MARKBAM-Oneshoot[✔]

By nciiaa

20.2K 1.1K 245

Kumpulan oneshot MARKBAM couple More

Childish Boyfriend
Sugar
Brat!
Jealous Bambam
Haduh, Yugyeom
Langit Marah
Daddy?
Berikan Aku Ponsel Baru!
Because of Truth or Dare
Tell the Truth, Bambam!
Baby!
Baby Boou!
Gescheiden?
Ti Amo Anch'io
Let You Go
So, I was Rejected?
Piercing
LA Gangster (I)
LA Gangster (II-End)
I Found You

My Love, Bambam

1.3K 65 6
By nciiaa

Bambam rasa hidup yang indah dan bahagia itu adalah seperti ini,

Duduk manis di depan televisi yang menayangkan film kartun dengan ditemani segelas susu hangat juga setoples camilan.

Uh sangat menyenangkan. Apalagi ditambah hari ini adalah hari Minggu. Lengkap sudah kenikmatan yang dia dapatkan.

"Bam." Bambam mendengar suara kambing di atas kepalanya. Oh bukan, itu suara kekasihnya, "Kau dengar aku?"

"Iya aku dengar." jawab Bambam dengan malas.

"Mana sopan santunmu?" tanya si kekasih dengan datar.

"Iya Bambam dengar hyung."

Bambam tidak mengerti, kenapa kekasihnya ini orang yang begitu kolot. Dia selalu melarang Bambam memanggil diri sendiri sebagai aku dan lebih senang mendengar Bambam memanggil dirinya dengan namanya sendiri.

Bambam hanya sedikit bodoh untuk mengetahui alasan sang kekasih dibalik perintahnya.

"Kenapa belum mandi juga?"

"Memangnya kita mau kemana sih hyung?" Bambam balik bertanya dengan nada kesal. Gara-gara kekasihnya, dia jadi tidak bisa menikmati hari liburnya.

Kekasih Bambam -atau kita panggil saja dia Mark, karena memang namanya adalah Mark- hanya menghela napas, anak nakal ini memang benar lupa atau hanya pura-pura bodoh.

"Hyung kemarin sudah bilang kalau hari ini kau akan belajar mengemudi. Lupa?"

"Lho? Bambam 'kan tidak ada bilang iya, hyung."

Mark mengeram kesal, Bambam ini kenapa sulit sekali untuk belajar mengemudi sih?

"Belajar mengemudilah Bam, jangan terus menerus merepotkan Jackson. Kau sering sekali mengganggu acara kencan Jackson dengan Yugyeom hanya untuk meminta Jackson menjemputmu."

Bambam di tempatnya hanya memutar bola mata malas. Mark Tuan ini benar-benar orang yang cerewet. "Kalau Jackson hyung sudah tidak mau mengantar jemputku, 'kan masih ada hyung yang akan selalu mengantar jemputku." jawab si pemuda berkaki jenjang itu.

Mark hilang kesabaran, dia akhirnya menarik tangan Bambam membuat Bambam mau tidak mau ikut tertarik dan membuatnya jatuh ke lantai dengan posisi yang masih duduk. Tidak sampai disitu, Mark juga menyeretnya layaknya dia adalah sekantung sampah.

Mark menariknya menuju pintu. Tidak tidak tidak! Mark pasti akan membawanya ke tanah lapang untuk belajar mengemudi.

"Mark hyung! Tidak mauuuuu! Lepas hyung! Sakit!" Bambam berteriak, suaranya nyaring sekali.

"Mau sampai kapan kau akan terus merepotkanku dan orang lain?!" suara Mark naik satu oktaf. Bambam tersentak mendengar bentakan Mark.

Dia merepotkan Mark?

Jadi selama ini Mark merasa terbebani olehnya?

Gerakan keduanya terhenti. Mark mendadak kaku dan berhenti menyeret tubuh Bambam. Sedangkan Bambam berubah mendung. Tangan yang tadinya ditarik oleh Mark kini melemas dan jatuh begitu saja di samping tubuhnya.

