Secret Fantasy ✧°• [Ongniel]

By jaetoyoung

120K 12.6K 2.4K

;; OngNiel area, jan salah lapak, bahasa semi-baku, cerita sangat sangat mainstream. iseng aja ini mah INI... More

(1) cuap cuap me
(2) [#1] stupid
(3) [#2] Office Mate
(4) [pt.2] Office Mate 🔞
(5) [#3] Nothing Without You
(6) [#4] My angry boy
(7) [#5] Teacher
(8) [#6] 비
(9) [pt.2] Nothing Without You
(10) [pt.2] Teacher
(11) [pt.3] Office Mate
(12) [#7] Precious Than Anything
(13) [#8] You Know?
(14) [#pt.4] Office Mate
(15) [#9] 지겨줄게
(15) [#10] Nakal!
(16) 지겨줄게 pt.2
(17) [pt.2] Precious Than Anything
(18) [pt.3] Precious Than Anything
(19) [#11] I miss you
(20) [#11] Kindegarden
(21) [#12] Skuter
(22) [pt.2] Kindegarden
(23) [pt.3] Kindergarden
(24) [#13] Daddy
(25) [#14] Meet you make my day gets better
(26) [pt.2] Meet you make my day gets better
(28) [pt.5] Office Mate
(29) [SEQUEL] I miss you
(30) [pt.2] You Know
(31) [pt.6] Office Mate
(32) [pt.4] meet you makes my days get better

(27) [pt.3] Meet you make my day gets better

939 127 37
By jaetoyoung

"Seongwu-ssi, boleh meminta nomor ponselmu?"

"Ah, buat apa Daniel-ssi?"

"Ohㅡ emmㅡ ah, kau terlihat paham dengan anak anak, Kadang Daehwi susah disuruh makan, jadi aku ingin meminta saranmu.."

"Oh begitu? Baiklah..."

Incoming Call
Daniel-ssi

Seongwu membanting ponselnya keatas meja dan menjauhkannya. Dia menutup kupingnya sambil menggelengkan kepala serta menutup matanya erat.

Kwon Hyunbjnㅡ sahabat Seongwu menyerngit bingung ketika melihat tingkah temannya seperti itu.

"Yak kau kenapa?"Hyunbj  melirik ponsel temannya, "Ada yang telepon tuh, angkat sana."

"Tidak tidak." Seongwu menggeleng.

1 panggilan masuk tak terjawab
Daniel-ssi

Seongwu membuka matanya kembali ketika sudah tidak mendengar nada dering teleponnya. Ia mengambil ponselnya lalu menghela nafasnya perlahan.

"Siapa? Tumben kau tidak mengangkat telepon. Dosen yah?" tanya Hyunbin karena setahu mereka sang dosen itu menyeramkan.

"Ini lebih parah dari dosen Hyunbin-ah."

Hyunbinmenyerngitkan dahinya meminta penjelasan.

"Dua hari yang lalu ketika aku kerja di toko buku, seorang single dad mengajakku makan malam."

"Lalu?.."tanya Hyunbin tak peduli.

"Apa maksudmu 'lalu'?! Tampaknya aku didekati olehnya, Kwon Hyunbin! Aku harus bagaimana?..." Seongwu teriak protes ketika mendengar temannya tak peduli.

Hyunbin menggendikan bahunya, "ya turuti saja..." pria tinggi itu menggantungkan katanya lalu menaik turunkan alisnya, "siapa tau kau berakhir menjadi istrinya.."

"Ingin kulempar buku, eoh!?"  Seongwu mengangkat buku tebalnya ke udara hendak melemparnya kepada Hyunbin. Namun cepat cepat Hyunbin menahannya dan terkikik.

"anii maksudku tidak ada salahnya mencoba Seongwu. Kau mau sampai kapan sendirian? Aigoo.. "Hyunbin menggeleng heran terhadap temannya.  Ia mengambil sepotong kue beras pedas lalu memakannya.

Seongwu menatap Hyunbin dengan tatapan rendah, "aigoo aigoo.. lihat siapa yang berbicara.. ck ck.." Seongwu mengambil bukunya lalu memukul belakang kepala Hyunbin, ".. Kau sudah menua dikampus ini dan belum punya pacar. Atas dasar keberanian apa kau menasihatiku Kwon hyunbin?!." sarkas Seongwu.

