KELUARGA GESREK

By Sitha_Isnantri

53.4K 6.9K 3K

Sekelumit cerita dibalik keluarga terpandang di korea yang ternyata super gesrek. " Mah? Jelly papah mana? "... More

CAST
SURPRISE
CEMBURU part 1
CEMBURU Part 2
KANGEN
MANTAN
HILANG
SEPATU
SELCA
CEWEK
LOVE
TELAT
FLASHBACK : Found You
FLASHBACK : First Meet part 1
FLASHBACK : First Meet part 2
SECRET
Announcement
CHALLENGE
FLASHBACK : I.P.U
RESPONSIBLE
CUDDLING
PERFECT
FAITH
PAINTER
SECRETARY
WEDDING
GAME
JEWEL
POSESIF
FLASHBACK : Downpour of Love
MANLY
ACTING
SOLVED
NORMAL
MODEL
KANGEN 2.0
WEDDING (?)
HAPPINESS
+ Pine Tree +
+ Wanna +
❣ Kang Fam's Answer ❣
+ FLASHBACK: Beautiful +
+ Beautiful Part II +

Special Chapter : SARANGHAE

1.1K 151 91
By Sitha_Isnantri

Seongwoo dan anak kembarnya sedang berada diruang keluarga mansion Kang. Si kembar sibuk main game berdua. Sedangkan Seongwoo sibuk dengan ponselnya. Tangannya sesekali mengambil almond panggang dari toples di atas meja.


" MAMAAAHHH!! MAAHH..MAAHH..!!"


Suara Guanlin yang baru pulang mengagetkan ketiganya. Anak bungsunya itu sampai terengah-engah ketika sampai di ambang pintu ruang keluarga.

" Kenapa Ragil? Hah..ada apa?? " seru Seongwoo panik.

Woojin dan Jihoon juga menanti jawaban Guanlin dengan wajah tegang.

" Mah! Besok ulang tahun papah kan? "

Hening.


Guanlin nyengir. Menyadarkan Seongwoo dan si kembar kalo mereka sedang dikerjain si bungsu.

" Ya Tuhan Guanlin..jantung mamah hampir copot. Mamah kira kamu kenapa napa! " kata Seongwoo sambil mengelus dada. Menetralkan kekagetannya.

" Erggh..ni bocah..kalo bukan adek gue udah gue gantung di puun cabe! " sungut Woojin kesal.

" Emang gimana cara ngegantungnya kalo di puun cabe jin? " tanya jihoon polos.

" Ini lagi satu..aaaiyaaakkk!!"

Woojin milih nyuekin pertanyaan nggak penting Jihoon. Sementara yang nanya garuk garuk kepalanya yang nggak gatel.

Guanlin ketawa ngakak liat kedua kakak kembarnya. Ia masuk lalu duduk di sebelah Seongwoo.

" Hehe..maaf ya mah.." katanya sambil mengusap tangan Seongwoo.

Seongwoo hanya mengangguk pasrah.

" Mah..tapi bener kan besok ulang tahun papah. Kita nggak bikin surprise gitu nanti malem? " tanya Guanlin.

Si kembar mendadak tertarik dengan ide adiknya. Mereka mempause gamenya dan berbalik.

" Ayuk mah..kita surpraisin papah " kata Jihoon antusias.

Seongwoo tersenyum.

" Ini kalian pikir mamah lagi ngapain dari tadi utak utik hape? Lagi pesen kue sama pernak pernik buat surprise ultah papah kalian "

" Yey! " ketiga anaknya memekik gembira. Seongwoo tertawa melihat ketiganya.

" Mah.." panggil Guanlin.

" Hmm?"

" Kita mau kasi kado apalagi dong buat papah? Kayaknya Papah udah punya semua. Selama ini juga kayaknya papah hepi hepi aja kan mah? "

" Umm.. Selama ini papah memang selalu kelihatan happy. Tapi Papah juga pernah melalui kesulitan. Sama seperti orang lain. Papah cuma pinter nyembunyiin kesedihannya di depan orang- orang. Yang jelas, papah kalian itu pejuang hebat. Selama mamah kenal dan menikah sama papah, mamah cuma pernah liat papah nangis dua kali.. "

" Iya mah? Papah pernah nangis? Kapan? " tanya Woojin penasaran.


