KPOP IMAGINE

By DillaNurdiah

65.9K 5.3K 225

Disini kamu bisa menjadi peran utama seperti yang kamu inginkan More

Kim Junmyeon
Kang Daniel
Kim Jinhwan
Kim Jiwon
Song Yunhyeong
Koo Junhoe
Kim Hanbin
Ha Sungwoon
Kang Daniel
Park Chanyeol
Ong Seongwoo
Kang Daniel
Lee Daehwi
Bae Jinyoung
Hwang Minhyun
Park Jimin
Hwang Minhyun
Kim Hanbin
Kim Donghyuk
Kim Hanbin
Jung Chanwoo
iKON as Abang
Jung Chanwoo
EXO as Abang
Kim Jongdae
Park Chanyeol
Oh Sehun
Park Jihoon
Kim Hanbin
Lee Jeno
Heo Chan
Jung Chanwoo
Park Chanyeol
Lee Taeyong

Kim Hanbin

3.4K 283 19
By DillaNurdiah

Coba deh kalian putar lagu yang dimulmed, enak banget asli..



------

Don't Forget
















Saat kamu berkata bahwa aku tak boleh melupakanmu. Disaat itulah aku benar-benar melakukannya, hingga semua itu terjadi.



"yah Hanbin!" pekik gadis cantik dengan senyum menawan itu. Ia melihat pria yang ia panggil Hanbin tadi mulai melangkah mendekat kearahnya.

"ada apa?" tanya pria itu dengan senyum yang juga terpatri dibibirnya.

Gadis itu tersenyum, ia menggeleng "tidak ada, aku hanya ingin memanggilmu"

"aigo, lucu sekali" kekeh Hanbin, ia mengacak rambut gadis itu hingga berantakan.

"kau suka sekali memberantakkan rambutku" kesal gadis itu, ia mulai memberengut.

"kau tampak jelek jika sedang cemberut"

"aku cantik"

"tidak, kau jelek"

"tak apa, tapi jika aku jelek, kenapa kau menyukaiku?" tantang si gadis dengan senyum menyebalkannya.

"ya karena kau jelek, aku suka gadis yang jelek"

Gadis itu mendengus dan memukul Hanbin pelan "Hanbin" panggilnya pelan. Ia menatap Hanbin yang sedang menatap langit biru.

Hanbin berdehem untuk menjawabnya.

"bisakah kau tidak melupakanku, apapun yang terjadi nantinya?"

Hanbin menoleh kearah gadisnya dan gadis itu juga menoleh kearah Hanbin "tentu saja. Aku tak akan melupakan orang yang aku cinta"

***

Rasanya seperti waktu kita telah berhenti.
Mungkin tak ada yang abadi untuk selamanya didunia ini.


"apakah kau merasa baikan hari ini?" Dokter dengan senyum manis itu menyapa y/n.

y/n mengangguk "aku merasa sangat baik karena kemarin aku bertemu dengan kekasihku" balasnya dengan senyum manis.

"sampai kapan kau akan begini? Kenapa kau tak mengatakan yang sebenarnya?" tanya Dokter muda itu.

"aku tak akan mengatakan yang sebenarnya, lagi pula ia tak perlu tahu"

"hey nona, dia akan sangat terluka jika ia terlambat mengetahuinya"

"tapi aku tak akan membuatnya terluka, sebelum ia mengetahui itu, aku akan melakukan sesuatu"

Dokter sekaligus sahabat y/n itu mendengus, gadis itu benar-benar keras kepala.

***

Jika aku tak bisa mengingatmu dengan semua tentangmu.
Maka tinggalkanlah untukku bagian dari dirimu yang tak bisa kulupakan.


"kau ingin bermain ditaman? Kau benar-benar seperti anak kecil y/n" kekeh Hanbin, tapi ia tetap mengikuti langkah riang milik y/n.

"Hanbin. Jika aku bertanya apa yang kau suka dari ku, kau akan menjawab apa?"

Hanbin diam seakan berfikir, ia melihat kearah y/n yang juga menatapnya "aku suka semua tentangmu, senyum mu terutama. Aku sangat menyukai saat bibirmu melengkung seperti bulan dengan matamu yang tertutup seperti pelangi"

Y/n tersenyum tipis mendengarnya. Ia mendekatkan dirinya kearah Hanbin dan memeluk lengan pria itu.

"kenapa kau bertanya seperti itu?"

Y/n menggeleng "tidak ada, aku hanya ingin tau"

***

Pepatah mengatakan bahwa kau tak tau apa yang kau miliki itu berharga hingga akhirnya menghilang

"Hanbin, kau dari mana saja. Aku merindukanmu" kata y/n saat ia sudah dua hari tak bertemu pria itu. Dan melihat kondisi muka nya, y/n tau bahwa Hanbin baru saja berkelahi.

