Ukhty Cuek (completed ✔️)

By masamah_

188K 8.4K 171

cerita ini menceritakan seorang gadis yang cantik. Tapi sikapnya sangat cuek dan dingin dengan seorang laki-l... More

Prolog
UKHTY CUEK ... 01 Jauhi Diriku
UKHTY CUEK ... 02 Benci
UKHTY CUEK ... 03 Tersenyumlah
UKHTY CUEK ... 04 Geram
UKHTY CUEK ... 05 Maaf
UKHTY CUEK ... 06 Basket
UKHTY CUEK ... 07 Perubahan Baru
UKHTY CUEK ... 08 Tak Ku Sangka
UKHTY CUEK ... 09 Sakit
UKHTY CUEK ... 10 Membaik
UKHTY CUEK ... 11 Holiday
UKHTY CUEK ... 12 Kabar Buruk
UKHTY CUEK ... 14 Rencana
UKHTY CUEK ... 15 Pertemuan
UKHTY CUEK ... 16 Bukti Kecelakaan
UKHTY CUEK ... 17 Gagal
UKHTY CUEK ... 18 Ada Yang Beda
UKHTY CUEK ... 19 Ribut Mulu
UKHTY CUEK ... 20 Hati Yang Terluka
UKHTY CUEK ... 21 Bad Mood
UKHTY CUEK ... 22 Bersama-sama
UKHTY CUEK ... 23 Curhat
UKHTY CUEK ... 24 Balikkan
UKHTY CUEK ... 25 Cemburu
UKHTY CUEK ... 26 Pernyataan
UKHTY CUEK ... 27 Ulang Tahun Terburuk
UKHTY CUEK ... 28 Peringatan Untuk Edwin
UKHTY CUEK ... 29 bertengkar
UKHTY CUEK ... 30 Perpisahan
UKHTY CUEK ... 31 Class Meeting
UKHTY CUEK ... 32 Rencana
UKHTY CUEK ... 33 Ngambek
UKHTY CUEK ... 34 Tertembak
UKHTY CUEK ... 35 Pergi
Sekedar Info
Kejadian Masa Lalu
Epilog
Cerita Baru
Apa Kabar?

UKHTY CUEK ... 13 Diam

3.6K 197 1
By masamah_








Sudah tiga hari kepergian Asyita dan Tasya terus mengurungkan diri di kamar.

Hari ini Tasya pergi sekolah dan Tasya sudah siap untuk pergi ke sekolah.

Tasya duduk di kursi sambil makan roti bakar.

"Sayang, sini mama suapi kamu makan ya." Ujar Asyita.

"Tidak ma.. Tasya udah besar bisa makan sendiri." Tolak Tasya cemberut.

"Gemes mama lihat kamu cemberut kayak gitu." jeda sebentar "Sayang tolong suapi mama makan ya." Pinta Asyita.

"Mama ingat umur. Masa sih mau di suapi." cibir Tasya.

"Iiih.. Sayang ko gitu sih, tega banget sama mama." Ujar Asyita cemberut dan Tasya tertawa melihat Asyita merajuk.

"Tata bercanda ma.. Ini Tata suapi." Ujar Tasya menjulurkan nasi goreng ke mulut Asyita.

"Terimakasih sayang." Ujar Asyita mendekati Tasya, lalu mencium kening Tasya.

"Sayang juga mama suapi ya." Ujar Asyita menjulurkan nasi goreng ke Tasya.

Air mata Tasya mengalir karena teringat moment yang indah tersebut.

"Non Tasya." Sahut bik Ina membuyarkan ingatan Tasya.

"Eh iya bik." Ujar Tasya.

"Non makan ya, jangan melamun ngga baik." Ujar bik Ina lalu pergi meninggalkan Tasya.

Bik Ina pergi ke dapur dan air mata bik Ina mengalir tidak bisa di tahan, karena sedih melihat Tasya yang diam terus mengeluarkan air mata.

Tasya mengambil tisu, lalu mengusap air matanya. Tasya berdiri dan pergi.

***

Tasya pergi ke sekolah dihantar oleh pak Deden.

Sesampai di sekolah, Tasya menuju ke kelas.

Dalam perjalanan menuju ke kelas, banyak sekali yang menyapa Tasya.

"Tasya." Sahut seseorang Tasyah hanya diam dengan menampilkan ekspresi muka datar.

"Tasya."

"Tasya." sahut seseorang yang Tasya tidak kenal dan sahutan tersebut sampai ke kelas dan Tasya hanya diam tidak membalasnya.

