MARRY YOU? [END]

Door resetlove

641K 23.8K 308

Bellvania memilih untuk menyetujui pernikahannya dengan seorang pria bernama Arzachel. Pria yang berumur 8 ta... Meer

Prolog
1. The Wedding
2. Paris
3. You
4. Without You
5. You & I
6. Sweet Honeymoon?
7. Song For You
8. I Love You, And You?
9. Who Are You?
10. What Is Love?
11. This Is Me
12. I Love You
13. First Kiss
Info
14. True Love
15. About Time
16. Belive me
17. My Wish
19. Hurt
20. Goodbye
21. You Hurt Me
22. Broken Heart
23. Lee Jun Ho?
24. This Is Jun Ho
25. With You
26. Housemate
27. Falling In Love
28. I Love You, So Eun
29. Our Story
30. Always
Epilog
Back (1)
Back (2)
Back (3)

18. Our time

12.2K 563 4
Door resetlove

So Eun menatap Bellvania tajam, "Kamu tidak akan mampu bersama Arza jika tahu siapa yang menabrak Aeryln. Jangankan bersamanya, kamu mungkin akan ketakutan hanya dengan menatap Arza..."

   Hati Bellvania terasa hancur. Ia sangat ingin menangis. Namun, ia tidak ingin terlihat lemah di depan So Eun.

   Segara Bellvania berbalik pergi. Begitu ia keluar dari cafe, air matanya langsung mengalir. Ucapan So Eun benar-benar mengguncangnya.

"Mrs. Darell" panggil Sekertaris Park

Bellvania tidak sanggup menjawab panggilan wanita itu.

"Dari mana saja anda? Saya sejak tadi mencari anda?"

Kaki Bellvania melemas. Saat tubuhnya akan tumbang dengan sigap Sekertaris Park menahan tubuh Bellvania.

"Anda baik-baik saja, Mrs. Darell?"

Karena tidak ada jawaban dari Bellvania sekertaris Park memilih untuk memanggil supirnya untuk membantunya menopang Bellvania menuju mobil.

"Tolong jaga Mrs. Darell. Saya harus mengecek sesuatu terlebih dahulu" ucap Sekertaris Park kepada supirnya

"Baik"

   Bellvania sangat ingin menghentikan sekertaris Park. Tapi tubuhnya terlalu lemah bahkan untuk mengucapkan satu kata saja.

   Saat ini yang ia butuhkan hanya kepastian. Kepastian mengenai siapa sebenarnya orang yang menabrak Aeryln dan apa hubungannya dengan Arza.
•••
   Bellvania melangkahkan kakinya memasuki rumah. Ia merasa sangat lelah dan masih syok dengan yang baru saja ia alami.

"Sudah pulang, sayang?" Sapa mami Bellvania

   Tanpa menjawab pertanyaan Sarah, Bellvania segera berlari menuju maminya dan memeluknya erat.

"Ada apa? Ada yang mengganggumu di kampus?"

   Bellvania hanya diam dan terus memeluk Sarah. Ia menikmati belaian lembut ibunya yang sudah lama tidak ia rasakan.

"Mih..."

"Ya..."

"Kenapa dulu mami menerima Arza untuk menikah denganku?"

Sarah diam sesaat, "Karena dia menunjukkan perjuangannya untuk mendapatkan kamu. Dan dia berhasil meyakinkan mami klo dia bisa membuat kamu bahagia"

"Menurut mami, Arza orang yang baik?"

Sarah menanggukkan kepala, "Walau terkadang mami khawatir klo kamu tidak bisa bahagia, tapi melihat kamu yang sekarang sepertinya kamu bahagia bersama Arza"

Bellvania hanya diam mendengar jawaban Sarah.

"Apa kamu tidak bahagia bersama Arza?" Tanya Sarah pelan

"Sangat bahagia... tapi..."

"Tapi apa, sayang?"

"Apakah Arza bisa terus membahagiakan Bellvania selamanya? Dan tidak merusak kepercayaan Bellvania padanya?"

Sarah tersenyum simpul, "Cukup percaya pada Arza, Sayang. Mami yakin Arza tidak akan membiarkan kamu kecewa dan sedih"
•••

   Arza keluar dari pintu kedatangan. Supirnya langsung menyambutnya. Sebelumnya ia sudah menelpon Bellvania, dan mereka sepakat untuk langsung bertemu di Restoran untuk dinner bersama mami Bellvania.

