AFRAID TO BE A CATHOLIC?

By valentinoZergio

238 143 0

Kalian yang Katolik, mengapa kalian takut menjadi Katolik? Mengapa ragu sebagai Katolik? Apa keraguanmu sud... More

SEJAK KAPAN GEREJA DISEBUT SEBAGAI GEREJA KATOLIK?
BENARKAH GEREJA KATOLK BUKAN GEREJA UNIVERSAL?
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 2
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 4
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 5
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 6
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 7
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 8
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 9
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 10
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 11
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 12
BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 13

BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 3

14 10 0
By valentinoZergio

Pace e Bene Fratelli

___________

B. Surat St. Ignatius kepada jemaat di Roma

Latar belakang surat ini dikisahkan oleh Eusebius.  St. Ignatius adalah Uskup Antiokhia yang kedua setelah Rasul Petrus.  St. Ignatius dikirim dari Siria ke Roma untuk menjadi mangsa atau korban binatang buas karena menjadi saksi Kristus. Pada saat ia dalam perjalanan di Asia di bawah pengawasan yang ketat, ia menguatkan paroki-paroki di kota-kota persinggahannya, di mana ia memberikan homili dan pengajaran, dan memperingatkan mereka secara khusus untuk melawan ajaran sesat yang marak pada saat itu, dan untuk secara khusus berpegang teguh pada tradisi para rasul.   ((Eusebius, The Church History 3, 36, NPNF 2, 1: 166-169))

Potongan kutipan surat St. Ignatius di alinea terakhir yang menandai spiritualitasnya yang mendalam adalah sebagai berikut:

"... agar aku tidak hanya bicara tetapi sungguh akan dan tidak hanya dikatakan sebagai seorang Kristen, tetapi sungguh menjadi seorang Kristen. Aku menulis kepada semua Gereja, bahwa aku ingin mati bagi Tuhan. Aku menderita menjadi makanan bagi binatang buas, yang melaluinya aku akan mencapai Tuhan. Aku adalah gandum Tuhan, biarlah aku digiling oleh gigi-gigi binatang buas sehingga aku ditemukan sebagai roti Kristus...." 

((St. Ignatius dari Antiokhia, Epistle to the Romans 3-6, ANF, 1:74-76))


1. Pendahuluan

".....Ignatius, yang juga disebut Theoforus, kepada Gereja yang telah mengalami belas kasihan di dalam kebesaran Allah Bapa dan Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, yang mengatasi segalanya, Gereja yang dikehendaki oleh Dia yang menghendaki semua yang ada, yang terkasih dan yang diterangi melalui iman dan kasih Yesus Kristus Tuhan kita, yang memimpin di tempat terutama dalam kekuasaan Roma, sebuah Gereja yang layak bagi Tuhan, layak dihormati, layak diberi ucapan selamat, layak dipuji, layak menerima sukses, layak menerima pengudusan, dan memimpin di dalam kasih, mempertahankan hukum Kristus, dan mengemban nama Allah Bapa: kepadanya (Gereja Roma) aku memberi hormat di dalam nama Yesus Kristus Putera Bapa. Ucapan selamat dari hati karena sukacita yang tak tertandingi di dalam Yesus Kristus Tuhan kita, kepada mereka yang dipersatukan di dalam daging dan roh dengan setiap perintah-Nya, yang tetap menikmati kepenuhan kasih karunia Allah dan dijauhkan dari setiap noda asing...."

St. Ignatius menuliskan surat kepada tujuh Gereja, ((St. Ignatius menuliskan surat kepada Gereja- gereja di Efesus, Magnesia, Tralles, Roma, Philadelphia, Smyrna, dan kepada Polycarpus)) namun pembukaan surat kepada Gereja Roma sungguh menunjukkan kata pujian yang tidak dapat dibandingkan dengan surat-suratnya yang lain. Di sini St. Ignatius mengakui bahwa Gereja Roma memimpin dengan kasih atas gereja-gereja yang lain. Gereja Roma juga dihormati karena bebas dari ajaran sesat. Hal ini disebabkan tidak saja karena Gereja Roma menghindari ajaran sesat, namun juga sebab ia memegang keutamaan dan janji perlindungan dari Kristus sendiri. Bahkan ketika Gereja Timur diguncang ajaran-ajaran sesat seperti Arianisme, Docetisme, Nestorianisme, Gereja Roma selalu bebas dari noda heresi tersebut.

