Happy reading :)
"Kalau sudah cinta susah ya?"
•••
"Pagi semua," sapa Naya pada keluarganya.
"Pagi sayang, ayo sarapan."
"Iya ma."
"Pagi juga sayang."
"Hehe papa."
"Pagi juga buat cewek yang super kebo."
"Ihh bang Reyhan, minta ditabok nih ?"
"Coba aja kalau bisa." Naya langsung mengejar abangnya yang sedang berlindung di belakang punggung mamanya. Tina sudah kelelahan melihat sikap anak mereka yang masih seperti anak kecil. Naya dengan mudahnya menjitak kepala abangnya yang berada di balik punggung mamanya, setelah itu Naya langsung duduk di meja makan dan langsung memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh mamanya, dia begitu bahagia melihat wajah abangnya yang sudah cemberut karena dia memukul kepala abangnya dengan sangat keras.
"Awas ya kamu, berangkat ke sekolah sendiri aja, gak usah nebeng." kesal Reyhan kepada adiknya itu.
"Ih kok gitu, jahat banget sih. Gak mau pokoknya harus pergi sama abang."
"Gak, males."
"Ihh abang kok jahat banget sih."
Naya sudah hampir menangis karena ulah abangnya ini. Padahal Reyhan hanya bercanda karena ingin membalas perbuatan Naya kepadanya. Tapi namanya Naya pasti dianggap serius, terkadang Reyhan ingin marah kepada adiknya itu karena selalu menganggap serius dan Reyhan yang selalu kena omel oleh kedua orangtuanya setelah mengerjai Naya.
Nasib jadi anak cowok, selalu disalahin. Batin Reyhan.
"Iya iya, gak usah nangis juga," ucap Reyhan sambil memakan sarapannya.
Setelah beberapa menit di meja makan, Naya dan Reyhan akan berangkat ke sekolah masing-masing. Naya dan Reyhan memang beda sekolah, Naya yang bersekolah di SMA Pelita sedangkan Reyhan yang bersekolah di SMA Garuda, memang sekolah mereka satu arah, sekolah Naya yang terlebih dahulu sampai daripada sekolah Reyhan, jadi mereka setiap hari selalu pergi bersama. Naya dan Reyhan hanya berbeda satu tahun, Reyhan yang sekarang kelas XII dan Naya masih kelas XI.
Mereka telah sampai di depan sekolahnya Naya. Naya pamit ke abangnya sambil memasuki gerbang sekolahnya.
"Nay." teriak Yasmin saat dia melihat Naya berjalan sendirian di koridor.
"Apa."
"Yaelah cemberut aja lo, senyum dong," ucap Yasmin sambil menarik sisi bibir Naya membentuk senyuman.
"Udah ah."
"Ye elo, ada apa sih?"
"Gue lagi malas aja, pagi - pagi udah ketemu lo aja, bosan tau." Yasmin shock mendengar jawaban Naya yang menyakitkan baginya. Begitu bosan kah dirinya, yaudah lah Yasmin gak terlalu memikirkan ucapan Naya, dia tau Naya hanya bercanda saja.
"Ya seterah lo aja." Mereka berjalan beriringan menuju kelas XI IPA 1, ya mereka mendapatkan kelas unggul dan tentunya isi di kelas tersebut murid - murid yang pintar. Saat mereka sudah sampai di kelas mereka langsung duduk di tempat masing-masing. Naya sebangku dengan Alexa sedangkan Yasmin duduk di depan mereka dengan murid yang bernama Ayu. Bel masuk akan berbunyi 5 menit lagi, mereka sudah siap untuk belajar.
"Nay ntar pas istirahat ke perpus ya, nemenin gue mau minjam buku sejarah," ucap Alexa kepada Naya.
"Iya."
"Gue gak lo ajak siput?" tanya Yasmin kepada Alexa.
"Kalau mau ikut ya ikut aja, gak ada yang larang kok," jawab Alexa.
"Iya lah gue ikut, masa nanti gue sendiri ke kantin. Ntar abis balik perpus ke kantin ya, gue mau kasih makan cacing yang ada dalam perut gue sebelum mereka demo minta diisi makanan."
"Iya terserah lo lah, gue ikut aja." Bel sudah berbunyi 1 menit yang lalu, guru yang mengajar di kelas XI IPA 1 sudah masuk dan mereka semua memulai pelajaran dengan do'a dan berlanjut membahas materi pelajaran.
•••
"Gue bosan nih, kantin yok," ajak Prima kepada sahabatnya. Padahal bel masuk sudah berbunyi tetapi guru yang mengajar di kelas XII IPS 4 belum masuk ke kelas mereka, jadinya sebelum guru itu masuk mereka ke kantin untuk menghilangkan rasa bosan, gak penting bagi mereka akan dimarahi oleh guru siapa pun, toh mereka tetap akan melakukan sesuai apa yang mereka inginkan.
"Bel udah bunyi oon," jawab Kenan.
"Ya elo sok muna, yaudah lo kalau gak mau gak usah ikut," balas Axel.
"Ya mana bisa, gue harus ikut lah."
Mereka berempat berjalan beriringan di koridor menuju kantin, sepanjang perjalanan terkadang mereka membahas yang tidak penting. Setelah sampai di kantin mereka duduk di bangku kosong di sudut sisi kantin, bangku tersebut memang khusus mereka, orang ganteng mah bebas ya. Mereka memesan makanan masing - masing, dan langsung melahapnya sampai habis. Mereka melanjutkan bolos dengan membahas hal - hal yang tidak begitu penting dan terkadang sibuk memainkan game yang ada diponsel mereka.
