Give Your Heart A Break (5 Se...

By hemmookie

19.8K 954 75

Luke Hemmings, lelaki dingin yang baru kembali dari Gold Coast setelah sebelumnya dimutasi oleh orang tuanya... More

Give Your Heart A Break (5 Seconds Of Summer)
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
ANNOUNCEMENT
Chapter 15
PENTING
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Penting Gerenting!!

Chapter 14

642 36 0
By hemmookie

The New Relation

      Carrie mengembungkan pipinya. Luke pun mencubit pipi Carrie. "Aww, Luke, that's hurt!!!" gerutu Carrie. Luke hanya tertawa melihat Carrie yang mengusap pipinya. Kemudian, Luke diam. "Carrie." panggil Luke yang mendadak serius. Carrie menoleh. "Apa?" balas Carrie.

"Do you wanna be mine?"

--------------------------------------------------------------------

~Author's POV~

      Carrie hanya diam. Mendengar pernyataan Luke yang menurutnya begitu mendadak. Luke masih menatapnya dengan tatapan sebelumnya. Carrie masih terpaku. "Jadi?" ucap Luke menyadarkan Carrie. Carrie segera terbangun dari lamunannya. Dia menunduk.

"Kalau kau tidak siap, tidak apa." lanjut Luke lagi.

       Kalimat itu membuat Carrie mendongak dan menoleh kepada Luke. "Aku tidak memaksamu untuk menerimaku." lanjut Luke lagi sambil tersenyum ala kuda, memperlihatkan gigi-giginya. Tidak, jangan.

"Jangan katakan kalimat itu! Aku-kan belum menjawabnya." ujar Carrie.

"Dari ekspresimu, terlihat jelas kau ragu untuk menerima ku."

"Ini wajahku. Ekspresi itu tidak seperti hati, Lukey. Hatiku yang menjawab, bukan ekspresiku."

"Baiklah, baiklah. Jadi, apa jawabanmu, nona?"

         Carrie memalingkan wajahnya. Menatap lurus. Luke menghela nafas. Kemudian menunduk. Carrie menyadari itu, bisa ditebak, Luke berpikir kalau dia sudah menolaknya. Carrie segera menopang kepalanya dibahu Luke. "Kurasa, ini sudah cukup menjadi jawaban?" sahut Carrie.

          Luke mendongak. Melihat Carrie yang tidak sedang membalas tatapannya. "Maksudmu, 'ya'?" tanya Luke meyakinkan.

"You know the answer, Hemmo!!" pekik Carrie sambil mencubit lengan Luke.

          Luke meringis kesakitan. Carrie mengangkat kepalanya. "Sakit?" tanya Carrie. Luke tersenyum kemudian, dan menggeleng. "Tidak. Karena kau menerimaku." ujar Luke. Carrie terkekeh.

"Jadi, kau milik ku?" tanya Luke.

"Ya, dan kau milik ku." balas Carrie sambil merangkul lengan Luke dan menopang dagunya di bahu Luke.

           Luke tersenyum. Kemudian dia mencium kening Carrie. Cukup lama. "Apa yang bisa kita lakukan besok?" tanya Carrie. Luke menaruh kepalanya di kening Carrie. "Entahlah, aku juga tidak tahu." ujar Luke.

"Kencan seharian dirumahku?" tawar Carrie.

"Sure, if you want, babe." balas Luke sambil menatap Carrie dan mencubit hidung Carrie pelan.

           Carrie tersenyum manis. "Sebaiknya kita pergi dari sini! Aku tahu kau bosan." ucap Luke kemudian. Bangkit dan mengambil jaket yang ada disofa.

"Makan?" tawar Carrie lagi.

"McDonald?" sahut Luke.

"No fast food."

"Kita pikirkan nanti."

"Setuju."

            Carrie dan Luke beranjak keluar dengan menautkan tangan. "Jake, antarkan kami ke restoran terdekat!" ucap Luke pada bodyguardnya. "Tentu. Tapi fans masih banyak. Kuharap kalian berhati-hati saat melangkah!" seru Jake itu.

"Tentu." sahut Luke.

           Jake meninggalkan mereka menuju daerah luar, untuk mempersiapkan mobil. "Aku akan menjagamu, tenang saja!" bisik Luke.

"Santai! Aku tak akan menghilang jika kau menggenggam ku seerat ini." ledek Carrie.

             Luke tersenyum. Kemudian mengecup kening Carrie. "Mobil sudah siap." ucap Jake kembali. "Apa kau sudah memberitahu yang lain?" tanya Carie kepada Luke.

