The Pilot's Wife [END]

By Wulhand

14.8M 561K 36.6K

"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di ban... More

Prolog
1 - Membolos sekolah
2 - Om-om menyebalkan
3 - Menyatakan perasaan
4 - Ketiduran
5 - Di jemput
6 - Bar
7 - Marah
8 - Hari miggu
9 - Kecoa
10 - Membolos lagi
11 - Mencari Bella
12 - Pergi?
14 - Orang tua Alan
15 - Kembali?
16 - Aneh
17 - Bunga
18 - Bella kecewa
19 - Sebuah Rahasia
20 - Positif!
21 - Pingsan
22 - Kecewa
23 - Mencari Justin
24 - Menangis
25 - Vidcall
26 - Pesta
27 - 'Kita'
28 - Dag dig dug
29 - Wedding
30 - Sarapan bersama
31 - Jalan-Jalan
32 - Perpisahan
33 - Nekat
34 - Rumah Sakit
35 - Pelukan
36 - Terungkap
37 - Dinda
38 - Tamparan keras
39 - Bella marah
40 - Minta Maaf
41 - Penjelasan
42 - Dia kembali
43 - Baku hantam
44 - Panik
45 - She is mine
46 - Emosi
47 - Pertanyaan
48 - Perpisahan dan Jawaban
49 - Good morning
Epilog
Extra Part 1
Extra part 2
VOTE COVER & GIVEAWAY
FINAL COVER

13 - Satu hari tanpa Alan

243K 9.5K 240
By Wulhand

Keesokkan harinya Bella sudah kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Pagi ini dirinya dan Justin akan berangkat bersama, Karena tidak ada Alan jadi dirinya memanfaatkan waktu yang ada.

Bella sudah selesai sarapan dan sudah siap dengan segala perlengkapannya untuk sekolah. Kini ia duduk di bangku teras rumah menunggu Justin yang tak kunjung datang. Kemana dia? karena 15 menit lagi bel masuk.

Bella sudah berkali-kali menelfon Justin tetapi tidak ada jawaban. Padahal sudah 30 menit yang lalu Justin membalas pesannya bahwa dia memberitahu akan segera kesini.

Perjalanan dari rumah Justin ke rumahnya hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit. Tidak mungkin sampai selama ini. Ini malah membuatnya khawatir karena takut terjadi apa-apa dengan Justin.

Bella bangun dari posisinya sambil berjalan mondar-mandir berusaha menghubungi Justin tetapi tetap saja tidak ada jawaban.

Lalu pintu utama terbuka, Bella menoleh.

"Loh Non Bella kok belum berangkat, udah jam berapa ini? Nungguin siapa non?" heran bi Nana

"Justin Bi, dia janji mau bareng hari ini tapi sampe sekarang belum dateng-dateng. Ish sebel."

"Udah non Bella berangkat duluan aja naik ojek online. 15 menit lagi bel masuk loh, nanti telat."

Bella berdecak sebal. "Ish yaudah deh naik ojek online aja." katanya sambil membuka aplikasi ojek online.

Bella mulai memesan ojek online dari rumahnya menuju sekolah.

Kemudian selang beberapa menit, Bella mendengar suara klakson motor yang sangat dirinya kenali. Bella langsung menoleh keasal suara, kini dirinya melihat Justin yang baru saja tiba.

"Lah kok cepet amat ojek onlinenya udah dateng non?" Heran Bi Nana

"Ish itu Justin bi, bukan ojek online." kesal Bella

"Ehh, Maaf non. Bibi kira teh ojek online, abisan kaca helmnya ditutup sih."

"Ya bibi kan bisa liat itu dia pake seragam sekolah." balasnya sambil membatalkan pesanannya yang tadi.

"Iya juga ya. Yaudah sana gih non, nanti telat."

Bella langsung berjalan mendekat kearah Justin dengan ekspresi kesalnya karena Justin datangnya lama.

"Kemana aja sih?!" omel Bella pada Justin.

"Macet La, Sorry ya. Kamu udah enakan?atau masih sakit?"

Bella mengabaikan pertanyaan Justin. "Kirain nganterin cewe lain dulu." celetuknya

"Ih kamu ngomong apa sih, Ya enggalah."

"Yaudah cepetan, udah mau bel masuk nih."

Justin mengangguk kemudian segera memberikan helm kepada Bella.

****

Setibanya di sekolah, Bella berjalan beriringan bersama Justin hendak menuju ruang kelas. Bella melangkahkan kakinya dengan terburu-buru sedangkan Justin hanya mengikuti langkah Bella.

"Kamu kenapa sih La?"

Bella melirik kearah Justin dengan ekspresi sebal.

"Aku ada salah?"

"Menurut kamu????"

"Engga ada." jawab Justin enteng

"Ishhh nyebelin banget sih!"

"Kamu kesel kenapa sih?"

"Yaaa menurut kamu siapa yang gak kesel coba, dihubungin berkali-kali tapi ngga diangkat!"

