Our Baby [ Ryujin тЭг Hyunjin тЭг...

NurulAdha3 рджреНрд╡рд╛рд░рд╛

20K 1.6K 235

Beberapa part pada setiap cerita saya di-private, silahkan follow sebelum membacaЁЯШК He is our big baby Jiny... рдЕрдзрд┐рдХ

Jiny
Hyunjin
Yeji
Ryujin
Jiny
Ryujin
Hyunjin
We've Married [rate M 18+]
Jiny
Ryujin
Jiny?
Yeji

Jiny

1.3K 112 13
NurulAdha3 рджреНрд╡рд╛рд░рд╛

Pagi itu Hyunjin turun dari mobilnya buru-buru, sambil memijat kepala dan tengkuknya yang sakit. Jam telah menunjukkan pukul sepuluh kurang lima dan kelasnya akan dimulai pukul sepuluh tepat. Artinya ia hanya punya waktu lima menit menuju kelasnya.

Kepalanya pusing menghadapi masalah pagi tadi di rumahnya. Yeji, istrinya marah-marah pada Jiny yang mengompol di tempat tidurnya. Hampir saja Jiny diusir oleh Yeji tetapi Hyunjin tidak mengizinkannya dengan syarat dari Yeji bahwa Jiny yang akan melakukan pekerjaan di rumah mereka selama Yeji hamil. Yeji dan Hyunjin yang nantinya akan mengajarkan Jiny.

Jika seperti ini setiap hari, tekanan darahku akan naik

Hyunjin lalu berlari memasuki kampusnya.

***

"Ya!" Yeji merasa kesal setiap melihat wajah Jiny karena sejak tadi Jiny susah sekali diajarkan menjemur pakaian.

Jiny menunduk takut karena Yeji berteriak padanya.

"Bukan seperti itu caranya" Yeji mengambil kemeja kuning Hyunjin yang dipegang Jiny dan menjemurnya dengan gantungan baju.

"Jangan langsung ke sini, harus pakai gantungan dulu"

Jiny pun mengangguk.

Ia dengan hati-hati menjemur dan mengikuti cara Yeji. Ia pun berhasil, Yeji tersenyum melihatnya begitu juga Jiny tersenyum senang.
Yeji tanpa sadar mengusap kepala licin yang penuh lebam itu dan Jiny tertunduk malu karenanya. Ia senang diperlakukan baik. Ia merasa disayang.

"Kamu tahu Jiny, hari ini sebenarnya aku harus kuliah, tetapi aku sangat malas, untung aku sudah menikah dengan Hyunjin jadi kuliah bukan sesuatu yang penting bagiku"

Jiny tidak mengerti apa yang dikatakan Yeji tetapi ia mendengarkannya dengan seksama.

"Setelah menikah dengan Hyunjin, dan tinggal bersamanya aku semakin malas kuliah. Sebelum menikah aku sudah malas kuliah tetapi sekarang lebih malas lagi, aku hanya ingin Hyunjin cepat pulang, dan cuddling bersamanya setiap waktu" membayangkannya saja membuat Yeji tersenyum.

"Jiny bukankah aku terlalu malas?" tanya Yeji sembari menatap Jiny. Jiny bingung menjawab apa, ia tidak mengerti, matanya yang indah hanya membulat dan ia tampak sangat-sangat imut dimata Yeji.

"Wah ternyata kamu sangat imut" Yeji mencubit pipi Jiny gemas.

"Wajahmu mirip seperti Hyunjin tetapi Hyunjin tidak pernah menatapku sepolos itu, ia selalu menunjukkan wajah dinginnya dan sering sekali membuatku kesal, walau begitu aku sangat mencintainya"

Jiny hanya diam, mencoba mengerti perkataan Yeji yang terlalu cepat dan banyak.

"Aku rasa aku mulai menyukaimu" ucap Yeji.

Jiny mengerti kata-kata itu, ia tersenyum senang.

"Jiny juga suka, Yeji cantik dan baik, Jiny suka"
Yeji tertawa malu. Jiny begitu polos, membuatnya jatuh dengan pesona itu.