Hyunbin mengaduh kesakitan sambil memegang belakang kepalanya. "yaak!!"

.
.
.
.

"Seongwooyaaa~"

Seongwu mendonggak ketika ada yang memanggil namanya dengan keras dari arah pintu kelas. Orang itu tersenyum tampan sambil mengangkat sebelah tangannya untuk menyapa. 

"kyaaaaaa~~!! "

Seongwu kembali membereskan bukunya tanpa ada rasa peduli akan kehadiran temannya itu. Selalu seperti ini.  Kwon Hyunbin akan datang menemuinya ke kelas, berteriak sambil memanggilnya yang sekaligus tebar pesona. Siapa yang tak kenal Hyunbin? Mahasiswaabadi fakultas managemen yang selalu diodalakan wanita se fakultas. Tampan perawakannya,  dompetnya tebal,  dan tentu saja type ideal seluruh wanita yang ada di bangsa ini. Bahkan jiwa ketampanan itu bertambah ketika beberapa hari ini namanya melegit se antero kampus karena videonya yang viral menyelamatkan seorang nenek yang hampir tertabrak ketika sedang menyebrang. Wah memang teknologi sekarang tidak main main

Owh.. Menjijikan -osw

Hyunbin memasuki kelas Seongwu.  Ia tersenyum ramah sambil melambaikan tangannya kepada setiap gadis yang memandangnya. Sontak gadis gadis teriak melihat ketampanan Hyunbin. Pria bertubuh tinggi ini menghampiri Seongwu yang ada dibangkunya.

"lama sekali sayang.."

Seongwu menggandeng tasnya di punggung, "sayang apanya." Seongwu menolak dengan ketus. Ia tau Hyunbin kesini hanya untuk tebar pesona.  Dan dirinya hanya dijadikan tameng.

Seongwu jalan pertama di depan Hyunbin.

"ya Ong Seongwu! Tunggu aku!"

.
.
.

"aigoo.. Puas tebar pesona terhadap gadis gadis?" Seongwu bertanya sambil memakan eskrimnya.

Hyunbin mengangguk,  ia juga mengecap eskrimnya, "emm mwo... Tetap tidak ada yang menarik seongwu-ya.." Hyunbin berucap kecewa. 

"makanya juga sudah kubilang turuti saja kemauan ibumu untuk menjodohkan dirimu dengan gadis kenalannya itu! Setelah lulus kau bisa menikah,  Kwon hyunbin! Aigoo bodohnya.." Seongeu mengomel. 

"Ei shireo!! Bagaimana aku bisa menikahi orang yang tidak kucintai! Kau gila apa?!"

Seongwu mencebikkan bibirnya,  "terserah!"

Setelah selesai kelas, Hyunbin seperti biasa akan berjalan kaki menemani Seongwu ketempat kerja paruh waktu yang lainnya. Sambil memakan eskrim, Hyunbin dengan setia berjalan di sebelah Seongwu. Bukannya Hyunbin tidak mempunyai mobil, mobil sport audi itu malah tetparkir cantik di parkiran kampus. Namun masalahnya ada pada temannya yang sangat sederhana ini. Ong Seongwu akan memarahi Hyunbin jika mengantarnya dengan mobil, ia bilang sih menuh menuhin jalan.  Namun Hyunbin sebenarnya sadar, Seongwu tidaklah sama dengan teman temannya yang lain,  yang hanya ingin dompet Hyunbin saja. Makanya semenjak Hyunbin mengenal Seongwu, ia sangat setia padanya meski harus menerima pukulan bertubi tubi.

"oh oh!," Hyunbin berseru semangat dan menyenggol bahu Seongwu untuk menoleh padanya.

Seongwu menoleh,

"...bagaimana kalau kau menikah denganku saja!? Kau tahu, ada sediiiiiikiiit rasa cintaku padamu,  Seongwu! Bagaima--"

Plak

"eo.. Katakan lagi Kwon hyunbin?.. " Suruh Seongwu dengan lembut hati dan tersenyum selebar mungkin setelah memukul belakang pria menjulang itu.  Bagaimana pula pria menjulang ini mengatakan hal seperti itu dengan mudah?

