Malming ehem???
Gua cuman selimutan nyumpel di pojokan kamar yehet.....
Ama bersin bersin bodo.
Ini kemarau tapi aqoh bersin pilek.
Taulah.
Jangan nyari bener typo itu uda wajar di sini .
Dasar halu gak ada ehe di sini! ""
Belom
Nyari paman kayak begini dimana??.
Jangan bilang bts korea.
Susah mah. Kw aja kagak apa.
-
KUY
-
pasrah, mau dan diam.
Mungkin itu gambaran Jungkook sekarang di pikiran Taehyung. Sedikit binggung melihat Jungkook yang nampak santai dan tenang di. Lecehkan seperti ini.
Keracunan kimchi mungkin.
Iya mungkin.
Jika tidak yakin malam ini Taehyung sudah pecah telur karna tendangan kelinci sumo.
Sedang Jungkook di rasa tidak menolak dan tidak membalas.
Jadi apa.
Mungkin juga masih sedikit mengetes orang yang katanya hendak membobol.
Harusnya dia meninju atau sekedar mengumpat mungkin. Namun Jungkook tetap diam kala leher nya sekarang sudah penuh dengan hasil karya paman di atasnya.
Iya geli tapi aneh.
Aneh karna yang melakukan adalah pria.
Memutar mata malas kala selakagannya mulai di jamah diremas dengan elusan sensual. Jika di biarkan bisa tegang juga sebenarnya .
"Paman.... "
"Hmmm... "
Jungkook menjambak surai Taehyung guna menyuruh si paman sialnya menatap mata jelaga.
Dari tadi sibuk sekali mengecap dan menjilati diri-nya.
Surai nya sudah rontok di cengkeraman si Muda berdecak malas menatap Jungkook menuruti jambakan yang mulai bertambah tenaga.
"Apasih nak.... Kau hanya perlu diam saja .... "
"Aku bukan gay... "
"Sebentar lagi kau gay... "
"YAKKKKK!!!!!! Aku tak mau menusuk muu !!!!! "
Taehyung mendesis telinga nya sakit mendengar Jungkook berteriak. Mengela nafasnya mengambil jemari tangan Jungkook yang masih membelit surainya.
Sakit ngomong ngomong.
"Kau berisik sekali.... Sudah ku bilang aku yang akan menusuk mu... "
Jungkook menunjuk dahi seksi Taehyung . Mendorong agar wajah Taehyung menjauh darinya.
Tenaga super ingat Jungkook itu kelinci sumo. Dari otot juga sudah kelihatan.
Sedang Taehyung menurut duduk di atas paha Jungkook meski tak benar benar duduk bertumpu dengan tumit yang menyangga bobot tubuh nya meski di yakini juga pasti si kelinci sumo ini kuat menahan beban tubuh Taehyung.
Jungkook mengikuti menatap Taehyung malas badanya lengket perlu mandi.
"Menyingkir paman.. Aku mau mandi.. "
"Tsk.... Kau sama sekali tak takut dengan ku?? "
Jungkook menggerutu sebal, dia tak bisa merasakannya apa itu takut.
Bahkan jika mengingat kapan terakhir menangis Jungkook tak ingat atau jika ditanya kapan Jungkook benar benar merasa tertekan juga Jungkook lupa.
Mungkin karna terlalu sering tak pernah peduli dengan hidup membuat pemuda ini banyak melupakan sesuatu.
"Sudah ku bilang aku tak memiliki hal hal semacam itu.
Juga untuk apa aku takut dengan mu... "
Jungkook memutar matanya malas jelaga malam bergulir menuju ke selakangan Taehyung yang masih menggembung. Mendongak agar menatap Taehyung yang masih berwajah datar.
"Kau perlu mandi lagi ku rasa... "
Beranjak bangkit dari kasur setelah dengan sadis mendorong tubuh Taehyung agar menyingkir.
Jungkook menggerutu sebal memilih berjalan ke arah kamar mandi. Dia benar benar butuh mandi.
Taehyung berdecak sebal Berkacak pinggang dengan menunduk melihat ereksinya yang masih belum benar benar terbangun.