"Benar," Bambam mengangkat wajahnya dan beradu pandang dengan Mark tengah menatapnya penuh rasa terkejut akan ucapannya sendiri, "Aku memang selalu merepotkan. Sudah seharusnya aku tau diri, aku bukan siapa-siapa disini. Aku hanyalah pemuda malang yang kebetulan di pelihara oleh seorang pria kaya raya sepertimu." setelah berkata seperti itu Bambam menundukkan kepalanya. Dia menangguk tapi wajahnya menyiratkan rasa sedih dan terluka disaat yang bersamaan.

Mark terkejut mendengar kata-kata Bambam, "Tidak sayang, tidak. Aku tidak bermaksud berkata seperti itu. Kau boleh terus bergantung padaku, kau boleh terus merepotkanku. Tolong jangan dengarkan kata-kataku yang tadi. Aku benar-benar tidak bermaksud begitu." Mark membingkai wajah Bambam dengan kedua tangannya. Dia bisa melihat air mata Bambam jatuh membasahi pipi chubby favoritnya.

Mark Tuan, kau membuat harta berhargamu terluka.

Ditengah tangisnya Bambam menggeleng, "Tidak hyung. Benar apa katamu, aku selalu merepotkan."

Mark dengan cepat balas menggeleng, menyangkal semua yang Bambam katakan, "Tidak sayang, tidak. Kau tidak pernah merepotkanku. Jangan bilang begitu, hmh?" pinta Mark. Dia benar-benar merasakan sebuah hantaman keras di dadanya saat melihat Bambam menangis karena ulahnya.

Dia tidak pernah melihat Bambam menangis seperti ini.

"Bam," tutur Mark, semakin dia menghapus air mata Bambam, kekasihnya itu malah semakin menangis. "Sayang.. Ah Ya Tuhan, betapa jahatnya Mark Tuan karena membuat kekasih manisnya menangis." Mark menarik Bambam ke dalam pelukannya. Dan Bambam benar-benar menangis kencang setelahnya.


.


Mark memang salah dari awal, harusnya ketika Bambam tidak menginginkan untuk belajar mengemudi, dia menurutinya dan bukan malah menyeretnya dengan kasar sembari mengeluarkan kata-kata menyakitkan. Bambam adalah tipe yang mudah tersinggung, hatinya lembut, mudah kepikiran tentang apapun, Mark harusnya tau itu.

Enam tahun bersama sudah seharusnya Mark mengerti sifat Bambam secara keseluruhan. Mungkin Mark terlalu bodoh dan tidak peka hingga tidak menyadari bahwa tidak selamanya Bambam bisa menuruti keinginannya. Seharusnya Mark sadar, bahwa memaksa Bambam adalah sama saja dengan membuang laki-laki itu secara perlahan.

Bambam adalah segalanya, harusnya dia sadar itu. Dia sudah memberikan segalanya untuk Bambam, bukankah dia sendiri yang dengan suka rela menjadi supir pribadi Bambam? Kenapa sekarang dia malah mengeluh?

"Hyung.. maafkan Bambam ya? Bambam selalu merepotkan hyung dan yang lain." suara Bambam terdengar parau karena habis menangis. Anak itu masih berada dalam pelukan Mark -ah tidak, dia ada di pangkuan Mark sekarang.

Mark mengelus surai hitam legam milik Bambam dengan lembut, "Kau tidak pernah merepotkanku, sayang. Maaf tadi hyung terlalu kasar padamu."

Mark bisa merasakan napas hangat Bambam mengenai lehernya. Anak itu sepertinya mulai mengantuk karena kelelahan menangis, terbukti dari caranya bernapas yang mulai teratur dan juga bobot tubuhnya yang dia berikan pada Mark secara menyeluruh.

Bambam tertidur dalam pangkuan si pemuda kaya raya, tapi sebelum benar-benar terlelap Bambam masih sempat menggumam "Maafkan Bambam, Markeu."

Mark benar-benar merasakan sebuah beban berton-ton menimpa kepalanya. Bambamnya, sampai berkali-kali meminta maaf dan menyangka bahwa ia merepotkan Mark.

Bambam telah salah faham dan Mark membiarkan kekasihnya itu tenggelam dalam rasa kesalahfahaman.