"Sudahlah! Kita lanjutkan kencan kita. Biarkan saja mereka." balas Luke acuh sambil menarik tangan Carrie.

            Carrie hanya menggelengkan kepalanya dan melangkah mengikuti Luke. Saat pintu dibuka, fans sudah berteriak. Dan kini, genggaman Luke makin erat. Begitupun Carrie. "LUKE!! OMG!!" teriak salah satu dari mereka. Luke hanya tersenyum. Carrie menunduk. Tiba-tiba ada yang mendorongnya. "Aww!!" rintih Carrie. Luke berhenti, kemudian menarik tubuh Carrie kedalam dekapannya. Luke merangkul Carrie protektif.

"Permisi, biarkan kami lewat!" ucap Luke.

             Luke dan Carrie melewati fans dengan perlahan, hingga akhirnya mereka sampai di mobil. "Wow, that was fun." ucap Carrie.

"Apa kau terluka?" tanya Luke.

"What? Of course, not. Tadi itu menyenangkan." jawab Carrie sambil tertawa.

                  Luke tercengang, dan tak lama, dia tersenyum. "Syukur kau menikmati pekerjaan ku." ucap Luke mengelus kepala Carrie. Carrie tersenyum dan mengangguk. "Kita akan kemana, Luke?" tanya Roberto, supir pribadi 5 Seconds Of Summer selama di Sydney.

"Restoran mana yang bagus untuk makan malam? Tapi, bukan makanan cepat saji." lanjut Luke.

"Aku tahu satu tempat untuk kalian, pasangan muda." sahut Roberto.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Kau tidak bisa ke kampus sekarang? Untuk menemaniku?" tanya Belinda dari ujung sambungan.

"Untuk apa? Belinda Atwood, aku tidak ada kelas hari ini. Jadi wajar aku tidak pergi ke kampus." sahut Carrie.

"Tapi, Carrie-"

"Minta Michael saja yang menemanimu!"

"Apa Mikey tidak sibuk?"

"Tidak kok. Luke bebas hari ini. Itu artinya yang lain juga bebas."

"Luke? Bebas?"

"Hari ini kami kencan dirumahku. Jadi tentu aku tahu."

"Ah, yang sudah resmi. Bermesraan saja selalu."

"Tidak apa dong. Kapan kau meresmikannya dengan Michael?"

"Hei, Carrie Stanton, kau meledekku?"

"Hahaha, kurasa kau tahu jawabannya."

"Terserah lah. Sudahlah, tidak ada gunanya berbicara dengan orang kasmaran. Sudah ya, sampai jumpa Mrs. Hemmings!!"

"Haha, sampai jumpa Mrs. Clifford."

         Carrie mematikan sambungan dan menaruh iPhonenya di nakas. Namun tak lama, nada pesan masuk terdengar.

From: Lukey Hemmo♥

Kau sudah bangun? Aku akan segera kesana xx

             Carrie tersenyum. Lalu membalas pesan itu.

To: Lukey Hemmo♥

Sudah. Aku akan segera mandi. Sebisa mungkin kau jangan sarapan, karena aku yang akan membuatkannya untukmu!! ;) xx

              Carrie menaruh iPhonenya kembali dan merapikan tempat tidur. Saat melipat selimut. iPhone Carrie bergetar. Carrie meraihnya. 2 pesan.

From: Lukey Hemmo♥

Baiklah, kapten!! Love you xx

           Carrie segera membalas.

To: Lukey Hemmo♥

Love you too xx

              Setelah terkirim. Carrie segera membuka pesan yang lain. Matanya melotot ketika membaca siapa pengirimnya. Harusnya dia menghapus nomor itu.

From: Jacob Stewart

Apa kabar?

             Segera Carrie menghapus pesan dan nomor Jacob. Semua tentang Jacob harus menghilang. Dia mengingat pesan Ashton, setelah menghajar Jacob, di hari mereka putus waktu itu. Bahwa dia tidak boleh berhubungan dengan Jacob itu lagi.

            Carrie beranjak menuju kamar mandi. Setelah itu berpakaian, dan keluar kamar. Tak disangka, Luke sudah berada diruang tengah bersama Austin bermain playstation. "Kau sudah datang?" tanya Carrie langsung duduk disebelah Luke. "Yeah." jawab Luke tanpa mengalihkan tatapan dari layar.

