DON'T COPY MY STORY!
Mampus lu semua double update nih wkwk.
_______________________
"Aku akan menginap di sini," kata Victor dengan tegas. Dia tidak bisa meninggalkan gadis ini sendirian di sini, setelah kejadian tadi siang menimpanya.
"Tidak perlu, terimakasih atas rasa khawatirmu kepadaku."
"Apa maksudmu?" tanya Victor dengan nada datar. Seperti biasa.
"Hanya aku yang tahu, karena kau mempunyai gengsi tinggi." Juliet tersenyum mengejek.
"Pulanglah, aku tahu tumpukan kertas menunggum di ruang kerja. Kau bisa kemari, tersisa tiga minggu lima hari lagi."
"Kau akan aman?" tanya Victor sedikit tidak percaya dengan perkataan Juliet.
"Apa kau ragu akan kekuatanku?" Victor tersenyum sinis mendengarnya.
Sekarang memang bukan waktunya khawatir, gadis ini terlalu kuat dan tangguh. Seharusnya yang perlu dikhawatirkan adalah dirinya, merasa menjadi anak manja ke manapun selalu membawa anak buahnya.
"Baiklah, selamat malam strong girl," kata Victor dingin pergi dari hadapan Juliet.
Mendengar perkataan itu membuat Juliet tercenung. Dia tersenyum menyukai julukan barunya yang diberikan oleh Victor, pria itu selalu berbuat sesuatu yang memang biasa saja bagi wanita lain. Spesial baginya adalah Victor selalu ada disaat dirinya merasa bahaya.
Pria itu banyak berubah, namun apakah pria itu masih menerimanya saat tahu di mana dia berasal. Karena keluarga keduanya adalah rival di dunia bisnis, Juliet tahu cara main Marc di dunia bisnis sangat licik dan kotor. Suara bel apartemennya berbunyi, Juliet langsung menghampiri monitornya, menyelipkan pistol di punggungnya.
Melihat beberapa pria di depan apartemennya.
Juliet langsung membuka pintu apartemennya, saat tamu itu adalah Darren. Pamannya sendiri, mantan anggota FBI.
"Bisa kau letakan senjatamu di balik punggungmu itu, Sweety?" Juliet langsung menganggukan kepalanya saja. Mereka mengikuti Juliet di ruang tengah apartemennya.
"Ada apa paman?"
"Aku mengetahuinya. Daddymu memintaku untuk mendatangi dirimu kemari, dia sangat khawatir."
"Aku tidak tahu mengapa penyerangan itu mengarah padaku, ini pertama kalinya."
"Bukan Axton jika belum merasakan serangan dari pihak lain. Percayalah kami semua sudah diserang sama sepertimu," katanya dengan nada datar.
"Aku akan menemukan bajingan itu," lirih Juliet dengan tatapan serius dan tajam.
Darren tersenyum tipis sekali melihatnya.
"Kau mirip sekali dengan Zweeta ternyata," kata Darren. "Mantan terindahku memang tangguh," lanjutnya.
Juliet sudah mengetahui masa lalu Calvert dan Darren seperti apa dulunya.
"Tetapi aku mempunyai bukti," kata Juliet menyerahkan ponselnya.
Menampilakan sebuah foto seseorang yang sudah tergeletak tidak bernyawa, bukan itu yang ingin dia tunjukan. Melainkan senjata yang dipakai musuhnya kepada Darrem.
"Ini senjata FF M1014, mematikan. Tapi bukankah ini senjata ilegal?" tanya Juliet kepada Darren yang sudah mengerti arah pembicaraan ini.
"Senjata ini tidak diketahui siapa yang memproduksinya."
"Pembajak Amerika Utara yang menciptakan senjata ini. Dia menjadi pelopor senjata terbesar di benua Amerika, senjatanya memang ilegal. Mereka menjalankan bisnis di dunia hitam, mengirim beberapa produksi ke beberapa kubu kiri, atau organisasi elite, dan para mafia. Ini sudah tidak asing bagiku," kata Darren sedikit membuat Juliet terkejut.
"Mengapa kau tahu tentang jenis senjata ini?"
"Auntie Arla mengajariku."
"Dan dia juga mantan mafia, jadi aku tahu mengetahuinya," kata Darren serius.
