When Everything Goes Right (C...

By FoxyLala

32.4K 716 100

Mungkin kalian sering dengar orang berkata, " When everything's goes wrong that goes right." Kayaknya mudah s... More

Part 1 : Vancouver and Him
Part 2 : The Badboy Guy
Part3 : Stuck with Him
Part 4 :Unbelievable
Part 5 : The Truth
Part 6 : His Name
Part 7 : Curious
Part 8 : KM's constellation
Part 9 : Date -part1-
Part 9 : Date part 2
Part 10 : His Kindness
Part 11: Secret
Part13: No Words
Part 14: Thank You
Part 15 : Please
Part 16 : How?
Part 17 : Reality
Part 18 : Dinner

Part 12 : Same Name Same Attitude

1.4K 42 6
By FoxyLala

Setelah mendengar jawabannya kemarin, aku merasa seakan-akan Kevin memancingku untuk mencari tahu jawaban atas rahasia yang disimpannya. Kenapa semua begitu rumit? Bukan, yang benar, kenapa dia membuatnya rumit, padahal dia bisa langsung kan cerita? Apa dia tidak menganggapku sebagai sahabatnya? Too bad, aku sudah menganggap dia sebagai salah satu bestfriendku.

Aku memilih untuk diam setelah tahu dia menyimpan rahasia. Padahal sebenarnya aku penasaran berat. Aku menunggu Kevin untuk mengajakku berbicara, tapi sepertinya dia berperilaku sama sepertiku. Well, bisa kalian tebak. Perjalanan ini sangat membosankan.

Sesampainya di rumah, aku langsung berlari dan masuk ke dalam kamarku. Aku tidak peduli Kevin mau memnaggilku atau apapun, aku tidak peduli. Siapa yang cari masalah duluan coba? Dia! Aku mencoba mengalihkan perhatianku dengan menata buku yang akan di bawa besok sekolah. Aku lupa betapa lamanya liburan ini sampai-sampai aku tidak menyadari bahwa besok adalah hari pertamaku sekolah kembali. Berita buruknya, aku bertemu KM sialan itu.

KM! Betapa buruknya dia sebagai lelaki. Membuatku mabuk dan ikut-ikutan pesta liar seperti itu. Untung ada Kevin. Hah, tapi saat ini Kevin juga tidak bisa diandalkan.

Aku membanting diriku ke atas ranjang, menutupi kepalaku dengan bantal dan berteriak keras. Hidup ini semakin rumit dan aku tidak tahan lagi! 4 hari lagi Daddy akan pulang dan Kevin akan kembali ke tempatnya. Aku sangat menantikan hari itu.

***

Setelah bersiap-siap, aku membawa tasku dan berjalan menuruni tangga. Terdengar suara di dapur dan aku tahu siapa di sana. Ya, siapa lagi kalau bukan Kevin, yang ngaku-ngaku tidak bisa memasak padahal dia dulu telah membuatkanku makanan korea. Sungguh kebohongan yang memalukan.

Aku berjalan menuju dapur dan ternyata dapur sangat bersih. Dengan seriusnya dia menata makanan di atas piring. Sejenak aku melupakan rasa marahku kepadanya. Dia terlihat sangat ganteng bila serius. Dengan mengenakan kaos putih polos membuat lekuk-lekuk ototnya semakin terlihat jelas di balik baju. God! Kenapa selalu saja ada perasaan aneh bila berada di dekatnya? Haruskah aku mengaku kalau aku suka dengannya?

Please, Fani. Don't be so dramatic. Gengsi la yoooo.....

"Sudah puas mengamatiku dengan wajah seperti itu?" godanya sambil tersenyum jahil. Aku terbangun dari lamunanku dan kembali menatapnya dingin. Hal ini tidak akan berubah sebelum dia bercerita kepadaku apa yang terjadi sesungguhnya.

Aku berjalan meninggalkan dapur menuju pintu ruang tamu. Kevin menarik tanganku.

"Apa yang sebenarnya terjadi sih, Fan?"

Aku menoleh menghadapnya. "Masih berani tanya 'apa yang sebenarnya terjadi? Sekali-sekali jangan jadi orang bodoh bisa nggak sih?"

"Ya, ya. Sorry, aku bertidak bodoh, tapi please, kamu nggak bisa gitu aja marah karena itu."

"Oh ya? Kenapa?"

"Karena semua itu ada waktunya, Fan!" bentaknya frustasi.

