Mr.Cold & Mrs.Sunshine

By fbkxpm

261K 10.7K 374

Sequel Mr and Mrs CEO Jackson Algard Kenneth adalah CEO dari KJ GROUP, perusahaan nomor satu di dunia. Wajahn... More

#1 Coming Back
#2 Just Remember
#3 Without You
#4 Meet You
#5 Meet You(2)
#6 Mistake
#7 Signed
#8 Anniversary
#9 Getting Close
#10 Who are you?!
#11 Move to
#13 Dinner
#14 Missing
#15 Missing (2)
#16 Mission
#17 First Kiss
#18 Play with Fire
#19 Stay
#20 Break up
#21 Mistake
#22 Mine
#23 Hawaii
#24 Trust Me
#25 Roses
#26 Make Up
#27 The beginning
#28 The Beginning(2)
#29 Will you?
#30 Betrayed
#31 Before the War
#32 The War
#33 The War (2)
#34 Family
#35 It's Over
#36 Los Angeles
#37 Flashback
#38 Love Letter
#39 Failed
#40 I'm not ready
#41 Isabella
FLASH
#42 Let's...
#43 Plan for The Future
#44 Us
#45 Work or Marriage?
#46
#47
#48
#49

#12 Pinky Promise

5.3K 227 10
By fbkxpm

Dave memutuskan untuk mengunjungi Jennie di Penthouse nya. Sudah lama sekali mereka berdua tidak bertemu, mengingat betapa sibuknya keduanya hingga sulit untuk mengatur jadwal kencan.

Biasanya, Jennie belum pulang dari kantornya dan Dave selalu datang terlebih dahulu untuk menyiapkan makan malam untuk keduanya. Jennie tidak pandai memasak, ia hanya pandai meracik minuman. Dan Dave sangat pandai memasak. Salah satu hal yang membuat Jennie jatuh hati padanya.

Kali ini Dave menyiapkan Spaghetti Aglio Olio. Makanan yang ia dan Jennie makan saat kencan pertama mereka. Ia tidak pernah lupa kejadian dimana ia membawa Jennie ke restaurant milik ibunya dahulu dan lupa membawa dompet. Membuatnya harus berhutang pada Jennie dahulu.

Dave tersenyum geli mengingat kejadian itu sembari memasak dengan lihai.

Suara password pintu membuat Dave menoleh ke arah sumber suara. Menampilkan sosok Jennie yang terlihat lelah sehabis bekerja. Namun tak lama, mata Jennie seketika berbinar mencium wangi masakan dan menemukan Dave disana.

Jennie langsung melemparkan tas nya sembarangan dan berlari ke arah Dave dengan kekuatan penuh. Ia memeluknya erat, Dave pun membalasnya ditambah kecupan di kepalanya. Tak memerlukan lebih, cukup pelukan erat keduanya dapat membuat penat keduanya luluh.

" That looks good " ucap Jennie yang akan menggapai sehelai spaghetti dengan tangannya namun gagal karena Dave memukul tangannya pelan

" Mandi dulu, setelah itu kita makan " balas Dave kemudian mendorong punggung Jennie untuk pergi meninggalkan dapur

Jennie hanya bisa terkekeh melihat kelakuan Dave yang lebih terkesan dewasa dibanding dirinya. Meski secara umur, Jennie memang lebih tua. Namun ia selalu bertingkah seperti anak kecil ketika bersama orang-orang yang membuatnya nyaman. Dan hal itu jarang terjadi.

Setelah membersihkan diri dan berganti dengan piyama, Jennie pergi menuju ruang makan dan mendapati Dave yang tengah sibuk dengan laptopnya bersama dua piring Spaghetti Aglio Olio yang masih hangat. Jennie berjalan ke arah Dave dan melihat apa yang tengah dikerjakan Dave.