Tasya masuk ke kelas dan semuanya tersenyum melihat Tasya.

"Hallo Tasya." serentak semuanya menyahut Tasya dan Tasya hanya diam dan duduk di kursi yang biasa ia duduki.

"Tata." Teriak Aqila baru datang dan berlari menuju kursi Tasya dan Tasya hanya diam tidak memperdulikan Aqila dan semunya.

"Sepertinya Tasya belum bisa mengikhlaskan mamanya." Ujar Rosa.

"Tata! Malam ini gue mau nginap di rumah lo boleh ngga?" Tanya Aqila, Tasya hanya diam.

"Ta.." Ujar Aqila lembut sambil memegang tangan Tasya dengan lembut, tapi Tasya tetap diam tidak bicara.

"Ta.. Lo ngga boleh diam mulu kayak gini Ta, apalagi melamun." Ujar Aqila, Tasya tetap diam dan pandangan Tasya ke arah jendela melihat halaman sekolah.

***

Jam isitarah telah tiba ibu Eva telah pergi meninggalkan kelas XI IPS 1. Tasya melangkahkan kaki ke luar dan menuju ke musolah.

Usai sholat Tasya pergi ke taman, sesampai di taman Tasya duduk di kursi panjang. Lalu Tasya mengelurkan handphonenya di saku roknya.

Tasya membuka galeri di handphonenya dan melihat foto Asyita. Seketika air mata Tasya keluar.

Dari jauh Kelvin melihat Tasya sendirian di taman. Kelvin mendekati Tasya, semakin dekat Kelvin semakin jelas melihat Tasya dan Kelvin terkejut melihat Tasya sedang menangis.

"Tasya." Sahut Kelvin, Tasya mendengar orang yang menyebut namanya. Tapi Tasya tak memperdulikannya.

"Tasya ini buat lo. Usap air mata lo dan berhentilah menangis." Ujar Kelvin menjulurkan tisu ke Tasya dan Tasya tidak mengambil tisu dari Kelvin dan tidak menjawab Kelvin. Membuat Kelvin kesal dengan tingkah Tasya.

"Tasya! Niat gue itu baik, jadi ambil ni tisu dari gue." Ujar Kelvin dan jawabannya sama seperti pertama.

Tasya memasukkan handphonenya ke saku roknya, lalu pergi meninggalkan Kelvin.

Kelvin sudah biasa di acuhkan oleh Tasya.

Tasya pergi ke kelas karena jam istirahat telah habis.

Kini pelajaran pak Farhan, Tasya pokus mendengar penjelasan pak Farhan. Sangking pokusnya mendengarkan penjelasan pak Farhan, Tasya tidak menyadari kalo air matanya membasahi pipinya. Sesekali Dion melihat Tasya, tapi kini Dion menatap Tasya tidak lepas karena Tasya telah mengeluarkan air matanya. Sehingga Dion khawatir dengan Tasya.

'Air mata Tasya keluar, bearti nangis dong. Terus apa yang Tasya rasakan saat ini?' Gerutu Dion dalam hati.

"Dion!" Sahut tegas pak Farhan membuyarkan tatapan Dion dan membuyarkan yang lainnya,sehingga Tasya menyadari kalo air matanya tiba-tiba keluar. Lalu di usapnya air mata Tasya

"Eh iya pak." Ujar Dion terkejut.

"Kamu sedang memikirkan apa?" Tanya tegas pak Farhan.

"Ti-tidak ada pak." Jawab Dion dusta.

"Keluar kamu. Karena kamu telah berbohong." Ujar tegas pak Farhan dan Dion hanya menurutinya.

Pak Farhan sangat tegas dalam mengajar dan pak Farhan tidak suka jika muridnya tidak mendengarkan apa yang ia jelaskan.

***

Usai sholat dzuhur Tasya menuju ke perpustakaan. Sesampai di perpustakaan Tasya mendekati Laras dan Kirana.

"Tata." Sahut bu Laras dengan riang Tasya menyalami tangan Kirana dan Laras, lalu duduk di samping Laras.

"Apa kabar Tata?" Tanya Laras.

"Baik bu." Jawab Tasya singkat.

"Abis sekolah kita karaokean yuk Ta, sama ibu Kirana. Mau ngga?" Tanya Laras. Tasya hanya menggeleng tanda tidak mau.

"Kenapa?" Tanya Lasar sekali lagi.

"Basket." Jawab Tasya singkat.

"Tata udah makan?" Tanya Kirana dan Tasya hanya menggeleng tanda belum.