Dia tidak seburuk yang aku kira

Yeji entah mengapa merasa senang, ia merasa  punya anak duluan sebelum benar-benar melahirkan. Jiny seperti anak mereka yang harus mereka sayangi. Karena hatinya selembut kapas dan tubuhnya seringkih ranting di pucuk pohon, sangat kurus, rapuh dan kecil. Walaupun begitu perutnya sedikit membuncit.

Yeji memegang tangan Jiny dan mengajaknya masuk ke dalam. Ia mengajak Jiny duduk di karpet putihnya.

"Kamu biasanya di rumah ngapain aja?" tanya Yeji.

"Jiny main di kamar sendiri"

"Main apa?"

"Jiny suka mewarnai, tapi sekarang Jiny ga suka lagi, Jiny lelah"

Yeji mengangguk, dan memandangi fisik Jiny. Ia merasa iba melihatnya.

"Lelah kenapa? Jiny tidak melakukan apapun kan"

Jiny menggeleng.

Yeji pun menggenggam tangan itu untuk menguatkannya.

"Ayo kita membeli snack di luar untuk Jiny"

"Snack? Jiny suka" ucapnya bersemangat. Jiny ingat kepada Ryujin yang suka memberinya snack.

Ryujin?

Yeji pun menyuruh Jiny menunggunya bersiap.
Dan setelah itu mereka pergi ke minimarket terdekat untuk membeli beberapa snack untuk Jiny dan untuknya yang belakangan ini tidak selera makan makanan yang dimasaknya. Biasa hamil muda. Btw usia kehamilannya baru  enam minggu.

***

Setelah mereka kembali dari sana, Jiny tampak kelelahan, nafasnya ngos-ngosan dan Yeji melihat setitik darah keluar dari hidung Jiny.

"Hei itu" Yeji dengan sigap mengambil tisu dan mengusap darah itu.

Jiny tampak terkejut, tetapi setelahnya ia hanya diam.

"Kamu sakit?" tanya Yeji panik.

Jiny tidak tahu menjawab apa. Ia hanya memegang kepalanya.

"Bagian mana yang sakit"

"Ini" jawab Jiny menunjuk kepalanya.

Yeji terdiam sesaat.

"Jiny, nanti kita ke rumah sakit ya sama Hyunjin"

"Jiny takut"

"Tapi kami perlu tahu kondisi Jiny"

"Jiny tidak mau"

"Tapi, Hyunjin harus tau kondisi kamu"

Jiny menggeleng dan menunduk.

Yeji hanya diam memerhatikannya, dan ia melihat airmata mengalir di pipi anak itu. Yeji ikut sedih melihatnya.

Jiny terus menunduk dan menangis.

"Jiny.. Ji.. ny boleh tinggal di sini saja, Jiny takut di sana" Yeji menyentuh tangan Jiny agar Jiny menatapnya.

Ia langsung mengangguk.

"Ya sudah, tidak apa jika kamu masih takut"

Jiny pun tersenyum.

"Yeji sangat baik, Jiny mau seperti Hyunjin punya istri Yeji" ucapnya sambil mengusap-usap airmatanya.

"Apa?" Yeji menutup mulutnya menahan tawa.

Jiny pun bingung karenanya. Baginya itu perkataan tulus darinya.

"Maaf ya, Jiny salah"

"Ah enggak" Yeji pun tersenyum.

"Ya udah, dimakan Jiny makanannya, ini untuk Jiny semua" Yeji memberikan satu plastik besar berisi snack untuk Jiny.

"Makasih Yeji" Ia tersenyum dan mengambil snack snack itu. Selain snack ada roti dan susu. Jiny dijamin kenyang dan tidak pernah kelaparan seperti di rumahnya.

***

Sore sepulang Hyunjin kuliah, Hyunjin terkejut karena seseorang menyambutnya dengan pelukan erat dan menarik lengannya paksa saat ia memasuki rumahnya.

"Hyunjin darimana? Jiny rindu" ucapnya.

"Aku baru pulang kuliah"

Hyunjin benar-benar terkejut saat itu, tetapi setelahnya ia tersenyum. Tidak pernah sebelumnya ia mendapat sambutan seperti ini karena biasanya Yeji sedang sibuk di dapur memasak makan malam atau sedang di luar karena tidak langsung pulang ke rumah, bersenang-senang bersama temannya.