"Ken gimana tentang Naya?" tanya Axel kepada Kenzi.
"Ya gitu, kemarin gue gak jadi pulang bareng dia, katanya dia udah ada janji sama sahabatnya," jawab Kenzi sambil memainkan game di ponselnya.
"Lo gak coba sekali lagi?" tanya Kenan.
"Gue coba kok, ntar pulang sekolah gue langsung ke kelas dia ngajak pulang bareng, semoga aja dia mau."
"Oh gitu, oke oke," ucap Axel.
"Gak balik kelas nih kita?" tanya Prima kepada sahabatnya, karena mereka sudah hampir tiga jam berada di kantin.
"Nanggung lah, tunggu bel istirahat selesai baru kita masuk kelas," jawab Axel, percuma kalau mereka masuk ke kelas sekarang pasti akan diusir oleh guru yang mengajar di kelas mereka, mungkin juga diberi hukuman.
"Gue sambung main game aja, masih ada waktu satu jam lagi, yeah," ucap Prima bahagia, bagi mereka bolos di saat jam pelajaran sungguh menyenangkan karena bebas dari pelajaran yang sangat menyiksa.
"Yeh si ogeb senang amat, pantesan aja lo gak pintar - pintar, otak lo aja udah sengklek kayak gini," jawab Kenzi.
"Emangnya lo pintar?" tanya Prima menantang.
"Iya lah masa enggak."
"Pintar mainin hati cewek lo bodat," sela Kenan. Mereka semua tertawa setelah mendengar ucapan Kenan yang memang kenyataannya begitu.
Bel istirahat sudah berbunyi, sebagian kantin sudah diisi oleh siswa siswi SMA Pelita. Sedangkan Kenzi beserta sahabatnya masih setia duduk di tempat mereka tadi.
•••
"Temanin gue keperpus," ajak Alexa kepada sahabatnya yang langsung diangguki oleh sahabatnya.
Mereka beriringan berjalan di koridor menuju perpus, setelah sampai di perpus Alexa langsung mengambil buku sejarah yang ingin dia pinjam dan langsung mencatat ke buku daftar pinjaman. Setelah itu mereka ke kantin membeli makanan untuk mengisi perut yang sudah bunyi sebelum bel istirahat berbunyi, mereka memesan makanan masing -masing tapi bangku yang ada di kantin sudah dipenuhi oleh murid SMA Pelita dan tidak ada tersisa untuk mereka duduki, ada sih tapi meja tersebut diisi oleh Kenzi dan sahabatnya. Naya dan sahabatnya pusing karena mereka tidak tau akan makan di mana, sampai suara teriakan orang mengalihkan pandangannya.
"Nay," teriak orang yang memanggil nama Naya.
"Apa kak?" tanya Naya juga berteriak.
"Sini duduk, masih ada yang kosong," ucap Kenzi kepada Naya dan sahabatnya. Naya ragu diterima atau ditolak, dan ucapan Yasmin membuat mereka menyetujui untuk duduk di bangku yang diisi oleh kakak kelasnya itu. Naya dan sahabatnya langsung melahap makanan yang mereka pesan tadi.
"Eh Ken, tuh yang disamping kanan Naya cantik deh," ucap Axel ketika melihat Alexa yang duduk di samping kanan Naya.
"Terus?" tanya Kenzi.
"Lo tau nama dia?"
"Gak."
"Yah lo tanyain deh."
"Siapa lo suruh - suruh gue, tanya sendiri aja."
"Gitu amat lo sama sahabat sendiri." Axel kecewa karena Kenzi tidak mau membantunya untuk mengetahui nama adek kelas yang baginya cantik itu.
"Oii dek nama lo siapa?" tanya Axel kepada Alexa.
"Gue?" tanya Alexa karena merasa dirinya lah yang ditanya oleh Axel.
"Iya elo terus siapa lagi."
"Eh monyet santai aja, gak usah ngegas juga," ketus Alexa.
"Galak amat neng, yaudah nama lo siapa dek?" tanya Axel dengan nada yang dibuat lembut.
"Alexa," jawab Alexa singkat.
"Namanya cantik kayak orangnya, kenalin nama gue Axel Frazanda bisa dipanggil Axel," ucap Axel sambil memperkenalkan diri.
"Gak nanya sih," ucap Alexa. Sakit gaes, cuman dijawab singkat. Axel diam saja karena takut kalau kejauhan bertindak bakal menambah sakit hatinya.
"Nay, nanti bisakan pulang bareng?" tanya Kenzi kepada Naya. Naya yang sedang makan langsung tersedak setelah mendengar ucapan Kenzi tadi, Kenzi langsung membuka penutup botol dan langsung diberikannya kepada Naya yang langsung disambut oleh Naya.
"Hmm bisa kak," jawab Naya grogi. Makanan mereka sudah habis dan bel istirahat akan berbunyi dua menit lagi, mereka langsung berjalan menuju kelas. Sedangkan Kenzi dengan sahabatnya masih setia di kantin.
"Nay ntar pulang sekolah gue jemput ke kelas lo." teriak Kenzi, yang hanya dibalas oleh Naya dengan anggukan kepala.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi...
Bersambung ...
Hai hai👋
Salam kenal :)
Salam Manis
Dari,
GeminiGirl❤