I Promise You

By storyheart_

266 60 35

Kisah seorang wanita hebat dengan kesebelas idol grup yang terbentuk dari sebuah ajang pencarian bakat di sea... More

Bagian Satu
Cast
Bagian Dua
Bagian Tiga
Bagian Lima

Bagian Empat

37 9 4
By storyheart_

Setelah beberapa hari bekerja sebagai staf Wanna Best, Jiwoon kini merasakan apa yang dilihatnya selama ini. Merasakan pekerjaan sebagai staf para idol yang ada dibelakang layar demi kesuksesan idolnya.

Kesibukannya kini mulai bertambah. Menurutnya kerja part time lebih mudah dibanding pekerjaan seperti ini. Ini benar-benar pekerjaan full time. Waktu istirahatnya kini mulai berkurang. Untung saja jam kuliahnya kini tidak terlalu banyak.

Menurutnya saat ini adalah menyelesaikan tugas akhir. Dimanapun ia berada, Jiwoon selalu membawa berkas dan laptopnya. Jadi saat waktunya istirahat Jiwoon dapat mengerjakan tugasnya.

Hari ini jadwal kegiatan rekaman pertama Wanna Best. Tidak semua staf mengikut kegiatan itu, hanya beberapa staf dan tentunya manager Eunwoo. Namun bukan berarti tidak ada pekerjaan bagi staf yang tidak ikut. Eunwoo sudah menyiapkan berbagai pekerjaan untuk semua staf yang stay ditempat Wanna Best.

"Jiwoona, hari ini kau akan ikut kami ke studio rekaman. Okeh." Ucap Eunwoo.

Mendengar pernyataannya mata Jiwoon melebar, mulutnya terbuka dan juga mengerutkan keningnya "Mwo?"

Eunwoo berkecak pinggang, menganggukan kepalanya.

"Tapi manager woo, hari ini aku akan pergi ke kampus untuk menyelesaikan tugas akhirku, dua bulan lagi aku akan wisuda. Tolonglah." Mata Jiwoon berkaca-kaca penuh permohonan.

"Yeohoo hari ini tidak bisa mengikuti jadwalnya karena sakit, jadi aku menunjuk kau untuk menggantikannya. Sekarang kau harus bersiap-siap karena yang lainnya sudah masuk kedalam mobil. Setelah itu kau aku persilahkan untuk pergi kekampus, karena jarak rekaman kita dekat dengan lokasimu, jadi kau akan mudah untuk kesana."

Jiwoon benar-benar tak menyangka, kenapa harus aku yang menggantikannya? Padahal ini kesempatanku untuk melanjutkan tugas akhirku. Eottoke.

Karena ingin menjadi pekerja yang baik, dan tidak ingin menghilangkan image baiknya, akhirnya Jiwoon melaksanakan perintah manager woo dengan ikhlas. Jiwoon berangkat dengan seragam staf seperti yang lainnya, namun sedikit berbeda, karena ia membawa tas yang berisi berkas dan laptopnya dan juga baju ganti.

"Jiwoona kau naik mobil yang pertama bersama anggota Wanna Best. Kau harus banyak bersama mereka agar kalian bisa lebih akrab. Okeh." Eunwoo langsung bergegas meninggalkan Jiwoon dan masuk di mobil van di belakangnya.

Jiwoon terbelalak, ia bergumam sendiri karena Eunwoo telah pergi meninggalkannya masuk kedalam mobil.

Ye? Jinjja? Aku semobil bersama Wanna Best?
Apa ini kesempatanku untuk berfoto bersama mereka? dan menguploadnya? Ah tidak, tidak. Jangan lakukan hal ceroboh. Okeh Jiwoon fokus.

Banyak syarat untuk menjadi staf seorang idol. Salah satunya menjaga privasi idol. Staf dilarang berfoto dan mengupload foto saat idol sedang melakukan jadwalnya di manapun mereka berada.

Klakson mobil berbunyi.

Jiwoon segera masuk kedalam mobil dan ternyata anggota Wanna Best menyambutnya dengan hangat.

Annyeong Jiwooni

Jiwoon tersenyum tersipu malu. Ia terlihat jelas bahagia dengan sambutan hangat mereka.
Perjalanan yang begitu menyenangkan. Meski jauh tapi nampak terasa dekat, karena disepanjang jalan Jiwoon selalu tertawa dari cerita-cerita mereka. Apalagi saat mendengar suara tawa dari Jaehwan dan Sungwoon, itu benar-benar sangat menggelitik.

Sesampainya disana, semua anggota turun terlebih dahulu dan Jiwoon yang terakhir turun dari mobil. Mereka berjalan bersama ke ruang rekaman. Namun, ternyata Daniel menghilang dengan cepat.

"Kemana Daniel Hyung?" tanya Kuanlin yang diam-diam memperhatikan semua hyung-nya.

