Megan dan Nata berjalan beriringan keluar dari kantor dengan perasaan gondok. Selepas dari kantin ketika mereka berjalan bersama dengan Ina dan juga Dara, tiba-tiba di depan koridor kantor mereka berdua dipanggil Bu Hesty--- alias guru kesenian yang centil abis.
Megan dan Nata pikir mereka dipanggil karena ada hal yang penting dan mendesak. Ehh, tidak tahunya Bu Hesty malah hanya menanyakan hal yang sama sekali tak ada penting-pentingnya dan tak ada sangkut pautnya dengan sekolah. Si centil justru menanyakan tentang kabar Sang papa, aneh bukan?
"Ah elah, Bu Hesty mah ada-ada aja. Gue Kira dia manggil kita tuh ada hal penting yang mau disampein, taunya malah nanyain Papa, sebel gue!" Ujar Megan dengan raut masamnya.
"Apalagi gue! Najisun astagaaa," sahut Nata sambil bergidik. Nata tak bisa membayangkan kalau Bu Hesty sampai benar-benar melakukan pendekatan dengan Papanya. Big no! Dia gak masuk kategori ibu idaman sama sekali, batin Nata sambil menggelengkan kepala.
Memasuki kelas yang nampak tak segaduh biasanya karena guru yang absen masuk, Nata dan Megan langsung disuguhi tatapan penasaran Ina dan Dara begitu sampai di bangkunya. "Kalian disuruh ngapain sih, sama Bu Hesty?" Ina langsung memberondong Megan dan Nata yang baru hendak duduk di kursinya.
"Dasar Miss lemot kepo!" Sahut Dara mengejek yang dibalas juluran lidah oleh Ina.
"Kayak lo enggak aja dasar!" Seru Ina membuat Dara langsung menampilkan cengiran. Sukanya ngatain orang, dia sendiri padahal lebih penasaran, huh! Batin Ina mencibir Dara.
Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segera Nata buka suara untuk mengalihkan perhatian Dara dan Ina agar tak jadi melanjutkan acara adu mulutnya. "Udah-udah, diem deh. Ini mau gue jawab atau enggak?"
"Mauuuu," seru keduanya kompak dan serempak membuat Nata geleng-geleng kepala.
Membenarkan posisi duduknya, Nata menempatkan kedua tangan di atas meja Ina dan Dara lalu mulai bercerita. "Tadi gue sama Kak Megan tuh di panggil Miss centil cuman buat nanyain kabar Papa gue doang, anjir!"
Dara dan Ina sontak menyemburkan tawa, Megan dan Nata kompak menekuk wajahnya."Kayaknya Bu Hesty beneran suka deh sama Papa lo berdua," celetuk Dara menampilkan wajah geli.
"Ada yang dapet Mama baru nih sebentar lagi," ledek Ina sambil menaik turunkan alisnya menggoda. Sontak Megan dan Nata langsung melayangkan jitakan di kepala bagian kiri dan kanan Ina.
"Ogah gue punya emak kek gitu," sahut Megan dan Nata serempak sambil mengetuk kepala dan meja bergantian.
Lagi lagi Ina dan Dara tertawa geli, mumpung keadaan kelas masih juga sepi. Mereka merasa puas--- bahkan sangat puas melihat kedua sahabatnya yang tampak merah padam karena ogah-ogahan diledek bakal mendapat ibu baru model Bu Hesty. Sebenarnya beliau cukup cantik kok, hanya sikap dan dandanan menornya saja yang memuakkan.
Bangkit dari duduknya, Megan menatap nyalang Ina dan Dara bergantian. "Bangk* lo berdua! Mending gue ke toilet ngurusin panggilan alam, ketimbang dengerin omongan gak bermutu lo pada yang bikin gue tambah pengen boker," seru Megan kemudian melangkah keluar kelas.
"Lah-lah dia bete," ujar Ina menatap Dara lalu keduanya tertawa bersama.
Nata memutar bola mata jengah lalu membalik tubuhya menghadap depan. "Temen kamvret lo pada," seru Nata sambil mengeluarkan smartphone dari saku seragamnya. Stalking bebep Kai ahh, siapa tau entar dia jadi suami gue kan? Batin Nata dengan jari jemarinya mulai membuka akun instagram.
****
Megan melangkah dengan santainya menuju toilet, bahkan sampai bersenandung kecil menyanyikan lagu kokobop milik boyband asal Korea Selatan--- EXO. Sebenarnya alasan Megan keluar kelas tadi bukan karena benar-benar ingin buang air, itu hanya gerakkan menghindar untuk terbebas dari ledekkan Dara dan Ina saja. Memilih toilet yang berada di dekat kantin, mengharuskan Megan melewati lapangan basket yang biasanya tampak ramai dengan kumpulan para manusia tampan.
Menyapu pandangan keseluruh bagian lapangan, mata Megan berbinar tatkala barisan para lelaki tampan benar-benar memenuhi lapangan. Keringat yang bercucuran di punggung dan wajah mereka, malah semakin menambah ketampanan dan kesan cool di mata Megan. Berikan hambamu ini satu yang kayak begitu Ya Allah, batinnya sambil menggigit jari menatap punggung para mahluk tampan yang masih beradu di lapangan.