...🍑...

" Kembar??"

Sungwoon mengangguk.

Daniel memeluk dan menciumi wajah Seongwoo berulangkali. Seongwoo tertawa geli dengan perlakuan suaminya.

" Selamat ya, Seongwoo, Daniel.. " kata Sungwoon tulus.

" Makasih eonni.. " kata Seongwoo sambil tersenyum lemah. Wajahnya masih sedikit pucat.

" Ingat kau harus banyak istirahat Seongwoo. Kehamilan kembar sangat beresiko. Apalagi ini kehamilan pertamamu. " saran Sungwoon.

Seongwoo mengangguk.

" Terimakasih dokter Ha. Aku akan menjaga istriku dengan baik " kata Daniel.

Sungwoon mengangguk lalu meninggalkan kamar rawat VVIP itu.

" Komaengi mulai hari ini jangan capek- capek. Kan ada bibi Pyo sama pelayan lain dirumah. Kamu banyakin istirahat aja ya? " kata Daniel sambil mengelus rambut Seongwoo lembut. Ia bersandar di bed dan menyandarkan punggung Seongwoo ke dadanya.

Ponsel Daniel bergetar tanda telpon masuk. Daniel melihat layarnya sejenak lalu mengangkatnya.

"... Nee appa, maaf tadi aku mengantar Seongwoo dulu ke rumah sakit. Iya, bisakah aku cuti hari ini?...oh hmm.."

Daniel mendorong tubuh Seongwoo lembut. Ia memberikan gestur akan bertelpon dulu sebentar. Seongwoo mengangguk.

" Dari kantor ya oppa? " tanya Seongwoo sekembalinya Daniel.

Daniel duduk di sisi tempat tidur. Menarik tangan Seongwoo dan menggenggamnya.

" Appa bilang ada yang mau dibicarakan. Apa kau tak apa kutinggal sebentar? "

" Pergilah oppa. Aku tak apa kok "

" Baiklah. Istirahatlah sampai aku kembali " kata Daniel.

Seongwoo mengangguk. Daniel mencium kening dan mengecup singkat bibir Seongwoo sebelum pergi.

🍑

" Appa apa tidak bisa aku diganti dengan orang lain. Seongwoo sedang hamil dan butuh perhatianku.. "

Kang Dong Won menghela napasnya.

" Ini proyek besar Niel. Dan sedari awal appa sudah mempercayakan padamu. Appa mengerti perasaanmu sekarang, tapi tanggung jawab ini tetap harus kau selesaikan hingga akhir "

Daniel gelisah. Ia meremas tangannya.

" Begini saja, pergilah menemuinya. Dia akan membantumu.. "

Ayahnya memberi sebuah kartu nama. Daniel mengambil dan membacanya.

Leeteuk Corporation?

🍑

" Baiklah.. aku akan membantu karena permintaan Ayahmu. Senior yang sangat kuhormati. Tapi ingat, aku tidak akan segan padamu Daniel. Aku mengharapkan hasil yang sempurna di setiap pekerjaanku. Zero mistake! Kau mengerti Kang Daniel? "

Daniel mengangguk tanpa ragu. Leeteuk hanya mengeluarkan senyum tipis yang sedikit meremehkan.

Tok Tok..

" Masuk" kata Leeteuk.

Seorang pria sebaya Daniel memasuki ruangan.

" Anda memanggil saya Daepyonim? "

" Hmm... Jonghyun mulai saat ini kau akan membantu Daniel untuk proyek baru ini "

" Baik Daepyonim " kata Jonghyun.

Keduanya lalu keluar dari ruangan Leeteuk.

🍑

" Seongwoo! "

Eunji dan Kahi berseru ketika melihat Seongwoo sedang mual dan muntah di kamar mandi.

Eunji bergegas memijit tengkuk anaknya itu. Lalu memapahnya kembali ke kamar. Kahi membantu mendudukkan Seongwoo di tempat tidur lalu memberinya air minum.

" Sabar ya sayang..memang seperti ini di trimester pertama. Nanti akan berhenti seiring bertambahnya usia kandunganmu " kata Eunji sambil membelai lembut rambut putrinya.

