[1] Dark Web || NCT✔[Open PO]

By milyzaleaa

307K 35.6K 6.2K

Dark Web 1/2 [SUDAH TERBIT. TERSEDIA DI SHOPEE DAN TOKOPEDIA @Forwistree @Official Frowistree. Diterbitkan ol... More

WARNING!!!
Dark Web (1)
Dark Web (2)
Dark Web (3)
Dark Web (4)
Dark Web (5)
Dark Web (6)
Dark Web (7)
Dark Web (8)
Dark Web (9)
Dark Web (10)
Dark Web (11)
Dark Web (12)
Dark Web (14)
Dark Web (15)
Dark Web (16)
Dark Web (17)
Dark Web (18)
Dark Web (19)
Dark Web (20)
Dark Web (Trailer)
Dark Web: Clue
Dark Web: [The Origin]
PENTING!! PLIS BUKA!
The Assasin Organization
Grup Chat Dark Web
Cover + Merchandise
Nama Cast versi Novel
PRE ORDER
Re-stock Shopee + Info
Spesial Diskon 25%
New Cover Dark Web
Open Early PO Dark Web & The Origin
Pre Order DW Universe
SPESIAL OFFER DARK WEB

Dark Web (13)

6.9K 1.4K 385
By milyzaleaa

Sebelum mulai baca, cuma mau bilang, budayakan vote dan komen ya guys😁😁😁

Kayanya kalian pada tertipu di part kemarin yaaa... di part ini kejutan buat kalian yang tertipu tentang siapa yang diculik😆😆 siapa yang nyulik aku belum kasih tahu karena perjalanan Dark Web masih sangat panjang😄😄😄
















Siap?































Harus siap dong yaa....














































Cuss ahh.....

































.
.
.

Kediaman Keluarga Zhong.

"Tuan muda Chenle." Seorang maid membungkuk sopan pada orang yang baru saja memasuki mansion besar bak istana kerajaan.

"Dimana Mama?" Chenle langsung bertanya serius, matanya menatap para maid yang sekarang baru saja berjejer rapi dan membungkuk pada Chenle.

"Nyona ada di kamarnya, Tuan muda." Salah seorang maid menjawab.

Chenle mengangguk kecil lantas berlari menuju kamar di samping tangga. Chenle membuka pintu kamar Mamanya dan mendapati beberapa maid tengah sibuk menenangkan Mamanya yang menangis terisak di atas tempat tidur.

"Mama." Chenle memanggil Mamanya dan langsung berjalan cepat ke arah Mamanya.

"Chenle." Mama Chenle semakin menangis terisak melihat putra sulungnya terbang jauh-jauh dari China pada pagi hari dan sampai di Korea sore hari.

Chenle memeluk Mamanya erat begitu ia tiba di samping Mamanya. Chenle bahkan mengusap pelan punggung Mamanya agar tangis yang ia dengar sejak tadi pagi di telepon reda. Sungguh demi apapun, Chenle tidak bisa melihat Mamanya menangis seperti sekarang ini. Mamanya terlihat sangat menyedihkan dan tidak memiliki semangat hidup.

"Chenle. Yuanjun ..." Mama Chenle kembali menangis begitu mengingat putrinya, Yuanjun telah hilang diculik oleh seseorang yang sampai saat ini belum bisa ditangkap oleh pihak kepolisian.

Yuanjun juga belum ditemukan hingga sekarang, dan itu menambah kesedihan Nyonya Zhong yang mengharapkan agar putri satu-satunya baik-baik saja.

"Mama tenanglah, Yuanjun pasti ketemu. Percaya sama Chenle." Chenle duduk di tepi kasur Ibunya, ia semakin memeluk erat wanita yang telah melahirkannya dan Yuanjun ke dunia.

"Tidak Chenle, Mama tidak bisa tenang selama Yuanjun belum ketemu. Mama takut terjadi apa-apa dengan Yuanjun. Chenle, Yuanjun masih sepuluh tahun, ia terlalu kecil untuk mengalami hal-hal yang tidak seharusnya." Tangisan Nyonya Zhong semakin keras setiap kali nama Yuanjun ia sebut.

Chenle hanya bisa mengelus punggung dan rambut Mamanya pelan. Chenle juga tidak habis pikir kenapa Yuanjun bisa diculik, padahal rumahnya selalu dijaga ketat oleh para pengawal Babanya dan tidak ada satu celahpun yang memungkinkan orang asing keluar masuk rumahnya seenak jidat.

Meski Chenle selama ini tinggal di China, tapi setidaknya Chenle sering berkunjung ke Korea untuk bertemu dengan Mama, Baba, dan adik kecilnya, Yuanjun yang kini telah hilang diculik.

Jujur saja tadi pagi ketika Chenle baru terbangun dari tidurnya, ia kaget begitu mendapat telepon dari Korea, terlebih lagi Mamanya menangis di telepon, membuat seorang Zhong Chenle tambah panik ketika Mamanya memberitahu kalau Yuanjun hilang. Detik itu juga, Chenle langsung memesan penerbangan first class untuknya sendiri dan terbang ke Korea tanpa meminta izin ke sekolahnya terlebih dahulu untuk mengambil cuti.

Masa bodoh dengan sekolah, Chenle yakin orang suruhan Babanya akan mengurus masalah itu, yang terpenting sekarang adalah menemukan Yuanjun dulu, adiknya yang sangat berharga untuk semua orang di keluarga Chenle.

.
.
.