"Loh kok teriak-teriak segala?" tanyaku kaget.

"Ya habis kamu susah kalo dibilangin, sekali aja kamu percaya sama aku," mohonnya. Kenapa dia terlihat lemah begini?

"Kamu tuh sebenarnya kenapa sih, Vin? Dari kemarin kamu itu aneh. Gerak-gerik kamu itu nggak wajar. Dan aku mau jujur sama kamu. Gara-gara kemarin kamu bilang itu rahasia, itu seakan-akan kamu mancing aku buat cari tahu and... and now, you don't allow me to know about that!" bentakku jengkel. Really, I'm not in the mood. "Sebaiknya aku berangkat sekolah dulu."

"Kamu nggak sarapan dulu?"

Aku menggeleng dan meninggalkan rumah. Too much nerve which is can not be handled. Memang sebaiknya aku menjaga jarak dulu saja darinya. Seriously, I have no clue about those damn secrets! Aku berjalan dengan kesal menuju station terdekat.

Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju kelas Chemistry sebagai pelajaran pertamaku. Untung hanya Hana dan aku berada di kelas yang sama, setidaknya aku memiliki teman.

"Well, how's your holiday?" tanyanya.

"Hahh, tidak ada yang bisa dilakukan, liburan yang paling tidak menyenangkan dalam hidupku" jawabku asal.

"Oh jadi itu alasan kenapa kamu dateng pagi hari ini? Kalo aku sih maunya libur yang lamaaaaaaaa," jawab Hana dengan gaya berlebihan dan aku tertawa karena tingkahnya. Aku tidak mau merepotkannya dengan bercerita tentang masalahku dengan Kevin. Lagipula, aku berniat untuk mencari tahu sendiri.

"Oh ya, Fan. Kamu masih inget nggak sebelum kita liburan, ada panggila call back?" tanya Hana. "Ya, kenapa?" tanyaku. Dia tersenyum jahil.

"Kita berdua masuk! Yah, Natalie terpilih juga sih. But anyway, yang penting kita berdua masuk!"

"Loh bukannya cuma 2 orang?"

Hana menggeleng, "Dunno. Aku tadi pagi diberitahu sama coach sendiri sih. Nanti siang pengumuman tentang itu akan di tempel di papan pengumuman."

"Berarti, kita akan main di tournament basket bulan depan?! Wait, bukannya kita cadangan?" tanyaku. Siapa yang bisa menolak bermain di pertandingan basket besok? Coach-coack dari university dan college top akan datang.

"Ya dong! Kita pasti diberi kesempatan untuk bermain kok, Fan. Coach akan bercerita banyak nanti setelah pulang sekolah. Dia meminta kita bertiga untuk berkumpul dan menemuinya di ruang kerjanya."

"Sound's good!"

Suara langkah stiletto milik Ms.Ruth terdengar, tanda pelajaran akan segera dimulai.

***

Aku dan Hana menuju papan pengumuman hhmmmm.... yang bisa dibilang cukup ramai. Sedikit berdesak-desakan, ada 3 nama yang tercantum di atas papan. Aku merasa sangat senang, tak terkecuali Hana. Look at her face! So priceless. Tidak hanya pengumuman tentang basket dan UPCOMING BASKETBALL EVENT (so Excited!) tapi juga Masquarade Ball tahunan sekolah (not my thing)

"Party? Masquarade Ball?" tanyaku pada Hana. Dengar kata party aja udah males banget.

"Who doesn't love party? Acara tahunan kayak gini sih sangat ditunggu-tunggu, Fani. Itu seperti acara homecoming gitu."

Kita berdua berjalan menuju loker yang bersebelahan. "You know, a guy who wiil bring a corsage? Berdansa and other stuffs? Dress, make up. Romantis banget tahu."

"Fake romantic. Semua itu cuma ada di buku-buku. Mana ada cowok yang begitu romantis di dunia ini? Mereka semua udah musnah."

"Iya sih. Berharap boleh kan?" tanyanya jahil. Hana bisa aja. Kebanyakan baca novel dia. Aku melihat jadwalku di dalam buku agenda. Shit! Dance Class.

"Eh, kamu nanti kelas apa? Aku dance class! Aku harus cepat-cepat ganti kostum. Pulang sekolah ketemuan di sini aja, oke?" Hana mengancungkan jempolnya. Aku mengganti bajuku dan langsung menuju dance room.