"Aku akan membuatkan sarapan untukmu." ucap Carrie sambil mengacak-ngacak rambut Luke.

"Aku juga mau!!" pekik Austin.

"Kau sudah makan, Austin!! I know that." cibir Carrie yang berlenggang pergi ke dapur.

             Austin hanya mencibir. Sementara Luke, hanya terkekeh. "Kau dan Carrie sudah resmi?" tanya Austin kemudian.

"Iya." jawab Luke apa adanya.

"Kapan?"

"Semalam."

        Keheningan terjadi. "Kuharap kau jaga adikku dengan baik! Jangan seperti Jacob sialan itu!" lanjut Austin lagi. Luke tersenyum. "Tentu." jawab Luke. Setelah mungkin setengah jam, Carrie datang dengan Creamsoup dan roti perancis.

"Hentikan dulu! Sarapan sudah datang." ucap Carrie yang langsung duduk di samping Luke.

        Luke menurutinya. "Terimakasih." gumam Luke sambil tersenyum dan mengambil sarapan dari Carrie. "Austin, kau ada kelas setengah jam lagi, bukan?" tanya Carrie heran sambil menyeruput sup di sendoknya. Austin yang tadinya masih asyik main, menghentikan permainannya.

"Jangan bilang!" pekik Austin langsung menoleh ke arah jam.

        Seketika dia berdiri tegak dan berlari terbirit-birit. "AKU TERLAMBAT!!!!!" pekik Austin. "My brother." gumam Carrie. Sedangkan Luke, hanya tertawa.

"Aku rindu masa-masa ini." ucap Luke.

"Haha, ya, rindu."

"Carrie, kalau nanti kau datang di tour ku, kau mau?" tanya Luke sambil memandang wajah Carrie

         Wajah Carrie pun memancarkan kebahagiaan. "Boleh?" tanya Carrie, ulang. Luke tersenyum. Kemudian mengangguk. "Aku akan memberikan VIP access. All access lebih tepatnya." balas Luke kembali memakan makanannya.

"Kau baik sekali!!!!" pekik Carrie kegirangan sambil memeluk Luke dari samping.

"Hei, hei, aku tidak bisa bernafas. Aku juga sedang makan!!!" keluh Luke.

        Sekejap, Carrie mengecup pipi Luke singkat. "Terimakasih, babe." gumam Carrie manis. Luke tersenyum. "Sama-sama, sayang."  balas Luke. Carrie melepaskan pelukannya. Lalu mereka menonton tv bersama sambil sarapan.

---------------------------------------------------------------

         Luke dan Carrie tertawa bersama, sepanjang perjalanan. Sementara yang lain juga seperti itu. Mereka sedang di van menuju bandara. 5 Seconds Of Summer akan segera pergi ke UK untuk menjalani Tour bersama One Direction. "Carrie, kau akan datang minggu depan?" tanya Luke memastikan.

"Tentu saja lah. Mana mungkin tidak." jawab Carrie sambil menggenggam tangan Luke. Merasakan jemari yang dalam seminggu kedepan tak dapat dia rasakan.

"Aku menjemputmu di Heathrow."

"Aku akan menghampirimu."

"Kau akan datang di konser pertama?" tanya Calum yang langsung menimbrung.

           Luke memutar matanya sementara Carrie tersenyum. Kemudian Carrie mengangguk. "Sudah aku bilang, Luke pasti menawari Carrie juga." cibir Michael pada Belinda. Yang dibalas dengan cubitan maut milik Belinda.

"Sakit, sayang!" erang Michael. Sedangkan Belinda memelototi Michael.

"Kau mau ikut datang sekarang?" tanya Calum pada Abby.

           Abby hanya mengangguk malu. Carrie menahan tawa saat tahu, sahabatnya tak akan datang hanya takut dirinya tak datang. "Bagaimana dengan Aubrey?" tanya Carrie.

"Dengarlah jawabannya sendiri." balas Ashton jengah.

"Hei, aku tidak datang di konser pertama bukan berarti tidak datang dikonser selanjutnya." bujuk Aubrey.

"Ya, terserah lah." jawab Ashton.

"Ashton Irwin, bersikap baik dan mengertilah dia!!" kecam Carrie sambil mencubit.

       Ashton meringis dan Aubrey tersenyum simpul. Disusul gelak tawa yang lain. "Luke, kekasihmu galak sekali?" cibir Ashton.

"Aku mendengarmu, Irwin." balas Carrie.

"Good girl!"" puji Luke.

