D E S T I N Y

Par _BraveGirlTakeRisks_

296K 18K 711

Apa jadinya cowok yang terlihat kalem dan cool bertemu dengan cewek yang cuek dan masa bodo terhadap lingkung... Plus

Blurb
Prolog
Chapter 1: Who is Michael?
Chapter 2 : Which one is Michael
Chapter 3 : He is a dangerous person
Chapter 4 : Have a deal with the Devil
Chapter 5 : Meet Michael Robert Dallas
Chapter 6 : Press and apologize
Chapter 7 : Why do he care?
Chapter 9 : Such an annoying guy!
Chapter 10 : A little bit Curious
Chapter 11 : Not good!
Chapter 12 : What the ----
Chapter 13 : Is he mad?
Chapter 14 : What just happened?
Chapter 15 : TULLAH!
Chapter 16 : Damn Michael!
Chapter 17 : Moving.
Chapter 18 : OH NO!
Chapter 19 : Wanna Hug and Kiss you so bad!
Chapter 20 : Her Heart and His Face!
Chapter 21 : Because I like you.
Chapter 22 : It's up to you
Chapter 23 : She's Angry
Chapter 24 : He accepted!
Bukan Update
Chapter 25 : I'm not going anywhere.
Chapter 26 : Heart Disease!
Chapter 27: He's my Rival
Chapter 28 : Gabrian.
Chapter 29 : Married?
Chapter 30 : Silence
Chapter 31 : Misunderstanding
Chapter 32 : Heart Attack
Chapter 33 : Don't hurt her more.
Chapter 34 - I'll do anything.
Chapter 35 : Why?
Chapter 36 : She loves him more than her life!
Chapter 37 : His life
Chapter 38 : A little new hope is gone.
Chapter 39 : This isn't dream
Chapter 40 : Be with you for the rest of life (Destiny : End)
EPILOG
Cerita Baru

Chapter 8 : Why does this girl looks cute?

6.2K 457 2
Par _BraveGirlTakeRisks_

Holaaa ❤️

ROBERT UP!!!

ADA YANG NUNGGU?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK, SUPAYA UP NYA MAKIN CEPAT JUGAAA 🖤

HAPPY READING GUYSS 🖤

ENJOYYYYY AND LOPE U ALL 🖤🖤🖤

❄️❄️❄️❄️❄️


Robert duduk di ruang VVIP tempat Gaby bekerja. Sudah hampir satu jam ia berada di ruangan itu tanpa melakukan apa-apa. Robert juga tidak memesan minuman apapun. Yang ia lakukan hanya duduk dan diam.

"Apa Anda ingin memesan sesuatu Tuan?" tanya Alec pada akhirnya. Ia juga merasa aneh karena sedari tadi tuannya itu hanya duduk dan diam.

Robert mengangguk. "Segelas vodka dan satu botol long island."

Alec mengangguk ia berjalan menuju pintu untuk memesankan minuman yang diminta oleh Robert.

"Aku ingin dia yang mengantarkannya padaku." Ucap Robert lagi.

Setelah paham siapa yang dimaksudkan oleh Robert, Alec langsung meninggalkan ruangan VVIP itu dan memesankan minuman itu langsung pada bartender yang bertugas. Dan bartender yang bertugas malam ini adalah lelaki yang sama dengan yang waktu itu.

"Aku ingin segelas vodka dan satu botol long island. Antarkan ke ruangan VVIP, dan aku ingin pelayan bernama Gaby yang mengantarkannya." Ucap Alec datar, setelah itu ia langsung meninggalkan bartender itu dan sepertinya kembali ke ruang VVIP.

Sedangkan Jack? Ia masih terpaku menatap kepergian Alec. Sejujurnya ketika sebelumnya ia melihat Alec berjalan ke arahnya, jantungnya seakan ingin berhenti berdetak karena ketakutan. Namun Setelah Alec berlalu, ia menghembuskan napasnya lega. Tanpa menunggu lagi, Jack langsung membuat pesanan Alec dan memanggil Gaby.

"Apa yang kau lakukan pada Alec?" tanya Jack begitu Gaby menghampirinya. Ia sedikit penasaran kenapa seorang Alec mengenal Gaby dan menginginkan teman perempuannya ini yang mengantarkan minuman itu.

Gaby menatap Jack tidak mengerti. "Siapa Alec?" tanyanya datar.

Jack baru saja akan mengumpat mendengar pertanyaan Gaby. Seingatnya dulu ia sudah pernah mengatakan pada Gaby bahwa Alec adalah orang kepercayaan Michael. Tapi sekarang perempuan ini kembali bertanya 'siapa Alec'? Gaby benar-benar sangat luar biasa!

Tapi sepertinya bertanya pada Gaby hanya akan membuang-buang waktu saja, lebih baik sekarang ia menyuruh Gaby mengantarkan minuman ini pada Alec seperti permintaan lelaki itu.

"Sudahlah itu tidak jadi, sekarang tolong antarkan minuman ini ke ruangan VVIP,"

"VVIP? Bukan tugasku mengantarkan minuman ke daerah itu." ucap Gaby memicingkan matanya.