2. Gereja Roma memimpin dengan kasih atas Gereja Antiokhia

St. Ignatius dicabut dari kepemimpinannya oleh otoritas kaisar Roma, sehingga Gereja Antiokhia ditinggalkan tanpa uskup. St. Ignatius memohon kepada Gereja Roma untuk menggembalakan umatnya meskipun Gereja Roma berjarak 1300 mil dari Antiokhia. Walaupun St. Ignatius menulis surat kepada beberapa Gereja lainnya, namun hanya kepada Gereja Roma ia mempercayakan Gereja Antiokhia, agar sama seperti Gereja Roma memperhatikan Gereja Korintus, demikian pula Gereja Roma terhadap Gereja Antiokhia. 

((B.C Butler, The Church and Infallibility (New York: Sheed and Ward, 1954), p.131)) Demikianlah katanya:

"Ingatlah di dalam doa-doamu, Gereja di Siria yang sekarang mempunyai Tuhan sebagai Gembalanya di tempatku. Yesus Kristus sendiri akan menjadi Uskupnya, bersama dengan kasihmu."     ((St. Ignatius dari Antiokhia, Epistle to the Romans, 9, 1))

3. St. Ignatius tidak berani memberikan perintah kepada Gereja Roma

"Mohonlah kepada Kristus atas namaku, bahwa melalui sarana-sarana ini (penderitaannya) aku dapat membuktikan pengorbanan bagi Tuhan. Tidak seperti Petrus dan Paulus, aku tidak mengeluarkan perintah apapun kepadamu. Mereka adalah para Rasul, aku adalah seorang terhukum...."   ((St. Ignatius dari Antiokhia, Epistle to the Romans, 4, In Clement and Ignatius, Epistle 82))

Tulisan ini tidak sama dengan isi suratnya kepada Gereja-gereja yang lain, di mana ia sering mengajarkan demikian, "Taatilah uskupmu", "Berpartisipasilah dalam satu Ekaristi", "Jangan terbawa oleh ajaran sesat", "Hindarilah skisma", dan seterusnya. Namun dalam surat kepada Gereja di Roma, St. Ignatius tidak mengatakan tentang hal ini sedikitpun.

4. Gereja Roma adalah Guru bagi semua

"Engkau tidak pernah mengumpati siapapun. Engkau telah mengajar orang-orang lain. Apa yang kuinginkan adalah ajaran-ajaran yang kau tanamkan dalam inisiasi para murid tetap berlaku..."      ((St. Ignatius dari Antiokhia, Epistle to the Romans, 3,2, In Clement and Ignatius, Epistle 81)).

Di sini St. Ignatius mengakui bahwa Gereja Roma-lah yang mengajar Gereja-gereja yang lain, termasuk gereja-gereja Timur, kemungkinan Ia mengacu kepada surat St. Klemens, padahal Gereja Roma menerima Injil dari Timur, yaitu melalui pewartaan para Rasul. Antiokhia, tempat asal St. Ignatius adalah pusat Kristianitas yang pertama, yang terbentuk karena penganiayaan di Yerusalem dan kehancuran Yerusalem. Namun Ignatius sebagai Uskup Antiokhia tidak memerintah atas Gereja Roma tetapi malah memujinya karena telah mengajarkan jemaat atau Gereja yang lain.

Dan ada beberapa komentar dari teman-teman yang non-Katolik maupun Katolik tentang Surat St. Ignatius kepada jemaat di Roma:

1. Eusebius menyatakan pentingnya surat Ignatius

Eusebius menulis sejarah pada saat yang berdekatan dengan masa Bapa Gereja di abad awal dan beberapa kali mencantumkan nama St. Ignatius.

