Tak Terucap [TAMAT] | TERBIT

By raaisme

118K 8.2K 1.2K

[Spiritual - Romance] Seorang lelaki yang menaruh rasa pada seorang perempuan, tetapi mereka telah terikat da... More

Prolog
1. Pertemuan Pertama
PERTANYAAN
2. Sahabat
3. Bersama
CAST
5. Khawatir
6. Rumah Anggrek
7. Jangan Lupa Bersyukur
8. Manusia yang Merugi
9. Cowok Nyebelin
10. Salah Paham
11. Orang Baik?
12. Minta Maaf
13. Peduli
14. Tidak Menyangka
15. Berbuat Baik
16. Nonton Basket
17. Belajar Bersama
Grup WA
18. Rasa Penasaran
19. Pelatih Profesional?
20. Bertamu
21. Retak
22. Sedikit Mengetahui
23. Perpisahan
24. Bersama Lagi?
25. Calon Istri?
26. Menemui Vino
27. Dua Lamaran
28. Terima kasih dan Selamat Tinggal
29. Masa Lalu yang Terungkap
30. Usaha Hisyam
31. Tak Terucap [End]
32. Epilog
Trailer Tak Terucap
Segera Terbit ❤
OPEN PRE ORDER
Kabar Hisyam
Kabar dari Vino & Difa ❤
Info Penting ❤
Haloooo
Besok Terakhir PO

4. Dimulai

3.4K 269 23
By raaisme

Bismillahirrahmanirrahim

***

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”

~Tak Terucap~
Rani Septiani

***

Pagi hari yang begitu cerah, matahari masih malu-malu menampakkan diri. Jalanan masih terasa lenggang karena ini masih terbilang cukup pagi.

"Neng nanti pulang jam berapa?" tanya Aa Agam yang tetap fokus mengendarai motor kesayangannya,

"Belum tau A, mungkin pulang cepet soalnya belum mulai belajar. Hari ini info masuk kelas mana sama ngambil buku paket," jelasku pada Aa seraya agak mengeraskan suara karena kami menggunakan helm dan kami sedang berada di perjalanan sehingga suaraku terbawa angin.

"Nanti kalo udah mau pulang telpon aja Aa," balas Aa Agam

"Iya siap A. Tapi isiin pulsa ya," jawabku seraya terkekeh,

"Pulsa? Bukannya baru di isi pulsanya tadi malam sama Abi?" tanyanya heran

Aku tertawa, "Bercanda A, serius mulu,"

Dan Aa Agam hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Akhirnya kami tiba juga di sekolahku, aku turun dari motor N-Max ini. Melepas helm dan menyerahkannya pada Aa, lalu aku mencium tangan Aa Agam.

"Berteman sama siapa aja Neng, tapi kalo untuk bersahabat kamu harus bisa milih-milih. Karena Agama seseorang bisa dilihat dari siapa teman dekatnya," nasihat Aa.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

"Iyaa siap komandan. Kuliah yang bener terus jangan lupa cepet kenalin calonnya jangan pacaran,"

Dia menyentil dahiku, sehingga aku meringis padahal tidak sakit aku hanya mendrama.

"Sakit neng? Perasaan pelan doang," tanyanya khawatir,

Aku nyengir, "Gak sakit," ucapku polos,

"Lagian kamu ini ada-ada aja. Aa mana berani pacaran. Dosa, Aa mana sanggup nanggung dosanya. Lagian Aa bisa-bisa diceramahi tujuh hari tujuh malam sama Abi dan Ummi kalo pacaran,"

Aku menganggukkan kepala tanda setuju dengan apa yang dikatakan Aa. Di dalam islam tidak ada yang namanya pacaran. Abi dan Ummi selalu mewanti-wanti anak-anaknya untuk tidak mencoba yang namanya pacaran. Karena pacaran itu tidak ada manfaatnya, mendapat dosa iya. Dan sudah dijelaskan di dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra ayat 32.

Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa'a sabiilaa

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)

(Sumber : Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com)

"Fii Amanillah Aa," ucapku seraya melambaikan tangan,

"Syukron. Assalamualaikum,"

"Afwan, Waalaikumussalam,"

Aku berjalan menuju kelas saat MPLS kemarin, setelah sampai aku duduk di kursi depan kelas.

"Difaaaaa," teriak Alya dari lapangan upacara, dan aku tersenyum seraya melambaikan tangan.

"Assalamualaikum Alya," sapaku saat dia sampai,

"Oh iya salam dulu ya," katanya sembari nyengir, "Waalaikumussalam Difa. Gue kangen pake banget tau gak sama lo," ucapnya dengan berlebihan,

Aku terkekeh, "Kenapa lo kangen sama gue?" tanyaku heran

"Iya gue kangen sama suara lo, sama senyuman lo. Pokoknya gue kangen banget," ucapnya seraya menirukan suara dan senyumku,

Aku tertawa mendengar penuturannya, "Berlebihan lo,"

"Gue serius Difa. Tau gak, gue aja sampe mimpiin lo," jelasnya lagi

"Iya iya gue percaya kok," dan dia tersenyum senang,

"Mana sahabat lo itu?" tanyanya

"Hisyam? Gak tau soalnya gue gak bareng sama dia,"

Dan Alya hanya ber-oh ria. Lalu kami bercerita mengenai pelajaran dan materi yang akan dipelajari di SMA.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Diberitahukan kepada seluruh siswa siswi bahwa daftar nama serta pembagian kelas dan jurusan sudah ditempel pada mading. Silahkan untuk mengecek nama kalian di mading dan segera mengambil buku paket di ruang khusus pengambilan buku paket sekolah. Sekian dan terima kasih."

