PRINCESS PATAH HATI (tamat)

By rayamipi

12.1K 532 190

Bercerita tentang seorang gadis populer bernama RENE MAURENNE yang sedang patah hati. Yang memutuskan hubunga... More

:: BAB 1 - ZONA PATAH HATI ::
:: BAB 2 - SURPRISE ::
:: BAB 3 - MANTRA RINDU ::
:: BAB 4 - KHAWATIR ::
:: BAB 5 - PERANG ::
:: BAB 6 - DUET ::
:: BAB 7 - LUKISAN ::
:: KENALAN YUK! ::
:: BAB 8 - BUKAN URUSAN ELO ::
:: BAB 9 - SELAMAT UNTUK KALIAN ::
:: BAB 10 - KELUARGA ::
:: BAB 11 - BACKSTREET ::
:: BAB 12 - PUTUS ::
:: BAB 13 - PACAR BARU ::
:: BAB 14 - REYHAN HADI NUGROHO ::
:: BAB 15 - CARA MENCINTAI ::
:: BAB 16 - HOROR ::
:: KENALAN YUK! PART 2 ::
:: BAB 18 - ALASAN ::
:: BAB 19 - TOPENG ::
:: BAB 20 - VASCO MAURER ::
:: BAB 21 - BALAPAN MOTOR ::
:: BAB 22 - TEMAN BARU ::
:: BAB 23 - BERDEBAR ::
:: BAB 24 - GUE SUKA LO ::
:: BAB 25 - DEBORA ANASTASYA ::
:: BAB 26 - SENSASI ::
:: BAB 27 - DIPAKSA PEDULI ::
:: KENALAN YUK! PART 3 ::
:: BAB 28 - CALON KAKAK IPAR ::
:: BAB 29 - SEANDAINYA ::
:: BAB 30 - KINTAN ELMAVI ::
:: BAB 31 - HEBOH ::
:: BAB 32 - BALIKAN ::
:: BAB 33 - HADIAH ( TAMAT ) ::

:: BAB 17 - DODO SASONGKO ::

266 10 0
By rayamipi

DODO menjerit kesakitan. Telinganya dijewer Bu Dola, nyokapnya yang ngamuk karna pengeluaran Dodo bulan ini membengkak. Bahkan, Bu Dola mendengar gosip kalau Dodo dimanfaatin cewek matre. Karna itulah, Bu Dola sampai datang ke sekolah untuk bertemu cewek matre itu.

Anak-anak seantero sekolah pada heboh melihat Dodo dijewer sepanjang koridor, plus diomelin habis-habisan.

"Mana cewek itu?" teriak Bu Dola sepanjang koridor karna Dodo masih tutup mulut, tidak menyebutkan nama siapapun. "Mama dengar, namanya Ren, Ren atau atau apalah itu." tambah Bu Dola makin emosi.

"Mama salah paham. Dodo nggak dimanfaatin sama siapapun kok." Dodo mencoba meluruskan.

"Jangan bohong! Ada yang laporin sama Mama kalau kamu menyewa satu bioskop penuh untuk cewek itu!" kata Bu Dola nggak mau kalah.

"Siapapun yang namanya Ren, Ren, tolong keluar!" jerit Bu Dola sambil melirik murid-murid cewek yang berpapasan dengannya.

Dari kejauhan, Rene dan Mia diam mengamati seperti murid-murid yang lain, hanya menonton saja.

"Ren, yang dimaksud nyokap Dodo bukannya elo ya?" tanya Mia setengah berbisik.

Rene tampak kesal. "Gue jadi gerah lihatnya. Cuma karna gue minjam duit anaknya dikit aja, wanita cerewet itu sampai menghebohkan satu sekolahan. Memalukan!" Rene mengeluarkan ponselnya, lalu menelpon seseorang. "Tolong cari tahu tentang keluarga Dodo Sasongko, semuanya sampai ke hal sekecil apapun."

"Baik." jawab suara di seberang sana.

Hanya butuh waktu lima menit, file tentang keluarga Dodo langsung masuk ke ponsel Rene.

"Cih! Dodo cuma anak dari direktur perusahaan kecil. Tapi nyokapnya bisa segila itu." komentar Rene sambil membaca berkas tentang keluarga Dodo.

Mia diam mendengarkan. Itu artinya, Rene sedang kesal karna nyokap Dodo menganggapnya cewek matre. Setelah tahu keluarga Dodo tidak berpengaruh sama sekali, Rene bisa menghancurkan mereka dengan mudah.

