Half A Heart [Harbara] ✓

By zhipawo

22.4K 1.9K 631

[sudah selesai, dan tidak ada yang di private] "Ya, dan aku salah. Aku selalu bertingkah selayaknya kau adala... More

1. meet
2. introduce
cast
3. story
4. happiness
5. time
kena tag, kawan-kawan!
6. terror
7. trouble
8. interview
9. first day
10. a truth
11. blood
12. cry
13. plan
14. hate
15. second truth
16. jealous?
17. university
18. work
19. big plan
20. valentine
21. kidnapping
23. meet him
24. Harry?
25. pray for good things
26. ending
another (harbara) story

22. infinity

567 51 4
By zhipawo

PS : itu hanya lagu ^

----

"Benarkah?"

Luke mengangguk, "iya, dan dia seperti orang yang kehilangan arah. Saat aku ingin mengampirinya, dia berlari karena dua orang berbadan besar mengejarnya."

Harry mengerutkan keningnya bingung, ada apa dengan kakak Zoe? Setahunya, kakak Zoe telah meninggal dan sekarang ia kembali dengan dua orang yang mengejarnya.

"Luke, kau tahu?"

Luke menggelengkan kepalanya, "tidak. Memang kenapa? Kau ingin cerita apa?"

"Ini sudah tiga puluh menit, dan itu waktunya kau harus pergi dari ruangan ku karena aku akan bekerja!" ujar Harry datar dan ia segera membuka laptopnya kembali.

"Sialan kau. Ya sudah, aku pulang. Bye!" Luke berjalan pergi dari ruangan Harry.

Melihat Luke pergi, Harry kembali memikirkan ada apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan Zoe. Kenapa begitu rumit?

"Ada sebenarnya ini?" tanya Harry pada keadaan yang tak akan menjawab karena hanya waktu yang dapat menjawab.

----

"Aku ingin ke toilet!"

"Tidak bisa, aku tahu kau berniat kabur gadis manis."

Zoe mendengus kesal, ia sudah kehabisan cara sekarang. Zoe kembali mencari cara agar bisa keluar dari ruangan terkutuk ini bagaimanapun caranya.

"Aku serius, aku ingin buang air. Kau mau membersihkan kotoran ku disini? Jika iya, tak masalah juga bagi ku, toh aku tidak akan lelah!"

Penjahat itu bergedik, lalu ia berjalan menghampiri Zoe dan menggenggam tangan Zoe yang menurutnya sangat halus.

"Mau apa kau?" tanya Zoe sarkas.

"Kau mau ke toilet bukan? Aku akan mengantarmu, tidak akan kubiarkan kau kabur, nona manis!" Zoe memutar bola matanya.

"Bagaimana aku bisa kabur, jika di depan pintu kamar mandi saja ada kau!" ujar Zoe kesal.

Mereka berjalan ke kamar mandi yang hanya berjarak beberapa langkah dari ranjang dimana Zoe duduk tadi. Karena memang kamar mandinya berada di kamar yang sama.

"Jangan mengintip!" ujar Zoe memperingatkan penjahat itu.

"Ya, cepatlah!"

Zoe masuk kedalam kamar mandi lalu menguncinya dari dalam. Ia mencari celah agar ia dapat keluar dari ruangan terkutuk itu.

"Sial, dimana aku dapat kabur?!" Zoe kembali melihat ke sekitar kamar mandi itu, lalu ia tersenyum setelahnya.

Sebuah jendela tak begitu tinggi, dengan ukuran yang bisa dibilang kecil. Walaupun mungkin tidak muat untuk badan Zoe, tetap saja, itu adalah satu-satunya cara.

Zoe menaiki closet dan segera merangkak menaiki jendela tersebut. Zoe berusaha membuka jendela yang sangat susah itu.

Tok tok tok!

"Hei, kau sudah selesai? Kenapa lama sekali? Aku sudah lelah menunggu mu disini!" teriakan penjahat itu dari luar.