Pengumuman terdengar di setiap penjuru sekolah yang terdengar dari pengeras suara. Aku dan Alya berjalan menuju mading, hampir semua mading di setiap sudut penuh.

"Assalamualaikum Difa, Alya," ucap seseorang

"Waalaikumussalam," jawab kami serentak

"Hisyam?" ucapku

"Kalian tunggu di sini aja. Biar gue yang liatin ke mading nanti gue fotoin nama kalian," jelas Hisyam

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, Hisyam kembali.

"Gue kirim di WA fotonya. Oh iya, Alya lo simpen nomor lo di hp gue," ucap Hisyam seraya menyerahkan ponselnya,

"Nih udah gue save,"

Aku dan Alya langsung membuka aplikasi WhatsApp saat ada notifikasi chat.

"Gue di kelas sepuluh MIA 2," ucapku ( MIA merupakan singkatan dari Matematika dan Ilmu Alam )

"Sama gue juga. Asyik kita sekelas," balas Alya seraya merangkul bahuku,

"Iya Alhamdulillah. Kalo lo kelas mana Syam?" tanyaku pada Hisyam

"Gue kelas MIA 2 juga?"

"Serius lo?" ini bukan aku yang bertanya melainkan Alya

"Gue serius,"

"Asyik kita sekelas bertiga," ucap Alya antusian dan aku terkekeh mendengar kegembiraan yang terpancar dari wajahnya.

Setelah mengambil buku paket di ruangan khusus untuk pengambilan buku paket kami menuju halaman depan. Ternyata Alya sudah dijemput dan dia langsung menaiki mobil berwarna hitam itu seraya melambaikan tangan ke arah aku dan Hisyam.

"Difa dijemput atau mau pulang sama aku?" tanya Hisyam

"Aku dijemput sama Aa, Hisyam pulang aja duluan tadi kata Aa dia udah berangkat ke sini dari kampus,"

"Aku tungguin," balas Hisyam

"Gak usah, pulang aja duluan,"

Setelah membujuk Hisyam untuk pulang duluan akhirnya dia mau untuk pulang. Aku duduk di kursi tunggu di depan sekolah. Sendari tadi aku merasa risih karena selalu di tatap seperti itu oleh siswa siswi lain. Mereka bersikap seperti itu mungkin karena aku menggunakan hijab yang lebar hingga sepinggang dan bagian depan hijab yang terulur panjang juga hingga menutup dada dan aku juga menggunakan manset. Terlihat berbeda dengan mereka yang menggunakan baju lengan pendek dan rok dibawah lutut.

Aku tak masalah mereka bersikap seperti itu mungkin mereka hanya belum terbiasa. Yang menggunakan hijab di sekolah ini mungkin memang setengahnya tetapi yang menggunakan hijab panjang seperti ini bisa dihitung jari. Aku selalu berdo'a semoga mereka bisa terketuk hatinya untuk menggunakan hijab karena hijab ini hukumnya wajib jika perempuan sudah baligh. Jangan menunda menggunakan hijab dengan berdalih menunggu baik karena justru dengan berhijab ini kita sedang berproses menjadi baik. Dan jangan pernah mencampuri antara akhlak dan hijab karena itu merupakan dua hal yang berbeda. Akhlak itu prilaku sedangkan hijab merupakan suatu kewajiban. Akhlak bisa diperbaiki seiring berjalannya waktu sedangkan hijab ini hukumnya wajib bagi yang sudah baligh.

***

Apakah ada yang menunggu cerita ini?
Maaf ya kalau cerita ini lama updatenya. Semoga kalian suka dan ada manfaat yang bisa diambil dari cerita ini.
Jika saya ada salah dalam menyampaikan tolong untuk dikoreksi ya :)
Ayo kita budayakan berkomentar dengan kalimat yang baik :)

Jangan lupa tambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian yaa. Dan ajak temen kalian juga untuk baca cerita ini :)

Jangan lupa vote dan komen temen-temen. Syukron.

Tag me on instagram @ranisseptt_ if you share quotes from this story.

Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan yang utama.

Continue Reading

You'll Also Like

58.6K 2.4K 65
-Versi ke-2 cerita HALWA. [Spiritual-Hurt-Romance] •MULAI: 1 Maret 2019. •SELESAI: 15 Mei 2021. ••• Disaat ia telah nyaman akan penantiannya selama i...
47.9K 589 12
🌹Cerita di Privat Sebagian, Harap follow dulu untuk bisa membaca😉🌹 (PROSES REVISI, ADA BEBERAPA ALUR DAN PERISTIWA YANG DIUBAH. YUK DI TENGOK) Kis...
176K 7.4K 45
(TAMAT) Pernikahan ini terjadi karena janji Ayahku dan Abinya. Setelah kami menikah aku sangat risih dengan keberadaannya. Jangan sentuh aku! Jika ka...
461K 56.8K 16
Lentera Hati - Series keempat Lentera Universe Romansa - Spiritual - Militer "Dejavu paling berat adalah bertemu seseorang yang mirip dengan dia tapi...