"Pada saat itu Papias, uskup Hierapolis menjadi terkenal, demikian juga Ignatius, yang dipilih menjadi uskup Antiokhia, kedua setelah Petrus,  Irenaeus juga menyebutkan kemartiran Ignatius dan surat-suratnya.  Polycarpus juga menyebut surat-surat St. Ignatius ini dalam suratnya kepada jemaat di Filipi: ".... Karena itu aku menasihatkan kamu, untuk taat dan melaksanakan dengan semua kesabaran seperti yang kamu lihat dengan matamu sendiri, tidak hanya pada yang terberkati Ignatius, Rufus dan Zosimus, tetapi juga pada orang-orang lain di antara kamu sendiri... dan bahwa mereka pergi kepada tempat yang disediakan bagi mereka di samping Tuhan, yang dengan-Nya mereka telah menderita. Surat- surat Ignatius yang dikirimkan kepada kami dan umat yang lain kami kirimkan kepadamu. Surat-surat itu melengkapi surat ini, dari surat-surat itu kamu akan memperoleh keuntungan besar. Sebab mereka menunjukkan iman dan kesabaran dan pengajaran yang berkaitan dengan Tuhan kita...."     ((Eusebius, The Church History, 3, 36 in NPNF 2, 1:166-169))

Jemaat awal menghormati St. Ignatius, untuk kekudusan hidupnya dan kesetiaannya kepada pengajaran Yesus Kristus.


2. St. Yohanes Krisostomus menghormati Ignatius dan tahbisan apostoliknya

"(Ignatius) memimpin Gereja di antara kita dengan terhormat, dan dengan kehati- hatian seperti yang dikehendaki oleh Kristus.  Ia telah melakukan perbincangan yang sungguh dengan para rasul, dan meminum mata air rohani. Orang seperti apakah yang telah dibimbing, dan yang di manapun berbincang-bincang dengan mereka (para rasul) dan telah mengalami kebenaran-kebenaran?  Ignatius kelihatan layak mengemban jabatannya yang agung, bahwa ia memperolehnya dari para orang kudus itu, dan bahwa tangan-tangan para Rasul telah menyentuh kepalanya yang kudus.   Aku telah menyebut Petrus, ini adalah seorang yang telah menggantikan jabatan setelahnya (Antiokhia)."

3. Adolf Harnack, seorang teolog Protestan mengatakan:

"... tetaplah jelas bahwa Ignatius menunjukkan de facto keutamaan Gereja Roma di antara gereja-gereja lainnya, dan bahwa ia (Ignatius) mengetahui kegiatan habitual yang penuh energi dari Gereja ini dalam hal melindungi dan mengajar gereja-gereja yang lain." ((Dogmengescihchte, 4 th ed., p.486, seperti dikutip dalam Steven Ray, Upon This Rock, p. 141))

4. Nicholas Afanassieff, seorang teolog Orthodox juga mengakui keutamaan Gereja Roma dalam bukunya, The Primacy of Peter, walaupun kemudian Gereja Timur tidak setuju dalam hal bentuk aktualnya.

"Ia (Ignatius) menggambarkan gereja-gereja lokal tergabung dalam kongregasi ekaristik dengan setiap gereja dalam cara yang khusus, dan Gereja Roma dalam kedudukannya, berada di 'tempat utama'.  Sehingga, kata Ignatius, Gereja Roma memang mempunyai prioritas di dalam seluruh kumpulan gereja-gereja yang disatukan oleh perjanjian kesepakatan. Kita tidak diajarkan oleh Ignatius (atau oleh Klemens) mengapa Gereja Roma harus memimpin, dan mengapa bukan gereja yang lain. Bagi Ignatius hal itu sepertinya sudah nyata sendiri dan sepertinya seperti membuang-buang waktu untuk membuktikannya. Pada masa itu tidak ada gereja lain yang mengklaim peran ini, yang dimiliki oleh Gereja Roma."         ((seperti dikutip dalam John Meyendorff, ed. The Primacy of Peter, (New York: St. Vladimir's Seminary Press, 1992), p. 127))

Lalu Afanassieff membatasi apa yang disebut sebagai prioritas ini, namun ini tidak mengubah kenyataan bahwa terdapat sebuah prioritas Gereja Roma dibandingkan dengan gereja-gereja yang lainnya. Gereja Timur juga seperti juga dengan Gereja Katolik mengakui adanya unsur hierarki dalam Gereja, keberadaan uskup, dan bahkan keutamaan uskup Roma dalam dunia kekristenan. Prinsip ini bertentangan dengan konsep gereja individual yang independen seperti yang banyak diyakini oleh beberapa denominasi gereja dewasa ini.