"Semakin dewasa kau semakin tangguh dan berbahaya."
"Berbahaya nama belakangku," katanya tersenyum manis, membuat Darren ikut tersenyum bangga.
Bagi Darren Juliet sudah dia anggap sebagai anak perempuannya, karena dia mempunyai anak tunggal pria. Dia tidak sempat memiliki anak perempuan, semenjak Arla keguguran, mereka sulit mendapatkan keturunan kembali.
"Aku akan menyelidikinya, beberapa agen FBI bersedia membantu."
"Terimakasih paman," kata Juliet tulus.
***
Victor mengerjakan pekerjannya tidak fokus. Dia melihat chip yang berada di tangannya yang telah dia matikan sebelumnya, di sana tertulis nama perusahaan keluarganya. Tangan itu mengepal, banyak sekali pertanyaan yang ada di benaknya.
Dia tahu Marc belum bergerak mencelakai Juliet, Victor selalu tahu pegerakan Marc di bawah tanah seperti apa. Dia selalu memperhatikan pria tua tersebut.
Bencinya menjadi saat dia batal menggelar acara pertunangan bersama wanita yang selalu ada di hatinya selama ini.
Victor curiga dibalik kepergian kekasih hatinya disebabkan oleh Marc.
Mengingat wanitanya yang dulu membuat Victor hilang kendali. Dia sangat merindukan wanita itu, senyumnnya, sifat lembutnya.
Victor selalu berjanji kepada dirinya sendiri, jika dia menemukan wanita itu dia akan menikahinya dan menjeratnya secara paksa.
Tidak perduli bagaimana reaksi wanita itu, tidak peduli wanitanya meronta dilepaskan. Victor tidak akan membuat dia pergi lagi.
Tangannya memegang ponsel, melihat beberapa foto dirinya saat bersama wanita yang dia cintai itu. Terakhir dia datang ke kediamannya dia menemukan sebua tespack, Victor mencurigai jika wanitanya tengah mengandung anaknya.
Karena terakhir kali Victor 'melakukannya' sama seperti usia kehamilannya dua minggu.
Itulah alasan kuat Victor tidak ingin melepaskannya, di dalam tubuh wanita itu ada janin miliknya.
Satu fakta yang tidak semua orang tahu. Jika kekasihnya tengah mengandung anaknya dan pergi meninggalkannya begitu saja, disaat dia menyiapkan pertunangan lau setelahnya pernikahan.
Saat dia sedang melihat beberapa foto, ada satu foto dengan gadis berbeda. Juliet, gadis itu masuk ke dalam galerinya.
Di dalamnya Juliet memakai baju pengantin dan berjalan anggun di catwalk, diam-diam Victor mengambil foto gadis itu.
Dia sangat cantik, dan membuat dirinya terpukau.
Victor membandingkan foto wanitanya dan Juliet, banyak perbedaan di antara keduanya. Tetapi dia lebih betah melihat wajah wanitanya yang sangat cantik dan tidak pernah tergantikan.
Juliet baginya adalah gadis pura-puranya, walaupun dia merasa nyaman dan kagum akan gadis tersebut, hatinya hanya tertuju kepada gadis masa lalunya.
Mungkin sudah menjadi ibu dari anaknya.
Apakah anaknya ada? Itulah pertanyaan Victor selama ini begitu menghantui.
Victor masih terus mencari gadisnya, tetapi dia memang tidak pernah ditemukan. Bahkan kabar pernikahannya dengan pria lain, yang tidak tahu siapa pria beruntung itu yang telah menikah dengan gadisnya.
Victor tidak pernah menyerah mencari, walaupun hubungan palsunya terus berjalan.
"Aku takan terus mencarimu walaupun di ujung dunia sekalipun."
***
TO BE CONTINUE
cie yang double update wkwk. Pengen aja double update gais hahaha, semoga nggak bosen yah sama ceritanya yang terlalu banyak serinya. Nggak apa-apalah bikin pusing udah nanggung.
Jangan lupa buat komen dan votenya okee ♥♥
Follow instagram pribadi: Desycahyaa atau bisa instagram khusu wattpad Demongirlwp.
See you,
Desschya 13 Mei 2020