Namun masih bisa di katakan dalam mode on alias siap tempur jika di manjakan sedikit lagi.
Tapi sayang...
Siulan dan nyayian pelan terdengar bersahutan dengan gemericik air.
Benarkan Jika manusia normal tak mungkin bisa lepas dari jeratanya. Sudah di labeli begitu banyak namun tetap saja si kelinci itu tak menunjukkan kalah atau mengalah.
Jungkook menganggap semua di hadapan nya berjalan dengan alur maju. Sedang masa masa lalu dan detik lalu Taehyung yakini Jungkook tak pernah mengingatnya.
Jadi ya begini. Menganggap kejadian tadi hanya hembusan nafas yang tak di sadari.
Memakai kaos polos mengambil buku tebal nya membaca sebelum tidur guna mengusir jenuh penghilang rasa kosong saat ia pindah ke rumah terpencil ini.
Ah atau juga sebagai pengusir bisikan mari perkosa Jungkook.
Hanya pengalihan begitu.
Taehyung memang punya hunian mewah juga di kota dikususkan saat ia bertugas dan malas pulang .
di tempat ini Taehyung menganggap ini benar benar rumah nya . Jauh dari kesan ramai dan semrawut.
Ia mendapatkan rumah ini setelah membantai musuhnya di perkarangan belakang yang mungkin sekarang si penghuni rumah sedang terlelap di kedalaman tanah 3 meter tersusun rapi dengan seluruh antek anteknya.
Iya mungkin jika anak buahnya sedang dalam mode rajin . Jika tidak mungkin juga si pemilik hunian ini sudah tinggal tulang belulang di sudut hutan ini.
Daging termakan hewan buas.
Taehyung tak peduli kesalahan mereka juga yang berani menentang Kim Taehyung.
Berani sekali memalsukan barang barang yang sudah di pesan oleh nya. Penghianatan sangat di benci oleh Pria matang ini.
pintu kamar mandi terbuka lagi. Jungkook bersiul ringan menoleh pada Taehyung yang sedang membaca di atas kasur.
"Punya celana dalam tidak paman? "
Melirik datar Jungkook yang menepuk nepuk selakanganya di balik Bathrobe. Hanya begitu dan Taehyung kembali menunduk melanjutkan bacaanya.
Bocah tak punya malu.
"Aku sedang berbicara paman. "
Mendekat melempar kan tubuh nya di ruang kosong sebelah Taehyung bathrobe nya terangkat hingga menunjukkan sekal paha putih pemuda kelinci yang tak tau aturan asik terlentang memandangi langit langit kamar.
Hazel Taehyung melirik risih pada penampilan asal asalan Jungkook masih ingat dia dalam mode ON jika di suguhi begini bisa bobol juga kelinci sumo ini.
Melempar bantal tepat pada arah selakangan Jungkook. Si pemuda mengaduh kaget terduduk menatap Taehyung dengan kerutan di dahi.
"Kenapa sadis sekali sih.... Aku tak memakai celana kau tau!! Ishhh"
Membalas melempar bantal ke wajah Taehyung namun gagal. Sedang Taehyung menggeram. Tak pakai celana katanya.
Polosan begitu di biarkan menggantung dan_
Taehyung bangkit memejamkan hazelnya menghitung mundur menenangkan otak yang terpusat pada selakangan Jungkook berefek besar genitalnya semakin mengeras.
"Bocah gila"
Taehyung berlalu meninggalkan Jungkook yang mencibir. Tak pakai celana juga tak apa sebenarnya, merangkak merebahkan diri ke membungkus tubuh nya dengan selimut. Nyaman.
Dia sering tidur telanjang juga.
Matanya sudah hampir terpejam jika saja si paman sial itu tak melemparkan kotak ke wajah tampan nya. Berteriak murka lengkap dengan rap umpatan ciptaan diluar kepala
Menggosok kening nya menunduk melihat kotak wadah dalaman.
"Aku tak tahu besar bokong mu akan muat atau tidak.... "
Beranjak kembali ke tempatnya melanjutkan membaca dikasur nyaman.