Dan sekarang ada sosok anak kecil walaupun tubuhnya tinggi tetapi tetap anak kecil di mata Hyunjin yang membuat Hyunjin merasa hidupnya telah sempurna. Karena bagi Hyunjin semuanya bukan diukur dari kekayaan tetapi kebahagiaan di hati masing-masing manusia.

Dahulu ia pernah diberi uang yang banyak tetapi kehidupan yang penuh ketakutan dan ancaman serta kurang akan kasih sayang. Hampir tidak merasakannya sama sekali. Yeji lah orang pertama yang menyayanginya setulus hatinya walaupun ia selalu memperlakukan Yeji seperti wanita murahan tetapi Yeji tetap tulus bertahan bersamanya dan menolongnya.

"Hyunjin, lihat Jiny masak bersama Yeji" Jiny dengan semangat menarik tangannya ke dapur. Dan di sana terlihat istrinya yang sedang memakai apron memunggunginya dan tidak mau menoleh ke belakang untuk melihatnya sedikitpun. Hyunjin berusaha tidak peduli jika Yeji bertingkah seperti itu.

Hyunjin memusatkan perhatiannya ke Jiny, wajah anak itu tampak pucat tetapi senyum tidak luntur dari wajah kecilnya. Hyunjin pun tersenyum karenanya.

"Kamu bisa masak?" tanya Hyunjin.

Jiny tertawa malu. "Jiny ga bisa Yeji yang masak. Kalau di rumah eomma yang masak tetapi eomma ga mau Jiny ikut. Yeji, dia baik. Ya kan Hyunjin?" ucapnya.

Hyunjin mengangguk dan tersenyum. Walaupun Yeji mendengar nnamanya disebut tetapi ia pura-pura tidak tahu kehadiran Hyunjin di sana dan sama sekali belum menoleh ke arahnya.

"Jiny, bagaimana jika kita pergi makan di luar?"

"Benarkah, Jiny mau, mau Hyunjin! Tadi Jiny juga diajak Yeji berjalan-jalan dan beli snack"

Hyunjin tersenyum kembali dan memegang tangan Jiny. Sementara Yeji langsung menoleh setelah mendengar itu.

"Hyunjin kamu ngeselin banget, mau kamu apa sih" Yeji merengek dan melepas apronnya.

Hyunjin tersenyum miring.

"Aku pikir kamu tahu yang aku inginkan"

Yeji yang kesal pun mendekati Hyunjin lalu memeluknya singkat. Setelahnya memukul dada Hyunjin dengan spatula yang ia pegang.

"Masih kurang"

"Apa?"

Hyunjin mendekati Yeji dan memiringkan wajahnya, ia tidak peduli jika Jiny melihatnya.

Yeji pun meraup bibir Hyunjin singkat, tetapi saat Yeji hendak melepaskannya Hyunjin menarik pinggangnya mendekat dan Hyunjin memperdalam ciumannya. Hyunjin begitu kasar dan terburu-buru, Yeji ingin melepaskannya tetapi Hyunjin masih menginginkannya sehingga ia tidak sanggup menolak.

"Hyunjin mhnmm" Yeji berusaha mendorong Hyunjin.

Sampai akhirnya Hyunjin melepaskan tautan mereka.

Yeji tersipu malu dan lanjut memasak. Sementara Hyunjin yang masih ingin melanjutkan sesuatu yang belum tersampaikan bersama Yeji, menunda keinginannya karena kehadiran Jiny.

Hyunjin menelan ludahnya menahan sesuatu.

Jiny hanya menatap semuanya bingung, sebelumnya ia tidak pernah melihat keadaan seperti ini.

Hyunjin tiba-tiba merangkulnya dan mengajaknya keluar.

"Sayang kami pergi untuk beberapa menit saja, aku harus membeli beberapa minuman dan pisau cukur"

"Iya hati-hati jangan lama ya Hyunjin, nanti makanan keburu dingin"

Jiny yang masih syok hanya diam sepanjang perjalanan tidak seperti tadi.