Tulisan St. Ignatius sangat penting untuk mempelajari ajaran Apostolik, mengapa?

"Adalah jelas bukan melebih-lebihkan pentingnya kesaksian yang dituliskan oleh surat-surat Ignatius tentang karakter pengajaran Kristianitas yang bersifat apostolik. Uskup Antiokhia yang wafat sebagai martir ini merupakan penghubung yang penting antara para Rasul dan para Bapa Gereja di masa Gereja awal. Menerima dari para Rasul sendiri, di mana ia menjadi auditor, tidak hanya isi dari wahyu, tetapi juga interpretasi-nya yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, yang terdapat pada sumber mata air Injil Kebenaran; kesaksiannya pasti membawa bersamanya kepentingan yang besar dan tuntutan agar dipertimbangkan dengan seserius mungkin. Kardinal Newman tidak melebih-lebihkan pada saat ia mengatakan bahwa "Semua sistem pengajaran Katolik dapat ditemukan, setidak-tidaknya dalam outline atau prinsip, dalam ketujuh suratnya ini."       ((Catholic Encyclopedia, 7:646, kutipan dari Cardinal Newman diambil dari 'The Theology of the Seven Epistle of St. Ignatius', in Historical Sketches, I, London, 1890))

Pengamatan yang sama juga disampaikan oleh seorang teolog Protestan, J.N.D Kelly, 

"... Ia (Ignatius dari Antiokhia) kelihatannya menunjukkan bahwa Gereja Roma menempati kedudukan istimewa, ia berbicara tentang 'Gereja yang mempunyai keutamaan di daerah Roma'. Sesuatu dimaksudkan lebih daripada sekedar otoritas di kawasan Roma tersebut, sebab ia terus memberikan penghormatan kepada Gereja Roma sebagai yang memiliki: "Keutamaan kasih" (a primacy of love); ekspresi yang diterjemahkan oleh beberapa orang, dengan setengah memaksa, "memimpin atas komunitas kasih" (atas Gereja universal). Apa yang dibayangkan oleh para Bapa Gereja hampir selalu adalah komunitas yang kelihatan dan empiris. Para Bapa Gereja hanya mempunyai sedikit atau (bahkan) tidak ada bayangan sedikitpun tentang pembedaan yang kemudian menjadi penting, antara Gereja yang kelihatan dan tak kelihatan." ((J.N.D Kelly, Early Christian Doctrine (San Francisco: Harper & Row, 1978), p. 191))


Teman-teman, dari tulisan St. Klemens dan St. Ignatius ini, yang adalah kawan sekerja Rasul Petrus dan Paulus, kita dapat melihat secara obyektif keutamaan Gereja Roma di antara seluruh Gereja. Mungkin sudah saatnya kita mengakui bahwa kedua orang ini, yang hidup dan bekerja bersama dengan para Rasul, mengetahui pikiran para Rasul dan Gereja awal, lebih daripada kita semua yang hidup berjarak 20 abad kemudian. Jika kita harus memilih dalam hal ajaran, kepada siapakah kita akan percaya? kepada para Bapa Gereja ini yang meneruskan perkataan para Rasul yang masih terngiang di telinga mereka, ataukah kepada para pengajar modern yang mempunyai teori-teori inovatif dalam hal teologi dan eklesiologi pada 20 abad berikutnya?

__________________


TBC


Gays, Tulisan St. Ignatius dan St. Klemens merupakan bagian dari Keutamaan Petrus menurut Dokumen Paling Awal Gereja. Di part selanjutnya bakalan dibahas Keutamaan Petrus  Dalam Gereja Lima Abad Pertama :))

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 36.1K 46
Diya Mehra is a beautiful girl in and out. She is sweet , caring and loving . She is 23 years old and loves her family and friends very much . She is...
4.7M 157K 48
When strangers from completely different backgrounds get married... -- Shifting as the cool breeze toyed with my senses, I sighed at my husband stand...
5.3M 138K 27
Natalia comes home to find her husband and sister in bed together after her husband tell her they have been sleeping together for 1 year .what is sh...
10.6M 200K 83
Ever since playgroup Olivia and Daniel have been inseparable. Best friends since..well forever. However after a drunken night things change between...