Aku Akan Mencintaimu Jika Kam...

By efekrumahanggra

873K 137K 11.7K

ROMAN - FIKSI REMAJA | Hidup Bulan mungkin saja akan bahagia jika dia terlahir sebagai orang berada, cantik... More

00 • Titik Garis Yang Terbentuk Dari Bintang-Bintang
01 • Bulan di Bawah Angkasa
02 • Gemintang Di Atas Sana
03 • Samudra Luas Yang Bewarna Biru
04 • Bulan Yang Membenci Pasangannya Di Langit
05 • Gemintang Selalu Bersinar Di Angkasa
06 • Samudra Dan Kilauannya Itu
07 • Bulan Tahu Dia Bukanlah Bintang
08 • Gemintang Itu Apakah Bintang-Bintang?
09 • Samudra Sejuk di Ujung Sana
10 • Bulan Membutuhkan Bintang, Benarkah?
11 • Gemintang Lebih Terang Dari Bulan
12 • Samudra Dan Cahaya Di Dalamnya
13 • Bulan Menemukan Sinarnya?
14 • Gemintang Juga Pernah Meredup Sinarnya
15 • Samudra Tidak Pernah Tahu Seberapa Dalam Dirinya
16 • Bulan Yang Kebingungan Di Mana Ia Berada
17 • Gemintang Penuh Dengan Cahaya
18 • Samudra Tidak Ingin Menyakiti Siapapun Layaknya Lautan
19 • Bulan Mau Jadi Bercahaya, Terang
20 • Gemintang Pujaan Seluruh Manusia
21 • Samudra Hanya Ingin Ikan Yang Terbaik
22 • Bulan Ingin Lebih Terang
23 • Gemintang Tidak Pernah Bersinar, Katanya
24 • Samudra Dengan Ketenangannya
26 • Gemintang Juga Mau Seperti Air
27 • Samudra Yang Mencair
28 • Bulan Yang Selalu Terlihat Indah Oleh Manusia
29 • Gemintang Tahu Siapa Yang Bersinar Di Langit
30 • Samudra Selalu Menjadi Tempat Berlindung Bagi Ikan
31 • Bulan dan Bintang Itu Berpasangan di Langit
32 • Gemintang Juga Punya Cahaya
33 • Samudra Itu Penuh Dengan Ikan
34 • Bulan Yang Mau Mengelilingi Planetnya
35 • Gemintang Tidak Pernah Berada di Langit
36 • Samudra Bersama-Sama di Bumi
37 • Bulan Yang Tersadar Bahwa Dirinya Satelit
38 • Gemintang Masih Selalu Ada Sebelum Pagi
39 • Samudra Benci Ikan Yang Ada Di Dalamnya
40 • Bulan Dengan Cahayanya Punya Tujuan Menyinari Seisi Dunia?
41 • Gemintang Bersebelahan Dengan Satelit Bumi
42 • Samudra Menghalangi Arusnya
43 • Bulan Di Angkasa Bersama Pasangannya
44 • Gemintang Tidak Tahu Jalannya Kembali
45 • Samudra Cuman Butuh Nelayan
46 • Bulan Tidak Tahu Siapa Dirinya Di Atas Sana
47 • Gemintang Hanya Ingin Pulang
48 • Samudra Tidak Selamanya Tenang
49 • Bulan Tidak Mau Terbenam
50 • Gemintang Tidak Pernah Tahu Apa Itu Rembulan
51 • Samudra Yang Airnya Tidak Terlalu Dalam
52 • Bulan Tersadar Selama Ini Dia Bukanlah Satelit
53 • Gemintang Butuh Satelit
54 • Samudra Tidak Lebih Dari Gumpalan Air
55 • Bulan Hanya Ingin Ada Di Langit
56 • Gemintang Yakin Dia Bukan Susunan Bintang-Bintang
57 • Samudra Dan Semua Sinarnya
58 • Bulan Itu Satelit, Dia Tidak Akan Berubah
59 • Gemintang Tidak Yakin Dia Sekumpulan Bintang-Bintang
60 • Samudra Tidak Sadar Dia Menenggelamkan Banyak Ikan Yang Bisa Berenang
61 • Bulan Selalu Terlihat Terang
62 • Gemintang Semakin Menarik Rembulan Di Sebelahnya
63 • Samudra Memang Tidak Punya Cahaya Seperti Matahari
64 • Bulan Itu Cuman Pingin Bersinar di Tempatnya
65 • Gemintang Cuman Sebatas Bintang-Bintang Yang Mengerubungi Rembulan
66 • Samudra Hanya Air Di Lautan
67 • Bulan Itu Mulai Meninggalkan Sinarnya
68 • Gemintang Mau Cahaya
69 • Samudra Bukan Salah Satu Bintang Di Langit
70 • Bulan Memang Tidak Pernah Mengelilingi Bintang Di Dekatnya
71 • Gemintang Mau Menjadi Air Yang Menyenangkan Manusia
72 • Samudra Tahu Dia Laut Yang Mengerikan
73 • Bulan Tidak Terang, Iya, Bukan?
74 • Gemintang Bukan Cuman Cantik di Langit
75 • Samudra Lebih Dari Lautan
76 • Bulan Di Langit Gelap
77 • Gemintang Tidak Jauh, Kok
78 • Samudra Mulai Menunjukkan Ombaknya
79 • Bulan Tahu Dimana Ia Tenggelam
80 • Gemintang Tahu Ada Satelit di Sana
81 • Samudra Adalah Lautan
82 • Bulan Mulai Lelah Dengan Sinarnya Sendiri
83 • Gemintang Hanya Ingin Dilihat Dari Jauh
84 • Samudra Memendam Bangkai Kapal di Palung Hatinya
85 • Bulan Ingat Betapa Gelapnya Angkasa
86 • Gemintang Rindu Pada Langit
87 • Samudra Sadar Dia Membuat Matahari Terus Memanasi Ikan dan Nelayan
88 • Bulan Bertanya Pada Langit
89 • Gemintang Pemuja Angkasa
90 • Samudra Tidak Tahu Dia Lautan Yang Tidak Siap Akan Bencananya
91 • Bulan Salah Jika Ia Hanyalah Satelit
92 • Gemintang Itu Selalu Menangis Sendirian