Hyunbin mengelus belakang kepalanya yang sakit,  ia melihat wajah Seongwu yang tampak mengerikan dengan senyuman itu.  Ia meneguk ludahnya kasar, 

"a-aku kan hanya me-menawarkan.." cicit Hyunbin.

"menawarkan apanya!" Seongwu sudah siap siap menghajar Hyunbin kembali, Hyunbin menyilangkan tangannya untuk menghalangi Seongwu dan mundur satu langkah dari pria manis namun galak itu.

"Seongwu?.."

Seongwu dan Hyunbin menoleh kearah suara.

Pria itu tersenyum lebar, "wah kita bertemu lagi.. ^^"

O.O  -osw expression

.
.
.
.

"Silahkan dinikmati kopinya.." Seongwu datang dengan nampan yang berisi dua gelas kopi diatasnya. Ia meletakkan satu satu di depan Hyunbin dan pria ini, Daniel.

Hyunbin tersenyum lalu mengangguk,  "eo~" Hyunbin menoleh kepada Seongwu yang tiba tiba terlihat lebih gugup,  tidak sangar seperti yang biasa ia lihat.

Oh jangan jangan? Hyunbin membaca keadaan. Ia melirik pria berbahu lebar yang duduk di depannya ini, jangan jangan pria inj yang dikatakannya dikampus tadi?..

"oh ya saya harus be-"

"ani ani, Seongwu-ssi bisakah duduk disini sebentar? Saya yakin hal itu tidak apa.."

"oohhhh  boleeh juga~~" hyunbin berseru dalam hati ketika mendengar cegatannya terhadap Seongwu.

"ah begitukah? Baiklah.." ucap Seongwu sambil melihat sekitar dan ia mendudukan bokoknya pada kursi yang ada di sebelah Hyunbin. 

Daniel tersenyum simpul.

"oh jadi ini tempat bekerja Seongwu-ssi?"

"y-ya Daniel-ssi.."

Hyunbin hampir tersedak dengan kopinya ketika mendengar Seongwu sok gugup seperti itu. .

"oh ya? Kenapa tidak mengangkat teleponku?" Daniel bertanya. 

"ah?" Seongwu gugup.  Ia harus menjawab apa ketika ia memang menghindari panggilan itu? Ia melirik Hyunbin untuk membantunya. Hyunbin membaca kode Seongwu. Mereka mengkomat kamitkan mulut mereka tentang apa yang harus dikatakan, Daniel menatap mereka kebingungan dan menyerngitkan dahinya,

"o-oh sibuk!" Hyunbin berseru, wajahnya penuh dengan kebanggaan. Seongwu hanya mengangguk pasrah sambil tersenyum canggung.

"kuliahnya tidak bisa diganggu anda tahu." hyunbin berusaha tenang.

"a-ani,  jika seperti itu, Seongwu-ssi bisa menjawabnya sendiri.." Daniel berucap karena ia merasa tidak enak ketika ia bertanya kepada Seongwu, malah orang lain yang menjawabnya.

"Bukankah seharusnya kita berkenalan terlebih dahulu?" Hyunbin mulai mengambil perannya yang berlebihan.

Daniel mencebik pelan,  "wae? Kenapa saya harus berkenalan dengan anda?" Daniel menatap Hyunbin sinis.

"woaah.. Ahjussi tidak tahu? Semua yang berkenalan dengan Seongwu harus melewati ku dulu.."

"ahjussi?.." Daniel bertanya dengan nada yang sedikit naik.

Hyunbin memiringkan senyumnya, ".. ahjussi tidak bisa apa apa tanpa restuku.." Hyunbin menyeringai. 

Seongwu tidak bisa apa apa,  memang Kwon Hyunbin ini suka berlebihan terhadap seseorang yang mendekatinya. Yasudah biarkan saja mereka, Seongwu menjadi penonton saja disini.

Hyunbin mengulurkan tangannya, "Kwon Hyunbin."