"Dimana sekertaris Park?" Tanya Arza pada supirnya ketika mereka sampai di dalam mobil

"Sekertaris Park sedang ada pertemuaan, pak"

Arza hanya mengangguk dan menatap keluar jendela. Tidak sabar bertemu dengan Bellvania yang ia rindukan. Walau mereka hanya berpisah selama 3 hari, tapi ia sudah sangat merindukan wanita itu.

Arza memasuki restoran tempat ia dan Bellvania telah sepakati. Matanya sibuk mencari sosok Bellvania di antara semua pengunjung yang sedang menikmati dinner mereka.

Senyum Arza langsung mengembang begitu mendapati sosok Bellvania dan Sarah. Dengan semangat ia berjalan mendekati Bellvania dan memeluk wanita itu erat.

"I miss you" bisik Arza di telinga Bellvania

Bellvania hanya tersenyum dan mengangguk tanpa membalas ucapan Arza. Membuat Arza sedikit kecewa.

"Perjalananmu lancar?" Tanya Sarah di tengah-tengah dinner mereka. Memecahkan keheningan yang membuat ketiganya merasa tidak nyaman.

"Ya, sangat lancar"

"Saat Bellvania libur, kalian bisa liburan ke Indonesia"

"Ya, saya dan Bell memang merencanakan untuk liburan ke Indonesia, mih"

Sarah mengangguk seraya melirik Bellvania yang hanya diam. Sarah menyadari pasti ada sesuatu yang terjadi pada Bellvania. Yang merusak mood putrinya itu saat ini.
•••

Arza memeluk Sarah erat. Hari ini ia mengantar Sarah ke bandara untuk kembali ke Indonesia. Sedangkan Bellvania tidak bisa ikut mengantar karena ada ujian yang harus ia ikuti.

"Baik-baik, ya, Za. Tolong jaga Bellvania"

Arza mengangguk sambil tersenyum, "Mami juga ya, selalu jaga kesehatan"

"Mami harus masuk sekarang"

"Ya, hati-hati, mi"

Arza menatap Sarah yang sudah berbalik dan masuk menuju ruang keberangkatan. Arza merasa kasihan melihat Sarah yang tampak sedih karena harus berpisah lagi dengan Bellvania dan kembali kesepin di Indonesia.

"Pak Arza..." panggil sekertaris Park memecahkan lamunan Arza

"Ah, anda sudah datang"

Sekertaris Park hanya menangguk.

"Apa semuanya baik-baik saja selama saya pergi?"

"Ya, perusahaan tetap terkendali. Hanya saja mengenai Mrs. Darell..." sekertaris Park terdiam. Ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Ada apa dengan Bellvania?"

Sekertaris Park menatap Arza, "Mrs. Darell bertemu dengan nona So Eun"

Dunia Arza serasa berhenti mendengar ucapan Sekertaris Park. Ia tidak mampu mengatakan atau berbuat apapun. Hal yang paling ia takuti akhirnya terjadi. Sekarang ia tahu mengapa Bellvania terus-terusan diam sejak kemarin. Wanita itu pasti sangat terguncang.

"Mengapa anda tidak mencegahnya?" Tanya Arza dengan suara yang meninggi

Sekertaris Park menunduk, "Maafkan saya. Saya datang terlambat saat itu"

"Lalu bagaimana dengan Bellvania?"

"Mrs. Darell sempat lemas dan menangis"

Arza mengacak rambutnya frustasi.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Haruskah saya mencari seseorang untuk menjaga Mrs. Darell?"

Arza menggeleng lemah, "Saya takut Bellvania merasa terkekang seperti saat ia di Indonesia"

"Anda harus menjelaskan semuanya pada Mrs Darell agar ia tidak salah paham"

"Baiklah, antar saya kembali ke rumah. Dan setelah itu tunggu Bellvania di kampusnya. Mulai sekarang anda harus menjemput Bellvania satu jam sebelum jadwal pulang. Dan larang semua orang asing yang ingin bertemu dengan Bellvania, terutama So Eun"

"Baik, pak"

Arza sangat berharap So Eun tidak mengatakan hal terburuk pada Bellvania
•••

Arza sedang sibuk mengecek berkas-berkas di atas meja kerjanya hingga akhirnya Bellvania datang. Wanita itu sempat terkejut melihat kehadiran Arza yang seharusnya sedang bekerja di kantor sekarang. Namun wanita itu hanya diam dan memilih untuk duduk di pinggir ranjang.