"Elo mau apa, Ren?" tanya Mia khawatir melihat Rene ingin menghampiri Dodo dan nyokapnya.

"Menyelesaikan masalah." balas Rene santai. "Kalau mau elo ikut, silahkan."

Mia mengangguk cepat, lalu mengekori sahabatnya itu.

"Salam Tante." balas Rene sopan yang lalu disambut Bu Dola dengan tatapan tajam. Bu Dola memperhatikan Rene dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Siapa kamu?" tanya Bu Dola ketus.

"Saya Rene, temannya Dodo."

"Oh, jadi kamu cewek matre yang memanfaatkan anak saya?" tuduh Bu Dola langsung. Membuat murid-murid yang mendengarnya langsung menjadikan Rene pusat perhatian.

"Sepertinya Anda salah paham." balas Rene dengan santai, lalu mengeluarkan selembar cek dari dompetnya. "Jika Anda merasa dirugikan, ini cek sebagai gantinya."

Bu Dola menerima cek kosong dari Rene. "Lho?" Ia menatap bingung, lalu melirik Dodo yang menunduk malu.

"Silahkan Anda tulis berapa pun yang Anda mau dan berhenti membuat kehebohan di sekolah saya."

Bu Dola menelan ludah. "Do, siapa gadis ini?"

"Rene Maurenne, Ma. Generasi kedua dari NNE Group."

Bu Dola tersentak kaget. Siapa yang tidak tahu NNE Group, perusahaan besar yang terkenal itu. Jika Rene bagian dari NNE Grup, itu artinya, ia bukan gadis biasa. Jika membuat masalah dengannya, bisa-bisa perusahaan Bu Dola yang tidak ada apa-apanya itu lenyap dalam sekejap.

Bu Dola tersenyum salah tingkah. Ia melirik takut pada Rene. "Ah, maafkan saya." ujarnya sambil membungkuk sembilan puluh derajat. Membuat murid-murid yang melihatnya, menyadari sesuatu, kalau Rene tidak seperti yang dituduhkan.

"Tidak apa-apa, Tante." balas Rene tersenyum kecil, tapi semakin lama dilihat, senyuman itu berubah menyeringai.

"Ini saya kembalikan." Bu Dola menyodorkan cek kosong itu pada Rene.

"Tidak usah, Tante." tolak Rene halus.

"Ah, saya merasa bodoh karna telah menyalahkan kamu. Ada seseorang yang menelepon saya dan mengatakan hal yang bukan-bukan tentang kamu. Sekali lagi, maafkan saya. Saya mohon, masalah ini jangan sampai diperpanjang agar bisnis NNE Group dan perusahaan bokap Dodo baik-baik saja." Bu Dola pun merobek cek itu. "Semuanya beres, kan?"

"Iya Tante."

"Do, kamu hebat memilih teman." Bu Dola mengacungkan jempol. "Mama pulang dulu ya."

"Iya, Ma." jawab Dodo sambil menarik nafas lega.

"Tante duluan ya." Bu Dola mengangguk sopan pada Rene, lalu pergi dari situ.

"Ah sial!" Rene menjerit tertahan sambil memandangi potongan ceknya yang berserakan dengan potongan kecil. "Itu kan cek terakhir gue, gue nggak punya apa-apa sekarang." Rene mendesah kecewa. "Ini semua karna elo, Do!"

"Maafin Dodo ya Princess Rene." kata Dodo dengan wajah mengiba. "Rene mau berapa pun bakalan Dodo kasih."

"Ogah gue, ntar jadi masalah lagi sama nyokap elo." Rene ngabur gitu aja dengan perasaan kesal. Tepat saat itu, ia berpapasan dengan Kintan yang lalu menghentikan langkahnya.

"Kak Rene baik-baik aja, kan? Tadi aku dengar ada yang heboh." tanya Kintan berlagak khawatir.

"Bukan urusan elo!" balas Rene datar dengan ekspresi tidak bersahabat.

Kintan tersentak. Untuk pertama kalinya Rene berbicara sedikit kasar padanya.

"Lain kali urus diri elo sendiri. Jangan ikut campur urusan gue!" kata Rene lagi, lalu melanjutkan langkah.

Dasar ular licik. Rene membatin.

--- ooo ---

Patahkanlah sayapku.
Saat ku mencoba berpaling dari kasih dan sayangmu.
Maka bunuhlah aku bila aku mencoba berpaling dan mencari penggantimu.