Daniel menatap mata Hyunbin tajam. Ia merogoh kantong saku jasnya lalu megeluarkan sebuah kartu dari sana. Ia meletakkan kartu itu pada meja dan menggeserkannya pada Hyunbin.

Hyunbin menarik jabatan tangannya.

"ck orang tua ini.."

Ia mengambil kartu nama itu dan membacanya, 

Kang Daniel
-CEO

Hyunbin mengangguk, "cih boleh juga.."

"tapi belum cukup untuk mendapatkan Seongwu-ku.."

"mwo? Seongwu 'ku'!?" Daniel menekan kata 'ku'

"waah orang tua ini benar benar menyukai Seongwu rupanya.."

Tiba tiba Hyunbin menarik jemari Seongwu lalu mengangkatnya. Seongwu kaget, ia memperhatikan Hyunbin.  Daniel membolakan matanya kaget.

Hyunbin mencium punggung tangan Seongwu, lalu meletakkan pada pipinya, "kau akan selalu setia padaku,  kan?" Hyunbin bertanya manis dengan tatapan menggoda pada Seongwu.  Seongwu mendengus pelan, 

"Aigoo drama sabun apalagi yang dimainkan Kwon Hyunbin saat ini?.." - osw

Daniel meremat jari jarinya hingga buku buku jarinya memutih. Wajahnya sudah memerah padam dan rahangnya mengeras menahan emosi. Betapa menyebalkan pemandangan yang ada di depannya ini.

Hyunbin tersenyum hangat pada Seongwu, lalu ia membelai sembari memperbaiki poni Seongwu, "tentu saja~~ uri Ongie tidak mungkin berpaling dariku.."

"ongie? Heol.." sungut Daniel pelan.

Daniel berdiri dari kursinya secara tiba tiba.  Hyunbin menurunkan tangannya dan menatap Daniel rendah,

"maaf sudah menganggu waktu Seongwu-ssi,  saya permisi." Daniel membungkuk lalu mengambil mantelnya dan segera berjalan keluar dari kafe.

Hyunbin memanjangkan lehernya,  mengintip apa pria Daniel itu benar benar sudah pergi. Sesudah pria itu benar benar pergi,  Hyunbin melepaskan tangannya dan tertawa terbahak bahak.

"buahahahaha kau lihat wajahnya Seongwu?!!! Benar benar membuatku geli hahahahah!!!" Hyunbin tertawa sambil memegangi perutnya.

Seongwu memandang temannya kasihan,  "aigoo aigoo..  Baiklah tertawalah sepuasnya sampai aku akan merobek mulutmu itu!" Seongwu berucap sinis.

Hyunbin yang tadinya tertawa lebar langsung menutup mulutnya rapat.  Mengambil jalan terbaik agar mulutnya tidak robek.

.
.
.
.

Blam!


Daniel membanting pintu ruang kerjanya, lalu ia membanting dirinya untuk duduk di kursinya.

Tiba tiba seseorang mrngetuk pintu dan masuk kedalam ruangannya. Pria tinggi yang bernama Hwang Minhyun meletakkan map hitam ketas mejanya, ia menatap bingung atasannya yang tampak frustasi.  Belum lagi tadi ia mendengar atasannya ini menggebrak pintu.

"A-ada apa pak?" tanya Minhyun pelan.

"cari Kwon Hyunbin." suruh Daniel.

"ye? Tapi kenapa tiba ti--"

"aku tahu dia anak presdir Kwon. Cari informasi bocah tengil itu." Daniel memijat pelipisnya.


"ah, baiklah.. Mau sampai mana informasi yang saya harus dapatkan, pak?.." tanya Minhyun sopan.

"semua."




"..  dan kau urus dia."









........

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

589K 52.8K 29
Lio bukan anak luar nikah yang kebanyakan orang menganggap rendah. Lio juga bukan anak nakal yang membuat kesal banyak orang. Lio hanya anak lugu ber...
50K 6K 28
Disaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita...
943K 43.4K 36
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan 6 tahu laman...
130K 11.7K 20
B R O T H E R S H I P A R E A (BUKAN BL) |Sedikit berantakan tapi nanti akan diperbaiki setelah ceritanya tamat| Seputar kisah si imut Bam yang bert...