Jungkook mengumpat kembali mengambil dalaman berwarna hitam memajangnya di depan wajah.
Mengangguk yakin pasti muat.
Menyibak selimut nya dan memakai dalaman tanpa mau repot repot ke kamar mandi
Sedang Taehyung menggeram .
Cobaan apa lagi sekarang. Yang lebih muda terkekeh kecil mengangkat bathrobe melihat balutan celana dalam yang sedikit kekecilan malah mencetak jelas bagaimana bongkahan bulat.
"Sedikit kekecilan... Haishh aku lepas saja ya.. "
Taehyung berdehem. Menggeleng kecil bedebah kecil ini berniat menggodanya atau apa.
"Jangan dilepas.. Tetap pakai. Dan cepat tidur "
Menggerutu membenahi bathrobe nya kembali.
"Aku tidur dengan Jimin Hyung saja paman. .."
"Tidak... Cepat kemari atau ku ikat kau"
"Cih.. Kenapa kau mengatur sekali sihh... "
"Jungkook...... "
"Iya.. Iya... Lagi lagi suara menyebalkan itu ...kau benar benar paman tua menyebalkan... "
Melihat Jungkook yang merangkak lagi ke ranjang memunggungi Taehyung dengan selimut membuntal tubuh kelinci sumo .
Menghela nafasnya lega . Setidaknya meski ia tersiksa bayangkan bokong bulat Jungkook namun lebih mengesalkan bagi Taehyung jika kelinci ini malah seranjang dengan Jimin.
Entah berapa lama ia membaca hanya kesunyian dan dengkuran halus dari Jungkook yang ia dengar. Senyuman tipis mengembang melirik pemuda di samping nya.
Rasanya damai hanya karna mendengar Jungkook mendengkur otaknya benar benar gila. Getaran ponsel bergema berisik melirik marah pada ponsel milik Jungkook bergetar heboh.
Meraih ponsel Jungkook melihat siapa id pemanggil yang tertera di layar.
-si penghuni neraka-
Mengernyit saat panggilan kembali masuk. Haruskah ia mengangkat nya?
Mungkin ini penting.
Menempelkan benda persegi itu ke telinga. Bergumam menjawab panggilan di sebrang.
"Yak adik sial di mana kau hah!!!! Kita belum selesai bicara.
Pulang lah papa akan memesankan baju untukmu besok!! "
Menjauhkan sedikit benda pipih di telinga. Suara pria di sana melengking heboh sekali memekakkan telinga.
"Maaf... Jungkook sudah tidur... "
Taehyung masih menjawab tegas namun kalem sama sekali tak menyulut kobaran emosi.
"Hey!!! Kau siapa kemana adik ku!! "
Jeon Wonwoo Taehyung membatin dalam hati. Cukup hafal nama nama keluarga Jungkook karna laporan Jimin tiap detiknya.
.
"Saya Kim Taehyung... Jungkook sedang tidur di kediaman saya... "
"Kau kekasih nya ya!! Haiss anak itu benar benar sudah belokk?
Bangunkan dia suruh dia pulang "
"Maaf....
Jika tidak mendesak biar saya saja yang akan mengantarkan Jungkook pulang esok hari...
Saya rasa berkendara semalam ini benar benar bahaya untuk nya.... "
Taehyung masih menjawab kalem.. Beda dengan Wonwoo yang hampir pingsan mendengar suara sedalam samudra itu mengalun seksi sekali.
"B-baiklah bawa anak itu besok ke alamat yang ku kirimkam pada anak ini... "
Taehyung menghela nafasnya melihat ponsel datar Jungkook yang sudah terputus sambungan.
Jemari nya tergelincir di sengaja membuka galeri si bocah. Menaikkan sebelah alisnya mengetahui banyaknya foto yang tersimpan di ponsel.
Cukup narsis.
Memeriksa satu satu rata rata potret nya sendiri atau bersama teman temannya.
Hazel nya tertegun diam pada salah satu foto . Berdecak kesal melirik Jungkook yang masih terlelap.
"Kenapa cantik sekali... "
Mengamati wajah di potret menggigit bibir nya meletakkan ponsel Jungkook pada tempatnya kembali.