Zoe mendengus, "sabar, perutku sedang sakit. Bukan kah ada sofa didekat situ, kau bisa duduk selagi menunggu ku!"

"Ide bagus, kenapa tidak dari tadi saja aku duduk. Aku duduk, sudah cepat selesaikan!"

"Iya,"

Zoe kembali membuka jendela dan akhirnya berhasil terbuka. Dengan perlahan, Zoe melihat keluar jendela dan bergedik ngeri karena ternyata ia berada dilantai dua.

Ia melihat sebuah pembatas, dengan perlahan Zoe turun dan kembali menutup jendela itu. Merasa sudah aman, Zoe berlari dan melompat dari lantai dua.

Brak!

"Siapa itu?!" mendengar suara teriakan penjahat itu, Zoe berlari meninggalkan rumah penculikannya.

Ia terus berlari dengan sekuat tenangnya, dan ia bersyukur karena rumah itu sudah tidak terlihat olehnya.

Tidak menyerah, Zoe kembali berlari dan menuju ke pusat kota yang tak jauh dari tempat penculikannya itu.

"Permisi, bisa aku tanya ini dimana?" tanya Zoe pada seorang wanita yang tengah duduk di halte bus.

Dengan senyuman manis, wanita itu menjawab Zoe dengan santun. "New Jersey, memangnya kau tidak tahu?"

"Apa kau bilang? New Jersey?"

Orang itu mengangguk, "iya. Kurasa kau terlihat kebingungan, ada apa? Dan siapa namamu?" tanyanya dengan senyuman yang masih terukir.

"Zoe,"

"Senang bertemu denganmu Zoe, perkenalkan nama ku Olivia. Kurasa kau sedang kebingungan, ada apa memangnya? Ada yang bisa ku bantu?" tanya Olivia

"A-aku diculik oleh seseorang, dan aku berasal dari London. Aku tidak tahu jika mereka menculik ku sampai kemari." Olivia nampak membelalakkan matanya tak percaya.

"Kau diculik?"

Zoe mengangguk, "iya, kau bisa bantu aku agar aku pulang ke London? Aku sangat ketakutan sekarang."

"Lebih baik kau berada di rumah ku beberapa hari, Zoe. Kurasa tidak aman jika kau langsung pulang ke London, karena akan sangat cepat ketauan." ujar Olivia dan Zoe mengangguk sambil tersenyum.

"Kau mengizinkan ku menginap di rumahmu?"

Olivia mengangguk, "tentu, ayo kita segera ke rumah ku. Akan cepat ketahuan jika kita terus disini."

----

"Masuk lah Zoe, anggap saja rumah sendiri." Olivia membuka pintu rumahnya yang nampak sederhana, namun sangat bersih dan rapi.

"Maaf tidak terlalu besar, kuharap kau bisa nyaman tinggal dirumah kecilku ini." ujar Olivia.

Zoe tersenyum, "ini lebih dari cukup, Olivia. Kau sangat baik padaku. Oh iya, apa kau tinggal sendiri?"

"Sebenarnya aku tinggal dengan kekasihku, namun ia sudah pergi dengan gadis lain. Jadi aku tinggal sendiri disini." jawab Olivia

"Maafkan aku, sungguh tidak bermaksud membuatmu---"

Olivia tersenyum, "tidak masalah, lagi pula kita sebagai wanita harus kuat bukan? Kejadian juga sudah lama terjadi. Jadi santai saja."

"Oh iya Zoe, aku memiliki dua tempat tidur, kau ingin tidur dengan ku atau tidur sendiri?" tanya Olivia berusaha mencairkan suasana.

Zoe tersenyum, "aku tidur dengan mu saja, Olivia. Kau tahu, aku sedikit takut jika harus tidur sendiri."

"Oke sista,"

-----

Kayaknya ini pendek dan gak jelas banget, ya? Maafin aku ya, diriku sedang pusing memikirkan tugas yang menumpuk

Ily

Continue Reading

You'll Also Like

671K 40.6K 33
(sekuel Claire de Lune)
932K 45.1K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
54.6M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...