" Sedang apa? " tanya Jennie sembari membaca apa yang sedang Dave kerjakan

" Skripsi " balas Dave singkat kemudian menutup laptopnya dan fokus pada Jennie

" Ayo makan " ucap Dave membuat Jennie duduk di tempatnya

Hal-hal kecil yang Dave selalu buat untuknya tidak pernah mengecewakan Jennie sedetik pun. Misalnya dengan memasakkan makanan yang mereka makan saat pertama kali mereka kencan. Meski sederhana, hal itu membuatnya tersenyum sendiri.

" Ah iya.. Apa aku benar-benar boleh memakainya? " tanya Jennie membuat Dave menatapnya bingung

" Memakai apa? " tanya Dave

" Memakai cicin yang kau berikan " balas Jennie sembari menunjukkan cincin yang berada di tangannya

" Kenap tidak boleh? Noona membelinya untuk dipakai kan? " balas Dave yang membuat Jennie kini menatapnya bingung

" Kau memberikannya padaku Dave, kau bilang ini milik Ibu mu " balas Jennie sembari membuka hp nya dan menunjukkan chat mereka

" Handphone ku terjatuh beberapa hari lalu, aku masih menunggunya selesai di service " balas Dave yang membuat Jennie benar-benar terkejut

" Lalu siapa yang membalas ini Dave? dan siapa yang memberikan cincin ini? " tanya Jennie yang langsung berdiri dari meja karena panik

" Tenang Noona... Mungkin Jackson hyung yang memberikannya padamu " balas Dave bersikap tenang

" Bagaimana kau tau Jackson? " tanya Jennie semakin bingung

" Aku melihatnya di tv. Kau menjadi perhatian banyak orang. Meski kau masih di trending topic nomor 2 setelah Pinkies " balas Dave

" Aku tidak ada apa-apa dengannya " ucap Jennie meyakinkn Dave

" Aku bahkan tidak berfikir ada sesuatu diantara kalian Noona " balas Dave sembari tersenyum

" Lebih baik kita selesaikan makan malam, aku benar-benar lelah hari ini " balas Dave kemudian melanjutkan makannya

Setelah makan malam usai, keduanya memutuskan untuk beristirahat karena esok pagi adalah hari baru yang harus keduanya jalani masing-masing. Dave dengan kuliah dan pekerjaannya, Jennie dengan perusahaannya.

Meski baru beberapa menit berada di ranjang, Jennie sudah terlelap dalam pelukan Dave. Menandakan dia benar-benar lelah. Dave masih enggan untuk tidur, banyak sekali pikiran yang mengganggunya akhir-akhir ini.

" I want you enjoy your life Noona... And you deserve someone better than me... " ucap Dave lirih agar tak membangunkan Jennie sembari mengusap puncak kepala Jennie pelan

" Bukankah hyung sangat manis... Ia bahkan memberimu cincin dengan namaku agar kau memakainya... Dan mengakses nomorku untuk meyakinkanmu... Bahkan untuk membeli satu mata berlian itupun aku tidak akan mampu... Dan dengan bodohnya... Noona mempercayainya... " ucap Dave tersenyum tipis

" I realise that our world is totally different... I can't afford things like that... And I'm very sure he can.. Even more... But it's okay... I'll wait until you truly love him the way you love me... Then... I'll let you go " ucap Dave kemudian mengecup puncak kepala Jennie dan menyusulnya ke alam mimpi

~

Memang tidak mudah ketika harus memimpin perusahaan di lain negara. Semuanya begitu memakan waktunya ketika ia harus pergi meeting ke daerah Amerika dan Eropa. Waktunya terkuras habis dalam perjalanan. Andai saja ia bisa menyerahkan semua urusan meeting keluar pada Lucas, semuanya akan menjadi mudah.

Penthouse Jackson telah rampung di garap, dan Jackson puas dengan hasilnya. Penthouse nya sudah terisi dengan barang-barang keperluan Jackson yang berada di New York, khusunya koleksi minuman favorite nya yaitu Wine sudah tertata rapi di Wine Cellar.

Namun.. foto kenangan masa kuliahnya di Harvard beserta barang-barang pemberian Lisa, sengaja Jackson tinggalkan di New York. Ia hanya ingin memulai kehidupan barunya dan membiasakan dirinya untuk melupakan Lisa lebih keras lagi.