"Halo, gege." Chenle berjalan keluar kamar Mamanya setelah memastikan kalau Mamanya tidur. Chenle sekarang tengah menelpon seseorang yang bisa ia mintai tolong untuk membantu mencari Yuanjun.

"Bisa bantu aku?" Chenle terus berjalan keluar dari rumahnya, ia menuju pekarangan mansionnya yang sudah seperti hutan bambu.

"Adikku, Yuanjun menghilang. Aku yakin yang menculiknya bukan orang biasa karena rumahku selalu dijaga ketat oleh pengawal. Mungkin orang itu bisa saja sama sepertimu, jadi, apa kau bisa membantuku?"

"Iya, aku akan transfer uang sebanyak yang kau minta. Berapapun itu asal temukan Yuanjun untukku." Chenle membuat kesepakatan di akhir teleponnya dengan orang di seberang sana.

"Kuharap dia bisa menemukan Yuanjun untukku." Chenle menatap ponselnya yang baru saja berkedip setelah memutuskan sambungan telepon.

"Apa aku ikut mencari saja?" Chenle berpikir sejenak sampai ponselnya berdering, nomor tidak dikenal tengah menelponnya sekarang.

"Halo."

Tidak ada jawaban dari seberang sana.

"Halo!" Chenle sedikit menaikan nada bicaranya, namun tetap tidak ada jawaban.

"Kalo tidak menjawab juga aku akan tutup teleponnya."

"Gege."

Suara seorang perempuan yang sangat Chenle kenal. "Meimei."

/
Gege: Kakak laki-laki
Meimei: Adik perempuan
/

"Gege, tolong Yuan. Tolong."

"Yuanjun!" Chenle berseru tertahan saat suara adiknya begitu lemah terdengar.

"Gege, sakit, Yuanjun sakit."

"Yuanjun, bertahanlah. Gege akan menolongmu." Chenle terlihat sangat panik setiap kali Yuanjun mengeluh sakit.

"Hahahahhaa."

Chenle menjauhkan ponselnya dari telinga ketika terdengar suara seseorang tertawa di seberang telepon.

"Kalau kau ingin menyelamatkan adikmu, maka serahkan seluruh kekayaan yang telah keluargamu rampas dariku."

"Makudmu?"

"Babamu tahu tentangku, jadi dia pasti tahu apa yang aku mau."

Tut.

Telepon dimatikan sepihak.

Chenle menatap layar ponselnya yang sudah mati.

Ting.

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Chenle, pesan dari nomor orang yang meneleponnya tadi.

"Apa ini? Link?" Chenle mengernyit tak mengerti maksud dari orang yang meneleponnya tadi mengirim link itu apa.

Dengan rasa penasaran, Chenle membuka link itu. Link yang langsung membawanya menuju sebuah website.

"Astaga!" Chenle berseru tertahan saat matanya menangkap sesuatu yang mengerikan dari video di website yang ia masuki.

Video dimana seorang anak kecil tengah diperkosa oleh beberapa orang dewasa dan terlihat orang-orang dewasa itu begitu menikmatinya.

Chenle menutup mulutnya tidak percaya akan apa yang baru saja ia lihat.

Ting.

Sebuah pesan kembali masuk ke dalam ponsel Chenle.

From: xxxx-xxxx-xxxx-xxxx

Kalau kau tidak mengirim apa yang aku mau, maka adikmu juga akan bernasib sama dengan anak itu.

Mata Chenle melebar setelah ia membaca pesan singkat yang baru saja masuk. Dengan cepat Chenle berlari ke dalam rumah, mengambil kunci mobil, lalu kembali berlari keluar rumah, memasuki salah satu mobil yang terparkir di garasi mansionnya dan bergegas menyalakan mobil itu menuju ke kantor Babanya.

.
.
.

"Kau gagal lagi."

Trang.

"Akh."

"Park Jaemin! Sebenarnya apa saja kerjaanmu hah? Kenapa menculik anak itu saja tidak bisa?"

Trang.

"Akh."

Jaemin meringis sakit saat punggungnya yang sekarang tak memakai pelindung apapun terus dipukuli oleh sisi pedang tajam, bukan, bukan bagian tajam pedang yang dipukul ke arah punggungnya, tapi bagian sisi pedang yang terbuat dari baja sehingga punggung Jaemin terlihat memerah dan sedikit terluka akibat terkena goresan-goresan kecil dari bagian tajam pedang.

"Kau lemah."

Trang.

"Akh."

"Lemah!"

Trang.

Trang.

Trang.

Brshh.

Jaemin merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya saat ia merasakan darah mengalir deras keluar dari bagian punggungnya yang tergores cukup dalam.

Mata Jaemin berkunang-kunang, penglihatannya perlahan memudar seiring ia memejamkan matanya dan terjatuh.

Jaemin pingsan.

"Cih, lemah."

Orang yang tadi memukuli Jaemin berhenti. Orang itu memasukan pedangnya ke dalam sarung pedang lalu pergi begitu saja meninggalkan tubuh Jaemin di dalam gedung tua yang jauh dari keramaian kota.

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

21.7K 5K 19
"Ketika mimpi buruk datang, malam terasa menjadi lebih panjang."
121K 25.4K 31
Detektif Millenium yang berusaha menemukan pembunuh Jaemin. 《M I L L E N I U M S Q U A D》 Start [3 April 2019] END.
195K 5.6K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...
17.6K 1.5K 13
˝Di lingkaran pertemanan pasti ada yang fake˝ Start : 11 October 2019 End : 13 November 2019