LOVE IN THE SCHOOL [END] ✔

By Nurtinichan

73K 5.9K 724

Ku tak tau apa yang sebenarnya tuhan rencanakan. Tujuh namja terpopuler yang begitu sangat ingin ku jauhi kin... More

Prolog
LITS - Part 1
LIST - Part 2
LIST - Part 3
LIST - Part 4
LIST - Part 5
Bukan update
LIST - Part 6
LIST - Part 7
LIST - Part 8
LIST - Part 9
Sorry
LIST - Part 10
LIST - Part 11
LIST - Part 12
LIST - Part 13
LIST - Part 14
LIST - Part 15
LIST - Part 16
🙏🙏
LIST - Part 17
LIST - Part 18
LIST - Part 19
LIST - Part 21
LIST - Part 22
LIST - Part 23
LIST - Part 24
LIST - Part 25
LIST - Part 26
Curcol
LIST - Part 27
LITS - Part 28
LIST - Part 29
LIST - Part 30
LIST - Part 31
LIST - Part 32 [END]

LIST - Part 20

1.6K 172 31
By Nurtinichan

Keluarga Park tiba di kediamannya setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam. Mobil mewah itu kini suda terparkir cantik di depan bangunan megah bak istana itu.

Tak jauh dari gerbang utama seseorang mengitip ke dalam rumah itu. Ia terlihat seperti seorang pencuri saja. Bersembunyi di balik sebuah pohon bukanlah hal yang pernah ia lakukan sebelumnya. Oleh karena itu ia berdecak kesal karena merasa dirinya sudah seperti penguntit saja mengikuti mobil keluarga Park hingga rumahnya.

Namun tak lama ia melihat sebuah mobil Lamborghini veneno putih memasuki area rumah besar itu.

Matanya memincing guna mengenali mobil itu. Merasa tak asing karena mobil itu seperti milik Kim Seokjin sahabatnya.

Karena penasaran ia pun mempertajam pengelihatannya. Mungkinkah tebakannya kali ini benar jika itu mobil Kim Seokjin. Jika benar maka ia tak akan salah lagi mengenali mobil itu karena sebenarnya iapun juga memilikinya di rumah yang berwana merah.

Hei jangan heran. Dia orang kaya, bukan hanya Seokjin saja yang bisa memilikinya, iapun punya di Mension nya. Bahkan jauh lebih keren dari punya Seokjin itu gerutunya dalam hati. Dan ke lima sahabatnya pun juga memilikinya karena mereka semua membelinya di waktu bersamaan, di tempat yang sama. Namun ia bangga karena mobilnya lah yang paling mahal di antara semuanya.

Kok Jeka jadi nyombongin dirinya ya😄😄 #plakk di geplak readers😂😂

Seseorang itu turun dari mobilnya dan Bingo!

Jungkook benar itu adalah mobil Seokjin, karena yang keluar memanglah dia. Seokjin berjalan ke arah Paman dan Bibi nya yang kebetulan masih di luar rumahnya.

Jungkook yang melihat itu pun merasa ada yang aneh. Sejak kapan Kim Seokjin mengenal keluarga Park?
Ada hubungan apa di antara mereka.

Jungkook terus menebak dengan pikiran yang mulai penuh mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan Seokjin. Hingga saat ia melihat ke arah Seokjin dan keluarga Park, ia melihat seseorang keluar dari umah itu. Seseorang yang masuk tadi ke dalam rumahnya mendahului orang tuanya. Pun kini sudah keluar dengan pakaian kasualnya.

Mata Jungkook membulat sempurna.
Dia mengenali gadis itu. Gadis yang terlihat berbincang dengan kedua orang tuanya termasuk Seokjin yang dengan leluasa menggodanya.

Mata Jungkook membulat bukan karena itu, melaikan karena gadis yang keluar itu memakai kaca mata yang biasa Park Jiyeon pakai di sekolahnya.

Tidak salah lagi. Gadis yang ada di pesta perusahaan ayahnya memang Park Jiyeon yang itu. Si yeoja kutu buku. Ia tidak tidak salah lagi kan.
Itu memang Park Jiyeon yang selama ini ia kenal.

Tapi kenapa ia menyembunyikan identitas nya. Kenapa ia menyembunyikan bahwa sebenarnya ia juga berasal dari kalangan setara dengannya. Bahkan ia membiarkan yeoja-yeoja di sekolahnya mencemooh dirinya. Mengatakan ia yeoja kutu buku yang berasal dari kalangan gadis biasa yang bisa masuk ke sekolahnya hanya karena Beasiswa.

Tiba-tiba kepala Jungkook pening.

'Astaga drama macam apa ini?' batin Jungkook memutuskan pulang setelah itu.

Lebih baik ia pulang dan mengistirahatkan kepalanya di rumah pikirnya.




Love In The School

Sebenarnya tanpa Jungkook sadari Jin sendiri pun sudah menyadari kehadirannya. Ia juga sudah menduga ini saat pria itu tiba-tiba pergi tanpa mengucapkan apa-apa di pesta tadi.
Dan yeah, saat menuju kesini matanya tak sengaja menangkap mobil Jungkook yang ia sembunyikan tak jauh dari pagar utama Mension Pamannya.

Dan saat ia masuk ia menyapa Paman dan Bibinya yang ternyata belum masuk ke dakam rumahnya.

"Hallo Paman, hallo Bibi" sapa Jin memeluk kedua orang itu.

