Chapter 2

1.4K 62 0
                                    

 Jealousy?

    Teriakkan Calum dan Ashton membuat hampir seisi kantin menoleh ke meja kami. Aku hanya memutar mataku lalu melanjutkan makan siang ku. Dan tiba-tiba...

"Luke, can I join with you?" tanya seseorang.

      Aku sudah tahu dia siapa. "Sure, Carrie. If you want!" ujarku akhirnya.

------------------------------------------

~Luke Hemmings's POV~

      Carrie kemudian duduk disebelahku, dengan anggun. Tunggu, menu yng dia ambil adalah spagethi dengan keju yang banyak serta meatballs. Menurutku, gadis-gadis tidak pernah makan itu sebelumnya. "Kau makan itu?" tanyaku. Carrie menoleh, dengan senyuman manis, dia mengangguk. "Kenapa? Ada yang aneh?" tanya Carrie heran. "No, hanya saja. Kau berbeda. Kebanyakan gadis yang aku kenal, mereka tidak mau makan itu." jawabku.

"Terimakasih atas pujiannya, Luke!"

"Sama-sama."

       Aku melanjutkan makan ku, dan aku merasa sesuatu yang aneh, ternyata Calum dan Ashton memandang ku dengan terbengong seperti tidak percaya. "Carrie, kenalkan, mereka Calum dan Ashton." ujarku. Carrie menoleh. "Si kiwi ini aku sudah tahu. Dia kapten tim basket pria. Dan dia, well, I'm Carrie. Nice to know you." ujar Carrie. Yang ku lihat, Calum tersenyum kaku dan Ashton terperangah.

       Diluar dugaan ku, Carrie bisa mencairkan suasan. Dalam waktu kurang dari 10 menit, dia sudah akrab dengan Ashton dan Calum. Mungkin Calum sudah kenal, tapi sebelumnya tidak dekat. Jadi terlihat kalau Calum biasa saja. Sedangkan Ashton, dia terlihat ceria dan bahagia. What the hell..? Si Irwin ini memang penggemar Carrie. "Luke, kau berhutang padaku." ujar Carrie tiba-tiba. Aku memandang Carrie bingung. Tak mengerti. "Dia berhutang apa?" tanya Calum.

"Cerita." jawab Carrie sambil melahat meatballs yang ia potong kecil-kecil, sehingga muat untuk mulutnya.

"Cerita apa?" tanya Ashton.

"Tentang ku." jawabku.

"Luke hidupnya tidak menarik." sambung Calum.

"Benarkah?" tanya Carrie heran.

"Dia terlalu flat. Dan menyebalkan." sambung Ashton.

"Dia juga pelit." sambung Calum lagi.

"Hei, apa maksud kalian itu? Aku tidak seperti itu." belaku.

"Yes, you are." kini Calum, Carrie, dan Ashton menjawab bersamaan. Sehingga mereka tertawa puas. Dan aku hanya memutar bola mataku jengah.

"Terserah kalian, aku sih, biasa saja." jawabku.

"Here we go!! Luke Hemmings is on the top!!" teriak Calum. Membuat Ashton dan Carrie tertawa.

        Aku menaruh sampah pembungkus burger ku dan meminum coke yang masih bersisa didalam gelas. Lalu bangkit. "See you!" ujarku. "Luke, wait for me!! See you, lads!" ucap Carrie sambil berlari menyusulku. Aku berjalan cepat, dan akhirnya sampai dilokerku. Aku membuka loker, dan tiba-tiba sebuah tangan meraih lengan ku. "Luke, kau tahu, aku harus mengejarmu." ujar orang itu, yang ternyata, memang Carrie. Dia terengah-engah. "Salah mu sendiri." jawabku mengambil beberapa buku.

        Aku merasakan gaitan tangan Carrie terlepas dari lengan ku, dan dia berjalan menuju lokernya yang berada disebrang loker ku. Dia mengambil beberapa buku seperti ku. Aku ingat, dia satu kelas lagi denganku, Matematika. Sampai kemudian, aku merasa tangan ku digait oleh seseorang. Dan menarik ku menuju sebuah ruangan, tentu saja dia Carrie. "Mulai bercerita!" tuntutnya. Aduh, gadis ini bawel sekali ya? Tapi entah, kebawelan Carrie bisa aku terima, tidak seperti biasanya.

Give Your Heart A Break (5 Seconds Of Summer)Where stories live. Discover now