Senja Sang Perantara

By Meyrndzn

506 50 12

Saling mengisi, namun juga saling menghilangkan. Sesaat yang berarti. More

Prolog
Hukuman
Senja
Berubah
Senja dan Fajar
Bintang

Hari Pertama

110 13 5
By Meyrndzn

Suatu saat gue yang bakal bikin lo ketawa
*-*

Hari ini adalah hari pertama siswa kelas X SMA Nusa Bangsa masuk sekolah. Mereka diharuskan mengikuti MPLS yang memang diwajibkan untuk seluruh siswa baru. Mereka masuk ke dalam kelas yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah sebelumnya.

Di kelas X MIPA 5 terlihat dua gadis berhijab yang duduk di bangku nomer dua dari depan sedang berbincang.

"Hei nama lo siapa?" tanya salah satu gadis itu kepada teman sebangkunya.

"Kenalin nama gue Meyra, nama lo?" jawab cewek bernama Meyra tersebut sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan.

Meyra Adelia Syafa, biasa dipanggil Meyra. Ia adalah gadis yang tomboi dan tidak terlalu suka memikirkan fashion seperti gadis pada umumnya. Walaupun begitu, senyumnya yang manis dapat membuat seseorang yang melihatnya terkagum-kagum.

"Nama gue Syifa." Ucap Syifa seraya membalas uluran tangan Meyra.

Aura Syifa Narendra, biasa dipanggil Syifa. Ia adalah tipe gadis yang sangat cerewet, bucin, dan ramah dengan semua orang. Ia adalah gadis yang apa adanya sehingga banyak yang menyukai sikap dan penampilannya.

"Dari SMP mana?"

"Gue dari SMP 1 Nasional, lo sendiri?"

"Gue dari SMP Nusa 1 Kediri."

"Wah jauh juga ternyata."

"Iya."

"Kok milih sekolah di sini?"

"Orang tua gue pindah kesini soalnya ayah gue baru dapet kerjaan baru disini."

"Lalu rumah lo yang di Kediri?"

"Disana kita tinggal sama nenek."

"Ooo gitu, gue jadi penasaran sama kampung halaman lo. Coba ceritain dong."

Meyra menceritakan tentang kampung halamannya kepada Syifa, walaupun hanya cerita singkat.

Tak berselang lama, tiba-tiba ada kakak kelas yang masuk.

"Pagi adik-adik!"

"Pagi kak!" Jawab siswa kelas XI MIPA 5 dengan serentak.

"Perkenalkan nama saya Nadira Putri Jeremima, biasa dipanggil Dira. Dan ini partner kakak namanya Angga. Kita disini akan memberi materi tentang adiwiyata, apakah kalian tau adiwiyata itu apa?"

"Tidak tau kak." jawab kelas X MIPA 5 serentak.

"Oke, nanti akan kami jelaskan. Sekarang perkenalkan diri kalian di depan secara bergantian, mulai dari depan."

Mereka memperkenalkan diri dari depan secara bergantian. Hingga saatnya Meyra memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Meyra Adelia Syafa, biasa dipanggul Meyra. Saya berasal dari SMP Nusa 1 Kediri. Saya tinggal di Perumahan Asri Jakarta Selatan, terima kasih."

"Oh Meyra." batin seseorang.

Meyra kembali ke tempat duduknya. Tetapi yang membuatnya heran, ada seorang cowok yang terus memperhatikannya hingga ia duduk.

"Kenapa ya dia, apa dia kenal sama gue?" batin Meyra.

...

Kring kring kring

Waktu istirahat akhirnya tiba bersamaan dengan helaan nafas dari seluruh siswa. Semua siswa bergegas keluar kelas untuk pergi ke kantin.

Namun berbeda dengan Meyra, ia memilih untuk tetap duduk di tempatnya dengan buku diary warna biru muda yang selalu menjadi temannya.

Saat Meyra sedang asik menulis sesuatu di buku diarynya, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

"Hei!!!" sapa orang itu.

"Eh." jawab Meyra kaget.

"Gue Faisal, nama lo Meyra kan?" Faisal mengulurkan tangannya.

Faisal Bagaskara, biasa dipanggil Faisal. Ia adalah tipe cowok yang baik, ramah, dan humoris. Sehingga banyak cewek yang menyukainya.

"Iya." Meyra membalas uluran tangan Faisal.

"Kenapa lo gak ke kantin?"

"Males, lo sendiri?"

"Gue juga males."

"Oh."

Faisal terus mencoba menghibur Meyra dengan candaannya, namun hanya mendapat balasan singkat dari Meyra. Sedari awal memang niat Faisal adalah ingin lebih dekat dengan Meyra, karena ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari sosok Meyra.

"Cuek banget."

"Hm."

"Meyra!!!" Teriak seseorang dari arah pintu yang ternyata adalah Syifa.

Tanpa disadari, Meyra menunjukkan senyum manisnya kepada Syifa.

"Lo manis kalo lagi senyum." batin Faisal.

Mereka tidak sadar ada seseorang yang terus memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Suatu saat gue bakal bikin lo ketawa lepas." batin seseorang.

