Umurku belum genap tujuh belas. Segala sesuatu tentangku, harusnya dilindungi negara. Aku tidak boleh dilukai. Tidak boleh dibuat hancur. Tapi kamu Dria, kenapa seenaknya bikin alur hidupku kalang-kabut. Melenceng sana-sini dan babak belur segala sisi.
Rasanya aku jadi ingin menuntutmu pada polisi yang berjaga pagi di perempatan dekat sekolah; dengan tuduhan telah melakukan kejahatan luar biasa. Sebab aku Dria, cuma remaja yang ingin tertawa sampai gila. Sebab aku cuma ingin kamu sampai nanti nyawaku tiada.
Andai saja kamu satu rasa.
Andai apa-apa mengenai jatuh cinta tidak sekacau pasar ketika pagi; yang membuatku terdesak dan kehilangan sandal sebelah kiri hingga mustahil tak terluka saat mencoba lari.
Andai apa-apa mengenai jatuh cinta tidak serumit tawar menawar penjual dan pembeli; yang keduanya tidak akan berhenti bertengkar sampai salah satunya berani kehilangan.
Andai apa-apa mengenai kamu segampang kantong plastik; yang setiap ruangmu tidak menolak diisi. Tidak juga robek hingga membuat isinya berantakan.