23 Februari 2018
Hari sudah mulai malam, tapi Suga masih tetap berada di perpustakaan bersama dengan buku novel horror karya D.K Lee yang berjudul 'Two Worlds'. Buku itu bercerita tentang seorang hantu perempuan di sebuah perpustakaan sekolah yang sering mengganggu siswa siswi lainnya dan akhirnya ia jatuh cinta pada seorang namja yang pendiam, cuek dan kabarnya ia bisa melihat hantu. Namja itu adalah Sehun. Beberapa kali Suga membolak balikkan halaman novel tersebut sambil sesekali menguap lebar. Sebenarnya ia sudah mengantuk, tapi karena ia penasaran dengan akhir ceritanya, ia pun rela diam di sekolah untuk menamatkan novelnya.
Hiks...hiks hiks
Suga mendengar suara itu di saat sedang membaca bagian paling horor dari buku horornya. Suga hanya mengabaikan suara itu dan terus melanjutkan membaca bukunya. Tapi, lama kelamaan suara itu semakin keras seolah memanggil manggil Suga.
" Aissshh, mengganggu saja" Gumam Suga.
Ia pun mencari arah suara itu dan suaranya terdengar berasal dari salah satu sudut perpustakaan. Suga pun berjalan mengikuti arah suara itu. Dan ia melihat seorang yeoja. Ia menyembunyikan kepalanya diantara kedua kakinya dan wajahnya tertutup oleh rambut kusut berwarna coklat tua berpadu dengan warna hitam. Suga pun mendekatinya dan berjongkok.
" Apa anda baik baik saja ?" Tanya Suga dengan bahasa formal.
Tangisan yeoja itu berubah menjadi tawa yang menyeramkan. Lalu ia menaikkan kepalanya dan menatap Suga.
" Apa kau pikir, aku baik baik saja ?" Tanya Yeoja itu, belum sempat dijawab, yeoja itu langsung menyambung perkataanya " Aku ini baru saja dikhianati oleh pacarku sendiri!! Dia... Dia... Dia lebih memilih wanita ja***g itu!" Jelas yeoja itu. Suga terdiam, ia baru menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada yeoja itu.
" Bau alkohol.." gumamnya " Apa kau gila ? Meminum alkohol di sekolah ? Kau ini masih di bawah umur seperti ku. Dan kita belum diperbolehkan minum-minuman seperti itu!!" Bentak Suga
Yeoja itu mulai menangis lagi.
" Ibu... Hiks.. bantu aku! Disini semuanya jahat, terutama para namja!! Huaaaaa T_T"
" Yak! Hentikan! Jangan menangis lagi! Berisik!" Bentak Suga. Yeoja itu terdiam lalu memandang Suga.
" Kau itu seorang Namja kan ?" Tanyanya sambil menyipitkan matanya melihat Suga.
"-_-"
" Arasseo, kau memang namja, boleh aku tanya sesuatu padamu ? " Belum sempat dijawab, yeoja itu kembali menyambung perkataan nya. " TENTU, tentu saja boleh, benarkan ? Baiklah aku akan menanyakannya padamu."
Suga menghela nafas " Menyusahkan" gumamnya
" Apa namja selalu menyukai yeoja yang sexy?" Tanya nya. Ia tiba tiba menaiki sebuah kursi lalu berpose layaknya seorang model. " Memang aku kurang sexy ?".
Suga menatapnya dengan heran. "Kau benar benar aneh" ucap Suga " Cepat turun, aku tidak mau ada goresan pada kursi itu, kursi itu baru dan harganya mahal."
Yeoja itu terlihat kesal, ia pun menghentak-hentakkan kakinya ke kursi dan akhirnya kursi itu tidak seimbang dan jatuh. Yeoja itu pun ikut terjatuh dan untungnya Suga langsung menangkapnya ke dalam pelukannya. Mereka pun bertatap-tatapan sebentar lalu yeoja itu tertawa kecil.
HUEEEEEKKKK.....
Yeoja itu muntah. Dan untungnya Suga tidak terkena muntahan Yeoja itu tapi tetap saja Suga terlihat kesal sekali. Karena, perpustakaan yang telah menjadi tanggung jawabnya itu telah di kotori orang.
Suga's Pov
Aku menatap yeoja itu geram.
Dengan baju kotor terkena muntahan, yeoja itu tersenyum padaku dan lalu.. pingsan ? Atau Tidur ? Ahh, aku tidak begitu yakin. Yang jelas, ia terlihat sangat kelelahan dan menyebalkan, seharusnya aku membawa novel ku ke rumah dan membacanya di sana. Aku benar benar sial.
" Aissh.. Untung, kau perempuan.." desah ku dengan pelan.