...

Waktu istirahat telah usai. Semua siswa mulai berhamburan masuk ke dalam kelas dengan perasaan kecewa.

"Kenapa gak ke kantin?" tanya Syifa.

"Males, gak laper." jawab Meyra.

"Di kantin banyak cogan tau, rugi lo gak ke kantin."

"Sa ae lo."

"Btw, gue kok ngrasa tatapan Faisal ke lo dari tadi beda ya, jangan-jangaaan......" ucapan Syifa menggantung.

"Apa? Jangan mikir macem-macem deh lo." Syifa tertawa kencang melihat reaksi Meyra.

Tiba-tiba ada dua kakak kelas datang dengan membawa sesuatu di tangannya. Sehingga membuat Syifa dan Meyra langsung terdiam.

"Assalammualaikum. Selamat Siang semuanya." sapa Kak Dira.

"Waalaikumussalam. Siang kak." jawab seluruh siswa kelas X MIPA 5.

"Mau ngapain nih kita?" tanya Kak Dira.

"Kita main game yuk." jawab Kak Dirga, teman Kak Dira.

"Game apa kak?" tanya salah satu siswa.

"Gamenya adalah kalian harus puter DVD ini sambil nyanyi lagu Hari Pertama ke Sekolah, siapa yg pegang DVD nya saat lagu selesai, harus maju mengambil kertas yang dibawa Kak Dira dan harus melakukan apa yang tertulis di kertas itu, kalian mengerti?" Penjelasan teman Kak Dirga.

"Mengerti kak." jawab siswa X MIPA 5 bersamaan.

"Oke mari kita mulai."

DVD mulai diputar dan seluruh siswa kelas X MIPA 5 bernyanyi dengan senang. Saat lagu selesai, DVD dipegang oleh cowok yang berada di bangku paling pojok belakang.

"Kamu yang pegang DVD, silahkan maju!" suruh Kak Dirga pada cowok itu.

Cowok itu maju dan mengambil kertas yang dibawa oleh Kak Dira

"Sebelumnya perkenalkan nama kamu"

"Nama saya Rega Zaidan Veraldi."

Rega Zaidan Veraldi, biasa dipanggil Rega. Ia adalah cowok yang dingin, namun jika sudah dekat dengan seseorang pasti akan ketahuan sifat konyol dan barbarnya. Ia adalah cowok yang tergolong idaman para cewek karena wajahnya yang tampan dan sifatnya yang dingin.

"Oke, silahkan dibuka."

Ia membaca isi kertas itu.

"Nyanyi satu lagu yang kamu sukai."

"Silahkan." Ucap Kak Dira.

Rega mulai bernyanyi salah satu lagu dari Pasto-Aku Pasti Kembali

Waktu telah tiba
Aku kan meninggalkan
Tinggalkan kamu tuk sementara
Kau dekap aku
Kau bilang jangan pergi
Tapi ku hanya dapat berkata

Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali

Kau peluk aku
Kau ciumi pipiku
Kau bilang jangan aku pergi
Bujuk rayumu buat hatiku sedih
Tapi ku hanya dapat berkata

Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali

Apabila nanti
Kau rindukanku didekatmu
Tak perlu kau risaukan
Aku pasti akan kembali

Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali

Semua seisi kelas kagum mendengar suara Rega yang ternyata sangat merdu. Mereka semua langsung menghadiahi tepuk tangan untuk Rega.

"Kok kayaknya gak asing ya ini cowok." Batin Meyra.

Permainan dilanjutkan kembali hingga bel pulang sekolah berbunyi.

Kring kring kring kring

Semua siswa mulai berkemas dan berdo'a bersama.

"Syifa, gue duluan ya." Ucap Meyra kepada Syifa.

"Iya, hati-hati."

Meyra bergegas pulang ke rumahnya naik angkutan umum, karena sepeda yang biasanya digunakan sedang diperbaiki.

...

Rumah bernuansa biru laut dan putih telah terlihat jelas di depan mata Meyra. Rumah dengan hiasan berbagai tanaman hias di bagian depan menjadi tempat pulangnya setelah lelah melakukan berbagai hal di luar. Walaupun tidak terlalu besar, tetapi rumah tersebut terlihat sangat rapi.

Meyra sampai di rumahnya dengan selamat dan langsung masuk ke dalam rumah, karena rumahnya tidak dikunci.

"Assalammualaikum." Meyra mencari ibunya.

"Waalaikumussalam." jawab Bu Hana, ibunya Meyra.

Meyra menyalami tangan ibunya.

"Wonten pesenan kue mboten buk? Biar Rara anter." (Ada pesanan kuu gak Bu?) Meyra sangat bersemangat.

Pekerjaan ibu Meyra sehari-hari saat masih tinggal di Kediri adalah menjual kue. Awalnya setelah pindah ke Jakarta, ibu Meyra masih terlalu sulit mencari pelanggan, tetapi lama-kelamaan banyak yang memesan kue kepada ibu Meyra untuk acara keluarga, arisan, atau yang lainnya. Itu semua berkat tetangga mereka yang membantu mempromosikan kepada teman-temannya.