" Nee eomma..aku tahu. Terima kasih, eomma dan eomonim selalu membantuku " kata seongwoo.

" Apa Daniel tidak pulang lagi semalam, nak? " tanya Kahi.

Seongwoo menggeleng.

Kahi melipat bibirnya kesal.

" anak itu! bisa bisanya meninggalkan istrinya sedang hamil muda begini. Nanti eomma marahi dia Seongwoo, kau jangan khawatir "

Seongwoo tertawa kecil.

" Nggak apa apa. Oppa memang sedang sibuk. Lagipula kan ada eomma sama eomonim yang selalu menemaniku. Bibi pyo dan para pelayan juga selalu siap membantuku "

" Tapi tetap saja kan sayang.. wanita hamil butuh perhatian lebih dari suami " kata Kahi bersidekap.

🍑

" Jadi warna apa yang akan kita gunakan? "

Jonghyun menatap Daniel. Sementara yang ditatap melamun. Pandangannya kosong dan menerawang jauh.

" Daniel? Daniel.." panggil Jonghyun lagi sambil menepuk tangan Daniel.

" Hah? iya Hyung? ah maaf apa tadi yang kau tanyakan? " kata Daniel tersadar.

Jonghyun meletakkan lagi map berisi palet warna di tangannya ke meja.

" Apa yang kau pikirkan? " tanyanya.

" Aku mencemaskan istriku Hyung. Dia bilang perutnya sedikit kontraksi saat kutelpon tadi. Aku khawatir terjadi apa- apa.. " ucap Daniel.

Jonghyun menghela napasnya.

" Pulanglah malam ini, biar aku yang selesaikan sisanya.. "

" Benar hyung? baiklah..terima kasih,kuserahkan padamu.. "

Daniel menyambar jasnya lalu bergegas keluar ruangan. Leeteuk mengamati saat ia berlari melewati lobi menuju parkiran gedung.

.

.

Daniel memasuki kamarnya perlahan. Dilihatnya Seongwoo sudah tertidur di ranjang. Ia melepas jasnya lalu berbaring di sebelah Seongwoo. Mengangkat kepala istrinya itu dengan hati hati dan merengkuhnya dalam pelukan. Perut istrinya yang sudah buncit karena usia kandungan lima bulan dielusnya lembut.

Daniel mencium puncak kepala Seongwoo. Buliran bening mengalir lewat sudut matanya.

" Maaf.. Maafkan aku sayang.. "

🍑

Daniel dan Jonghyun menunggu dengan tegang di ruang rapat utama Leeteuk Corporation. Hari itu adalah puncak dari semua kerja keras mereka selama delapan bulan ini.

" Selamat Pagi "

Leeteuk memasuki ruangan dengan beberapa investor asing penanam modal di proyek mereka. Daniel, Jonghyun dan semua peserta rapat membungkuk hormat pada mereka.

Rapat dimulai. Diskusi berjalan dengan alot. Daniel dan Jonghyun berusaha mempresentasikan hasil kerja mereka dengan sebaik mungkin. Namun ada beberapa syarat yang masih belum disetujui investor asing tersebut. Mereka kemudian istirahat selama 10 menit karena belum juga mendapat kesepakatan hingga tengah hari.

Ponsel Daniel bergetar. Daniel mengambil dari saku jasnya dan segera mengangkatnya.

" Oppa.." suara Seongwoo terdengar lirih ditelpon.

" Kenapa Sayang? " tanya Daniel cemas.

" Maaf aku menelpon, tapi perutku sakit sekali.. sakitnya datang dan pergi dari beberapa jam terakhir oppa.."

" Aku telepon eomma dan ibumu ya? atau kutelponkan dokter Ha agar melihatmu kerumah? " kata Daniel.

Jonghyun menepuk bahu Daniel. Menyuruhnya kembali ke ruang rapat. Daniel menggangguk dan memberi isyarat 'tunggu sebentar' dengan tangannya.

" Eomma sedang ke Busan dan sungwoon eonni tidak menjawab telponnya. Nanti saja kuhubungi lagi oppa...kembalilah bekerja, maaf membuatmu khawatir.. " kata Seongwoo. Suaranya terdengar lemah.