Aku memindahkan yeoja itu ke kursi. Yeoja itu langsung tidur dengan kepala di atas meja. Aku pun pergi mengambil kain lap. Setelah itu, membersihkan lantai yang kotor dengan kain itu. Beberapa kali, aku merasa ingin muntah juga karena jijik. Oh my god... Baunya... Aku tidak tahan. Meyebalkan! Batinku. Setelah selesai aku pun pergi dan membuang kain itu mana mungkin aku mencucinya ? Lagipula tinggal beli yang baru kan ? Aku kembali lagi dan melihat yeoja itu sudah tertidur pulas. Aku mengambil beberapa tisu dan membersihkan sekitaran mulut yeoja itu yang kotor. Yeoja yang aneh pikirku. Aku pun beranjak pergi dari situ tapi yeoja itu menahanku, ia memegang tanganku.
" Andwe, jangan pergi. Aku takut" ucapnya sambil terus memejamkan mata.
Aku memandangnya malas tapi, aku juga merasa kasihan padanya. Aku pun mengambil kursi dan duduk di sampingnya. " Sudah" jawabku
" Hmmm... Lebih baik" ucapnya, tersenyum kecil. Ia masih memegang tanganku." Boleh aku tau siapa namamu ?" Tanyanya
Suga's Pov End
Author's Pov
" Boleh aku tau siapa namamu ? Namaku Umji, Kim Umji"
" Min Suga," jawab Suga
" Su ...ga ..., Arasseo, aku akan mengingatnya" Kata yeoja itu, Umji.
"..."
Umji melepas pegangannya lalu mencopot salah satu antingnya. Dan ia memberikannya pada Suga. Suga pun terlihat kebingungan.
" Hm? " ujar Suga
" Aku ingin kau juga selalu mengingatku"
"Aku tidak perlu."
" Tolong terimalah."
Dengan malas Suga mengambilnya.
" Pacarku.... Ani.. Mantanku, dia sangat menyukai dance, jadi aku beflatih dance setiap hari hampir 8 jam."
"..."
" Lalu, saat ada lomba dance, dia sangat senang dan mengajakku untuk dance couple. Tentu saja aku senang, karena aku sudah berlatih, jadi, latihanku dapat digunakan untuk lomba ini. Aku dan dia berlatih terus terusan, tapi tetap saja aku tidak bisa menyamai skill nya yang sangat bagus. Tapi, untungnya kami lolos babak eliminasi. Peserta yang lolos dikarantina dan kami pun juga. Di sana, ada seorang yeoja yang sangat kebingungan, karena kaki temannya cedera dan tidak bisa dipakai untuk dance lagi. Pacarku, dia orang yang baik, jadi dia mengajak nya ikut ke team ku. Aku senang mendapat kan yeoja yang sangat berbakat begitu pula dengan Jimin. Setiap hari kami berlatih bertiga..."
Umji menghentikan ceritanya dan mulai menangis.
" ah~pasti yeoja itu" kata Suga dalam hati. Ia merasa jika ia sudah tahu akhir ceritanya.
"Hiks, di situ, pacarku mulai berubah, ia jadi dekat dengan yeoja itu, karena yeoja itu sangat manja pada nya. Meskipun begitu ia berusaha agar aku tidak terkesampingkan.hiks.. hikss Saat malamnya, pacarku ke luar dan masuk ke kamar yeoja itu, aku tidak tau apa yang mereka bicarakan. Jika membicarakan penampilan besok, kenapa tidak mengajakku. Tapi akhirnya aku sadar, owh.. seperti itu... . Esoknya, aku sudah bersiap dan telah berdoa agar kami dapat menjadi pemenang nya. Aku mencoba melupakan pikiran pikiran burukku. Saat kita dipanggil untuk bersiap di backstage, tentu saja aku berjalan ke backstage, tapi, yeoja itu menahanku. "Untuk apa kau naik ?" Itulah yang ia katakan. Dan tentu saja aku bingung. " Disini hanya untuk orang yang berbakat." Kata yeoja itu lagi. Aku mulai kesal dan mengatakan jika aku sudah berlatih dan aku mempunyai bakat. Yeoja itu, dan pacarku sendiri menertawakanku. " Itu bukan bakat, kau saja tidak dapat menyamai langkah kita. Kau tidak punya bakat." Kata kata pedas itu keluar dari mulut pacarku. Aku mulai menangis dan menyadari jika ada banyak orang yang memperhatikan kita. " Kita sangatlah berbeda, kau membosankan dan jika bersanding denganku, skill dance mu sangat lah jauh dibawahku, dengan kata lain, jika ada kau kita akan kalah. KITA PUTUS." Setelah mengatakan itu, ia pergi sambil menggandeng tangan yeoja itu. Aku dapat mendengar banyak orang yang mengasihani ku, jadi aku hanya dapat pergi sambil menahan malu."
Lagi lagi Umji memberi jeda ceritanya.
" Aku pergi ke bar dan mencuri minuman. Lalu aku meminumnya dan tiba tiba aku ada di perpustakaan dan aku bertemu denganmu. Hahahahahah, sangat lucu bukan ??" Umji tertawa lebar.
" Apa yang kau tertawakan ?" Tanya Suga yang membuat Umji berhenti tertawa.
" Ye ?"
" Seharusnya kau menangis bukannya tertawa. Kau pura pura kuat hah? Menangis lah dan aku tidak akan mengangganggumu dan bankan mempedulikanmu."
