonathan. *4*

Ginting. 5*

Widia. *woyy setop setop kok pada plagiat kevin sih😪*

Kevin. *maklum mbak orang tampan, banyak yang ngefans*

Widia. *PD banget lu nyet*

Melati. *pinnn*

Kevin. *iya cantik ada apa?*

Melati. *jyjyk*

Ginting. *sukurin lo vin, sok banget sih jadi orang*

Kevin. *Mel, yang kamu lakuin ke abang itu Jahadddd😓*

Greysia. *gk bisa ngetik lagi ngakak*

Jonathan. *lucu lu grey😂*

Rian. *berisik*

Gregoria. *jombang datang gaes*

Kevin. *jom lu dibandung lama bange dah*

Rian. *besok otw*

Fajar. *2*

Jonathan. *lu ngapain dibandung jom*

Fajar. *kepo lu*

Jonathan. *gua nanya jombang bukan elu*

Fajar. *jombang sama gue dibandung, dia ikut sama gue*

Jonathan. *ohh*

Setelah merasa cukup, Rian kembali mengunci layar ponselnya. Baru saja ia ingin bangkit ehh Alenta masuk dari luar pintu.

"Yan" tegurnya

"Hmmm" ih Rian kaya ngga ada jawaban lain saja.

Dengan ragu Alenta duduk di ranjang bagiannya.

"Kita cuma tidur berdua doang kan?" bodoh, pertanyaan macam apa yang keluar dari mulut mu ini Al.

Rian menaikan Alisnya.

"Maksud lo?" ini maksud Alenta apaan sih.

"Ya- ya- ya- kita cuma tidur berdua doang kan?"

"Menurut lo?," Rian memberikan jeda pada ucapannya.

"Lo berpikir kalau gue bakal ngapa-ngapain lo?" lanjutnya, aduh ini obrolan mereka mau kemana sih.

Alenta masih kikuk, "awas aja lo"

Rian menjatuhkan tubuhnya dan menarik selimutnya menyelimuti tubuhnya.

Sebelum itu ia kembali membuka ponselnya, ternyata ada notif dari Fajar.

FajarAlfian
*AWAS ADE GUE JANGAN SAMPE HAMIL WK*

Astaga, dikira penting pesannya, ternyata, ahh dasar Fajar. Rian tersenyum setelah membaca pesan dari Fajar.

Ada-ada aja Fajar ini,

Lalu Rian beralih melihat kearah Alenta yang masih duduk diam ditempat.

"Lo ngga tidur? Mau bergadang?." tidak ada respon dari Alenta.

Rian bangkit dan menarik tubuh Alenta, menjatuhkannya tapat dikasue empuknya.

"Udah, gue ngga bakal macam-macam kok, tidue geh" aduh kok jadi tenang gini yah liat wajah Rian.

Alenta diam, namun getar hpnya  menyadarkannya.

Buru-buru ia mengambil ponselnya, inint tau siapa yang mengirim pesan malam-malam gini.

Ia membuka ternyata pesan itu dari Fajar.

A.Fajay😊
*AWAS JANGAN SAMPAI HAMIL, MASIH KECIL😂😜*

Alenta seakan ingin berteriak, ingin memukul kaka sepupunya itu. Tapi kok pipinya jadi merah gini?

"A pajayyy, apaan sih ngawurrr" Alenta menjerit dalam hati mengutuk kakak sepupunya itu yang jailnya kebangetan.

Setelah itu ia bergidik dan mentutup tubuhnya dengan selimut, Rian yang disampingnya pun menoleh dan menatap aneh pada Alenta.

Kenapa dia? Apa jangan-jangan Fajar juga mengirim pesan yang sama? Pikiran kamu benar Rian.

Alenta mendapat pesan yang sama dari orang yang sama pula yaitu Fajar.

Tampaknya Fajar mameng berniat buat meneror mereka berdua.