Daniel kembali ke ruang rapat dengan hati cemas. Ia berkali kali melihat arlojinya sepanjang rapat. Rapat mereka masih berjalan alot seperti sebelumnya. Masih belum ada titik temu diantara mereka.

Jam diruang rapat menunjukkan pukul delapan malam. Daniel semakin gelisah.

Bip..Bip..

Daniel membuka notifikasi ponselnya.

' Oppa air ketubanku pecah '

Mata Daniel langsung membulat. Tanpa pikir panjang ia langsung berlari keluar ruang rapat. Peserta rapat sampai menoleh bersamaan ke arah pintu keluar. Leeteuk bergegas lari keluar mengejar Daniel.

" Tunggu Daniel! "

Leeteuk menarik lengan Daniel membuatnya menghentikan langkah.

" Aku harus pergi, maaf Daepyonim" kata Daniel hendak berbalik. Tapi Leeteuk menahanny lagi.

" Tidak kau tidak boleh pergi kemanapun! Kembali keruang rapat sekarang! " bentak Leeteuk.

Kesabaran Daniel habis. Dia mencengkram kerah baju Leeteuk dan mendorongnya ke dinding.

" AKU HARUS PULANG!! ISTRIKU LEBIH BUTUH AKU DARIPADA PROYEK BANGSAT ITU!!!"

Leeteuk terkejut hingga tak bisa berkata apapun. Daniel melepas cengkramannya perlahan.

" Maaf Daepyonim.. " katanya membungkuk lalu bergegas pergi.

.

.

Seongwoo menahan sakit di perutnya dengan mencengkram selimut. Ia mengatur napasnya dan mencoba berdiri. Ia berpegangan pada apapun lalu keluar kamarnya perlahan.

" SAMUNIM! " seru bibi Pyo melihat Seongwoo berjalan tertatih. Ia bergegas memapah Seongwoo

" Bibi pyo..tolong panggil taksi..aku harus kerumah sakit " kata Seongwoo sambil menahan sakit.

" Ba..baik nyonya " kata bibi pyo panik.

Seongwoo berjalan ke pintu keluar. Sebelah tangannya menahan perut dan sebelahnya digunakannya berpegangan ke dinding. Seongwoo membuka pintu. Sorot lampu mobil membuatnya silau.

" Seongwoo!! '

Seongwoo memicingkan matanya.

" Oppa..?"

Daniel sigap menahan tubuh Seongwoo yang tidak kuat lagi berdiri. Tenaganya semakin lemah.

" Sayang..Seongwoo! Sadarlah! "

Seongwoo meremas kemeja Daniel kuat.

" Oppa..sakitt.."

Daniel langsung menggendong Seongwoo ke mobil dan melaju ke rumah sakit.

.

.

Daniel mengelus kepala Seongwoo dan menggenggam sebelah tangannya.

" Sayang.. dioperasi aja ya? Aku nggak tahan liat kamu terus kesakitan begini.. "

Seongwoo menggeleng lemah.

" Aku kuat oppa. Aku mau melahirkan normal. Aku bisa kok.."

Daniel mencium kening Seongwoo cukup lama. Sorot mata khawatirnya masih belum berubah.

Tak lama dokter Sungwoon dan timnya membawa Seongwoo ke ruang bersalin. Daniel diijinkan ikut masuk dan menemani istrinya.

Perut Seongwoo semakin sakit dan kontraksinya semakin sering.

" Seongwoo ayo.. Kepalanya sudah mulai terlihat! " kata dokter Sungwoon.

Seongwoo mendorong dengan sekuat tenaga. Melampiaskan sakitnya dengan teriakan dan meremas tangan Daniel kencang.

Suara tangis pertama hadir. Sungwoon segera menyerahkannya ke perawat.

" Sekali lagi Seongwoo..Dorong! "

Seongwoo mendorong lagi dengan sisa sisa tenaganya. Setelah teriakan panjang akhirnya terdengar suara tangis kedua. Anak kembar mereka telah lahir.

Genangan bening yang sedari tadi membuat pandangan Daniel kabur akhirnya pecah. Ia menangis sejadinya.

" Oppa nangis? Jangan.. " kata Seongwoo terbata.

Daniel menciumi seluruh wajah Istrinya yang masih berpeluh.