"Tapi ini permintaan Alec,"

"Memangnya siapa Alec?"

"Itulah yang aku ingin tanyakan padamu tapi ternyata kau lupa pada orang bernama Alec. Jadi kurasa itu tidak penting lagi. Sekarang antarkan minuman ini, setelah itu aku ingin bertanya padamu." Ucap Jack dan menyerahkan nampan berisi minuman itu pada Gaby.

Gaby menatap Jack bingung. Tapi ia tetap menerima nampan itu dan mengantarkannya ke ruangan VVIP. Daerah VVIP bukan tugas Gaby sebenarnya, ia bertugas mengantarkan minuman hanya di sekitaran dance floor dan bar saja. Tapi apa boleh buat kalau pelanggan sendiri yang menginginkan ia mengantarkannya sendiri.

Begitu sudah sampai di daerah VVIP, Gaby teringat kalau ia belum bertanya VVIP nomor berapa yang harus ia datangi. Shit! Apa ia harus kembali ke bar dan bertanya pada Jack? Tapi sepertinya ia memang harus kembali dan bertanya pada Jack. Gezzz.... buang-buang waktu sekali!

"Gaby?"

Gaby baru akan berbalik dan kembali ke Jack, tapi panggilan itu membuat Gaby tidak jadi berbalik dan justru menoleh ke arah suara.

"Ya?"

Gaby tidak merasa mengenal lelaki botak di hadapannya ini. Apa lelaki ini yang bernama Alec?

"Apa itu minuman untuk Tuan Michael?" tanya lelaki botak itu lagi.

"Bukan, ini untuk pelanggan bernama Alec." Jawab Gaby sekenannya. Seingatnya sedari tadi Jack mengucapkan nama Alec dan bukan bernama Michael, jadi minuman ini pasti untuk orang bernama Alec dan bukan untuk orang bernama Michael.

"Ah, iya nona. Silahkan masuk ruangan ini. Tuan Michael sudah menuggu."

Dalam kebingungannya, Gaby tetap mengikuti arahan lelaki botak itu dan memasuki ruangan yang dimaksudkan oleh si botak itu. Dalam benaknya, Gaby bertanya-tanya. Apa si botak itu salah orang ya? Tapi si botak itu menyebut namanya? Atau minuman ini memang untuk Michael? Tapi Jack mengatakan kalau ini untuk Alec. Apa Alec nama lain Michael?

"Letakkan minuman itu di sini dan duduk di sana." Suara berat itu mengarahkan Gaby apa yang harus ia lakukan. Tapi kenapa ia ikut duduk?

"Apa Anda bernama Alec?"

Robert menatap Gaby tajam dan datar.

"Kau tidak mengenalku?" tanyanya sinis.

"Tidak. Saya tidak mengenal Anda."

Ingin sekali Robert menjitak kepala perempuan yang ada di hadapannya ini dengan gemas. Gezzz bisa-bisanya perempuan ini mengatakan kalau ia tidak mengenal Robert padahal baru beberapa hari yang lalu, perempuan ini membuat masalah dengannya.

"Apa aku harus mengingatkanmu tentang siapa diriku?" tanya Robert jengkel. Ini pertama kalinya seseorang dengan gamblang dan datar berbicara seperti itu padanya.

"Maksud saya bukan seperti itu Tuan Michael. Saya ha-"

"Sekarang kau mengenalku?" potong Robert mengangkat sebelah alisnya, bingung.

Gezzz Gaby ingin mengumpat sekarang. Lelaki ini memotong perkataannya sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.

"Maksud saya, saya tahu Anda Tuan Michael yang terhormat tapi saya tidak mengenal Anda," Gaby berusaha se-normal mungkin untuk menghadapi lelaki cupu yang ada di hadapannya ini.

Robert mengangguk mengerti. "Lantas kenapa kau bertanya Alec padaku?" tanyanya lagi.

"Saya hanya ingin memastikan, minuman ini dipesan oleh orang bernama Alec bukan Michael. Tapi lelaki botak itu mengatakan kalau ini minuman Anda jadi saya sedikit bingung." Ucap Gaby menjelaskan, "jadi apa nama tengah Anda bernama Alec?" tanya Gaby lagi, memastikan. Sedari tadi lelaki cupu dihadapannya ini tidak menjawab pertanyaanya dan malah bertele-tele tidak jelas.

Robert tersenyum mendengar pertanyaan itu. Entah kenapa sekalipun pertanyaan itu keluar dengan nada datar dan raut wajah yang tak kalah datar, Robert merasa kalau peremouan dihadapannya ini terlihat lucu.

Ternyata selain datar dan sifatnya yang cenderung menyebalkan, perempuan di hadapannya ini juga termasuk dalam kategori perempuan polos. Robert jadi bertanya-tanya dalam hati, bagaimana mungkin perempuan polos seperti ini bisa bekerja di sebuah club malam seperti ini.