Semua terhenti dan bertanya-tanya termasuk Jiwoon. Eunwoo dan staf yang lain belum terlihat karena mobil mereka mengalami sedikit kendala, dan membuat mereka datang agak terlambat.

"Sepertinya dia ke toilet. Karena sejak dimobil dia terlihat gelisah." Ucap Mihnyun sambil terkekeh mengingat kejadian saat dimobil. Daniel terlihat seperti seorang anak yang sedang menahan sesuatu. Itu sangat menggemaskan.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya sampai keruang rekaman. Namun tidak dengan Jiwoon, langkahnya terhenti saat memikirkan Daniel. Ia mulai khawatir jika Daniel berjalan sendiri nanti. Siapa yang tahu akan ada paparazi disini? atau fans yang tiba-tiba mendatangi Daniel dan berbuat sesuatu?

Dengan segera ia berpisah dari anggota Wanna Best yang lain dan bergegas mencari toilet. Jiwoon terus berputar mengitari lorong dan tak menemukan posisi toilet yang dicarinya. Namun saat ia ingin berbelok kearah lain, ia mendengar suara teriakan.

Itu suara Daniel.

Jiwoon berlari bergegas mencari dimana suara Daniel berasal.

"Daniel dimana kau?" tanya Jiwoon saat menemukan toilet pria.

Daniel berteriak lagi. Kini teriakannya semakin kencang.

Jiwoon melihat kanan dan kirinya, melihat keadaan sekitar.

Apa akan ada orang yang datang? jika tidak, aku akan masuk.

Jiwoon masuk dengan berlari, mendobrak setiap pintu toilet mencari keberadaan Daniel dan akhirnya ia menemukan Daniel yang sedang tergeletak dilantai.

"Daniel, niel, daniel, kenapa kamu? Daniel bangunlah."

Jiwoon melihat sekujur tubuh Daniel dan melihat ada seekor serangga yang menjijikan berada di bajunya. Itu adalah kecoa. Jiwoon mengusir kecoa itu dengan sekali sentilan kuat dari tangannya. Ia mengangkat kepala Daniel ke atas pahanya. Jiwoon benar-benar panik.

Kenapa dia pingsan seperti ini? apa karena seekor serangga? Daniel, apa kau benar-benar takut dengan serangga?
Daniel bangunlah, kumohon.

Beberapa menit kemudian mata Daniel mulai terbuka dan sadar. Ia melihat Jiwoon tepat di hadapannya. Melihat seorang wanita yang telah menyelamatkannya. mata mereka bertemu satu sama lain. Daniel benar-benar tersipu, Jiwoon begitu cantik dengan mata coklatnya, wajah indah yang di milikinya seperti seorang artis rookie yang baru terkenal. Rambut coklat panjang dan sedikit ikal membuatnya nampak mempesona di tambah balutan liptint pink yang di pakainya.

Kau sudah sadar?

Jiwoon nampak lega, melihat Daniel yang nampak begitu sadar meski telah cukup lama memandanginya.

Jiwoon membantunya bangun dan bertanya "Apa harus pingsan saat melihat seekor serangga?"

"Ah, maafkan aku. Aku benar-benar panik karena kecoa itu ada tepat di bajuku dan tidak mau pergi dari situ." Jawabnya dengan suara yang masih begitu terdengar lesuh.

Tiba-tiba suara langkah kaki datang mendekat. Mendengar langkah kaki itu Jiwoon segera bangun dari posisinya.

"Daniel, kau tak apa-apa?" tanya Minhyun setelah membuka pintu toilet dan melihat Daniel yang mengusap-usap wajahnya.


"Ah, aku tidak apa-apa hyung, tadi hanya sedikit kaget melihat seekor kecoa ada di bajuku. Ayo kita pergi dari sini, aku tak mau membuat yang lain khawatir."

Mereka mulai melangkah menuju ruang rekaman. Daniel benar-benar tidak menyangka Jiwoon akan datang menyelamatkannya. Apa karena Jiwoon seorang staf satu-satunya yang sedang bersama mereka?

Rekaman mereka berjalan dengan baik. Suara mereka terdengar stabil saat rekaman. Daniel juga mulai menikmati lagunya dan terlihat tidak ada beban atas kejadian yang tadi menimpanya. Sudah hampir 4 jam Jiwoon menemani mereka.

Karena hari semakin siang Jiwoon tidak ingin membuang waktunya lagi. Saat mereka keluar dari studio, Jiwoon meminta izin EunWoo untuk pergi kekampus. Sesuai janjinya, Eunwoo akhirnya memberikannya izin untuk pergi melaksanakan tugasnya.

Jiwoon mengambil tasnya ke dalam mobil lalu pergi tanpa izin kepada staf lain ataupun anggota Wanna Be. Namun saat ia menjauh dari tempat parkir, ia mendengar langkah kaki berlari mendekatinya.

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuhnya dari belakang.

"Jiwoon"

Jiwoon membalikkan badannya dan melihat Daniel dengan napas yang terengah-engah, seperti telah berlari dengan jarak yang cukup jauh.

