Perfect Classmates ✔

By lalaalrajaksa

12.4K 751 55

#SmaCendekia9Series #7a1Series Perfect Classmates. Dua kata yang dapat mendeskripsikan kelas 7A1. Kelas yang... More

| Perkenalan 7A1 Series |
1. Ribut Razia
2. Raja dan Ratu
3. 'Sarapannya Omelan'
4. Grup Chat: 7Ashiiaap
| Tentang 7A1 Series |
5. Kelas Sebelah Lebih Unggul?
6. Persiapan
8. Satu Kelas Masuk BK
9. Kotak Itu ?
10. Saatnya ...
11. Kelas Serasa Bioskop

7. Insiden Buah Mangga

542 47 2
By lalaalrajaksa

Kali ini, semua murid kelas 7A1 Masih berada di rumahnya seorang Ade Nur Alifah. Seusai makan, mereka memutuskan untuk berlatih yang hanya sekedar berlatih saja. Maksudnya, masih belum terlalu serius dan hanya memikirkan susunannya.

Semuanya bergegas untuk menuju ke halaman belakang yang dipenuhi pohon pohon rimbun. Yang menyebabkan Suasana menjadi sejuk dan juga adem.

Kini semuanya sudah berada ditempat yang mereka tuju. Kecuali Ade dan juga Najwa, mereka berdua masih membereskan sisa sisa makanan dan membersihkan nya.

"Eh eh, nanti Zikri jalannya begini aja!" Ucap Sandria seraya berjalan ala ala fashion show dengan tangan yang berada di pinggang.

"Jangan begitu, gini aja," sahut Sava seraya berjalan ala ala fashion show dengan kedua tangannya yang disatukan diatas kepala.

"Hahahaha, apaansih nggak lucu bego," sahut Gaizka. Nggak lucu tapi kok ketawa?.

"Yee terserah gue dong, kan gue CAKEP," ucapnya dengan menekankan kata Cakep itu.

Baik Sandria maupun Sava, Masih memperagakan gaya gaya yang mungkin sangat nggak jelas jika dijadikan sebagai gaya untuk fashion show. Semua ketawa, Zikri yang melihat itu hanya diam dengan seulas senyum tipisnya.

"Eh udah udah. Entar Zikri nya nangis," ucap Zidan bercanda.

"Hahahh Bercanda ya," seru Sava kepada Zikri.

"Santai aja," ucap Zikri mantap.

Semua masih memperagakan gaya gaya yang mungkin sangat nggak jelas jika dijadikan sebagai fashion show.

Baik Sandria maupun Sava, bahkan yang lainnya mulai ikut ikutan untuk menciptakan gaya yang nggak ada jelas jelasnya.

Tapi, tidak semua.

"Woy woy! Mau mangga Nggak?" Tanya Robbi teriak yang sudah berada diatas pohon mangga itu. Suaranya yang kencang membuat semua refleks menatapnya.

Tanpa menunggu lagi, Gaizka langsung berlari menuju pohon mangga yang sudah ada Robbi disana, serta Surya yang berada dibawah. Sandria, Sava maupun yang lain pun juga melakukan hal yang sama. Seketika semua langsung menyerbu demi mendapatkan mangga manis itu.

“Bi Bi, lempar satu!” teriak Sava dari bawah, membuat Robbi mau tak mau melemparkan buah mangga tersebut.

Tidak hanya Sava yang berteriak. Sandria, Karin, Sabrina, Zahwa, Zidan dan bahkan semuanya. Seolah-olah ini adalah rezeki nomplok yang harus didapatkan.

Teriakannya yang menyeruak membuat seseorang mau tak mau melihat apa yang terjadi oleh mereka. Masih dengan keadaan yang berisik. Dan masih berteriak. Dan Robbi juga masih berusaha menggapai mangga yang susah digapai olehnya.

Dan kalian tahu siapa yang melihat mereka?

Iyap, seperti yang kalian pikirkan.

Papanya Ade!

Papa Ade yang sedang bersantai seraya membaca majalah, awalnya sangat heran kenapa ramai sekali dibelakang sana. Sudah menjadi kebiasaan manusia, penasaran ya tetap penasaran.

Tetapi, beliau seketika terkejut karena mereka yang tengah berebut untuk mengambil buah mangga manis itu. Memang baru berbuah, baru saja.

Semua mengehentikan aktivitas tersebut. Semuanya yang tadinya berteriak teriak berhenti seketika, bahkan Robbi, dengan segera mungkin turun dari pohon dengan kepala menunduk.

“Maaf Papa Ade,” ucap Robbi dengan gugup. Ia harus mempertanggungjawabkan semuanya kalau sudah ke gep seperti ini.

“Tidak apa apa, ambil aja. Makan bareng-bareng,” ucap beliau tersenyum.

"Boleh nih emangnya?” tanya Sandria lagi.

“Iya boleh. Ambil aja,” ucap beliau seraya meninggal tempat tersebut.

Tanpa menunggu lama lagi. Kali ini, Zidan yang berada diatas pohon. Menggantikan posisi Robbi.

