Alunalexandria

By Rohani_RH

968 121 3

Beberapa part di private. Harap Follow dulu sblm baca. Cerita ini berkisahkan tentang sebuah perjuangan cinta... More

#A 1
#A 2
#A 3
#A 4
#A 5
#A 6
#A 7
#A 8
#A 9
#A 10

#A 11

52 3 0
By Rohani_RH

Jangan lupa putar Video yang ada dimulmed:)
*
*
*
____________________

____________________

"Kejarlah dia yang kau cinta, yang kau pikir sempurna, yang mampu membuatmu bahagia. Biarlah disini aku merana menunggu orang yang jelas tidak bersedia"

Deva Oktaviano

____________________

*
*
*
#A 11
*
*
*
Jangan jadi pembaca
Tanpa jejak
Tinggalkan jejak kalian
Dengan cara
vote and comment
*
*
*
Happy Reading...
*
*
*
____________________

"Kevin" panggil Aluna. Dan sedangkan Kevin tak menggubris panggilan Aluna. Dia terus berjalan tak ada niatan untuk menghentikan langkahnya.

Aluna baru saja mau mengejar Kevin, namun dia ditahan oleh cowok itu. Dia menatap cowok itu tajam. Aluna berusaha menerobos keluar namun cowok itu menghalanginya. Dia sangat geram. Dia tetap menerobos dan saat melangkan tangan Aluna ditahan oleh cowok itu, namun Aluna menepisnya. Dan Aluna mengejar Kevin yang belum jauh walau dengan lari kecil karena lututnya masih terasa sakit. Begitupun dengan cowok itu mengikuti Aluna.

"Lun, tugas cewek itu dikejar bukan mengejar" teriak Cowok itu agar Aluna mendengarnya.

Deg...

Cowok itu berhasil membuat Aluna berhenti melangkah. Ia masih setia menatap Kevin yang masih berjalan tidak memperdulikannya. Entah kenapa Aluna merasa dadanya sesak, matanya berkaca-kaca. Dia menarik nafas panjangnya dan menghembuskannya dengan kasar. Dan Aluna berbalik badan menghadap cowok itu, walau pun posisinya tidak terlalu dekat.

Menurut Aluna perkataan cowok itu benar. Memang sangat benar. Tapi jikalau urusan perasaan harus diperjuangkan walau berjuang sendirian bukan?. Terkadang urusan hati kita tidak peduli walaupun tak dihargai. Memang sangat bodoh! Cinta mampu membuat orang buta akan ada cinta lain yang menghampirinnya. Cinta mampu membuat orang bodoh sebodoh-bodohnya, walaupun tidak diperdulikan, diabaikan, tak dihargai masih tetap mencintai. Jika seperti ini bukan cinta. Tapi buta!.

"Gue tau Lun, lo suka kan sama Kevin?" tanya cowok itu menatap Aluna lekat.

Aluna diam. Dia tidak menjawab pertanyaan cowok itu. Dan didalam hati dia mengakui kalau ia mencintai Kevin. Namun hanya dalam hati bukan terucap dari bibirnya langsung.

"Lun. Semenjak lo kenal Kevin. Lo itu berubah" cowok itu menjeda ucapannya "lo itu enggak kaya Aluna yang dulu. Dan gara-gara dia. Lo menjauh dari gue"

"Kenapa sih lo itu selalu nyalahin Kevin, seolah Kevin itu penyebab gue ngejauh dari lo"

"Asal lo tau aja ya Dev" jeda Aluna "enggak ada sangkut pautnya dengan Kevin. Jadi lo itu jangan nyalahin Kevin terus dong!"

Deva melangkah beberapa langkah agar lebih dekat dengan Aluna.

"Lun, gue itu cinta sama lo. Gue enggak mau kalo orang yang gue cintai tersakiti" ucap Deva lembut.

"Deva," Aluna menarik nafasnya dalam-dalam "makasih lo udah cinta sama gue, tapi maaf" Aluna menggantungkan ucapannya "gue enggak bisa bales cinta lo"

"Gue tau itu. Lo selalu bilang seperti itu ke gue Lun" Deva menundukan kepalanya "lo enggak pernah ngehargain cinta gue"

"Bukan gue enggak ngehargain tap-"

"Tapi apa Lun?" dengan cepat Deva memotong ucapan Aluna.

"Kalo lo bener-bener ngehargai gue. Lo bales cinta gue, Lun. Bukan ngabaiin gwe kayak gini." sambung Deva dengan nafas yang memburuh.

"Deva, kalo gue nerima cinta lo. Itu sama aja gue nyakitin lo, Deva. Percuma jika bersama tapi enggak punya cinta. Lo mau gue nerima cinta lo sedangkan hati gue engga buat lo?"

