Hari ini adalah hari pertama Jaehyun kembali bekerja setelah menghabiskan waktunya dengan istri cantiknya. Sebenarnya Jaehyun ingin lebih lama lagi namun Taeyong sudah mengancamnya tidak boleh menyentuh Taeyong selama sebulan. Mana tahan Jaehyun. Jadilah hari ini ia akan pergi ke kantor.
"Morning Sunshine." Sapa Jaehyun yang baru saja memasuki dapur, ia melihat Taeyong yang sedang menyiapkan sarapan. Hanya menggunakan kemeja kebesaran yang sudah dipastikan bahwa itu milik Jaehyun dan tidak menggunakan celana.
"Pagi Jae, duduklah sebentar lagi selesai." Titah Taeyong.
Jaehyun menurut, ia duduk dikursi meja makan dan hanya memperhatikan Taeyong, "kau tidak menggunakan celana?"
"Ck, bagaimana bisa aku memakai celana. Lubangku masih perih karena kau" kesal Taeyong dan Jaehyun hanya terkekeh pelan.
Taeyong pun menata masakannya yang sudah selesai setelah itu ia menyendok nasi dan lauknya pada piring Jaehyun sebelum menaruhnya ke piringnya sendiri.
Jaehyun yang melihat itu hanya tersenyum hangat. "Baik sekali istri cantikku ini." Goda Jaehyun.
Taeyong hanya mendengus, "Sudah seharusnya aku seperti ini Jaehyun, cepat habiskan makananmu. Selamat makan." Cengirnya di akhir kalimat.
Mereka makan dengan suasana hening hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang bertemu dengan piring.
Lima belas menit berlalu mereka telah menyelesaikan sarapan mereka dan Taeyong kembali membereskan semua piring kotor yang ada di meja.
"Pergilah ke ruang tengah dahulu nanti aku menyusul." Suruh Taeyong pada Jaehyun.
Jaehyun pun berjalan ke arah ruang tengah sesuai dengan perintah Taeyong.
Setelah membereskan semuanya di dapur kini Taeyong menyusul Jaehyun ke ruang tengah, disana Jaehyun sedang duduk sambil menatap lurus ke arah televisi.
"Sini." Taeyong menyuruh Jaehyun untuk berdiri, setelahnya ia memasangkan Jaehyun dasi dengan rapi sebelum memakaikan jas nya. Setelah selesai ia mengecup dada Jaehyun dan memeluknya.
Jaehyun balas memeluk Taeyong, ia mengecup Surai Taeyong lalu menghirup aroma tubuh Taeyong yang seperti bayi itu.
"Jaga diri baik-baik dirumah oke, jika ada orang tidak dikenal jangan bukakan pintu oke. Jika ingin keluar kabari aku." Ujar Jaehyun dan Taeyong hanya mengangguk di dekapan Jaehyun.
Taeyong melonggarkan pelukannya namun tangannya masih berpegang pada jas Jaehyun, "Kau juga, tidak usah ngebut dijalan. Jangan genit dengan karyawan mu atau kau akan tau akibatnya." Ancam Taeyong.
Jaehyun terkekeh sebelum memberikan kecupan-kecupan lembut di seluruh wajah Taeyong. "Iya sayang, aku tidak akan macam-macam tenang saja." Dan berakhir dengan Jaehyun mencium kening Taeyong sedikit lama.
Melepas ciumannya dari kening Taeyong Jaehyun mengusak rambut Taeyong sebelum menangkap wajahnya dan mencium sebentar bibir tipis Taeyong yang maju sedikit. "Aku berangkat ya."
Taeyong mengangguk lucu lalu berjinjit sedikit untuk mengecup singkat bibir Jaehyun, "Selamat Bekerja."
~~
Cklek
"Shit!! Apa yang kalian lakukan?" Jaehyun membelalakkan matanya saat melihat Johnny dan Yuta sudah stand by di ruangannya.
"Sekalian saja cuti sebulan bos." Ledek Johnny.
"Berisik." Sungut Jaehyun yang kini bergabung dengan kedua temannya.
"Bagaiman tiket liburan bos?" Tanya Yuta.
"Kapan kalian akan berangkat?"
"Besok." Mereka menjawab berbarengan.
"Tidak!! Besok dan tiga hari lagi ada rapat penting kalian harus ikut." Tolak Jaehyun.
"Huft." Dengus mereka.
"Minggu depan saja. Kalian bebas."
Wajah mereka langsung cerah setelah mendengar ucapan Jaehyun. "kau terbaik." Yuta memberikan ibu jari kepada Jaehyun.
"Kau tidak ingin honeymoon Jae?"
"Taeyong tidak mau." Dengus Jaehyun. Padahal Jaehyun sudah ingin menyiapkan sesuatu hal yang menyenangkan jika mereka honeymoon namun Taeyong menolak mentah-mentah keinginannya itu.
"Kasiannya haha."
"Nah sekarang kembali bekerja, enak sekali kalian bersantai disini bersama bos pula."
"Jika bukan teman dan atasan aku ingin sekali menendangmu Jaehyun." Akhirnya mereka keluar dari ruangan Jaehyun.