Suara bell berbunyi membuat Jackson bangkit dari kursinya dan melihat dari interkom siapa yang mengunjunginya. Karena hanya Lucas yang tahu dimana penthouse nya. Dan jika itu Lucas, dia dapat dengan mudah masuk karena dia lah yang membuat password penthouse ini.

Jackson menelan ludahnya dengan susah payah ketika melihat Jennie yang ternyata berada di depan pintu penthousenya. Ia langsung memencet tombol pada interkom untuk mempersilahkan Jennie masuk.

" Wow!! Kau menggunakan dua lantai hanya untuk satu orang?! Dasar orang kaya " cibir Jennie takjub melihat penthouse milik Jackson

" Have a seat. Kau mau minum apa? " ucap Jackson

" Tidak perlu, setelah ini aku harus terbang ke LA. Aku kemari hanya mau memberikan ini " balas Jennie kemudian mengeluarkan sebuah paperbag pada Jackson

Jackson menerimanya dan mengambil kotak di dalam paperbag itu. Ia hanya memberikan senyum tipis sembari membuka kotak itu.

Ternyata Jennie memberinya sebuah jam tangan merk Omega yang mungkin harganya tidak sebanding dengan jam tangan yang Jackson koleksi. Namun Jackson tetap menyukai apapun yang dihadiahkan kepadanya. Tanpa memandang nilai dari barang tersebut.

" I notice that you like watches, so I bought you one " balas Jennie

" For what? " tanya Jackson sembari memakainya di tangan nya

" Aku tau mungkin jam itu tidak semahal cincin yang kau berikan, tapi aku hanya ingin berterima kasih meski aku tidak tahu kenapa kau memberiku cincin dengan harga selangit " balas Jennie sembari menunjukkan cincin yang ia kenakan pada Jackson

" I didn't give you that Jennie... " balas Jackson meraih tangan Jennie dan melihatnya seksama

" How did you get this? " tanya Jackson kemudian melepaskan cincin itu dari jari manis Jennie

" Kau mengirimkannya padaku dengan nama Dave kan? Aku menerimanya kemarin " balas Jennie membuat Jackson menaikkan sebelah alisnya

" Shit! " ucap Jackson tiba-tiba kemudian menjatuhkan cincin itu dan menginjaknya hingga hancur

" Fyi.. That ring is very expensive.. " ucap Jennie tidak percaya melihat apa yang Jackson lakukan

" I don't care! Why are you so stupid Jennie?! I told you to be careful right?! " balas Jackson dengan suara baritonnya yang tegas, membuat Jennie seketika menundukkan kepalanya

" Heyy.. What's wrong?... I don't understand.. " balas Jennie membuat Jackson terduduk di lantai

" Kau sedang di lacak. Cicin itu.. Ada GPS Track di dalamnya. Buatan Korea. Dan aku tahu persis siapa pengirimnya " balas Jackson seperti bergumam, namun Jennie mendengarnya dengan jelas

" You must be kidding me right? Mengapa ada orang yang berniat melacak ku? Apakah aku sepenting dirimu? Aku bahkan tidak mempunyai musuh Jack " balas Jennie sambil tertawa

" Kau pikir aku hanya bermain-main mengirimkanmu bodyguard untuk menjagamu 24 jam? Kau pikir aku pindah di New York sampai harus pindah dan membawa semua rekan team ku ke Korea karena bosan? I did this because you're in danger.... And I don't wanna see you got hurt by anybody... " balas Jackson benar-benar serius. Tidak terlihat seperti sedang bergurau. Kata-kata Jackson membuat Jennie menegang seketika.

" But.. but.. why me? I never make mistakes to anybody.. But why... " ucap Jennie lirih

" Just please.. Trust me okay? I will protect you, I'll tell the detail after everything get back to normal " balas Jackson bangkit dari lantai dan berjalan menuju kamar untuk mengambil Whiskey.