Zidan dengan segera mungkin menggapai buah mangga yang ia bisa. Teriakan dari bawah sana membuat ia tak konsentrasi untuk mengambil buah itu.

"Eh Dan, itu yang sebelah sana gede tuh!"

“Ih itu dibelakang Lo, manis tuh pasti,”

“Eh buruan lempar Zidan!”

“Yes! Gue dapet. Makasih zidan.”

Pada norak semua emang gaes. Jangan ditiru. Namanya juga kelas 7A1.

“Yoi ada apa nih ribut ribut?” Tanya Ade yang baru sampai di halaman belakang ini. Ketika ia sampai, ia dikejutkan karena teman-teman nya berteriak sambil menyebut sebut kata ‘Mangga’.

“Eh anjir! Udah berbuah! Mau dong Dan!” ucap Ade seraya menyelinap demi mendapatkan buah mangga tersebut.

Ade menyelinap, disusul oleh Najwa dibelakangnya. Mereka yang menyelinap membuat ada yang terdorong hingga terpental.

YAMMPOOOEEENNN, NORAK BANGET SIH KALYAN.

Zidan sudah kewalahan karena teman-teman nya yang sangat berisik dibawah sana. Ditambah lagi, MANGGA NYA SUSAH BANGET BUAT DIAMBIL!

"Awas awas! Gue pengen turun." Ucap Zidan dengan teriak nya. Sebaliknya, dibawah sana seketika hening dengan teriakannya dan segera mungkin menepi.

Zidan turun, ia mengerutkan keningnya ketika mendapati raut wajah teman temannya itu dengan raut wajah marah.

“Mana, bagi dong!” pinta Gaizka kepada semua Zidan.

Gila, ini gara gara gue kagak kasih mangga doang jadi begini? Zidan membatin.

Zidan kali ini dibuat bingung, diantara ingin memberikan mangga nya atau tidak. Disisi lain, jikalau tidak diberikan, insan satu ini pasti akan mengamuk.

HENING GAES.

GAJELAS BANGET.

“Eh udah Ayuk sini, mangga muda nya juga bawa aja. Kita ngerujak!” teriak Surya yang tiba tiba sudah membawa buah buah rujak, seperti bengkoang, pepaya, nanas, dan yang pasti mangga muda yang kini sedang digenggam oleh Zidan.

Disusul Ade yang tengah membawa cobek dan ulekan.

Sejak kapan mereka ambil?

Tanpa menunggu waktu yang lama lagi, mereka langsung menghampiri Surya dan Ade. Terutama Gaizka, ia sangat cepat jika sudah bertentangan dengan rujak.hh

Mereka duduk. Didekat pohon ada Lala, Rara, Lella, Mardiyah dan juga Musdalifah. Sebelah kanan terdapat Zidan, Robbi, Apong, Zikri, Sandria,Sava, Karin, Gaizka, Alifah dan juga Sabrina. Surya, Ade, Najwa, Zahwa dan juga Imam sedang membuat bumbu rujak. Ribet memang.

“Eh San, kupasin tuh mangga nya” pinta Ade kepada Sandria.

“Yang manis juga dikupas De?” tanya Sandria.

“Iya, semuanya aja dikupas. Biar jadi nya banyak, kan enak tuh.”

“Oke siap!” Sandria langsung mengambil pisau untuk segera mengupas kulit buah mangga nya. Dengan telaten, ia mengupas kulit buah mangga tersebut.

Sementara yang lain? Jangan ditanya. Zidan dan juga Robbi kini sedang bersantai di atas pohon.

“NAIK NAIK KEPUNCAK GUNUNG, TINGGI TINGGI SEKALII~~” Robbi yang nyanyi gaes.

“Eh eh jangan yang itu lagu nya,” ucap Zidan.

“Terus apaan dong?” tanya Robbi.

“Apaan kek yang penting jangan itu,” Ucap Zidan membuat Robbi bingung.

"Lah, emangnya kenapa?” tanya Robbi masih tidak paham.

“KITA KAN ADA DIATAS POHON BONDOT! BUKAN DIATAS PUNCAK,” teriak Zidan kesal. Robbi cengengesan alias 'oh iya yaa'

“Eh udah udah, sini ayok udah siap nih,”

Robbi dan Zidan turun dari pohon. Ia langsung berlari menuju tempat dimana teman temannya sedang berkumpul.

Mereka makan bersama. Disini yang paling rusuh Gaizka, sumpah.

“Eh nanti cerita kita happy ending atau sad ending ya?" Tanya Sandria seraya memakan mangga muda nya itu.

“Happy Ending.” jawab Ade.

“Sok tau Lo! Tau dari Mane?” tanya Zahwa dengan muka kepedesan.

“Dari Tabin.” jawabnya.

“Dih ngasal Lo!”

“Hahahhaahha.”

Semua pun melanjutkan acara makan makan dadakan mereka. Kalau saja Robbi tidak manjat pohon, mungkin tidak akan jadi begini ceritanya.

Yang niatnya pengen latihan ternyata kagak jadi.

💥💥💥






Continue Reading

You'll Also Like

594K 28K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.1M 18.8K 28
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
7.1M 300K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
585K 45.3K 29
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...