Rene lagi asyik makan bareng Mia ketika ia mendengar nada notifikasi masuk secara bersamaan ke semua ponsel murid yang duduk di kantin itu. Lagu "Kangen Band - Cinta Yang Sempurna", menggema seantero kantin.

Hampir semuanya fokus pada ponsel masing-masing sambil mendengarkan lagu itu. Bersamaan dengan itu, semua mata langsung melirik ke arah Rene. Membuat Rene mengangkat alisnya bingung. Seakan tidak peduli, Rene melanjutkan menghabiskan makanannya.

"Ren, ngerasa nggak sih, anak-anak pada lihatin kita?" tanya Mia.

"Udah biasa kan? Gue emang populer dan selalu menjadi pusat perhatian." balas Rene cuek sambil meneguk minumannya.

"Tapi..." ucapan Mia terjeda karna ada notifikasi masuk ke ponselnya. Sontak, Mia menganga hebat sambil memperlihatkan ponselnya pada Rene yang menampilkan video Rene dan Han lagi duet di salah satu aplikasi menyanyi. Mengingatkan Mia tentang kelakuan Rene yang menyuruhnya bernyanyi, sedangkan Rene hanya berkoar alias lipsing. "Mati kita, Ren!"

Rene menelan ludah. "Kok bisa?"

"Kenapa nggak elo hapus waktu itu?"

"Brengsek! Kenapa bisa sampai nyebar sih?"

"Elo sih cari perkara."

"Mampus gue!" Rene menunduk takut. Bagaimana kalau semua orang tahu kalau itu bukan suara aslinya, bisa jatuh image Rene yang terkenal perfect selama ini.

"Ren, suara elo bagus banget sih." timpal salah satu murid yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Gue setuju. Suara elo sama cowok itu, keren banget." timpal temannya yang satu lagi.

"Wah! Gue makin kagum sama elo, Ren. Elo makhluk ciptaan Tuhan Yang Paling Sempurna. Elo hebat dalah hal apapun." tambah murid-murid lain.

Hanya butuh waktu beberapa menit. Murid-murid mengerubungi Rene dan memuji suaranya yang memukau di video itu. Rene hanya bisa tersenyum menanggapi semua komentar mereka.

Setelah sedikit berbasa-basi, Rene buru-buru mengajak Mia pergi dan berjalan terburu-buru melewati koridor. Seperti halnya di kantin, semua murid yang berpapasan dengannya pun membahas hal yang sama. Mereka juga sudah melihat video tadi yang di share secara bebas di website sekolah. Dan mereka semua percaya kalau itu adalah suaranya Rene.

Rene hanya bisa menarik nafas lega setelah sampai di kelas. Untung saja, bel tanda masuk sudah berbunyi. Membuat Rene bisa bebas dari teman-teman sekelasnya yang ikut penasaran video tadi.

--- ooo ---

RENE pikir hari ini anak-anak sudah melupakan video yang heboh kemarin, ternyata Rene salah. Video Rene yang duet dengan Han itu menjadi topik hangat sampai membuat Han ikut terkenal karna anak-anak mulai mencari tahu tentangnya.

Bahkan, Rako, ketua OSIS sampai menghampiri Rene ke kelas untuk memberitahu kalau ia mengundang Rene untuk tampil bernyanyi di acara pensi alias pentas seni yang akan diadakan lusa. Rako sudah mengkofirmasi pada Han dan cowok itu sudah setuju. Sekarang, tinggal Rene.

Rene ingin menolak, tapi Rako setengah memaksa sampai teman sekelasnya ikut mengiyakan. Rene harus mau karna mereka sangat ingin melihat penampilan Rene secara langsung.

Mampus! Rene terpaksa mengiyakan.
-
-
-
-

#08/07/19

Continue Reading

You'll Also Like

26K 972 73
Aku ingin menikmati cerita bersamamu lebih lama dan sederhana. agar tak hilang, semua kutulis dalam diksi kenangan nan panjang.
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.2M 245K 30
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
110K 972 8
#1 sniper (21 Juni 2019) #1 stres (23 Juni 2019 #4 Agent (21 Desember 2019) Jessy mahasiswi semester tiga yang terlihat biasa saja, tidak ada yang sp...
9.8K 336 20
Jika saja aku tidak melakukan kesalahan mungkin pada akhirnya, hubungan kita masih bertahan sampai saat ini. Cimahi