Begini lah takdir, aku tidak tau akan dipertemukan kembali atau tidak dengan Syauqi, atau maut yang akan menemuiku terlebih dahulu.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Jakarta
Kota yang dimana kebahagiaan ku direbut, hidup dan cintaku semuanya hancur, seperti angin baday yang menghantam permukaan bumi.
Sesampainya dirumah Syauqi, yang dulu dibangun dengan penuh rasa kebencian hingga dirumah itulah, aku dan Syauqi memulainya dengan rasa cinta, dimana kebahagian tercipta dan terhilangkan.
Ama sudah tepat berada di depan pintu, berdiri sembari mengankatkan kedua tangannya di atas pinggangnya.
"Bagus.. Sudah tercyduk baru lu pulang.." Ucap Ama.
"Dasar.. Lonte tidak tau malu, urat malu lu ini ditaro dimana tante..?? Enak saja mengaku rumah gua menjadi rumah lu, sadar diri dong lu posisi lu itu disini hanya sebagai pelakor saja paham..!!" Jawab Maira.
Aku tidak segan menamparnya, karena aku tidak mengajarkannya untuk berkata seperti itu.
Plakkkk..
"Umm.. Apa yang umm lakukan?? Umm menamparku..??" Ucap Maira yang menahan sakitnya itu.
Aku menarik tangannya dan membawanya ke kamarnya, untuk menasehati nya.
"Umm.. Tidak mengajarkan mu seperti itu, Umm tidak mau mempunyai anak yang tidak sopan, sekarang Umm tanya apakah Umm pernah mengajarkan mu seperti itu untuk berbicara terhadap orangtua..?? " Tanyaku pada Maira.
"Tidak Umm.. Maafkan Maira, Maira janji tidak akan mengulanginya kembali.." Jawab Maira sambil memelukku.
Tidak lama kemudian Syauqi memanggilku, dia memelukku erat saat dikamar Maira, Ntah mengapa dia tiba-tiba memeluku bahkan didalam rumah, biasanya dia tidak berani karena ada Ama.
"Syaa.." Panggilan yang terlontar dari mulut Syauqi, dan ketika aku membalikan badan dia langsung memelukku.
"Jangan pergi jangan tinggalkan aku.." Ucap Syauqi.
"Apa yang kau lakukan lepaskan..!!" Jawabku.
Aku tidak sadar Maira meneteskan air mata dia berkata "aku tidak menyangka jika Umm dan ayah akan berpisah"
Tiba-tiba Ama merusak suasana, dan menyusul Syauqi dikamar, Ama menyampaikan kabar yang membuat ku lemah, tapi bagaimana aku harus tetap tegar menjalaninya.
"Syauqi sayang dan lo Syaa siang nanti tepat pada pukul 02.00 PM, lu harus menghadiri sidang penceraian kalian, karena itu lah yang gua tunggu selama ini.. Hahahahahaha..!!" Ucap Ama, dengan wajah yang sangat gembira.
"Baiklah, Ama sahabatku tercinta.."jawabku.
Ama terdiam dia merasa malu akan ucapanku, dia melarikan diri dari kamar Maira.
Tinggal menghitung jam, aku dan syauqi akan resmi berpisah dan aku berjanji tidak akan menikah dengan siapapun itu. Ntah seseorang itu mencintaiku , tetap saja aku tidak akan menerimanya.
Tinggg..
Suara Alarm berbunyi tepat pada pukul 02.00 PM. Aku dan Maira berangkat ke pengadilan, sedangkan Syauqi sudah berangkat dengan Ama.
****
Pengadilan, Jakarta.
Semua saksi sudah berkumpul termasuk ibuku, ayahku dan Ibu, ayah dan Syauqi, bahkan bibi pun ikut.
Pak Hakim sudah berada dan menduduki tempat kursinya itu, kurang lebih sebanyak 3 hakim untuk mempertanyakan perceraian ini.
"Ya, Sidang akan segera dimulai..!!" Ucap Hakim 2.
"Baik saudara Syaa, apakah perceraian ini sesuai kemauan sendiri..??" Tanya pak Hakim 1.
"Iya, pak ini sesuai kemauan saya sendiri, dari hati saya sendiri.." Jawabku.