Masih terbayang wajah si bocah.
Merebahkan diri bersiap berusaha terlelap. Saat hitungan ke lima belas Hazel Taehyung terbuka melirik datar jeratan kaki Jungkook dengan tangan yang membelit lehernya.
Bergerak berniat melepaskan namun rengekan dengan cengkeraman menguat.
Lagi lagi menghela nafas pasrah menyeringai pelan bergerak kembali namun tak menjauh melingkarkan tangan nya pada pinggang ramping Jungkook.
Pas sekali.
Menyeretnya menuju dada bidangnya benar pelukan Jungkook mengerat wajahnya mengusel semakin dalam dada nya.
Menyamankan posisi mengelus surai memanjang Jungkook aroma shampoonya menguar matanya berkedip pelan. Merasakan detakan bar bar membuat sakit dadanya. Juga ada perasaan asing yang membuatnya menggigil senang.
Memberanikan diri mengecup Puncak kepala Jungkook dan lagi detakan itu semakin ribut lengkap dengan senyuman konyol terukir.
Wah positif gila.
Taehyung ketakutan sendiri karna ulahnya.
Pemuda di pelukannya ini benar benar membuat gila. Gilanya lagi Taehyung yakin pemuda ini tak ada sedikit pun tetes hidup belok.
Beda denganya yang benar benar bosa memanfaatkan genital untuk menusuk antara pria juga wanita.
Jungkook murni dengan kehidupan lurusnya. Dan Taehyung?
Mengecup lagi Puncak kepala Jungkook. Ketagihan dengan efek yang ditimbulkan setelahnya.
Lebih parah dari efek ektasi paling mahal sekalipun. Tubuhnya benar bergetar jika dia tak ingat umur berteriak adalah opsi yang dia pilih .
"Akan ku buat kau gay....
Apa susahnya?
Dengar nak..... Kau yang datang padaku dan jangan salahkan aku jika sekarang kau tak akan bisa pergi dari ku humm...
Kau akan terjebak dengan ku......
Dan jangan harap kau bisa lolos....."
Mengecup lagi dengan bisikan pelan. Taehyung terkekeh dengan hazel yang mulai menyerah ke dalam kedamaian.
Dengan bayangan foto cantik Jungkook sebagai penghantar tidur.
🐇🐯🐰🐅
Jungkook masih ingat dia dalam posisi menusuk dan dominan sejati.
Iya pasti bagi kebanyakan pria yang terbangun dengan di peluk pria lain akan belagak panik atau bagaimana entahlah emosi pasti.
Tapi Jungkook tidak sudah biasa ingat teman nya Bambam . Dia nyaris tiap hari memonopoli memeluk, merangkul mencium dengan adegan pangku.
Bambam memang resmi belok dengan Mark kadang juga menyerempet dengan Yugyeom. Entahlah Jungkook memang bodo dalam masalah hubungan jalur belakang. Mana yang di sebut same atau uke.
Mendongak melihat pahatan sempurna Taehyung . Pegal ngomong ngomong entah berapa lama ia dalam posisi begini. Entah juga kenapa masih mau di peluk peluk begini.
Mata doe melotot menatap bengis Taehyung yang hanya bergumam dengan tangan meremas remas bokong nya.
Wah minta di hajar.
Mengguncang pelan tubuh Taehyung berusaha membangunkan
sebenarnya saja Taehyung sudah terbangun sejak tadi hanya melihat pahatan cantik di hadapan nya sayang sekali di lewatkan apalagi telapak tanganya pas sekaki menyentuh sesuatu yang kenyal.
Ahh juga ditambah paha si kelinci sumo yang menyangkut apik di pinggang melingar elit.
"Paman aishhh!!! "
Mengeplak kasar punggung Taehyung. Meringis ngilu mengalah membuka mata melihat bagaimana Jungkook mendumel umpatan dengan bokong yang sengaja di jauhkan salah tak tau saja geital mereka malah bergesekan.
Seringai kecil mengundang di wajah tampan Taehyung.
