"Aku akan menjadi pacarmu selama 2 bulan"
"K-kau.."
Aeji tampak tak bergeming membuat Chanyeol yakin bahwa Aeji sedang tidak melantur.
Dengan wajah yang sumringah Chanyeol memeluk Aeji sungguh erat.
"Aku berjanji akan melakukanmu dengan baik. Ingat janjiku Aeji"
Aeji yang berada dipelukannya ikut membalas pelukan Chanyeol.
"Bantu aku Chan"
"Pasti. Aku akan membuat jatuh cinta padaku"
I'm yours
"Ada apa kyu?"
"Aeji mengirimkan pesan agar aku tidak menjemputnya"
Jiwon yang melihat wajah sedih kekasihnya itu langsung duduk di sampingnya dan mengusap lengannya.
"Tak apa sayang, sepertinya Aeji sedang ada masalah dengan temannya"
"Tidak, sayang. Aku rasa ini salahku"
Jiwon tiba-tiba mengecup bibir Kyuhyun.
"Jangan berasumsi. Kau tidak tahu apa yang sedang Aeji pikirkan"
Kyuhyun hanya tersenyum menanggapi ujaran Jiwon.
I'm Yours
"Sayang, kau sudah siap?" panggil Chanyeol yang sudah berada disampingnya dengan motor.
Aeji yang melihat Chanyeol langsung memasukan handphone nya ke dalam tas kembali. Pria itu memakaikan helm Aeji dengan mudah.
"Okey nona cantik. Sudah siap dengan kencan pertama kita?"
Tanpa menjawab Aeji langsung menaiki motor yang di kendarai oleh Chanyeol. Pria itu semakin senang saat merasakan pelukan Aeji dari belakang pada pinggangnya.
"Pegangan yang erat, okay?"
Motor Chanyeol pun melaju dengan kecepatan normal. Ia begitu senang saat Aeji memeluknya seperti ini.
30 menit berlalu, pasangan baru itu telah menghentikan tujuannya di sebuah mall. Cukup lama mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja pakaian, bermain, membaca buku dan banyak hal lainnya. Chanyeol tampak antusias mengikuti dan membayari semua kebutuhan Aeji. Sebenarnya Aeji selalu menolak, namun Chanyeol yang keras kepala selalu memaksa. (Rejeki jangan di tolak 😅) Akhirnya mereka berjanji untuk kencan selanjutnya Aeji yang akan membayar.
"Kau senang?" Aeji hanya tersenyum.
"Aku berjanji akan membuat harimu seperti kencan pertama kita," ujarnya sambil mengecup punggung tangan Aeji yang ia genggam.
Tiba-tiba perut Aeji berbunyi, membuat gadis itu malu. Chanyeol yang melihat raut wajah Aeji pun terkekeh.
"Ada restoran sushi terenak disini. Ayo kita makan," mereka pun berjalan menuju restoran tersebut. Chanyeol memilih duduk tepat berada di samping Aeji, membiarkan baran belanjaan mereka terletak di kursi depan mereka.
Aeji begitu lahap memakan sushi yang mereka pesan. Membuat Chanyeol senang.
"Makan pelan-pelan saja," tegur Chanyeol sambil membersihkan mayonaise yang berada di ujung bibir Aeji.
"Ini enak sekali, Chan"
"Syukurlah kalau kau suka"
"Sushi ini aku yang teraktir"
"Tidak perlu say-"
"Menunggu kencan selanjutnya sangat lama. Aku traktir sekarang saja"
"Tidak -"
"Ssttt... Kau ini. Aku menerimamu menjadi pacarku bukan untuk menjadi bank berjalan ku. Jadi jangan ulangi sikapmu yang seperti tadi tuan Park"
Chanyeol terkekeh mendengar teguran Aeji.
"Baiklah kalau itu mau mu sayang"
Aeji tampak lega setelah menghabiskan 5 piring dan juga segelas milkshake.
"Ingin punyaku?" tawar Chanyeol sambil menyodorkan sushinya.