"Tuan Michael, Anda belum menjawab pertanyaan saya," Gaby menatap Robert tidak suka. Ia sudah bertanya berkali-kali tapi lelaki ini tidak menjawabnya dan sekarang malah melamun sambil menatapnya dengan senyum bodoh. Dasar cupu!

"Duduklah Gaby, ya minuman itu memang untukku. Alec memesannya untukku, apa aku sudah menjawab pertanyaanmu?" tanya Robert geli. Ah, perempuan ini cukup menghiburnya.

Gaby mengangguk dan meletakkan mninuman itu di meja yang ada di depan Robert. "Nikmati minuman Anda sir." Ucap Gaby hendak meninggalkan ruangan itu.

Robert mengangkat sebelah alisnya. Apa perintahnya tadi belum jelas?

"Gaby, aku menyuruhmu duduk."

"Saya masih harus bekerja Tuan Michael. Duduk dengan Anda hanya akan membuat gaji saya berkurang." Ucap Gaby tanpa menoleh dan terus berjalan keluar mencapai pintu.

Tapi ternyata Gaby tidak bisa pergi dari ruangan itu karena si botak yang ada di depan pintu itu tidak mengijinkannya pergi, dan itu membuat Gaby jengkel.

Gaby masuk lagi ke dalam ruangan itu dan mendapati Robert tengah menyesap minumannya dengan santai. Tapi hey, sejak kapan ada orang lain di ruangan itu?

"Apa yang Anda inginkan Tuan Michael yang terhormat?" tanya Gaby berusaha menetralkan rasa jengkel sekaligus kesalnya.

Robert menatap Gaby lagi-lagi dengan senyum gelinya. "Seingatku sedari tadi aku memintamu untuk duduk Ms. Smith," ucapnya lalu kembali menyesap vodka miliknya.

Dengan jengkel, Gaby berjalan sambil menghentakkan kakinya dan duduk di hadapan Robert. Dari balik gelas vodkanya Robert ingin tertawa melihat raut wajah jengkel Gaby, yang jelas-jelas seperti enggan duduk berhadapan dengannya.

"Saya sudah duduk! Apa lagi?" tanya Gaby ketus.

Robert meletakkan gelas vodka itu lalu menatap Gaby penuh minat. Perempuan ini sama sekali tidak takut padanya, dan lebih dari itu perempuan ini bahkan sepertinya enggan bersamanya. Jangankan bersamanya, melihat wajahnya saja sepertinya Gaby tidak ingin. Apa ia kurang tampan? Tapi seingat Robert, perempuan di luar sana bahkan rela melemparkan tubuh mereka padanya dengan cuma-cuma.

"Tenanglah Gaby, aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap Robert santai.

"Seharusnya Anda bisa dengan cepat mengatakannya tanpa harus membuang-buang waktu Anda dan saya Tuan Michael yang terhormat."

Robert tersenyum manis menanggapi nada ketus Gaby. "Ini mengenai yayasan milikmu." Ucapnya santai tanpa mengindahkan kalau saat ini Gaby tengah kesal kepadanya.
Dan sejenak Robert bisa merakan kalau gerak tubuh Gaby berubah menjadi kaku. kemudian ia melihat raut wajah Gaby yang menatapnya aneh.

"Aku memutuskan untuk menerima proposal kalian, dan memberikan seperti yang kalian minta." Ucap Robert santai tanpa melepaskan matanya dari wajah Gaby. Ia ingin tahu dan melihat setiap perubahan raut wajah Gaby dengan matanya sendiri.

"Benarkah?!" Tanya Gaby semangat dan penuh harap. Gaby menatap Robert yang masih menatapnya dengan intens.

Dan sedetik kemudian Robert merutuki dirinya setelah melihat Gaby yang bersemangat dan yang menatapnya penuh harap seperti itu padanya. Wajah itu berubah dari datar dan ketus menjadi bersinar dan seakan tak ingin dikecewakan.

Damn! Kenapa perempuan ini terlihat menggemaskan?

*****

Bagaimana pendapat kalian tentang chapter ini??

Really hope you like and enjoy it guys 💕

Jangan lupa Vote Komen dan Share yaaa 🖤

Sayang kalian ❤️

Original ® story by Jusiana97
Copyright © 2019 by Jusiana97

Written by
J U S I A N A 9 7

Salam damai,
Mrs. Mitsuji 🖤

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

1.1M 52.4K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
16.9K 1.3K 69
Shakila dan Narendra sama-sama jatuh cinta. Yang membedakan ialah derajat dan usia mereka. Shakila yang sempurna dengan segala hal yang dia miliki di...
6.6K 151 56
[COMPLETED] Sepuluh tahun yang lalu, Gwenn mengira hubungannya dengan Akiro benar-benar sudah selesai. --- Sejak mereka putus saat duduk di bangku se...
Ciao Adiós Par 에리카

Roman pour Adolescents

37.1K 2.2K 48
Di dalam suatu hubungan, pasti ada saja masalah. Apalagi menjalin hubungan bersama Fachri! Cowok brengsek, dan semua tahu itu. Kesha masih bisa terse...