"Kita makan yuk di kantin." Ajak Kirana dan Tasya hanya menggeleng.

"Assalamualaikum bu dan Tasya." Salam Rio membawa tas tupperware berwarna pink.

"Waalaikumussalam." Jawab mereka serentak dan Rio duduk di samping Kirana dan behadapan dengan Tasya.

"Tasya! Ini bekel untuk kamu dari mama. Kata mama di makan jangan ngga, nanti mama sakit hati lo kalo kamu ngga makan buatan mama." Ujar Rio menjulurlan ke Tasya.

Ilustrasi bekel dari mama karina

"Terimakasih kak." Ujar Tasya dan membuka makanannya.

"Iya dek." Balas Rio tersenyum.

"Rio! Kamu jagain Tasya ya, ibu sama ibu Lasar mau makan." Pinta Kirana.

"Siap bu laksanakan." Ujar Rio gaya hormat.

"Gaya mu sok-sokan." Ujar Laras dan pergi menyusul Kirana.

Usai makan dan minum Tasya kembali diam.

"Nanti basket ngga?" Tanya Rio, Tasya hanya mengangguk.

"Kalo abis basket pulangnya sama kakak aja ya." Tasya menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Rio mengerutkan dahi.

"Di jemput." Jawab Tasya singkat.

"Rio" Sahut Arkhan mendekati Rio dan Tasya.

"Hallo Tasya, apa kabar?" Tanya Arkhan.

"Baik." Jawab Tasya singkat.

Tasya berdiri dan membawa tas tupperware yang berisi kotak makan. Rio melihat Tasya sedang berdiri, buru-buru Rio bertanya.

"Tasya mau kemana?" Tanya Rio.

"Kelas." Jawabnya singkat dengan ekspresi muka datar.

"Nanti aja Ta, kan belum masuk juga. Dan Arkan juga mau bicara tentang basket, jadi sebaiknya Tasya dengerin dulu apa yang dikatakan Arkhan. Ngga sopan lo sama yang tua." Cegat Rio.

"Maaf." Pinta Tasya dan pergi.

"Tasya." Sahut Rio.

"Udah lah, biarin dia sendiri dulu." Ujar Arkhan.

"Tapi_" Ujar Rio menggantungkan.

"Udah ah gue mau bicara ni." Ujarnya.

Sesampai di Kelas. Tasya duduk di kursi, dan Dion mendekati Tasya.

"Tasya." Sahut dion mendekati Tasya.

"Lo udah makan?" Tanya Dion, Tasya hanya diam dan kini Tasya mulai membaca buku yang akan yang di pelajari.

"Tasya! Ada yang gue ingin bicarakan. Lo dengarin aja apa kata gue. Gue mau bi_" Ujar Dio terpotong karena ada Aqila dan Satria.

"Tata!" Sahut Aqila mendekati Tasya.

"Ngapai lo ada di dekat Tasya?" Tanya Aqila.

"Ngga apa-apa." Jawab Dion lalu pergi.





***
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Gimana ceritanya? Sedih ngga sih dengan Tasya?
Cuek Tasya menjadi-jadi, gimana dong selanjutnya?
Jadi, baca terus cerita saya.
Jangan lupa nih ya kasih vote & coment. Karena, coment kalian dapat membantu saya untuk melanjutkan cerita.
Update cerita selanjutnya Insya Allah ngga lama ko.
Terusin ya bacanya.
TERIMAKASIH...


20 Maret 2019

Continue Reading

You'll Also Like

493K 21.4K 58
Silahkan follow akun kepenulisan saya sebelum membaca biar makin afdol. Part lengkap! *** Jika dahulunya kita sering menjumpai Bad Boy yang masuk ke...
37.3K 1.3K 110
Dibaca sampai habis ya😉 ...... JANGAN LUPA DI VOTE YA😍 . . (Dari berbagai sumber) Semoga bermanfaat ya ukhti😊😇. . . . #go_hijrah #keep Istiqomah
51.4K 3K 29
ⓕⓞⓛⓛⓞⓦ ⓢⓔⓑⓔⓛⓤⓜ ⓜⓔⓜⓑⓐⓒⓐ Ini cerita pertamaku ya gengs jadi kalau masih amburadul harap di maklumi😊🙏 "Dek kok dia.." "Gak tau bang ini gimana Syfa...
459K 11.1K 200
Berisi tentang kata kata insiratip hijrah. Silahkan mampir dalam dunia yang telah aku buat sendiri. ↪️Caption dari BERBAGAI SUMBER↩️ ➡️Dilarang menji...