"Terimakasih," ujar Aeji ceria dan langsung memakan sushi Chanyeol. Pria itu menyandarkan kepalanya pada tangan kiri sebagai topangannya. Ia begitu gemas melihat Aeji yang tengah makan.
"Sepertinya aku perlu bekerja keras untuk kedepannya"
"Hm?" tanggapan Aeji yang masih fokus pada makanannya.
"Calon istriku makannya banyak sekali"
Aeji yang mendengar itu langsung menghentikan aksi makannya dan membersihkan mulutnya dengan selembar tisu.
"Sisanya untukmu saja"
Chanyeol masih dengan posisi yang sama dan hanya membuka mulutnya. Seolah mengerti Aeji pun langsung menyuapi sushi itu pada Chanyeol. Pria itu sangat senang, Aeji yang selama ini mengacuhkannya kali ini ia begitu perhatian.
"Apa laki-laki memang suka di suapi?"
"Emm.. tergantung siapa dulu yang menyuapi"
"Tsk. Lalu apa yang kau suka?"
"Aeji"
"Aku serius"
"Sekarang kau mulai menanyakan apa kesukaanku, hm?"
"Ini makan sendiri," kesal Aeji menyodorkan sumpitnya.
"Tidak, tidak. Suapi aku, aku hanya bercanda sayang," ujar Chanyeol dengan geli.
"Hmm.. aku suka wanita seksi, menggoda dan bergairah"
"CHANYEOL!"
Chanyeol tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Aeji yang kesal. Pria itu oun langsung memeluk Aeji dan mengucapkan kata maaf untuk mengurangi rasa merajuknya.
"Maaf yaa"
"Iya," jawab Aeji singkat membuat Chanyeol gemas.
"Tapi chan"
"Hm?"
"Apa... laki-laki juga menyukai apa yang dilakukan mr. Steve ta-tadi?"
Wajah Chanyeol pun memerah. Ia agak sedikit terkejut Aeji membahas kejadian yang baru saja mereka hadapi.
"Tentu.. saja"
"Memangnya bagaimana rasanya?"
"Nikmat sekali, kau akan ketagihan"
Aeji yang mulai penasaran langsung menatap Chanyeol.
"Tapi aku tidak yakin seperti nya tadi guru Yoon kesakitan"
"Benarkah?"
"Tadi guru Yoon mengerang. Masak kau tidak mendengarnya?"
Chanyeol yang mendengar pernyataan polos dari Aeji itu sangat gemas dan langsung mencubit pipi pacarnya itu.
"Itu bukan kesakitan sayang. Justru guru Yoon mengerang karena menikmati kegiatan seks mereka berdua"
"Benarkah? Kau pernah melakukannya?"
Chanyeolpun mendekatkan wajahnya ditelinga Aeji. Suara bisikannya pun terdengar.
"Aku siap kapanpun untum melalukan nya dengan mu"
"Ihh... Chanyeol," Aeji yang malu langsung mencubit perut Chanyeol habis-habisan membuat pria itu tertawa.
Waktu telah menunjukan pukul 20:00. Chanyeol telah menghentikan motornya tepat di depan rumah Aeji. Gadis itu pun memberikan helmnya kembali lada Chanyeol.
"Terimakasih untuk hari ini, Chan"
"Aku yang berterima kasih. Kencan pertama kita sangat menyenangkan"
Aeji yang mendengar itu hanya tersenyum.
"Baiklah, aku masuk. Hati-hati di jalan," ujar Aeji yang langsung berjalan menuju ke rumahnya.
Tiba-tiba sebuah tangan telah meraih tangganya.
"Ada apa chan?" tanya Aeji yang telah berbalik menghadap Chanyeol berdiri dihadapannya.
"Aku.."
"Hm?"
"Bolehkah, aku meminta sebuah ciuman darimu?"
Aeji yang mendengar permintaan Chanyeol tampak terkejut.
"Ti-tidak apa apa. Mungkin ini terlalu cepat. Aku akan menung-"
"B-bagaimana caranya? Aku... belum pernah.. melakukannya," ujar Aeji dengan suara