"Yaampun La, Aku kan lagi motor jadi ga ngecek handphone. Kan di tas hpnya juga."

"Tau ah!" Kesal Bella kemudian semakin mempercepat langkahnya menuju ruang kelas dan meninggalkan Justin begitu saja.

Justin hanya bisa menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya.

-----

Setibanya di ruang kelas, Bella melihat sudah ada Hana duduk di bangku sebelahnya. Hana hanya memasang ekspresi bingung saat mendapati Bella yang masuk ruang kelas dengan wajah ditekuk.

"Kenapa Bel?" tanya Hana

"Kesel sama Justin."

"Yealah masalah rumah tangga toh rupanya." ledek Hana

Bella hanya memutar kedua bolamatanya malas. Kemudian Bel masuk berbunyi. Bella pun segera menyiapkan beberapa perlengkapan belajarnya diatas meja.

"Eh Bel mau tanya dong." ujar Hana

"Apa?"

"Kemarin emang kemana sama Justin?"

"Ga kemana-mana. Dirumah Justin aja." jawab Bella

"Ish ada yang nyariin Lo tau. Cowok, Gantenggggg bangetttttt gils."

"Hah siapa?"

"Gatau namanya."

"Nyariin gimana?"

"Yaa nanyain, Bella dimana? sama siapa? Kemana?"

Saat itu juga pikiran Bella langsung tertuju pada Alan. Apakah Alan yang mencarinya kemarin?

"Eh itu siapa lo emang? Setau gue lo itu gaada kakak cowo. Lo juga anak satu-satunya kan?"

Bella hanya mengangguk.

"Ish gue nanya, itu siapa lo?"

"Gatau. Gue juga ga kenal." jawab Bella asal

"Hah?! Masa sih?"

Bella mengangguk.

"Btw dia punya pacar ngga sih?"

"Idih, mana gue tau."

"Tapi seriusan emang Bel, lo beneran ga kenal dia siapa?"

Bella menggelengkan kepalanya cuek.

"Ish Bel lo harus tau dia siapa!"

"Emang kenapa sih?"

"Yaa gapapa sih. Untung gue nyimpen nomernya dia semalem." celetuk Hana

"Nyimpen nomernya?" tanya Bella

Hanya mengangguk. "Iya, semalem itu dia nelfon gue nanyain lo."

"Dia tau nomer lo darimana?"

Hana hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

Alan menelfon Hana? Darimana Alan mendapatkan nomer Hana? Dan darimana juga Alan tau kalau dirinya dekat dengan Hana?

****

Saat jam pulang sekolah sudah tiba, Bel pulang pun sudah berbunyi. Bella langsung bergegas memasukkan semua alat tulisnya yang diatas meja ke dalam tas.

Justin datang menghampiri Bella. Bella pun menoleh sambil mendongakkan kepalanya saat merasa ada seseorang berdiri di sampingnya.

"Mau makan dulu ngga?" tawar Justin

Bella hanya menggelengkan kepalanya karena masih bete dengan Justin soal yang tadi pagi dan kembali menata perlengkapannya.

"Hmm.. Jalan-jalan?"

Bella menggeleng lagi.

"Ke taman?"

Bella menggeleng lagi.

"Belanja?"

Bella tetap menggelengkan kepala.

"Ice cream?"

Bella menoleh kearah Justin, saat mendengar tawaran ice cream.

"Mau?" tanya Justin

Bella menutup resleting ranselnya dan mengangguk.

Justin tersenyum sambil mengusap-usap rambut Bella dengan lembut.

Seketika Bella teringat sesuatu lagi.

Alan.

Ya, Bella teringat akan Alan saat Justin mengusap-usap rambutnya.

"Kenapa La?"

"Gapapa. Ayo,"

"Ayo."

Bella beranjak dari posisinya dan segera bergegas keluar kelas.

***

Justin dan Bella tiba di sebuah cafe ice cream yang sering mereka berdua kunjungi. Justin langsung memesan ice cream biasa yang Bella dan dirinya pesan.

Kini mereka berdua duduk di bangku yang kosong sambil menunggu pesanan datang.

"La, Papa kamu kapan pulang ke Jakarta?" tanya Justin

"Masih lama."

"Sebulan?"

"Katanya sih sekitar 2 bulanan lagi."

"Hmm lumayan.. Kalau si Om-om itu?"

"Alan?"

"Iya."

"Kan semalem aku udah bilang."

"Ohiyaya. Aku sih berharapnya dia ga kembali lagi ke rumah kamu La."

Bella hanya diam.

"Dia masih ada orangtuanya kan?"

"Masih kali."

"Aku jadi penasaran, sebenernya kenapa gitu ya kok dia mau disuruh papa kamu gitu ngawasin kamu. Padahal dia gaada hubungan darah sama kamu."

"Gatau aku juga bingung. Di bayar juga engga sama Papa."

"Nah itu dia. Aku cuma takut aja.."

"Takut kenapa?"

"Yaa takut aja kalau dia ada niat jahat sama kamu."