Cindy tiba-tiba memeluk bahuku dan aku tersentak kaget.

"Udah siap dengan tarian homecoming ball?" tanyanya. Hah? Latihan apaan? "Yang kamu sama KM latihan sebelum liburan summer."

Oh my God! Jadi masquareade, homecoming, oh man! Aku sama sekali tidak ingat kalau dance class mengisi acara itu. Mengingat pasanganku si bastard KM, aku tidak berminat lagi mengisi acara itu.

"Cin, aku nggak akan tampil di acara itu. Aku nggak mau," jawabku to the point.

"Loh, kenapa?"

"Aku nggak bisa berpasangan dengan KM. Hubungan kita.... tidak baik."

"Hmm... masalahnya acara ini minggu depan, Fan. Seharusnya liburan digunakan untuk latihan dan masalahnya, nama kamu dan KM udah di daftarin jadi pasangan di acara minggu depan."

Pada akhirnya, aku hanya bisa menyetujui semua ini. Cuma untuk dance aja minggu depan. Masalah latihan, mungkin aku dan KM akan latihan di sekolah. Aku tidak ingin latihan berdua saja di rumahnya yang besar karena menurutku KM sedikit berbahaya.

Aku masuk ke dalam studio dance bersama Cindy dan duduk di pojok ruangan. Aku melihat KM duduk di sebrangku. Dia melihatku lama dan aku tidak membalas tatapannya. Hell no! Setelah apa yang dia lakukan kepadaku.

Setelah Miss Keyla memberikan beberapa gerakan, untuk sekedar mengingatkan beberapa koreo kembali. Untungnya aku masih ingat dan UTUNGNYA aku suda pernah latihan sama KM sekali.

Setelah Ms. Keyla menunjukkan gerakannya, kami semua berdiri dan berjalan menuju pasangan masing-masing. Kayaknya Cindy lupa dengan keadaanku yang sangat membenci KM karena dia langsung berjalan menuju Jake. Yah, sepertinya mereka jadian beneran.

Aku berjalan menuju KM. Kami pun menari dalam diam meskipun aku tahu bahwa KM ingin mengatakan sesuatu. Aku bersikap se profesional mungkin, hanya untuk dance ini saja.

Semua pasangan melakukan tarian dengan baik. Ms.Keyla terlihat sangat puas. Lalu kami semua membahas kostum yang akan di pakai nanti saat masquarade ball minggu depan. Sesuai temanya, kami diwajibkan untuk memakai ball gown bergaya reinasans seperti putri pangeran dongeng dan tentunya mask! Aku bisa membayangkan pesta yang sebegitu serunya, hancur seketika karena aku berpasangan dengan KM.

Aku bisa menebak apa yang selanjutnya terjadi. "Fan, we need to talk," kata KM mencegatku.

"Apa?" tanyaku langsung to the point.

"Kita tidak bisa berbicara di sini. Terlalu ramai," jawabnya. Maksudnya kita harus ke tempat sepi gitu? Hah, nggak ada waktu.

"Aku nggak bisa, aku ada kelas anatomy sebentar lagi." Aku berjalan menuju loker dan dia terus mengikutiku.

"Aku minta maaf soal kejadian kemarin. Kemarin waktu party. Aku tidak tahu kalau kamu nggak biasa mabuk," katanya akhirnya. Mungkin karena suasana di sini bisa dibilang agak sepi.

"Masalah itu aku sudah maafin kamu. Aku sekarang tidak ada lagi urusan sama kamu, kecuali dansa itu," kataku tanpa mengalihkan pandangan ke arahnya. Dia diam membuat suasana semakin dingin dan awkward.

"Kamu berubah karena Kevin itu kan?" tanyanya tiba-tiba.

"Berubah?" tanyaku bingung. Aku berubah dari mananya ya?

"Well bisa dibilang kamu itu asik, love to break the rules and party dan sekarang, kamu sekarang jadi nurut banget sama dia. Pasti dia kan yang bilang untuk tidak mendekatiku? Memangnya dia siapa sih bisa ngatur kamu kayak gini?" tanyanya kesal. Kenapa dia begitu kesal.

 "Kamu kenapa sih? Kamu jadi aneh begini," tanyaku takut-takut. Dia memang sedikit menakutkan sekarang.

"Ya, karena kamu belum tahu yang sesungguhnya, Fan," jawabnya. Sesungguhnya? Rahasia apa lagi? "Aku tidak ingin segala sesuatu yang aku punya di rebut sama Kevin sialan itu."

