Chapter 4

926 51 3
                                    

The All Beginning

~Luke Hemmings's POV~

           Oke, ini sangat diluar kehendakku. Seakan memperburuk keadaan, mom membuat kerja kelompok yang konyol. Dimana, setiap kelompok, harus membuat 20 soal. Dan itu khusus kelas selasa pagi. Yaitu kelasku. Dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Aku beruntung sekelompok dengan Calum dan Carrie. Namun sialnya, aku sekelompok dengan Michael. Mungkin iya, aku sudah berdamai dengannya. Tapi aku belum menyesuaikan diri dengan keberadaannya. 

                Akhirnya, kelas pagi ini selesai. "Jadi, kita akan kerja kelompok kapan?" tanya Carrie semangat. Sial memang, dia sengaja menanyakan itu. "Sebaiknya lebih cepat lebih baik." usul Calum. "Tentu saja, Kiwi! Bagaimana dirumahmu saja, Luke?" usul Carrie.

"Nah, aku setuju." jawab Calum.

"Aku ikuti saja." sambung Michael.

                 Akhirnya makhluk ini mengeluarkan suara. "Baiklah. Jangan hari ini, besok saja!" balasku. "Aku mau hari ini." gumam Carrie.

"Tidak. Besok saja." tentangku.

"Hari ini!"

"Besok."

"Hari ini."

"Besok."

"Hari i-"

"Berhenti!" ujar Michael melerai aku dan Carrie.

          Membuat aku dan Carrie menoleh padanya. "Sebaiknya besok." ujar Calum. "Lihat? Calum juga memilih besok." balasku.

"Dasar bodoh! Kau tak ingat kita ada latihan besok, Calum?" tanya Carrie kesal.

"Aku setuju dengan Carrie. Aku tidak ada urusan hari ini. Ibuku memintaku menemaninya kerumah nenek besok sepulang sekolah." sambung Michael.

            Demi Tuhan, aku tidak percaya dengan apa yang Michael bilang. Menemaninya kerumah nenek. Luar biasa kalimat yang keluar dari mulutnya itu. Keheningan menyelimuti sesaat. "Kalau kau tidak bisa mengerjakan hari ini, biar aku dan Michael saja." ujar Carrie kesal. Apa? Dia dengan Michael? Tidak. Entah aku sangat tidak menyetujui itu. Kulihat Carrie beranjak dari tempatnya. "Jangan lupakan aku!" ujar Calum menyusulnya. "Oke, hari ini. Sepulang sekolah, dirumahku." ujar ku.

           Aku melihat Carrie menghentikan langkahnya. Lalu menoleh. Kali ini, mukanya tersenyum. "Terimakasih, Luke." ucapnya lembut. Tak lama dia berlari keluar kelas. "Itu sifat dia yang sesungguhnya?" tanya Calum tak percaya.

"Itu yang aku maksud sejak kemarin." ujar ku.

         Aku segera melesat pergi. Diikuti Calum dan tentu saja, Michael. "Apa kelas kalian selanjutnya?" tanya ku. "Biologi." jawab dua orang itu. "Well, kita punya jadwal yang sama. Sebaiknya kita bersama. Ayo, cepat!" ajakku, menuju loker ku, Calum, dan ya, loker Michael ternyata di sebelahku.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

           Ini aneh. Sudah hampir setengah waktu disekolah kuhabiskan dengan Calum dan Michael. Dan tidak ada perkelahian diantara aku dan Michael. Kini waktunya makan siang. Aku, Calum, dan Michael memasuki kantin. Dan saat memasuki kantin, aku merasa risih. Banyak tatapan terkejut dari beberapa anak lama yang aku tahu. Dan teman-teman Michael sendiri. 

          Aku baru menyadari. Michael tidak berkumpul bersama teman-temannya hari ini. Kabur dari kelas pun tidak. Akhirnya kami menemukan tempat. "Aku yang memesan lebih dulu ya." ucap Calum yang langsung mengantri. Aku dan Michael hanya diam. "Kenapa kau mengajak aku berdamai?" mulai Michael. Yang tadinya sibuk dengan iPhone ku, akhirnya menatapnya. "Aku lelah bermusuhan. 5 tahun tidak kembali, dan akhirnya saat aku kembali, kau menyambutku dengan tantangan mu. Ya, agak aneh. 5 tahun tak bertemu, kita masih bertengkar. Dude, kita sudah 17 tahun. Dan berkelahi itu kekanak-kanakan." jawabku.

Give Your Heart A Break (5 Seconds Of Summer)Where stories live. Discover now