" Terimakasih sayang..Aku mencintaimu..sangat mencintaimu! "

🍑

Daniel tertunduk di kursi ruangan itu. Di hadapannya Leeteuk menatap tajam.

" Maaf Daepyonim.. " kata Daniel.

Leeteuk mendengus kasar.

" Kau sudah mempermalukan perusahaan ini dengan meninggalkan rapat begitu saja. Jadi apa yang kau harapkan sekarang? "

Daniel diam.

" Kau sudah bertemu Jonghyun? " tanya Leeteuk.

Daniel menggeleng.

" Jika maksud anda Jonghyun juga harus ikut menanggung kesalahanku, maka anda salah Daepyonim. Itu murni kesalahanku, aku akan bertanggung jawab sendiri " jawab Daniel tegas.

Leeteuk tersenyum remeh.

" Jadi maksudmu kau juga yang akan mengerjakan proyek ini sendiri? Tanpa mengakui kerja keras Jonghyun? "

" bukan beg.. Eh..apa maksud anda Daepyonim? "

Leeteuk mengambil map disampingnya dan mendorongnya ke hadapan Daniel.

" Mereka setuju dengan syaratmu. Cepat laksanakan pembangunannya secepatnya "

Daniel membuka map itu. Ia hampir tidak percaya dengan penglihatannya. Sebuah kontrak bernilai miliaran yang telah ditandatangani lengkap.

" Cepat..mulailah bekerja,kenapa kau malah bengong disitu? " kata Leeteuk.

Daniel mengangguk lalu cepat cepat berdiri.

" Terima kasih banyak Daepyonim " katanya membungkuk 90 derajat.

" Hmm..oh ya.. selamat atas kelahiran putra kembarmu.." kata Leeteuk.

Daniel mengangguk sambil tersenyum lega.

...🍑...

Seongwoo menggeliat perlahan. Mengucek matanya sambil terduduk di tempat tidur. Sehabis menyiapkan ruang keluarga untuk surprise ulang tahun Daniel tadi, Seongwoo memang memilih tidur sebentar sambil menunggu Daniel datang. Daniel sedang di Jeju dan bilang akan tiba dirumah saat tengah malam.

Sedetik kemudian Seongwoo terkejut ketika melihat jam diatas nakas.

12.10 AM.

" Haduw.." gerutunya lalu bergegas loncat dari tempat tidur. Memakai sandal rumah lalu setengah berlari menuruni tangga menuju ruang keluarga.

Dibukanya pintu ruang keluarga.

" Astaga..anak anak ini " pekiknya pelan melihat pemandangan didalam.

Woojin tertidur di sofa dan di mulutnya masih ada peluit julur. Jihoon tertidur tepat dibwahnya masih dengan topi kerucut pesta yang miring di sisi kepalanya. Sedangkan Guanlin tidur di karpet dengan tengkurap.

" Anak anak bangun..hei woojin, jihoon..ragil.." seru Seongwoo membangunkan ketiga anaknya bergantian.

Ketiganya menggeliat dan bangun perlahan.

" Papah udah dateng mah? Mana? " kata Guanlin serak ditengah kantuknya yang masih ada.

" Belum..tapi ini udah jam 12 lebih. Ayok bangun..bentar lagi papah kalian dateng " kata Seongwoo.

Keempatnya lalu menunggu.

Jam 12.37 dan Daniel belum juga datang. Woojin sudah berulangkali menguap. Jihoon bahkan sudah terkantuk kantuk dari tadi.

Seongwo jadi tak tega dan menyuruh ketiga anaknya kembali ke kamar mereka dan tidur. Seongwoo sendiri kembali ke kamarnya. Tangannya meraih ponsel yang berkedip diatas nakas. Tanda ada pesan masuk yang belum dibaca.

Seongwoo mengusap layarnya dan memeriksa.

' Komaengi sepertinya aku terlambat sampai rumah. Rapatnya molor tadi. See u at home baby. I love you ❤'

Seongwoo memeriksa jam terkirim.

11.56 PM

Tiba tiba suara pintu membuat Seongwoo menoleh. Matanya langsung berbinar melihat siapa yang masuk.

" Papaahh! " serunya sambil berlari memeluk Daniel.

" Loh kok mamah belom tidur? " tanya Daniel.