Padahal, Mark sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Dia hanya terlalu naif untuk menjelaskan semuanya. Dan Bambam terlalu sensitif dalam menanggapi semua hal tentang Mark.


.




Sebenarnya keinginan Mark sangat sederhana, dia hanya ingin Bambam pandai mengemudi. Dia takut, bila nanti, saat dia tidak mampu melakukan apapun dan Bambam tidak bisa mengandalkannya, akan kemana Bambam?

Bagaimana bila suatu hari nanti, dia mendadak lumpuh atau buta, bagaimana Bambam mampu membawanya ke rumah sakit dengan cepat? Bukan hanya Bambam yang boleh menggantungkan hidupnya pada Mark, tapi jika boleh, Mark juga ingin menggantungkan hidupnya pada Bambam.

Dia ingin Bambam menjadi pribadi yang mandiri. Bambam boleh merepotkannya, tapi tidak dengan Bambam merepotkan orang lain.

Perkataan Bambam dua jam lalu selalu terngiang dalam kepalanya. Tapi perkataan Jinyoung minggu lalu selalu membuatnya seperti tertampar. Hatinya seperti dihujami sebuah belati saat mendengar Jinyoung mengatakan, "Bambam adalah orang yang merepotkan. Aku membenci sifatnya yang seperti itu."

Jinyoung, teman satu lingkungan Mark, mengatakan hal yang seperti itu. Mungkin terdengar sangat kejam, tapi Mark tidak bisa menyangkal. Semua temannya merasa tidak nyaman dengan sifat Bambam. Mereka merasa Bambam sangat merepotkan.

Mark hanya ingin memperbaiki pandangan orang-orang terhadap Bambam. Mark ingin orang lain tau, bahwa Bambam adalah pribadi yang baik hati dan bisa diandalkan. Mark sangat ingin orang-orang bisa menghargai kekasih manisnya, Kunpimook Bhuwakul.

Ribuan kali Mark berfikir dan selalu berakhir dengan sebuah penyesalan menghantui kepalanya. Harusnya dia tidak boleh bersikap seperti itu pada Bambam. Harusnya dia tidak perlu mendengarkan apa kata Jinyoung. Harusnya dia bisa lebih memahami si manis Bambam.

Dan sudah seharusnya dia mengikuti apa kata hatinya.

Mark sudah memutuskan bahwa dia akan mengajari Bambam secara perlahan, mendidiknya dengan penuh kasih sayang, menuntunnya agar dia bisa menjadi pribadi yang mandiri, memberinya penjelasan tentang bagaimana cara untuk belajar menjadi dewasa. 

Karena demi apapun yang ada di dunia ini, hanya Bambam yang mampu mengerti akan dirinya.

Dia bukan pribadi yang sempurna seperti apa yang orang-orang bicarakan, dia juga mempunyai kekurangan dan kekurangan itu selalu dilengkapi oleh kelebihan Bambam.

Ketika Bambam mampu menutupi kekurangannya, kenapa dia tidak bisa menutupi kekurangan Bambam dengan kelebihannya?

Karena Tuhan menciptakan mereka untuk saling melengkapi satu sama lain.



Duh Bambam, maafkan hyung ya, sayang? Mari kita hidup bahagia. Gumam Mark.





































End.

Aku nggak bisa bikin cerita panjang-panjang yang alurnya complicated gitu:( 

Ini yang ku bisa, cerita-cerita pendek yang alurnya ngalor ngidul. Ambuuradul.

Makasih yang udah vote komen dll, maaf untuk typo dll

See u

Continue Reading

You'll Also Like

130K 13.2K 27
Satu dari sekian hal yang paling dibenci Oh Sehun adalah Kim Jongin. Sementara satu dari sekian hal yang paling dicintai Kim Jongin adalah Oh Sehun...
201K 31K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
Future? By Kei

Fanfiction

35.4K 4.8K 14
dua orang berada dalam frame masa lalu yang sama, kini bertemu lagi. hunkai YAOI. cerita pasaran.
1.2M 119K 64
Varrios, tim yang berdiri sejak tiga tahun yang lalu. Kini diambil alih kepemimpinannya oleh Araka. Sebuah tragedi menyeret semua personil mereka. Sa...