"Hei Jiny, maaf ya, kamu seharusnya tidak melihat itu, tetapi .. Ah aku tidak mungkin memberi tahu ini"

Jiny menoleh ke Hyunjin.

"Jiny juga ingin"

"Astaga jangan!"

"Jiny mau seperti Hyunjin dan Yeji, Jiny mau seperti tadi bersama Yeji"

Hyunjin langsung kesal mendengar itu.

"Jiny, hanya aku yang boleh melakukan itu bersama Yeji, kamu tidak boleh, mengerti! Jangan pernah sekalipun begitu bersama Yeji!" suara Hyunjin yang sedikit mengeras membuat Jiny takut. Ia mengangguk dan setelahnya terus menunduk.

"Ya.. Jangan sedih juga!"

Hyunjin menggenggam tangan Jiny sehingga Jiny yang menunduk menatapnya. Di sanalah Hyunjin baru menyadari hidung Jiny mengeluarkan darah. Setetes darah menetes ke aspal.

"Kamu kenapa?" tanya Hyunjin panik.

Jiny hanya memegang kepalanya.

Bola matanya yang jernih tampak berkaca-kaca.

"Kita pulang yuk Hyunjin!" ajaknya.

Hyunjin langsung mengangguk dan memegang tangan Jiny sepanjang jalan untuk membawanya pulang. Sepanjang jalan ia terus menatap wajah Jiny.

Bersamaan Jiny yang menoleh ke arahnya. Matanya yang polos tampak bertanya-tanya.

"Kamu sakit?" tanya Hyunjin.

Jiny langsung menggeleng. Darah itu ternyata masih mengalir. Hyunjin pun langsung mengusapnya dengan sapu tangan di saku celananya.

Hyunjin membersihkan darah itu dengan telaten.

"Lihat darahnya sebanyak ini"

Jiny hanya diam saat Hyunjin menunjukkan sapu tangannya yang banyak bercak darah segar.

Jiny yang ketakutan terus mengepalkan kedua tangannya.

"Hyunjin, Jiny ga sakit, ayo kita pulang!"

Hyunjin hanya mengangguk karena ia tidak mau Jiny menangis dan semakin ketakutan. Terlihat dari kedua tangannya yang dingin dan bergetar.

Sepanjang jalan Jiny terus menunduk. Hyunjin mempercepat jalan mereka karena ia tahu Jiny butuh istirahat.

"Hei Jiny"

Jiny pun menoleh ke arahnya.

Mata sendu itu membuat Hyunjin sedih.

"Aku gendongnya, kamu naik ke punggunhku oke?"

Jiny hanya mengangguk. Setelahnya Hyunjin berjongkok di depannya dan Jiny perlahan naik ke punggung Hyunjin. Dengan mudah Hyunjin menggendongnya.

"Maaf ya Hyunjin" ucap Jiny pelan.

"Ah tidak masalah"

Beberapa saat setelahnya, Hyunjin merasa Jiny menumpukan kepalanya di punggungnya. Dan Hyunjin merasa punggungnya sedikit basah.

"Jiny"

"... "

"Jiny"

Hyunjin panik, ia yakin Jiny bukan hanya tertidur. Dan yang ia lakukan saat itu juga, adalah memanggil taksi dan membawa Jiny ke rumah sakit.

***

Please vote & comment ya jika suka!

рдкрдврд╝рдирд╛ рдЬрд╛рд░реА рд░рдЦреЗрдВ

рдЖрдкрдХреЛ рдпреЗ рднреА рдкрд╕рдВрджреЗ рдЖрдПрдБрдЧреА

1M 61.8K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
Choose Family Lily рджреНрд╡рд╛рд░рд╛

рдлреИрдирдлрд┐рдХреНрд╢рди

1M 82.6K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
After Graduation M рджреНрд╡рд╛рд░рд╛

рдлреИрдирдлрд┐рдХреНрд╢рди

49.4K 5.2K 18
Romance storyЁЯдН Ada moment ada cerita GxG
One night stand | season two Siapaaaku рджреНрд╡рд╛рд░рд╛

рдлреИрдирдлрд┐рдХреНрд╢рди

88.2K 10K 42
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...