~~
Setelah membereskan rumahnya kini Taeyong bersantai di ruang tengah menonton drama kesukaannya dengan tangan yang sibuk menyemili cookies.
Ting tong
Taeyong menoleh ke arah pintu tapi tidak beranjak sama sekali. "Siapa ya?" Pikir Taeyong. "Kata Jaehyun kan jangan menerima tamu jika orang itu tidak dikenal, jika mereka penculik bagaimana." Taeyong mulai gugup ia menggigit kukunya panik.
Ting tong
"Haishh aku takut." Bukannya berjalan ke arah pintu Taeyong malah menggelung di atas sofa.
"Huhu jangan culik Yongie, huhu Jaehyun." Lirihnya.
Drrt drrt
Ponsel Taeyong bergetar ia langsung mengambil benda itu tanpa melihat siapa yang menelepon nya.
"Halo."
"Taeyong cepat buka pintu aku sudah menunggu dari tadi."
"Eoh?" Taeyong melihat siapa yang menelepon nya dan matanya membelalak ternyata itu Ten.
Dengan cepat Taeyong berjalan ke arah pintu dan membukakan, disana sudah ada Winwin dan Ten yang sudah ingin marah karena Taeyong tidak juga membuka pintunya.
"Kenapa lama sekali eoh?" Sambar Ten.
"Haish aku takut penculik, kata Jaehyun jangan menerima tamu seseorang yang tidak dikenal." Jawabnya jujur.
"Terserah sekarang biarkan aku masuk."
Taeyong pun membuka lebar pintu rumahnya baru lah Winwin dan Ten masuk ke dalam rumahnya.
Ten dan Winwin sudah duduk di ruang tamu sedangkan Taeyong pergi ke dapur untuk membuat minuman dan beberapa camilan untuk mereka.
"Jadi? Ada apa kalian kesini." Tanya Taeyong setelah menaruh nampan berisi minuman dan beberapa makanan ringan.
"Ten memaksaku menemuimu." Sungut Winwin, ia kan ingin bertemu Yuta bukan ingin menemani Ten.
"Hehe tidak apa, aku hanya ingin melihatmu." Jawab Ten.
Alis Taeyong menekuk, alasan mereka kesini hanya untuk bertemu dengannya, kurang kerjaan sekali.
"Aku ingin melihatmu berpose lucu Taeyong." Ucap Ten.
"Hah?"
"Please ya, huhu."
"Kenapa tidak Winwin saja, dia juga imut." Taeyong menolak.
"Dia tidak ingin jika aku yang melakukannya, dia ingin kau." Jelas Winwin.
"Aku tidak bisa." Taeyong tidak tau bagaimana bersikap imut didepan Ten dan Winwin.
"Please, demi anakku." Ten memohon.
"KAU HAMIL?" Teriak Taeyong yang langsung mendapat anggukan dari Ten.
"Huft apa yang harus aku lakukan Win?" Tanya Taeyong pada Winwin.
"Terserah saja." Jawabnya enteng.
Taeyong melirik Ten yang masih menatapnya penuh harap lalu ia menghela nafas sebelum melakukan sesuatu.
Taeyong menghadap kearah Ten dan tersenyum sebelum melakukan aksinya. Entahlah akan terlihat imut atau tidak yang penting Taeyong sudah berusaha bukan?
"Uwuwu" Ten berjalan ke arah Taeyong lalu mencubiti pipi Taeyong. "Kau sangat imut Taeyong."
"Uhhh swakittttt." Kesal Taeyong.
Ten melepaskan cubitannya pada pipi Taeyong lalu Tersenyum kearahnya. "Terimakasih."
Taeyong hanya tersenyum lalu tangannya terulur untuk mengelus perut Ten yang masih datar. "Sehat selalu."
Taeyong menarik tangannya lalu menunduk ia teringat kembali dengan keadaan anaknya.
"Hei jangan murung, ada apa?" Winwin sadar bahwa Taeyong merubah raut wajahnya setelah mengelus perut Ten.
"Tidak apa, aku baik-baik saja." Jawabnya dengan senyum terpaksa.
"Kau akan mendapatkan gantinya, kau pasti memiliki anak Taeyong tidak usah takut." Ten mengelus pundak Taeyong.
"Aku hanya takut." Lirihnya.
"Semua akan baik-baik saja Tae kau harus percaya." Winwin ikut menghibur.
Taeyong mendongak melihat kedua temannya itu lalu tersenyum hangat. "Terimakasih."
"Santai saja. Eoh bagaimana jika kita ke kantor saja, hampir jam makan siang." Ucap Winwin semangat.
Taeyong melirik jam didinding, "tidak buruk, baiklah aku akan ganti baju terlebih dahulu tunggu sebentar."
Taeyong berjalan ke arah kamarnya untuk berganti baju. Setelah selesai ia mengambil tas kecil lalu turun kebawah.
"Ayo." Ajak Taeyong.
Mereka pun pergi kekantor Jaehyun bersama.
TBC
AKU MABOK JAEYONG HARI INI HUHU.. KENYANG WEH TIDUR NYENYAK INI..
Bonus!! Markeu sama mommy sama Daddy.. sayangnya markeu belom hadir di cerita ini..
Tunggu kedatangan markeu ya..
Jaeyong Area