"Sudah pulang, Bell?" Tanya Arza seraya berjalan mendekati Bellvania

"Ya"

Arza duduk di samping Bellvania. Ia terdiam. Menundukkan kepalanya dalam. Bingung harus bicara dari mana.

"Arza, aku ingin menanyakan sesuatu padamu..."

Arza menatap Bellvania sesaat lalu kembali menunduk. Menunggu Bellvania bicara.

"Apakah kamu sudah menemukan orang yang menabrak kak Aeryln?"

Arza mematung. Pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut Bellvania. Pertanyaan yang sangat Arza takuti. Padahal ia sudah berencana untuk mengatakan semuanya pada Bellvania saat ia pulang dari Seoul. Namun semua terlambat. Bellvania sudah mengetahuinya.

"Za... jawablah"

Arza tetap diam. Tidak tahu harus menjelaskan apa.

Bellvania bangkit dan berlutut di depan Arza. Air matanya mengalir membuat Arza semakin tersakiti. Ia menatap Arza sendu, menunggu jawaban dari Arza.

"Aku percaya padamu. Katakanlah" ucap Bellvania seraya menggenggam tangan Arza

"Ya, aku mengetahuinya..." gumam Arza nyaris tidak terdengar

"Dimana orang itu sekarang?"

Arza hanya diam. Sulit untuk mengatakannya.

Tubuh Bellvania bergetar karena tangisnya. Suara isak tangisnya semakin kencang. Ia merasa sangat terguncang.

"Orang yang menabrak Aeryln... bukan kamukan...?"

Kali ini air mata Arza ikut menetes. Entah kapan terakhir ia menangis. Ia merasa sangat terpukul saat ini. Andai ia memiliki kesempatan untuk memutar waktu, ia pasti tidak akan meninggalkan Bellvania ke Seoul. Ia pasti akan menjelaskan semuanya sebelum keadaan sulit seperti ini.

"Zaa..." panggil Bellvania. Meminta Arza menjawabnya

"Aku...

Genggaman Bellvania semakin erat.

"Aku yang menyebabkan kecelakaan itu, Bell"

Bellvania tersentak. Ia segera bangkit dan melangkah mundur. Hatinya sangat terluka. Sedangkan Arza menggeleng kuat. Hatinya semakin sakit mendapati Bellvania sedang menatapnya dengan wajah ketakutan.

"Mengapa kamu melakukan semua ini padaku?"

Arza segera bangkit dan memeluk tubuh Bellvania.

"Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, Bell..."

Bellvania mendorong tubuh Arza kuat hingga pelukan pria itu terlepas. Bellvania menatap Arza sendu. Isak tangis keduanya mengisi keheningan di dalam kamar.

"Yang kamu lakukan untukku selama ini agar aku bahagia itu salah... kamu malah membuatku semakin hancur, Arza..."

"Bell..."

"Kenapa semua yang buruk selalu terjadi padaku? Apakah aku terlalu jahat? Ataukah karena aku memiliki dosa yang sangat besar? Mengapa Tuhan begitu kejam menghukumku hingga aku tidak bisa bahagia..." ucap Bellvania putus asa

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

67.4K 5K 53
Berawal dari kesalahpahaman di WhatsApp sampai dikira menyontek selama UAS malah membuat Rana terjebak bersama Pak Raka. Selama semester 7, gadis itu...
254K 55 1
#SUDAH DITERBITKAN "ceraikan hazna dan biarkan dia kembali lagi denganku" Maliq menatap laki2 dihadapannya sambil mengepalkan tangannya... sedangkan...
3.6M 39K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
6.1K 755 39
Dari Kehidupan Sempurna yang mengalami perubahan besar dalam sekejap hingga menciptakan kehampaan menyesakkan, aku sadar bahwa tidak ada yang tidak m...