Rara ngedumel terus. Pukulan telak baginya karena sudah tak bisa chat Vita lewat WhatsApp. Saluran telepon gagal terus. Bahkan jalur pribadi Facebook di-block!
Harusnya dia tidak perlu putus komunikasi temporer sama Vita. Masalahnya, Rara juga tak mau ribet kalau harus multitasking. Dia mesti mencurahkan seluruh atensinya kalau berhubungan sama pacarnya. Jadwal sudah diatur sedemikian rupa, agar tidak melenceng satu pun. Mau tidak mau harus ada yang dikalahkan.
"Tapi kan urusan Kak Vita juga masih bisa ditunda sebentar. Ini aja belum seminggu! Kasih toleran, kek!" gerutu Rara tak hentinya mencuat.
Namun, bukan Rara kalau tidak punya jalan keluar. Seolah ada bohlam lampu imajiner muncul di atas kepala, dia dengan tangkas mengganti sim card lain.
Jempol-jempolnya bergerak lincah mengetik nomor Vita, kali ini Rara langsung mengirim panggilan suara. Alih-alih diangkat, sambungan langsung diputus oleh Vita. Rara pun geregetan.
"Ngeselin banget sih, ini orang. Main putus aja. Gimana kalau aku agensi asuransi yang mau nawarin jasa jaminan hari tua? Atau pihak sekolah anaknya kalau ada apa-apa. Ugh ...."
Putar otak lagi, Rara akhirnya mengambil opsi mengetik pesan singkat melalui WhatsApp. Setidaknya sebelum Vita benar-benar lepas dan mengganti sim card-nya.
+628123456789
Kak Vit, kita butuh ngobrol bentar.
Aku ngerti Kakak muak sama kita-kita.
Tapi beri aku satu kesempatan ganti rugi buat Kak Vita.
Kak Vita maunya apa sekarang, aku prioritaskan.
Plis, jangan kacangin aku.
Vita
Ini siapa, ya?
Tau nomerku dari mana?
Aku ngga ngerasa nyimpen no ini.
+628123456789
Aku mau ngaku siapa aku, tapi janji dulu jangan langsung blok aku.
Vita menyipitkan mata saat melihat rentetan nomor asing yang muncul di kolom chat WhatsApp-nya. Namun, feeling-nya membuat jempol-jempol itu merangkai sebuah nama. Sementara, Rara merasa lidahnya pahit ketika menunggu Vita masih mengetik sesuatu.
Vita
Rara?
+628123456789
Tunggu.
Jangan blok dulu.
Vita
Mau ngapain lagi?
+628123456789
Mau melunasi janjiku bikin cerita Kakak dibaca banyak orang.
Vita
Terus?
+628123456789
Dan prioritas utama buat nerbitin novel Kakak.
Novel Kakak bakalan dipajang di tokbuk.
Enggak cuma olshop yang terbatas.
Jadi, pasarnya lebih gede, tokbuk fisik sama olshop.
Vita
Serius?
Emang penerbit apa yang mau kamu sodorin ke aku?
+628123456789
Ya, penerbit langgananku.
Yang aku udah percaya.
Vita
Emang beneran apa bisa tembus toko buku?
+628123456789
Pastilah.
Vita
Toko buku mana?
+628123456789
Grmd. Tgms. Gngng Agng.
Vita
Wait, ku cek dulu.
+628123456789
Tapi bukuku kebetulan udah habis stoknya.
Ini aku ditawarin terbit kedua kalinya.
Tapi aku masih mikir waktu, soalnya tabrakan sama praktikum kuliahku.
Rara meremas kedua tangannya, melihat Vita hanya membaca, tetapi tak kunjung membalas. Namun, wanita itu masih berstatus online. Buru-buru, dia menambahkan lagi.
+628123456789
Sebelum jauh ke situ, kalau Kakak punya fanbase kuat dan lebih gede, nanti pada waktu SP, novel Kakak pasti sukses.
Vita
SP?
+628123456789
Special Order.
Jadi, ada bonus lebih kalau fans Kakak pada ikutan SP.
Enggak cuma bookmarks dan TTD penulis kayak Pre Order biasanya.
SP buat fans Kakak merasa spesial pesan pas masa itu.
Enggak cuma novel, bisa tote bag, kaos, atau tumbler khas novel Kakak.
Atau Kakak bisa request mau bonus SP apa.
Sayangnya, Vita hanya membaca pesan terakhir Rara. Jemarinya masih terasa berat seperti tertindih batu meski untuk membalas satu kata pun. Di sisi lain, dia sendiri tidak memblokir nomor Rara yang lain itu, meski juga tidak kunjung dia simpan di kontak ponselnya.