"Kau terus bergerak begitu tak menyadari ada yang terbangun karna gesekan mu bocah? "
Memicing menatap Taehyung yang nampak santai. Jungkook mendorong tubuh Taehyung hingga pinggangnya bebas dari tangan kekar pria di samping nya.
Setelah puas mengumpat dirinya terduduk bangun.
Menguap lebar tanpa tau aturan dengan merenggangkan tubuh menggaruk pipi dan menjatuhkan pandangan ke pada tubuh atletis si paman yang hanya menggunakan celana piama baru sadar Juga paman ini bertelanjang dada.
Menghadap langsung ke arah tatto baru . Benar benar terlihat seksi sekali. Taehyung membiarkan saja jemari lentik Jungkook menari di tatonya.
"Aku ingin membuat tatoo.. Sakit ya paman? "
Menyentil pelan dahi si muda.
"Masih bocah jangan aneh aneh... "
Beranjak bangun melirik Jungkook yang hanya mencibibir saja teringat janji pada Wonwoo semalam Taehyung kembali menatap serius Jungkook.
.
"Aku sudah berjanji dengan Hyung mu... Mengantarmu dan membawa mu untuk memilih baju pertunangan .."
Mata Jungkook semakin melebar bukan karna masalah tunangan. Ia sudah pasrah ngomong ngomong. Hanya yang membuatnya terkejut adalah paman sialnya ini berbicara pada sipenghuni neraka abadi ia Hyung nya Jeon Wonwoo.
Dan anehnya lagi dia masih tertidur di rumah Paman ini. Rekor baru biasanya tak peduli tempat dia pasti sudah di seret seret di bawa pulang.
Mengangguk paham ketika mengingat jalan luar biasa menuju rumah ini. Yakin belom sampai saja sudah mati masuk jurang .
"Cepat mandi nak... Akan ku antar kau... " berjalan mengambil bathrobe memilih kamar mandi luar.
Perlu diketahui kali pertamanya ia mengalah di sepanjang 35 tahun hidupnya.
Jungkook mendengus kesal menendang selimut yang bergumul di kaki. Dia benar benar akan bertunangan dengan wanita sialan itu.
Pasrah saja lebih baik.
Jungkook berasa menjadi benar benar sugar Baby saja bagaimana setelah mandi ada setelan baju tertata apik di ranjang.
Baju baru bersih hanya saja ada apa dengan sweter bergambar kelinci di tengah tengah lagi warna soft pink. Tidak gentle sama sekali. Tidak terpancar domianan .
" sudah pakai saja. Jimin jauh-jauh membelikan itu keluar hutan ini... "
Berkacak pinggang menatap nyalang Taehyung yang dengan santai duduk bertumpu kaki kacamata bertengger apik di hidung dengan lembaran lembaran yang Jungkook tak paham.
"Salahmu paman kenapa juga rumah mu jauh dari peradapan!! Susah sendiri kan!!
Haishh baju apa ini !!!"
Tak menjawab malah membiarkan saja Jungkook yang terus mendumel . Memakai baju yang telah ia siapkan. Bohong jika itu Jimin yang membelikan.
Murni sebenarnya itu milik Taehyung .jangan salah paham semenjak bertemu dengan Jungkook ia benar benar hobi sekali mengoleksi baju macam begitu jika di pakaikan dengan Jungkook yakin manis sekali.
.
Padahal kemarin baju baju itu sudah hampir dibuang. Tapi ternyata si kelinci sumo ini kembali lagi di samping nyaa.
"Lihat aku benar-benar seperti pemuda cupu. Jika teman temanku melihat ku begini yakin pasti sudah habis aku di tertawakan.
Mengusak surai panjang nya kasar sedangkan Taehyung mulai memperhatikan penampilan manis Jungkook cantik memang teringat juga foto semalam yang ia lihat diam diam.
Cantik sekali. Sayang si pemuda tak sadar diri.
"Sampai kapan kau membaca itu .. Ayolah aku tak tau arah... Ini tengah hutan paman!!! "
Menutup mapnya kalem beranjak keluar kamar. Jungkook ah dia hanya menatap sebal Taehyung yang seakan tak menganggap ada dirinya dari tadi.