"Hah, aku lupa. Percuma aku mengadu. Luke membelanya."

"Jangan macam-macam padanya!" balas Luke cuek.

      Ashton mencibir, sedangkan Aubrey mengelus kulit yang tadi dicubit Carrie dengan lembut. Membuat Ashton tersenyum.

-------------------------------------------------------------------

       Perpisahan bukanlah hal yang menyenangkan. Perpisahan sangat menyakitkan. Meskipun itu untuk sementara. Begitu yang dirasakan Abby. Dia menangis. Padahal minggu depan, dia akan ke London untuk bertemu Calum. "Abby, jangan menangis! Minggu depan kita bertemu lagi." ucap Calum menenangkan.

"Tapi, Cal. Aku pasti merindukanmu. Kalau aku tak bisa tidur, aku tak bisa menghubungimu. Dan tak ada nyanyian pengantar tidur." jelas Abby.

         Membuat Luke, Carrie, Michael, Belinda, Ashton, dan Aubrey terkekeh. Calum hanya diam. Pipinya memerah. Bagaimana mungkin gadis ini begitu polos? batin Calum. Namun sedetik kemudian, Calum tersenyum. Semua yang dikatakan Abby adalah hal terhangat yang dikatakan gadis itu.

          Tangan Calum pun mengelus rambut Abby dengan sayang. Gadis polos ini adalah gadisnya. Pujaan hatinya selama SMA. Gadis periang yang selalu membuat hari-hari Calum kembali cerah dan berwarna setelah kesibukan yang melanda selama setahun.

"Kita bisa Skype. Minggu depan, kita bisa melakukan hal itu lagi. Jangan menangis ya?" ucap Calum menangkan. Jari Calum mengusap air mata yang tertinggal di pipi gadis cantik itu.

"Aku akan sangat merindukanmu." ucap Abby yang langsung memeluk Calum erat. Yang dibalas dengan Calum.

          Luke, Carrie, Michael, Belinda, Ashton, dan Aubrey hanya menggeleng kepalanya. "Ayo peluk aku!" celetuk Michael. Belinda memandang Michael kemudian.

"Sepertinya giliran kita." sahut Ashton pada Aubrey.

         Luke menarik Carrie menjauh. Seolah pertanda, ini tandanya untuk pelukan perpisahan sebelum minggu depan mereka bertemu lagi. "Kau baik-baik disana! Jaga kesehatan! Dan pola makan." ucap Carrie menasehati Luke dengan menangkup pipi Luke. Luke terkekeh.

"Kenapa kau seperti Mom? Cerewet." cibir Luke.

"Biar. Lagipula, aku peduli padamu." balas Carrie mencubit pipi Luke gemas.

"Aww!! Sakit, Carrie!!" rintih Luke.

          Carrie tertawa. Dilepasnya tangan mulus itu dari pipi Luke. "I love you." ucap Carrie sambil menngecup pipi Luke yang memerah. Membuat pipi yang perih dan merah itu menjadi hangat dan rasa perihnya menghilang.

          Luke langsung memeluk Carrie erat. "I love you more. And always." balas Luke berbisik ditelinga Carrie. Memberikan sensasi aneh dalam perutnya yang seolah dikelitiki sejuta kupu-kupu. "Aku akan merindukan pelukan ini." gumam Carrie.

"Kita akan bertemu minggu depan." balas Luke.
  
           Carrie dan Luke mengakhiri pelukan itu. Luke membelai pipi Carrie. "Jaga dirimu baik-baik!" pinta Luke. Carrie mengangguk. "Penerbangan menuju London telah dibuka. Dimohon kepada para penumpang untuk memasuki pesawat. Terimakasih." suara yang memenuhi ruangan besar itu menjadi pengingat bahwa mereka harus mengakhiri romantisme dan berpisah untuk sementara.

"Sudah saatnya, lads!" seru Ashton.

        Membuat perasaan mereka semua menjadi berat dan kalut. "I'll call you when I get there." ucap Luke. Carrie mengangguk. Kemudian, Luke mencium puncak kepala Carrie. "I'm gonna miss you." gumam Luke.

"Me too." balas Carrie.

         Dan akhirnya, mereka berpisah untuk sementara. Ribuan mill dan perbedaan waktu, dan kesibukan, menjadi portal penghalang pertemuan mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

137K 13.6K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
302K 26.6K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
129K 13.5K 24
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah. Lima tahun kemudian, Wonw...
94.1K 11.9K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...