Yang dibutuhkan Vita saat ini adalah ketenangan untuk mental dan raganya.
Kemudian notifikasi dari jejaring Facebook tiba-tiba menyeret atensinya. Sebuah nama pengguna yang sangat familier muncul memberi komentar pada thread-nya sebagai uneg-uneg.
WhiteChoco
Seolah meneguk sepoci teh melati hangat, ternyata masih ada manusia dengan uluran kepeduliannya memberikan empati padanya. Meski sederhana, tetapi sensasinya sungguh luar biasa. Sebab pengguna itu ternyata masih mengingat dan merindukan kiprahnya dahulu ketika menitik karier menulisnya di platform berlogo F itu.
Tentu saja hal tersebut mampu menghalau penat yang mendera dampak dari hujan cacian hina di kolom komentar thread-nya. Kendati demikian, cucuran dukungan dan kecaman untuk penuduh dirinya tanpa bukti ikut membantu membesarkan hatinya, yang sempat hancur oleh serangan brutal drama plagiarisme platform Wattpad terdahulu.
Jauh sebelum itu, di mana dirinya merasa terpuruk. Sejujurnya lebih menyakitkan ketimbang apa yang dia alami bersama grup Queen Wannabe-nya itu. Rasa percayanya pada sosok yang ia cintai sepenuh jiwa, nyatanya justru yang mencabik-cabik hatinya habis-habisan. Kalau bukan karena adanya Luna, Vita mungkin lebih memilih mengakhiri hidupnya.
Bagaimana rasanya, jika orang yang paling dipercaya dan cintai justru yang paling menorehkan luka sedalam-dalamnya? Dan berpaling ke perempuan lain? Mana ada perempuan mau dimadu jika bukan karena kebesaran hatinya sendiri? Perempuan hanya ingin menjadi yang satu-satunya.
Hidup Vita ketika itu seperti racun yang terus dihirup dan mencekiknya pelan-pelan.
Pergumulan emosi itu juga yang membuat Vita menumpahkan di sebuah karya tulis. Walaupun menjadikan kisah fiksi, tetapi muntahan emosi yang tercurah benar-benar nyata. Sanggup membuat respon pembaca menangis tersedu-sedu dan dibanjiri komentar curahan hati tanpa peduli menjaga privasi di ruang publik.
Vita yang kesetanan terus menulis cerita romansa beda usia tak menyadari betapa populernya kala itu. Wanita itu hanya menjadikan tulisan berkisahnya sebagai pelampiasan, tak peduli dengan sekitar, termasuk: yang membaca dan apalagi menanggapinya.
Sehingga setitik asa menggerakkan mindanya untuk maju dan melawan siapa pun yang berani menghalangi kiprahnya di dunia kepenulisan. Sekarang, dirinya ditunggu dan dikangenin oleh banyak penikmat kisah romansa yang dipenuhi lika-liku konflik pahit dan manis.
Akan dia tunjukkan bahwa ceritanya mampu menaklukkan hati pembaca, tanpa embel-embel opera sabun murahan seperti yang dilakoni Esta.
Usai melahirkan kembali wilayahnya sendiri di dunia oranye. TwilightLuna, selaku sosok barunya yang lebih matang menimbulkan simpatisan mengalir dengan sendirinya. Bahkan sekadar komentar "NEXT, THOR!" akan Vita gunakan sebagai bahan bakar semangatnya terus menulis cerita.
Tanpa basa-basi lagi, Vita langsung masuk ke jalur pesan pribadi Facebook Rara.
LaVieLuna
Oke, Ra.
Aku kasih kamu kesempatan.
Undang aku ke grup Queen Wannabe-mu.
Aku tunggu bukti janjimu.
Tamagochan
Aah~😀
Aku seneng Kak Vita mau balik.
Oke, aku enggak akan sia-siakan kesempatan ini.
Aku undang Kakak sekarang, ya~
Tapi kakak buka dulu blokiran nomorku.
Jempol Vita pun mengusap aplikasi WhatsApp. Dia menuju ke pengaturan pemblokiran kontak. Lantas pengguna Tamagochan, K00kieArmy93, Regina T dia buka dari daftar pemblokiran.
[4 QUEENS WANNABE SQUAD WhatsApp Group]
Tamagochan menambahkan Anda
Tamagochan
Kak [At] Vita Selamat datang kembali! 😙
Vita
Hai, semua.
Regina T
Loh? Lo balik, Vit?
Kirain udah ga punya nyali buat balik.
K00kieArmy93
Kak Vita udah balik?
Tamagochan
So, Girls, mulai saat ini kita harus solid.
Kita ini harusnya bikin kingdom yang saling support.
Aku di Fantasi.