"Ah Seokjin, apa kabarmu, sayang?" ujar Tae hee selaku Bibi nya.

"Baik. Paman dan Bibi bagaimana saat di Jepang?" balas Seokjin.

"Kami baik. Dan terima kasih sudah menjaga Jiyeon untuk kami" kata Tae hee tersenyum.

"Tak masalah. Lagipula Jiyeon bukan beban untukku. Dia sepupuku, memang sepatutnya kan aku mengabulkan permintaan kalian"

"Apanya yang jadi beban?" tanya Jiyeon yang tiba-tiba keluar dari dalam.

"Siapa yang jadi beban?" tanya Jiyeon sekali lagi.

"Tidak ada yang jadi beban kok, Dino" kekeh Jin mengacak rambut Jiyeon.

"Singkirkan tangan mu dariku" Jiyeon menepis kasar tangan Jin lalu menatapnya tajam.

"Eheiii galaknya. Akun kan hanya bercanda, Dino Park" Jin mengelus tangannya yang memerah akibat Jiyeon.

"Jiyeon, jangan kasar padanya, dia sepupu mu" ingat ibunya.

"Eomma dan Appa kenapa belum masuk? Dan bocah ini kapan datangnya?" Jiyeon tak mendengar ibunya dan justru balik bertanya seraya menunjuk Seokjin.

"Tadi Dino. Dan hei, apa-apaan kaca mata yang bersarang di matamu itu.
Tidak puas memakainya di sekolahan, eoh? Maka di rumah pun kau juga memakainya?" ledek Jin.

"Berisik. Tadinya aku mau belajar, tapi malah mendengar suara gaduh di luar makanya aku turun, Tiang!" cibir Jiyeon mengatai Seokjin tiang.

"Siapa yang kau panggil Tiang, eoh?
Tubuh atletis bak aktor ini kau katai tiang, dasar tak berperasaan" dengus Jin kesal kemudian memalingkan wajahnya.

Dan saat itulah ia melihat siluet bayangan seseorang darijauh yang sekilas mirip Jungkook yang berjaan menjauh dari persembunyiannya.

Iapun menyeringgai mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa semuanya sudah terbongkar pikirnya.

"Hei, tiang. Kenapa kau tersenyum bak setan seperti itu?" tanya Jiyeon ringan

Jin membalikkan wajahnya dan menatap Jiyeon datar. Menyebalkan pikirnya sudah seperti anak kecil.

"Aishh.. Kau menyebalkan, Dino!" kesal Jin frustasi.

"Sudah-sudah. Kenapa kalian justru bertengkar begini. Ayo masuk, ini sudah malam dan Seokjin kau menginapkan malam ini?"

Pria itu mengangguk. Lagian tujuannya datang bukan hsnya untuk menemui Paman dan bibinya. Tetapi untuk mengambil barang-barangnya juga.

"Iya, Bi. Sekalian ingin mengambil beberapa barangku yang sempat ku bawa kesini saat menjaga bocah tengil ini" tunjuk Jin pada Jiyeon.

"Apa Bibi tau? Putri Bibi ini sungguh merepotkan" sambung Jin mencibir Jiyeon.

Jiyeon yang tidak terima disalahkan pun mencoba membela dirinya.

"Apa-apaan kau. Menuduhku seenaknya. Dasar Tiang!" protes Jiyeon.

"Ayolah Dino. Kau memang merepotkan tau. Kau juga suka menindas ku, apa kau lupa" kata Jin sedikit mendramasir kata-katanya.

"Memangnya kapan aku menindasmu ha? Dan hei, tadi kau bilang aku bukan lah beban bagimu, sekarang apa eoh?!" sembur Jiyeon.

"Lihatlah Bibi, betapa galaknya putrimu ini. Ku tarik kata-kataku tadi. Kau memang merepotkan tau.
Dan hei, apa kau lupa awal pertemuan kita eoh?
Saat itu kau bahkan mengira aku menguntitmu. Menatapku datar seolah siap memakanku" cibir Jin.

"Yak!! Kapan aku melakukannya?
Ck.. Kau dramasir sekali" ketus Jiyeon siap mencekik Seokjin bila sekali lagi menabah-nambahkan ucapannya.

"Kau memamg galak Dino dan itu benar"

"Kau mau mati huh!" marah Jiyeon sudah sampai ubun-ubun.

Sebelum itu terjadi Seokjin sudah lebih dulu ngancir ke dalam Mension megah itu. Jiyeon mengejarnya dan siap mencekik pria itu kapan saja.

"Yak! Kemari kau Kim Seokjin akan ku bunuh kau!!" teriak Jiyeon.

Sedangkan orang tuanya hanya menjadi penonton seraya terkekeh, kemudian menyusul keduanya masuk ke dalam.

"Yak! Yak! Jangan saling kejar-kejaran nanti kalian terluka" peringat Yoochun.




To be continue...

Continue Reading

You'll Also Like

ABOUT: LAST By EL

Fanfiction

13.1K 1.9K 22
[COMPLETED] Tentang: Akhir Pada akhirnya diriku masih bertahan dalam orbit yang sama layaknya orang bodoh dengan menatap dirimu yang tak lagi satu ga...
195K 16.6K 87
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
2.8M 204K 40
"Terima kasih Hyung, kami akan bahagia. Untukmu, untuk Army." -Bangtan- "Terima kasih Kim Seokjin, sudah menjadi salah satu kebahagiaan kami." -Army-