"Dhewe?"(sendiri?) tanya ibu Meyra dengan logat bahasa Jawa khas orang Kediri.

" Kalih Farah bu."

"Yo wis ndang ganti baju sik, terus mangan (makan)."

"Nggeh bu."

Meyra pergi ke kamarnya untuk mengganti baju. Namun setelah selesai berganti baju, tidak sengaja ia melihat jepit rambut di atas meja belajarnya. Jepit rambut itu adalah satu-satunya barang peninggalan sesorang yang ia rindukan. Ia mengalihkan pikirannya dan langsung berjalan ke arah meja makan.

"Gimana nduk sekolahe?" Tanya Ibu Meyra.

"Enak buk, temen-temenku baik semua."

"Syukurlah kalau begitu."

Mereka melanjutkan makan dengan tenang.

Setelah selesai makan, Meyra langsung pamit.

"Nggeh pun bu, Rara pamit." Ucap Meyra sambil mencium tangan ibunya.

"Ati-ati nduk." sambil menyerahkan kertas yang berisi alamat pelanggan kuenya.

Meyra pergi ke rumah temannya yang bernama Farah.

...

Rumah Farah tidak terlalu jauh dari rumah Meyra, hanya berjarak dua rumah di sebelah kanan rumahnya.

"Assalammualaikum Farah." sapa Meyra.

"Waalaikumsalam. Jadi sekarang?"

Pulang sekolah tadi memang Meyra sudah mengajak Farah saat bertemu di depan gang rumahnya.

Kurnia Farah Haringga, biasa dipanggil Farah. Farah adalah tipe gadis periang dan ramah dengan siapapun. Ia adalah teman yang pertama kali dikenal oleh Meyra saat pindah ke Jakarta.

"Iya lah, lo udah pamit kan?"

"Udah lah."

"Kuy." Ajak Meyra.

"Gimana sekolah baru lo Ra?"

"Ya gitu."

"Ishh, gue mancing lo buat cerita dungu."

"Hehe, iya iya."

Selama perjalanan Meyra terus bercerita kepada Farah.

...

Mereka telah sampai di alamat yang diberikan oleh ibu Meyra.

"Assalammualaikum." Meyra mengetuk pintu rumah itu.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu dan menampakkan seorang cowok.

"Waalaikumsalam." Cowok itu heran melihat Meyra."lo Meyra kan?" tanya cowok itu.

"Iya."

"Ngapain ke sini?" Tanya Rega

"Nih, gue mau anter pesenan kue." Sambil menyerahkan bingkisan kue dari ibunya.

"Oh gitu, yaudah masuk, biar gue panggilin mama gue dulu."

"Oke."

Meyra dan Farah masuk ke dalam rumah itu.

"Siapa Ga?" teriak seorang wanita dari dalam rumahnya.

Cowok itu adalah Rega.

"Ini ma, ada yang nganter kue" jawab Rega.

Wanita itu menuju ruang tamu untuk menemui Meyra dan Farah.

"Terima kasih nak, kamu anaknya Bu Hana?" tanya Bu Mega mamanya Rega kepada Meyra.

"Iya tente." jawab Meyra sambil tersenyum.

"Cantik." P uji Bu Mega.

"Makasih tante."

"Oh iya, ini uangnya" Bu Mega memberikan uang kepada Meyra.

"Makasih tante, pesen lagi ya tan." ucap Meyra sambil mengambil uangnya.

"Pasti."

"Yaudah tan, kami pamit dulu, Assalammualaikum." Meyra dan Syifa menyalami tangan Bu Mega.

"Waalaikumsalam."

Sebelum pergi, Meyra melihat Rega sekilas.

"Hati-hati" Ucap Rega.

Meyra dan Farah pergi dari sana.

"Lo kenal sama cowok tadi?" tanya Farah kepada Meyra saat di jalan

"Iya, dia temen sekelas gue di SMA." jawab Meyra.

"Oh gitu, ganteng." Farah terkekeh.

"B aja sih menurut gue."

"Kayak lo." Farah tertawa dan langsung lari meninggalkan Meyra

Meyra menggeram kesal dengan kelakuan Farah dan langsung lari mengejarnya.

...

Setelah mengantar kue, Meyra dan Farah memilih untuk pergi ke taman dekat rumahnya. Namun tiba-tiba saat sampai di taman, mereka dihampiri olah tiga cowok tak dikenal. Mereka semakin mendekat ke arah Meyra dan Farah.

"Hai cewek, boleh kenalan gak?" tanya salah satu cowok itu.

"Siapa lo? Ngapain ganggu kita?" tanya Farah dengan nada ketusnya.

"Santai dong cantik, kita gak mau ganggu kok, kita cuma mau kenalan aja." salah satu cowok itu ingin memegang bahu Meyra.

Namun tiba-tiba.

Buk

Hayoo siapa itu?

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 275K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
814K 61.7K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
2.6M 150K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
1.2M 113K 59
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...