Di giring ke meja makan di sana tak ada seorang pun yakin Jungkook tau Jimin juga tinggal di sini kan?
Lalu si wanita bar bar yang menyebut namanya Lisa kemana?
.
Rasanya hanya ada Jungkook dan Taehyung saja di kediaman ini terlampau sepi. Jungkook baru tau juga meja makan yang diletakkan pada sebelah pintu kaca geser .
Menampilkan hijaunya hutan yang hanya berjarak 100 meter dari rumah ini. Jungkook merasakan hawa hangat matahari yang masuk melalui celah celah rerimbunan pohon.
Suara angin yang harusnya menyeramkan jika di tengah hutan mendadak menjadi nyanyian alam.. Ingat Jungkook tak memiliki sisi penakut di hidupnya .
"Wahh.... Keren.... Di tengah hutan juga semenyenangkan ini ternyata... "
Taehyung tetap mengabaikan meski mata hazel nya bergulir mengamati Jungkook yang berjalan ke arah halaman belakang ada gazebo kecil di sana. Rose sengaja menyuruh Taehyung membangun itu ada juga beberapa tanaman kesayangan Hyung nya. Bodoh memang ini hunianya namun menanam tanaman kesayangan di sini.
Jungkook berbalik berlari kecil ke arah Taehyung yang sudah lebih dahulu mengalihkan matanya mengawasi tatanan sandwich dan bacon di piring.
Jungkook duduk disamping nya mencomot besar sandwich memakannya dengan kepala menoleh ke hutan masih menikmati hembusan angin dan sayup terdengar kicauan burung.
.
"Di dalam sana ada air terjun.. Jimin dan aku sering membakar ikan di sana setelah memancing "
Wajah berbinar Jungkook menoleh pada Taehyung. Nampak antusias ini kali pertamanya Jungkook tak menatapnya dengan emosi dan merendahkan. Taehyung masih memakan sarapannya kalem .
"Kau mau melihat? "
Mata doe itu semakin melebar. Dan Taehyung harus menahan diri agar tak tersenyum atau menyeringai bodoh. Dia hanya menetapkan wajah datarnya dan acuh kembali memakan sarapannya.
Lengan kemejanya ditarik tarik antusias. Menaikkan sebelah alisnya melihat pongah jadi ini si Jeon Jungkook yang katanya luar biasa galak dan Arogan. Kalah dengan air terjun?
"Akan ku bawa kau kesana.. Kapan kapan jika cuaca cerah... Besok atau lusa"
"Kau janji!! "
Tak menyahuti kembali menyuapkan bacon ke mulut nya. Melihat Jungkook yang merengut lengkap dengan umpatan kasar di belakang nama paman sial yang selalu ia sebutkan untuk menyebut namanya.
Jelas sekali apa susahnya memanggil Taehyung. Sebutan paman Taehyung atau sekalian mengarah dengan Daddy kinky sekali.
Berdecak apa apaan otaknya.
.
"Selesaikan makan mu.. Dan kuantar kau... "
Taehyung bisa melihat visualisasi telinga kelinci yang menunduk lesu. .desisan pelan menghantar suapan sandwich sarapan Jungkook ke mulut nya.
Setelah selesai Taehyung menepati janjinya mengantar Jungkook.
Ah ini kali pertamanya juga menyetir untuk orang lain. Tentu saja hanya Jungkook. Siapa lagi? Menyuruhnya menyetir? Berani sekali.
bahkan Jimin pun tak berani semabuk atau sesekaratpun dia jika hanya ada Taehyung dan dirinya. Jimin memilih opsi harakiri di tempat.
Perjalanan masih penuh dengan pemandangan pohon pohon. Lantunan musik memecah keheningan bukan gaya Taehyung juga namun ketika mendengar lantunan samar Jungkook yang bernyanyi. Mungkin detik ini saat ia bersama dengan pemuda ini.
Musik adalah catatan utama yang harus dia catat untuk bersama jika dengan pemuda ini.
.
Ehe ??????
Panjang nohh... Jangan halu nunggu kebobolan .masih lamaaaaa