25 • Bulan Ingin Memulai Dari Nol

10.6K 1.7K 75
By efekrumahanggra

"Besok aku mau jualan di sekolah." Bulan mengemasi jajanan-jajanan pasar yang ia buat ke dalam plastik transparan.

Setelah kejadian menyedihkan itu, Bulan selalu pergi ke pasar pagi-pagi buta bersama Bintang--menjual jajanan-jajanan semisal bolu atau ketan demi memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari selama liburan kenaikan kelas.

Sahabatnya--Cahaya baru mengetahui hal itu setelah satu minggu berlalu begitu saja. Terlalu banyak hal yang terjadi semenjak hari terakhir kelas dua SMA. Cahaya berkelahi dengan Shania, Gemintang yang menjadi korban begal, Samudra yang menabrak para penjahat yang menghajar Gemintang, dan yang paling membuat Bulan ingin tidur selama satu tahun ketimbang menangis semalaman--ibunya yang pergi untuk waktu yang lama--atau mungkin selama-lamanya.

"Ngapain? Ayah aku yang akan urus semua keperluan kamu dan Bintang." Gadis cantik itu selalu terlihat cantik. "Kamu sekolah saja. Enggak ada yang harus dipikirkan lagi selain pendidikan sekarang."

Bulan tidak ingin menjadi beban. Memangnya dia siapa? Keluarga Aya dan dirinya begitu jauh kelasnya. Terlalu banyak yang Cahaya dan keluarganya berikan pada Bulan dan Bintang. Bulan enggak ingin banyak utang budi. Karena Bulan tahu, dia tidak akan pernah bisa membalasnya. Sama sekali.

"Aku enggak mau ngerepotin ayah kamu, apalagi kamu, Ya."

"Ngerepotin apa?" tanyanya. "Ini yang namanya teman, 'kan?"

Teman? Mengapa kata itu terdengar indah sekali sekarang?

"Aku berterimakasih--sangat--sama kamu terutama Ayah kamu, Ya. Tapi tanpa mengurangi rasa hormat dan sayang aku ke kamu dan ayah kamu, aku tetap mau jualan kue-kue ini besok di sekolah."