#

Ditempat lain.
Kevin tengah roha-roha karna kasurnya tidak berbagi dengan Rian lagi.

Kevin sudah berada di pelatnas, dan ia sedang asik chatingan dengan Nitha, saking asiknya Kevin sampai guling-guling kaya anak kecil.

Ia mendengar ada yang mengetuk pintu, buru-buru Kevin bangkit.

"Siapa sih ganggu orang aja."celutuknya.

Kevin mendapati seseorang yang sangat tidak asing baginya, sedang berada dihadapannya.

Kevin mendengus kesal. Meneliti dari ujung kepala sampai ujung kaki orang didepannya itu.

Dengan pemaikaian kaos dalaman lengan pendek, celana dalam selutut dengan guling spongebob ditangannya.

Kevin sudah tau dari gerak geriknya. Ia tak berucap, hanya menampakkan wajah masam saja.

Orang itu masuk kedalam kamar Kevin, dasar onik, tak tau aturan banget sih.

Ohh ternyata orang itu adalah Ginting.

Ginting ingin tidur bersama Kevin, mumpung Rian lagi ngga ada, dan Jojo masih pulkam. Yaudah, bukannya Ginting penakut, tapi dia cuma ingin berteman saja.

-Aku akan berusaha membuatmu tak bisa jauh dariku, tapi untuk sekarang, maaf aku dulu yang harus pergi. Tapi aku pergi untuk kembali.
Muhammad Rian Ardianto

#bersambung

Tbc😍

Continue Reading

You'll Also Like

294K 8.2K 137
"๐‘ป๐’‰๐’†๐’“๐’†'๐’” ๐’“๐’†๐’‚๐’๐’๐’š ๐’๐’ ๐’˜๐’‚๐’š ๐’๐’‡ ๐’˜๐’Š๐’๐’๐’Š๐’๐’ˆ ๐’Š๐’‡ ๐’Š๐’ ๐’•๐’‰๐’†๐’Š๐’“ ๐’†๐’š๐’†๐’” ๐’š๐’๐’–'๐’๐’ ๐’‚๐’๐’˜๐’‚๐’š๐’” ๐’ƒ๐’† ๐’‚ ๐’…๐’–๐’Ž๐’ƒ ๐’ƒ๐’๐’๐’๐’…๐’†."
150K 22.2K 104
Translation novel Unicode only Zawgyi users แ€™แ€ปแ€ฌแ€ธ page แ€™แ€พแ€ฌแ€–แ€แ€บแ€œแ€ญแ€ฏแ€ทแ€›แ€•แ€ซแ€แ€šแ€บแ€›แ€พแ€„แ€บ
178K 6.7K 13
2 tom dylogii ,,Agony"
116K 13.2K 29
"แ€žแ€ฐแ€€ แ€žแ€ฐแ€…แ€ญแ€™แ€บแ€ธแ€™แ€พ แ€™แ€Ÿแ€ฏแ€แ€บแ€แ€ฌ..." "..............." "แ€กแ€Ÿแ€„แ€บแ€ธ..แ€„แ€šแ€บแ€žแ€ฐแ€„แ€šแ€บแ€แ€ปแ€„แ€บแ€ธแ€œแ€ญแ€ฏแ€ทแ€•แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€›แ€™แ€œแ€ฌแ€ธ..แ€กแ€แ€”แ€บแ€ธแ€แ€ฐแ€แ€€แ€บแ€แ€ฒแ€ทแ€–แ€ฐแ€ธแ€แ€ฒแ€ท แ€กแ€แ€”แ€บแ€ธแ€–แ€ฑแ€ฌแ€บแ€œแ€ญแ€ฏแ€ท แ€•แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€›แ€™แ€œแ€ฌแ€ธ...แ€’แ€ซแ€™แ€พแ€™แ€Ÿแ€ฏแ€แ€บ..แ€›แ€”แ€บแ€žแ€ฐแ€แ€ฝแ€ฑแ€œแ€ญแ€ฏ...