" Aku benar-benar berterimakasih kau mau peduli denganku Jack.. But, I can handle this alone. You just need to tell me what's the problem and you don't have to get involved in this " balas Jennie ketika Jackson kembali ke ruang tamu dengan Whiskey di tangannya

" If you can handle this alone, your Dad won't ask me for help " gumam Jackson

Jackson kemudian melangkah mendekati Jennie yang kini sedang berdiri tegap. Ia semakin mengikis jarak diantara keduanya. Ketika Jackson benar-benar sudah sangat dekat dengan Jennie, ia merendahkan dirinya untuk menyamakan posisinya dengan Jennie.

" Look at me " perintah Jackson membuat Jennie langsung mematuhinya dan menatap mata Jackson yang terlihat sedikit kacau

" Just trust me okay... I just want your safety.. That's all.. I promise I will tell you everything when it's done " pinta Jackson tanpa keraguan. Jennie benar-benar bisa melihatnya dari tatapan matanya yang tak berpaling darinya sedetikpun

" Okay... Promise me you'll tell me everything " balas Jennie sembari mengangkat jari kelingkingnya ke hadapan Jackson. Membuat Jackson hanya bisa terkekeh dengan kelakuan Jennie

" Promise.. " balas Jackson mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Jennie

~

" Why are you doing this to me ?! " teriak Dave mengepalkan tangannya erat menahan amarahnya untuk meluap lebih lagi

" Kenapa kau marah padaku? Bukankah aku mewujudkan mimpimu untuk memilikinya? Memang dasar Hae Jin, dia benar-benar tidak menolongku saat aku jatuh... Kau tau? Dia bahkan yang melaporkan semua pekerjaan ku.. Dan parahnya.. Dia melarangmu untuk menjadi pacar anaknya... Aku sudah menanti terlalu lama untuk akhirnya bisa membalaskan dendamku.. Tapi dengan enaknya dia mati dahulu.. Untungnya kau belum menyerah dengan Jennie.. Aku bisa mengambilnya lewatmu.. Bantu Ayah nak.. " balas Steve, ayah Dave

" Tinggalkan dia sendiri! Apa kau sudi memanggil dirimu sendiri ayah?! Kau tidak mengerti betapa sulitnya hidup denganmu dan kau pergi meninggalkan bebanmu pada kami " balas Dave tidak dapat menahan emosinya, ia menarik kerah kemeja Steve

" Calm down Son... Aku kembali untuk menbayar semuanya... Membayar kesalahanku dengan meninggalkan mu dan Ibu mu, membuat cinta mu dilarang oleh Hae Jin bangsat itu, dan mencarikanmu wanita yang lebih kaya dari Jennie " balas Steve membuat amarah Dave semakin terbakar

" Jangan bertingkah seperti anak kecil Dave! Aku tidak mengajarimu untuk menjadi lemah! Jika kau melindunginya.. Ibu mu yang akan celaka! " ancam Steve yang juga menarik kerah kemeja Dave namun segera melepaskannya dan menepuk pundak Dave ringan

" Ayah mencintaimu Dave " ucapnya dengan seringai yang Dave tak bisa terjemahkan

~

HELLOOOOOO GUYSSS
Akhirnya setelah membuat kalian menunggu lamaa wkwkwk
Aku sengaja bikin agak panjang dari biasanya biar puas hehehe

Di mulmed author kasi fotonya neng Jennie, alasannya karena cuantik anet gakuku ganana hahahaha

Jadi gimana nihh...
Dibanyakin scene nya siapa?

#JennieDave ?
#JacksonLisa ?
#JacksonJennie ?

Coba kalian comment, siapa tau next chapter author kabulin hehehe

Jangan lupa tekan tombol bintang untuk selalu support karya-karya author yaa!!

Me laf u all🙆🏻‍♀️💖

Continue Reading

You'll Also Like

645K 18.2K 40
Raisa Angelina adalah seorang gadis polos yang terpaksa dijual oleh ayahnya kepada pria kaya raya angkuh dan berhati dingin demi menebus hutang. Akan...
3.1M 27.2K 28
Tentang jayden cowok terkenal dingin dimata semua orang dan sangat mesum ketika hanya berdua dengan kekasihnya syerra.
750K 33.7K 48
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