"Kamu kenapa sih, Lan? Aku ajak tinggal di rumah aku, kamu nolak. Sekarang kamu mau jualan kue, padahal ayah aku yang akan membiayai semua kebutuhan kamu. Jadi kamu enggak ngehargain aku dan ayah aku?" Cahaya kesal sendiri. Urat-uratnya kelihatan jelas di mata Bulan.

"Bukan gitu, Aya. Aku hargai semua yang kamu dan keluarga kamu lakukan sama aku. Kamu sayang sama aku, ayah kamu baik sama aku. Serius, aku cinta sama kalian. Tapi di satu sisi, aku enggak mau terus-terusan bergantung sama kamu dan keluarga kamu. Itu bakal buat aku ... udahlah, Ya, aku enggak tahu. Kamu pasti ngerti, 'kan?" Bulan tidak meneruskan kata-katanya. Dia tidak ingin menyakiti Cahaya. "Jadi boleh, ya?"

Cahaya memegang tangan Bulan yang tengah mengemasi jajanan. Tangan bening itu berjalan mulus ke arah rambut Bulan yang tergerai. Memainkannya sampai ia tertawa tidak jelas. Terkadang Bulan menjadi takut karena Cahaya suka tertawa sendiri--maksudnya tertawa karena ada hal lucu yang Bulan tidak tahu. Lagipula mana ada gadis cantik yang gila?

"Rambut kamu udah panjang, Lan. Mirip sama aku. Kita bisa dikira kembar nanti. Akhirnya usaha kita enggak sia-sia, Lan, selama hampir satu tahun."

"Jangan mengalihkan topik, Ya," tegur Bulan. Dia hanya ingin Cahaya setuju agar Bulan bisa berjualan di sekolah.

Cahaya menghiraukan. "Aku udah enggak sabar mau lihat reaksi orang-orang di sekolah. Terutama cowok yang sok ganteng itu gimana kalau lihat kamy yang sekarang." Aya membalikan tubuh Bulan yang sudah persis seperti dirinya. "Duh, jadi enggak tahan pingin nonjok itu laki-laki."

Tolong, jangan pukuli Samudra. Dia bukan orang jahat, dia orang yang baik, sama seperti Cahaya. Hanya saja benar apa yang dikatakan Salma, semua laki-laki itu mungkin makhluk visual. Mau siapapun laki-laki itu, kalau Bulan masih seperti dulu yang mirip kuda nil--kalau kata Gemintang--tidak pernah akan ada laki-laki yang mendekat. Dan Bulan sudah terlihat lebih baik sekarang.

Jujur, ini pertama kalinya Bulan merasa seperti manusia. Berkat Cahaya. Yang selalu mendukungnya.

Bulan suka Aya, Bulan itu cinta Aya. Dan sekarang, Bulan harus mulai berjuang untuk berenang, berenang di luasnya samudra. Berjuang untuk Samudra.

Samudra satu-satunya yang pertama kali tersenyum dengan tulus pada Bulan. Perempuan itu bisa merasakannya.

"Jangan kasar, Cahaya."

"Cowok kayak gitu harus dijambak, Lan!" katanya.

"Lalu siapa yang bisa aku sukai lagi?"

"Banyak."

"Contohnya?"

"Siapa saja. Asal bukan pacar aku, Lan." Aya memeletkan lidahnya.

...

a.n

Kalau kalian masih mau hidup kalian bahagia, segera tinggalkan cerita ini, cari bacaan yang lain. Serius, anaknya soalnya susah serius.

Salam,

Manusia Biasa Yang Tak Sempurna dan Banyak Salah

Continue Reading

You'll Also Like

439K 65K 32
Ketika kata-kata tidak bisa diucapkan. Yang bisa dilakukan hanya mencoret kertas tanpa warna. Menuangkan semua keluhan menjadi sebuah cerita. Berjuan...
18K 2.8K 60
Kinara ingin merasakan dikejar cowok semasa SMA. Dia ingin tahu bagaimana rasanya dicintai. Masalahnya dia tidak menarik dan tidak cantik. Jadi mana...
2.8M 159K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
627K 111K 41
(Romantic Comedy) #3 Campus Series Berawal dari salah emoji, Sani mempertaruhkan semua kisah cintanya. Niatnya dia ingin mengirim emoji senyum lebar...