Bella hanya diam.

Lalu tak lama kemudian pesanan mereka berdua datang.

Ponsel Bella lalu berdering, pertanda ada panggilan masuk. Bella melihat nama Om-om tua bangka itu di layarnya.

Alan menelfonnya? Ada apa?

"Tunggu sebentar ya Just,"

Justin mengangguk mengiyakan. Bella pun segera bergegas mencari tempat yang agak sunyi untuk menjawab panggilan telfon dari Alan.

"Bel? dimana? udah pulang sekolahnya?" tanya Alan to the point

Kini Bella mendengar suara bising seperti seseorang bicara di mikrofon pemberitahuan dari seberang telfon. Alan seperti sedang berada di sebuah bandara atau semacamnya.

Jika benar, memangnya dia mau kemana? Apa tempat kerjanya begitu jauh?

"Kok diem?" tanya Alan

"Udah di rumah." bohong Bella

"Ohya? Coba dong mau denger suara bi Nana." tantang Alan

Bella langsung merutuki kebodohannya karena sudah berbohong.

"Halo? Bel?"

"Bi Nana gaada di rumah. Dia lagi keluar." bohongnya lagi

"Masa sih? Kemana?"

"Ke pasar belanja sayuran."

"Belanja sayuran? Siang-siang begini? bukannya biasanya pagi ya? Itu juga paling seminggu 3 kali."

SKAKMAT! Bella lagi-lagi merutuki kebodohannya karena salah mencari alasan.

"Ish tau ah, udah deh aku tutup aja telfonnya."

"Sebentar."

"Ada apa lagi?!"

"Jujur, kamu sekarang lagi dimana?"

"Di cafe. Udah tuh, bye!" Jawab Bella dengan ketus kemudian langsung mematikan telfonnya secara sepihak.

Bella memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku lalu berjalan kearah tempatnya duduk tadi. Bella duduk dan langsung menyambar ice creamnya yang sudah tersedia diatas meja.

Selang beberapa menit kemudian setelah Alan menelfonnya tadi, kini ponselnya kembali berdering pertanda ada panggilan masuk. Bella langsung mengambil lagi ponselnya dari dalam saku, kini ia melihat nama Bi Nana tertera di layar ponselnya sekarang. Langsung saja ia menjawabnya.

"Ada apa Bi?" tanya Bella to the point sambil memakan ice creamnya sedikit demi sedikit.

Justin hanya memperhatikan Bella yang sedang menjawab telfon sambil asik memakan ice cream.

"Non Bella dimana?Ini ada tamu, cepetan pulang." ujar bi Nana

Bella yang mendengar itu mengerutkan dahinya bingung.

"Tamu? Siapa bi?"

"Orang tuanya nak Alan."

"Hah?" Bella masih bingung.

"Kenapa La?" tanya Justin saat melihat ekspresi Bella barusan.

"Yaudah deh Bi, sebentar lagi Bella pulang." ucapnya kemudian mematikan sambungan telfonnya.

Kini ponselnya ia masukkan ke dalam tas kemudian segera bangkit dari posisinya sambil membawa ice creamnya yang belum sempat di habiskan.

"La aku nanya, ada apa?Kenapa buru-buru?" bingung Justin

"Anter aku pulang ayo Just."

"Pulang??"

Bella mengangguk. "Iyaa cepetan."

"Tapi ice creamnya belum habis La, Habisin dulu." pinta Justin

"Ih ice creamnya sambil aku makan di jalan aja nanti."

"Kenapa buru-buru gitu sih? Emangnya si Om-om itu udah pulang?"

"Ish ini bukan Om Alan. Tapi orang tuanya." jelas Bella

Justin melongo sebentar. "Orang tuanya? Kerumah kamu? Ngapain?"

"Gatau, Bi Nana tadi telfon nyuruh cepetan pulang."

Justin yang mendengar itu langsung menghela nafasnya pasrah. "Yaudah deh." balasnya sambil bangkit dari posisinya kemudian berlalu pergi.

.
.
.
TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya, supaya authornya rajin update😊

Continue Reading

You'll Also Like

5.2M 382K 65
[ver. belum di edit] Jeon Jungkook dan Shin Jinri adalah tetangga yang terkenal selalu tidak akur. Jeon Jungkook sangat suka menjahili Shin Jinri gad...
28.6K 559 72
Disini tempatku bercerita, akan rasa yang tak kunjung usai. Sebuah rasa yang masih saja mekar. Ini bukan juga ceritaku dan dia. Cerita ini bisa juga...
235K 11.3K 35
Sheila hidup dalam keluarga yang ia rasakan tidak humoris. Papa dan Mama Sheila sering kali bertikai, yang menyebabkannya dediksi. Hingga suatu hari...
13.1M 849K 69
Cerita ringan untuk menemani karantina kalian. Start: 7 Mei 2020 End: 22 Juni 2020 [Masih suka update meskipun udah tamat] ❄❄❄ "Emang kalau saya mau...