Namun fokus Megan menatap mahluk-mahluk tampan itu tak berlangsung lama, begitu matanya bergulir ke kanan dan malah menemukan seorang mahluk yang tak kalah mempesona dengan wajah blasteran sedang berdiri tak jauh dari lapangan.
Mata Megan memicing untuk memastikan penglihatannya. "Itu Bayu, kan? Huh! Dasarnya playboy ya bakal tetep suka tebar pesona dimana-mana, manis di mulut doang," gerutu Megan tiba-tiba merasakan sedikit sesak pada dadanya.
Entah kenapa Megan merasa tak suka melihat Bayu mencoba menggoda beberapa siswi yang tampak sangat cantik dan bodygoals menurutnya. Masa iya sih, gue cemburu? Batin Megan bertanya dengan mata terfokus menatap Bayu dari jauh. Saking seriusnya Megan memperhatikan Bayu, dia sampai tak sadar jika bola basket sedang melayang kearah dirinya seakan siap mengahant----
Duuukkk!
"Ahh! Sakit bazeng!" umpat Megan sambil mengelus kepalanya yang tiba-tiba terasa pening. Lelaki yang tak sengaja menimpuk kepala Megan barusan langsung meminta maaf, kemudian mengambil bolanya lalu melanjutkan sesi latihan basketnya. Segitu doang aksi tanggung jawabnya? Batin Megan menatap cengo lelaki bernomor punggung kosong tujuh yang kembali mendribble bola.
"Ehh!" Megan tersentak tatkala tangan hangat seseorang tiba-tiba mengusap kepalanya dengan lembut. Megan belum berani menoleh ataupun mendongak memastikan siapa orang itu, dia malah asyik menikmati sentuhannya.
"Yang sakit sebelah mana? Sebelah sini atau sini?" Tanya seseorang itu membuat Megan mengernyit. Kok suaranya kayak gak asing? Batin Megan heran bercampur bingung.
Perlahan Megan mendongakkan kepala dan sontak terlonjak kaget dengan mata melotot begitu mendapati Bayu yang ada di depan matanya. "Lepasin tangan lo!" Pekik Megan sambil menyentak tangan Bayu.
Bayu berdecih pelan dengan wajah serius bercampur sebal. "Nggak usah belagu! Mana yang sakit?" tanyanya dengan tangan kembali mengusap kepala Megan.
Membalikkan badan hingga berhadapan sempurna dengan Bayu, Megan menggembungkan pipinya. "Yakin, lo mau tau mana yang sakit?!" Tanyanya sedikit menyentak.
Kerutan tampak jelas di dahi Bayu, dia tak paham dengan maksud ucapan Megan barusan. "Gue serius Megan!" Serunya terdengar menuntut.
"Hati gue yang sakit," ucap Megan keceplosan. Sontak dia langsung menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangan lalu memalingkan wajah, rasa panas terasa menyengat di pipi Megan.
Bayu menyunggingkan senyum sumringah. "Sekali lagi, Gue tadi gak denger," ucapnya sambil memajukan kepala mendekat kearah Megan.
Megan gugup setengah mati menghadapi playboy satu di depan matanya ini. Dia harus bagaimana sekarang? Andai gue punya kekuatan, gue pengen ngilang sekarang juga. Please, bantu gue kabur dari nih mahluk, batin Megan memohon.
"Gue--- gue mau--- mau ke toilet. Minggir lo!" Megan mendorong bahu Bayu kuat-kuat. Secepat kilat dia berusaha melangkah menjauhi mahluk bumi satu ini. Tak mau kehilangan kesempatan, dengan cekatan Bayu menarik tangan Megan hingga Sang empunya berbalik arah. Kini wajah mereka berhadapan dengan mata saling bertatapan. Tolongin gue Ya Allah, hambamu yang cantik ini butuh pertolongan, batin Megan memohon lagi.
"Jawab dulu." Bayu semakin mengikis jarak antara dia dan Megan. Hanya tinggal beberapa senti lagi, maka wajah mereka akan bertemu. Megan yakin sekarang wajahnya pasti merah padam, sebisa mungkin dia mendorong bahu Bayu agar menjauh. Anjir! Anjir! Anjir! Bayu bangs**! batin Megan mengumpati Bayu.
Menarik kepalanya menjauh, Bayu mencubit gemas hidung Megan."Gue suka elo yang jujur kayak gini," sambungnya disertai senyuman nakal berniat Menggoda Megan. Setelah itu Bayu melenggang menuju kelasnya, meninggalkan Megan yang masih sibuk meraup oksigen banyak-banyak untuk menetralisir rasa sesak.
****
Ada team Megan Bayu disini?
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Instagram: novi_na18
Facebook : Natasya tasya
E-mail : natasya072002@gmail.com
Tbc💕🍃
Revisi ulang, 17 April 2020.
Novi_Natasya🐾🥀