" Mamah nunggu Papah. Papah lamaaa..mamah kangeenn!" kata Seongwoo.

Ia memeluk suaminya erat sambil ndusel ndusel di dada bidang Daniel.

Daniel tertawa kecil.

" Ya udah kalo gitu yuk kita tidur Mah.. "

Seongwoo mendongak. Menatap Daniel dengan tatapan kucingnya serta seringai seduktif.

" Tapi boboknya nggak usah pake baju.." katanya sambil menarik dasi dan membuka kancing demi kancing kemeja Daniel.

Daniel menaikkan kedua alisnya lalu menyeringai. Ia melumat ganas bibir Seongwoo sambil mendorongnya ke tempat tidur.

****

Seongwoo menatap langit jingga kemerahan dari balkon kamar. Angin dini hari berhembus pelan. Tangan Seongwoo bergerak mengeratkan selimut tipis yang dipakainya.

" Mamah kok diluar? "

Daniel memeluk Seongwoo dari belakang. Membungkus tubuh istrinya itu ke dalam selimut tebal yang juga menutup tubuhnya. Ia mencium pundak Seongwoo yang penuh jejak kemerahan bekas perlakuannya semalam.

Seongwoo menoleh dan tersenyum. Ia lalu memutar tubuhnya. Memeluk pinggang Daniel. Menempelkan tubuhnya yang hanya ditutup selimut tipis ke tubuh Daniel yang juga polos.

Ia mendongak menatap Daniel.

" Selamat ulang tahun suamiku " katanya sambil tersenyum.

Daniel mengerjap. Alisnya berkerut seperti baru menyadari sesuatu.

" Hehe..papah lupa kan? Hari ini ulang tahun papah. Make a wish dong bear " kata Seongwoo terkekeh.

Daniel terdiam cukup lama. Matanya menatap dalam ke manik hitam pekat Seongwoo.

" Udah " ucap Daniel.

"Udah? kok ga tutup mata? " kata Seongwoo memiringkan kepalanya.

Daniel tersenyum.

" Karena kamu wish Papah, Mah. Kamu akan jadi wish Papah setiap tahun, seumur hidup Papah "

Mata Seongwoo berkaca- kaca.

" Eit..nggak boleh nangis.." kata Daniel lembut.

Ia mencium kedua mata istrinya itu dan menempelkan kening mereka.

" Kenapa kamu begitu indah Kang Seongwoo. Aku selalu kehilangan alasan untuk tidak mengagumimu.."

Seongwoo menatap Daniel lekat.

" Kenapa kamu begitu sempurna Kang Daniel..Aku selalu kehilangan alasan untuk berhenti mencintaimu.."

Daniel tersenyum bahagia. Ia menarik dagu Seongwoo dan memagut bibir istrinya lembut. Menyalurkan rasa sayangnya yang tak terhingga.

" Aku mencintaimu Kang Seongwoo "

" Aku mencintaimu Kang Daniel "

***❤❤❤***


Istiqomahlah readers!

Sekalinya bikin special chap ampe 2300 kata wkwkwkk...maafkan acuu 🙏🙏

Sebenarnya ini mau dipost tadi malem, but i' m failed to finished it 😅

Kalian ngerti kan ya ceritanya? Ini alurnya bolak balik soalnya. Oh ya kn mamah bilang cuma pernah liat papah nangis 2 kali,lha kok itu cuma sekali? nah..kalian bisa nebak kan yang satu lagi kapan ?😏
nanti aku bikin di part Flashback sendiri yah yang itu 😉

Aku bikin special chap ini tentu aja dedicated to...


Yeyyy!! Happy birthday centre kita,bias sejuta umat yang chodingnya tak tertolong Kang Daniel 👏👏👏

Let's walk on flower path to in next next years and also to all wannaone member too 😘















Continue Reading

You'll Also Like

20.5K 2.6K 46
Bagaimana jika kenalakan Yibo menurun ke anaknya. Up suka suka
21.2M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...
324K 14.3K 39
Cerita awal Berdasarkan imajinasi sendiri Mohon bantuannya ya hehehe..... Kalau ada kesamaan teks,alur,nama tokoh, ending cerita mohon dimaafkan...
55.9M 3.3M 102
Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang lebih bagus penulisannya bisa beli bukuny...