"kenapa kau suka sekali meladeni anak-anak itu. Lihat mukamu, kau tak lagi tampan jika seperti ini" omel y/n, tapi tangannya tetap telaten untuk mengobati luka dimuka Hanbin.

"aku suka melihatmu mengomeliku, kau tau..itu sangat membuatku merasa bahagia, karena artinya kau khawatir kepadaku"

Y/n memukul pelan kepala Hanbin "dasar bodoh! Apa dengan membuatku khawatir, membuatmu bahagia?"

Hanbin menarik y/n kedalam pelukannya "kuharap kita bisa seperti ini selamanya."

***

Kita masih muda, tetapi kita menjadi dewasa karena satu sama lain

"kau bertengkar lagi?" y/n menatap Hanbin dengan tatapan kecewa miliknya.

"tidak"

"apanya yang tidak! Wajahmu tak dapat berbohong wahai Tuan Hanbin. Sudah kukatakan, tak usah tanggapi orang-orang yang mengejekmu, lama-lama dia akan bosan sendiri"

Hanbin menyentil jidat y/n pelan "kau ini, seperti tau masalahku saja"

"tentu saja aku tau, aku mengenalmu dari saat kita sama-sama memakai popok. Muka tengilmu itulah yang membuatmu tidak bisa berteman dengan banyak orang"

"iya-iya aku memang tampan"

***

Kuharap kau bahagia karena kau membuatku sangat bahagia

"kenapa kau tak meminum obatmu" marah Dokter June, karena y/n datang dalam keadaan pucat pasi.

"itu percuma saja June, karena aku akan tetap mati pada akhirnya"

June menarik dagu y/n agar gadis itu menatapnya "hei, mati itu bukan karena sakit, tapi karena kau memang sudah ditakdirkan untuk mati."

"tapi tetap saja, akan lebih dulu mati orang yang sakit sepertiku"

"kenapa kau tak mengatakan hal seperti itu didepan kekasihmu? Kenapa kau hanya mengatakannya didepanku?"

Y/n menangis "aku sudah merasa lelah June. Aku lelah dengan obat, aku lelah dengan rumah sakit, aku lelah karena aku terus-terusan meenyusahkan orang tuaku"

June menarik y/n kedalam pelukannya, ia menenangkan gadis itu agar tidak drop. "kau tak boleh lelah, banyak yang menunggumu. Orang tuamu, kekasihmu, dan aku"

***

Ucapkanlah selamat tinggal dan berbaliklah...

"apa yang terjadi?" June datang dengan nafas yang tak teratur, melihat y/n yang mengalami serangan jantung secara mendadak.

"siapkan alat pacu jantung" June menggosokkan gel ke alat itu "240 joule. Shoot"

"satu kali lagi. Shoot"

Terdengar bunyi nyaring dari elektrokardiograf yang membuat nafas June tersengal seketika. Tangannya bergetar untuk menutup tubuh gadis itu.

"Dokter..waktu kematian" kata salah satu perawat mengingatkan.

"23 maret 2018. Pukul 18.10"

Terima kasih, aku sangat bersyukur karena bisa menjadi salah satu pasien dari Dokter hebat sepertimu.

***

"Hanbin, apa yang terjadi?" Jinan begitu terkejut melihat Hanbin dengan muka pucat pasi.

"kau tak meminum obatmu?" pekik Jinan marah, ia melihat kotak obat Hanbin yang tergeletak mengenaskan di tong sampah.

"Yah! Apa kau ingin mati!"

Hanbin tersenyum kecil dan mengangguk "maafkan aku yang selalu menyusahkamu hyung. Selamat tinggal"

***

Ditempat sepi yang penuh dengan bunga bermekaran ini, aku kembali bertemu dengan nya. Ia adalah pria ku, ia sangat tampan dengan setelan putihnya yang sama sepertiku. Ia terlihat sangat bahagia sama sepertiku.

Dan karena ia tak ingin berpisah denganku. Kami kembali bertemu disini, dan benar-benar untuk selamanya.

***

Intinya, y/n sama Hanbin itu sama-sama sakit dan sama-sama nyembunyiin penyakitnya. Mereka saling ngasih kekuatan. Saling sayang sampe akhir.

Aku nulis ini mewek sendiri, sumpah yah lagunya emang seenak itu dan aku terinspirasi nulis dari lagu itu

Continue Reading

You'll Also Like

945K 77.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
862K 38.2K 97
Highrank šŸ„‡ #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
394K 31.8K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuhšŸ’«"
651K 31.3K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...