"Apakah ada tekanan dari yang lain atau tidak..??" Tanya Hakim 3.
"Tidak pak, sama sekali tidak, karena kita tidak saling mencintai walaupun kami sudah memiliki seorang putri.." Jawabku.
Pertanyaan yang dilontarkan kepadaku telah usai, sekarang bergilir Syauqi lah yang dipertanyakan.
"Baik Saudara Syauqi, apakah penceraian ini kemauan sendiri..??" Tanya Hakim 1.
"Iya pak itu sangat betul atas kemauan dan dasar dari lubuk hati saya.." Jawab Syauqi.
"Baik, apakah ada tekanan yang membuat Anda melakukan hal ini..??"
" Tidak sama sekali pak.." Jawabnya.
Pertanyaan telah usai dipertanyakan kepada kita berdua, sekarang waktunya Hakim ke 2 yang menentukan apakah kami resmi bercerai atau tidak.
Sebelum saya memutuskan saya akan bertanya.
"Apakah, kalian tau jika cerai tidak disukai oleh agama..??" Tanya lak hakim 2.
"Kami sangat mengetahuinya pak.. " Ucap aku dan Syauqi berbarengan.
"Dalam Surah dan ayat berapakah, yang menjelaskan tentang cerai..??" Tanya pak Hakim 2 kembali.
Allah SWT berfirman:
"(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 227), yang bunyi Ayatnya,
وَاِ نْ عَزَمُوا الطَّلَا قَ فَاِ نَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْم
wa in 'azamuth-tholaaqo fa innalloha samii'un 'aliim
Dan Artinya:
Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." Jawabku.
"Dan apa maksud dari ayt tersebut..??" Tanya kembali Hakim 2.
"Ayat tesebut menjelaskan bahwa, merupakan suatu ancaman, Allah Maha Mengetahui, maha Melihat, yah berarti Allah tidak suka umatNya ada yang berbuat hal demikian, karena dia sangat membencinya.." Jawab Syauqi.
"Lalu mengapa kalian berdua ingin berpisah.." Tanya kembali Hakim 2.
"Saya tidak bahagia hidup dengannya pak, selama pernikahan kami berjalan.." Ucapku, yang sebenarnya sangat menyesal.
"Baik jika itu sudah keputusan kalian, maka kalian resmi berpisah.." Ucap Hakim 2.
Tok.. Tok.. Tok..
Aku dan Syauqi resmi berpisah, ya kita jalani hidup masing-masing, dimana hidupku telah menjadi debu, aku lemah dan tak berdaya.
Maira sekarang menjadi anak Broken Home kasian kan, tapi Maira tau bahwa ayahnya masih mencintainya.
"Ayo.. Umm kita pulang, sekarang kita kerumah nenek saja ye.." Ajak Maira.
Sedangkan aku dan Syauqi masi terdiam dan masih saling menatap untuk terakhir kalinya, Maira menarik tanganku tapi ntah mengapa mau tidak bisa berpaling darinya, Ya Allah apa yang terjadi, Syauqi sudah bukan milik ku jadi please lupakan lah.
"Umm.. Ayo lah..!" Ajak Maira kembali.
"Hmm.. Oh iya iya ayo.." Jawabku kebingungan.
Diperjalanan Maira mengatakan sesuatu yang membuatku bertambah sedih. Maira meneteskan air matanya yang sedang tidur dipangkuan ku.
"Umm... Sekarang Maira telah menjadi seorang anak tanpa ayah, biasa disebut Broken Home.." Ucap Maira.
"Tidak nak, kau harus kuat, kau harus buktikan bahwa kau bisa..." Jawabku.
Lalu Maira bangkit dan dia langsung memeluk ku dan berkata lirih.
"Tapi Umm tidak akan meninggalkanku seperti ayah kan??" Ucap Maira didekat kuping ku.
"MasyaAllah.. Tidak lah nak, umm tidak akan meninggalkanmu.." Jawabku.
Assalamu'alaikum 🙏
Selamat Membaca✨
Jangan lupa Vote and Comennya💕
Jangan jadi pembaca yang hilang tanpa jejak ya 👣😉
.Jangan lupakan kewajiban mu didunia semata ini.