"Ah Daniel, ada apa?"

"Terimakasih yaa, terimakasih karena tadi telah membantuku. Jika kau tidak datang, entah apa yang akan terjadi padaku."

Jiwoon tersenyum mendengar pernyataannya. Tak berpikir lama tiba-tiba tangannya bergerak kepundak Daniel dan berkata "Itu sudah menjadi tugasku untuk menjaga kalian."

Daniel tersenyum bahagia, kedua sudut bibirnya naik, dan kedua matanya menyipit. Melihat ketengangan dalam diri Daniel, Jiwoon pamit pergi untuk menyelesaikan tugasnya.

Saat selesai makan malam, Minhyun datang menghampiri Eunwoo untuk menanyakan sesuatu yang mengganjal hatinya.

"Hyung, apa kau sedang sibuk?" tanya Minhyun sambil menikmati kursinya dengan santai.

Eunwoo menggelengkan kepala "Tidak, kau ingin membicarakan sesuatu?"

"Ini tentang Jiwoon."

Minhyun sedikit menggeser kursinya mendekat dan menghadap ke arah Eunwoo.
"Hyung, berjanjilah kau akan menjawab jujur dengan semua pertanyaanku."

Eunwoo menatap Minhyun dan menggangguk "Okeh."

"Kenapa kau memilih Jiwoon untuk menggantikan Yeonhoo? Kenapa tidak yang lain? Dan apa kau memiliki hubungan dengan Jiwoon?"

Eunwoo terbelalak, matanya terbuka lebar.

"Maksudku, apa kalian bersaudara? Aku seperti melihat kau sangat ingin Jiwoon menjadi pekerja yang terbaik dan.." Minhyun menghentikan pembicaraannya.

"Dan apa? Lanjutkanlah pembicaraanmu" Eunwoo penasaran dengan pembicaraan Minhyun.

"Dan kenapa kau sangat ingin Jiwoon terlibat dengan kegiatan Wanna Be saat diluar ataupun didalam? Bukankah ia masih baru? Dan Jiwoon juga masih sibuk dengan tugas akhirnya? Bukankah itu tidak merepotkannya?"

Eunwoo menarik napas panjangnya dan menghembuskannya dengan perlahan "Jiwoon sangat mirip dengan adikku, saat pertama melihatnya aku seperti melihat adikku sendiri. Saat mendengar suaranya jantungnya tiba-tiba berdebar, aku seperti sudah mengenalnya dengan baik. Sangat menyeduhkan jika kau tau keadaannya yang dulu, itu sangat menyulitkannya."

Eunwoo berhenti sejenak dan menatap langit-langit yang penuh bintang dan nampak indah. "Aku sudah mendengar semua ceritanya. Hidup dengan keluarga bibinya membuatnya tertekan. Sepeninggalan orangtuanya Jiwoon harus rela untuk tinggal bersama mereka. Dan kini ia ingin sebuah kebebasan, kebahagiaan, dan cinta. Entah kenapa, aku ingin membuat semua mimpinya terkambulkan. Aku pikir dengan pekerjaannya ini ia akan merasakan kebahagiaan dan cinta dari kalian semua. Dan akhirnya aku melihat segelintir kebahagiaan itu, ia sering tersenyum dan tertawa setiap hari melihat tingkah kalian."

Minhyun terus menatap Eunwoo dengan serius. Eunwoo kembali menatap Minhyun dan melanjutkan ceritanya "Tapi tidak dengan kebebasan, aku sangat khawatir dengan keinginannya yang satu ini. Kalian saja seperti sangat terkekang dan begitu lelah dengan semua jadwal dan kegiatan kalian, begitupun dengan Jiwoon. Aku melihat akhir-akhir ini istirahatnya berkurang, terlebih lagi dia harus menyelesaikan tugas akhirnya karena 2 bulan lagi ia akan di wisuda. Aku sangat khawatir. Aku benar-benar ingin mengabulkan mimpinya. Tapi kurasa itu sulit"

"Hyung, apa kau benar-benar telah menganggapnya sebagai seorang adik?"

"Aku seperti sedang menjaga adikku sendiri."

"Jika memang itu yang kau rasakan, aku dan anggota yang lain akan membantumu. Aku akan membuat Jiwoon bahagia." Minhyun menarik kedua sudut bibirnya.

"Aku harap kalian semua bisa membantuku mengabulkan mimpi wanita cantik itu. Wanita yang sangat semangat dan selalu bekerja keras."

❤❤❤

Thanks reader yang sudah mau baca cerita baruku
Jangan lupa like dan comment✔✔

Kamsahamnida
Syukron
Wasalam^^

19 Agustus 2018

Continue Reading

You'll Also Like

MPREG NCT By ola

Fanfiction

65.1K 863 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.
58.3K 7.6K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
90.3K 9.6K 29
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
52.7K 5K 66
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...