Dia pergi meninggalkanku bengong sendirian. Apa sih? What the hell on earth?? Aku sudah muak dengan rahasia-rahasia yang ada. Bisa nggak sih langsung to the point??

Anatomy class adalah kelas favorit aku selama bersekolah di sini, besides of Kevin. I have to deal with the fact that I have to work with him. Fakta lain yang aku percaya sekarang adalah semua cowok bernama Kevin itu sama aja kelakuannya.

Aku duduk di tempat biasa sambil menunggu partnerku datang. Aku harus bekerja sama dengannya agar nilaku di semester ini tidak anjlok lagi.

Kevin masuk di menit-menit terakhir sebelum pelajaran dimulai. Pasti gara-gara basket karena terlihat rambutnya sangat basah. Dia duduk di sebelahku dan aku bisa mencium bau shampoo mint yang dia gunakan. Biasanya dia tidak pernah memakai shampoo berbau mint. Apa dia berusaha menarik perhatianku karena aku suka bau mint? That's never gonna happen.

Pelajaran hari ini simpel, hanya mengamati bentuk jaringan tulang keras dan lunak. Sementara yang lain berdiskusi, kami berdua bekerja dalam diam. Because we don't need to. Kevin terlihat kesusahan mengerjakan worksheet laporan pengamatan.

"Yang ini adalah saluran havers," kataku sambil menunjuk gambarnya.

"Fan," katanya. 

"Aku tidak melayani pertanyaan selain pelajaran. Maaf," jawabku langsung.

"Oh ya? Kalau aku bilang aku akan menceritakan rahasia itu?" tantangnya. Aku menghela napas pelan. Damn! He really catches my attention.

"And what was that?" tanyaku balik.

"I can't tell you know," jawabnya lalu melanjutkan pekerjaannya. He always play this game and I'm gonna join it and PLAY it!!

"Okay," jawabku santai. Aku tidak ingin terlihat meledak-ledak seperti biasanya. Dia pasti mengira aku akan menjawab dengan, "kamu tuh maunya apa sih?!" atau "bisa nggak sih serius dan langsung to the point aja?!"

Not this time. GAME ON BRO!!!!

Setelah menyelesaikan kelas anatomi, aku berjalan menuju ke tutorial class. Kalian masih ingat kan? Aku di rekomendasikan sebagai tutor English Literature class untuk menambah nilai. Kelas tutor ini akan menajdi kelas terakhirku hari ini.

                                                                                        ***

"Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang daripada naik kereta?" tanya Kevin di parkiran. Memang aku berniat naik kereta menuju rumah dan stationnya terletak di dekat parkiran.

"Okay, kalo itu yang kamu mau," aku menuju ke arah truknya dan langsung duduk di jok depan.

Senyum kemenangan mengembang di wajahnya. Hah, untuk sementara. He owes me the secrets!

Dia menyalakan mesin truknya dan melaju menuju Fourth Street Avenue, jalan pintas menuju rumah karena jalanan yang biasa aku lewati cukup padat.

"Jadi?" tanyaku.

"Kenapa terburu-buru?" tanyanya.

"You know."

Truk Kevin berhenti di lampu merah dan Kevin mulai berbicara kepadaku sambil tetap menatap ke depan. "Bukannya percaya diri berlebihan atau gimana, tapi aku takut rahasia itu akan menyakiti perasaanmu. Aku tidak ingin hal itu terjadi," katanya.

"Jadi kamu niatnya gimana? Ngasih tahu ato nggak?" tanyaku kesal.

"Semua ada waktunya dan menurutku ini bukan saat yang tepat."

Gini lagi, gini lagi. Kapan semua ini berakhir?

"Oke kalau kamu belum mau memberitahuku. I don't need it anyway."

Seminggu lagi masquarade ball dan sebulan lagi pertandingan basket. Aku punya kepentingan yang lebih penting daripada rahasia itu.

AUTHOR'S NOTE :

Hai!! Sorry slow update dan yang kali ini ngambang banget. Tapi next chapter di jamin bikin greget sampai nggak masuk akal! Hahahahahaha!

Btw, jangan lupa check I HEAR YOU!

KOMEN BELOW YAA!

       

Continue Reading

You'll Also Like

702K 47.7K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
2.8M 159K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
2.1M 126K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
2.4M 132K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...