" Ah~ begitukah ?" Tanya yeoja itu.
"Iya."
Yeoja itu pun mulai menangis. Suga menghela nafas dan lalu bangkit dari kursi nya. Ia pun pergi dari situ.
Keesokan harinya....
Umji menguap lebar dan mengucek ucek matanya. Matanya menelusuri setiap sudut ruangan yang ia tempati itu. Ruangan itu nampak tidak asing lagi baginya.
" Hp ku ? Dimana Hp ku ?"
Umji memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing lalu dengan malas turun dari tempat tidur. Dengan langkah gontai ia keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga satu per satu. Ia dapat melihat eommanya sedang sibuk di dapur. Sedangkan Ayah nya ? Sedang dinas ke Pulau Jeju. Tanpa pikir panjang, Umji duduk di kursi meja makan. Tanpa sepatah kata apapun, Ms.Kim mendatanginya dan memberikan semangkuk sup hangat.
Umji memakan sup nya sambil beberapa kali mencuri pandang terhadap eomma nya. Perubahan sifat eommanya membuat ia penasaran.
" Eomma, apa kemarin terjadi sesuatu ?" Tanya Umji yang bingung dengan sifat eommanya yang tiba tiba menjadi dingin.
"..."
" Eomma," panggil Umji lagi.
" Aishh! Diamlah, Eomma benar benar tidak ingin membahas kejadian kemarin, eomma sangat kecewa padamu."
Umji mengerucutkan bibirnya, ia sama sekali tidak mengetahui apa yang dimaksud eommanya. Kejadian kemarin ? Ia sama sekali tidak ingat.
" Bersiaplah sekolah."
Umji pun mengangguk pelan.
" Eomma, apa kau tau dimana Hp ku ?"
Sementara itu....
Suga memperhatikan sebuah HP berwarna abu abu di depannya. Ia menghela nafas karena ia sudah tahu siapa pemilik Hp tersebut. Ia pun duduk sambil berpikir apa yang harus ia lakukan pada Hp itu.
Sett..
Suga melihat Umji berjalan melewati perpustakaan. Suga pun refleks berdiri dari duduk nya. Ia mengambil Hp Umji dan segera berlari keluar untuk mengejar Umji.
" Permisi." Panggil Suga.
Umji pun menoleh. " Iya ?"
Melihat yang memanggilnya adalah orang asing, ia pun langsung memasang wajah bingung. " Eu.. apa aku mengenalmu ?"
" Ye ?" Suga terdiam mendengar pertanyaan Umji.
Melihat lawan bicaranya diam saja, Umji menaikkan salah satu alisnya." Ada yang bisa ku bantu ?"
Dengan gerakan perlahan, Suga memasukkan Hp Umji ke dalam saku celananya.
" Maaf, sepertinya aku telah salah orang."
Umji tersenyum, " Gwaenchanayo~."
" UMJI YA!" Panggil seorang yeoja.
" Aku permisi dulu." Kata Umji lalu berbalik dan mendatangi yeoja itu.
" Eo! Jisoo yaa!" Panggil Umjk balim seraya melambaikan tangannya pada Jisoo
Jisoo menyenggol lengan Umji, " Kau sangat hebat."
" Hm ?" Umji menoleh dan memasang ekspresi bingung.
" Kau baru putus dari Jimin dan langsung punya pengganti."
Mendengar nama Jimin disebug membuat Umji menjadi muak. " Jaga mulutmu. Jangan sebut nama itu di depanku."
" Baiklah.. baiklah.. Ngomong ngomong siapa laki laki itu ?"
" Siapa ?"
" Yang barusan."
" Aku tidak tahu."
" Wah, lumayan lho~." Kata Jisoo
" Apaan sih? Dia itu agak aneh."
Jisoo mengerucutkan bibirnya dan lalu menyadari sesuatu. " Yak, apa kau pikir kau tidak aneh ?! Lihat anting mu ! Kenapa kau hanya memakai anting sebelah ? apa kau pikir kau artis ?"
" Jangan bercanda."
" Aku tidak bercanda. Cek saja sendiri."
Umji langsung mengecek antingnya dan ternyata memang benar jika antingnya tinggal sebelah.
" Ya ampun! Kau benar! Jatuh ke mana ya ?
" Mana ku tahu."
" Yasudahlah" Umji pun melepas antingnya dan memasukkan antingnya ke dalam tas nya.
"Ngomong ngomong, Aku bermimpi sangat aneh semalam." Kata Umji yang tiba tiba memasang wajah serius.
Jisoo pun ikut ikutan memasang wajah serius" Tentang apa ?"
" Molla, aku tidak bisa ingat."
" Lalu kenapa kau bisa menganggap nya aneh ?"
" ~~~~~."
Suara percakapan mereka pun mulai menghilang seiring dengan saat mereka masuk ke dalam. Suga membalikkan badannya dan kembali ke perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan, Ia mengeluarkan HP Umji dari saku nya dan menaruhnya kembali di meja.
...
Oh ya, jangan lupa voment nya ya...
Vote + Comment nya dong ^^~