Kak Vita di Romance.
Kak Regina di Dark Romance - BDSM Gore Thriller
Esta di FF.
Ini juga menguntungkan kalau salah satu dari kita naik cetak.
Keep in touch sama fans emang penting, tapi lebih utama keuntungan buat kita bersama.
So, kita harus kompak.
Okay?
Vita
Aku setuju banget saran Rara, ya kan, Girls?
K00kieArmy93
Maaf kalau emang aku masa ujian gimana, Kak?
Tamagochan
[At] K00kieArmy93 Gpp, kok, Say.
Yang penting izin jelas aja ya, kalau ada halangan di RL, jadi biar kita clear komunikasinya.
Regina T
Gue setuju ajalah asalkan kalau ada masalah jangan main kabur-kaburan kayak pengecut.
Ingin rasanya Vita menyemburkan makian keji, tetapi dia tidak boleh lepas kontrol. Sebenarnya, cewek plastik itu siapa sih, lagaknya kayak OKB aja.
Mulai saat itu dia menandai Regina Tiara. Dengan kecanggihan teknologi, cewek narsistik itu pasti gampang dicari.
Dan, BINGO!
Vita menemukan foto panas Regina T dengan sensor di beberapa bagian vulgar pada suatu forum diskusi antarpenggemar cosplayer yang lebih banyak digandrungi oleh kaum adam.
Salah satu thread bersiul dan dibanjiri komentar ngehalu lainnya. Ternyata cowok bisa ngehalu juga, batin Vita seraya memandangi layar ponselnya dengan jijik.
CoganLokal
Liat, nih, Su! Si Regina udah kawin, sayang banget padahal dulu dia berani pamer dua apelnya terang-terangan!
BabangMotorTrail
Kampret, aing kagak bisa nikmatin lagi! Telaaat aing tahu ada cosplayer lokal kagak kalah sama Alodia! Sial!
SateLandak
Njir, jaga jempol kelean, sarap! Dia udah taken, cari aja yang lain, kek KimchiHime :V
CoganLokal
Emoh, aku wis kadung bucin sama itunya Regina!
JenggotTerbang
Udah, udah, request aja. Si Regina kan bakalan ngabulin permintaan penggemarnya meski aneh-aneh.
LobakHitam
Goblok! Laki dia itu posesif, Cuk! Regina pernah curcol di Instastorynya, Nyet! Makanya sekarang udah ketutup!
JenggotTerbang
Kate siape? Noh, aku punya IG barunya dia yang khusus buat 18+++ ga publik, kalian musti req kalo mau follow dia.
CoganLokal
Wanjieeer! Bagi linknya dooong!
SawoKecik
Woh! Itu beneran akun secondnya si Neng Regina?
JenggotTerbang
Jangan ngaku fans tulennya kalau kalian belum tahu akun secondnya Regina. :V
Begitu link tersebar, Vita penasaran untuk mengeklik tautan itu. Namun, benar adanya. Instagram lain Regina dikunci. Bakalan ketahuan kalau dia follow pakai akun aslinya.
“Ah, gila aku! Ngapain ngurusin cewek plastik itu. Aku harus ngetik lanjutan Xavier yang ketemuan sama Hannah di pusat perbelanjaan Sultan. Habis itu mereka dinner di rooftop sepertinya manis.” Vita lekas menutup aplikasi Instagram. Lalu dia membuka Ms. Word untuk kembali mengetik lanjutan ceritanya.
Mumpung dirinya sekarang sudah cukup tenteram dengan TwilightLuna. Tentu saja, dirinya siap kalau kembali terjadi penyerangan, untuk itu setiap dirinya publish bab baru selalu menyertakan tanggal dan tahun.
Sekali lagi, Vita melirik akun lain Regina itu. Dia pun pada akhirnya menyimpan username itu. Yah, siapa tahu bisa Vita gunakan entah untuk apa.
"Sekarang yang berani macam-macam sama aku bakalan nyesel pernah dilahirkan. Ngga peduli siapa dia, mau ratu di fandom mana kek, mau ahli agama kek, fans palsu kek, mereka cuma berani adu jempol di balik akun bodong." Vita tersenyum lebar seraya memandangi puas sinopsis karyanya yang sudah komplet. Tinggal melanjutkan bab-bab cerita untuk menuju keutuhan cerita.
Wanita berpipi bulat itu rela melewati batas jam tidur karena terus mengetik kata demi kata. Merangkai jalinan kalimat gula-gula penuh candu, menuangkan kisah age gap antara Xavier dan Hannah hingga seolah dirinya sendiri yang merasakan dimabuk kepayang.
Sorry baru update sekarang hehehehe
Soalnya ga ada yg kangen sih :p