Deva menatap Aluna dengan tatapan sendu "Oke Lun. Oke. Gue akan belajar mengikhlaskan lo. Walaupun bagiku itu perkara yang sangat sulit"

"Tapi" Deva menggantungkan ucapannya "hanya satu yang gue pinta"

"Jangan menyesal atas keputusan lo, Lun. Dan Berbahagialah agar gue enggak nyesel ngelepasin lo buat orang lain"

"Maafin gue Deva, yang enggak bisa bales cinta lo" lirih Aluna.

Ahh sungguh Aluna sangat dilema. Padahal dia tidak seratus persen mengambil keputusan ini. Masih ada keraguan didalam hatinya. Ia takut kalau dia akan salah melangkah. Dan ada yang lebih Aluna takutkan. Yaitu, cinta yang datang terlambat!

Sungguh malang nasib Deva! Mencintai orang yang jelas tidak mencintainya. Namun dia masih bersih keras untuk memperjuangkan cintanya. Bodoh! Kenapa tidak mencari cinta yang lain saja? Sebegitu besarkah Deva mencintai Aluna sehingga dia tidak bisa berpaling ataupun berpindah kelain hati? Namun, berpindah hati tidak segampang mencari. Butuh waktu lama terkecuali dia dapat pengganti!.

Deva menarik tangan Aluna dalam pelukannya. Dia sangat menyayangi Aluna, walaupun yang Aluna beri malah sebaliknya. Miris!! Mencintai orang yang jelas tidak peduli dengan perasaan yang ia miliki. Ahh saking cintanya sampai tidak perduli pada hatinya sendiri. Walaupun terlalu sering dibuat luka tapi tetap saja memilih ada.

Didalam pelukan Deva, Aluna menitikan air mata tanpa sepengetahuan Deva. Didalam hatinya sangat merasa bersalah. Itu sebabnya air matanya menetes tanpa seizinnya.

"Kejarlah dia yang lo cinta. Yang lo pikir sempurna. Yang mampu membuat lo bahagia. Biarlah disini gue merana menunggu orang yang jelas enggak bersedia" ucap Deva tepat di telinga Aluna.

Aluna melepaskan pelukan Deva. Dia mundur satu langkah "Jangan nunggu gue Dev!" sanggah Aluna.

"Gue akan terus nunggu lo, Lun. Sampe cinta gue buat lo habis. Walaupun gue udah tau cinta gue buat lo engga akan pernah ada habisnya"

Sungguh cinta serta perjuangan Deva tak pernah terlihat. Tak pernah dihargai oleh orang yang ia cintai. Menyakitkan bukan? Cinta yang bertepuk sebelah tangan. Namun dia masih bersih kukuh untuk memperjuangkan.

"Gue enggak mau ngecewain lo untuk yang sekian kalinya"

"Ahh. Gue pikir ini bukan salah lo, ini keinginan gue sendiri" Deva tersenyum hambar.

"Deva. Gue mohon sama lo, buka hati lo buat orang yang ingin singgah di hati lo. Jangan terus-terusan lo tutup hati lo buat orang lain."

"Gue enggak bisa, Lun" Deva menjeda ucapannya. Dia meraih kedua tangan Aluna "Lun percayalah berpindah hati tak semudah membalikan telapak tangan"

"Lun gue enggak mau ada nama yang masuk ke hati gue salain nama lo,"

"Nama lo dihati gue akan abadi akan selalu ada sampai nanti"

"Deva gu-"

"Lun, gue enggak papa kalo lo enggak bisa bales cinta gue. Lun, gue mohon jangan suruh gue buat buang cinta gue buat lo. Gue enggak akan pernah bisa" dengan cepat Deva memotong ucapan Aluna.

Aluna menarik nafasnya dalam-dalam "Deva. Jangan bikin gue semakin merasa bersalah sama lo" Aluna menundukan kepalanya. Dan air matanya menetes lagi.

"Jangan merasa bersalah ini keputusan gue sendiri. Dan lo yang engga bisa bales perasaan gue itu juga keputusan lo"

"Intinya bahagia terus tanpa gue, gue pamit. Tapi hati gue buat lo engga akan pernah pamit" sambung Deva. Dan dia melangkah pergi meninggalkan Aluna.

Air mata Aluna berhasil melolos begitu saja. Ia menatap punggung Deva yang semakin menjauh. Dirinya sangat merasa bersalah pada Deva, karena dia selalu mengabaikan cinta Deva untuknya. Sungguh dia tidak tega melakukan ini pada Deva, tapi ini juga demi kebaikan dia. Jika Aluna menerima cinta Deva, itu sama saja menyakiti perasaan Deva, dan ini akan lebih menyakitkan lagi.

'Maafin gue, gue tak kuasa atas perasaan gue sendiri. Dan gue enggak bisa mendustakannya, kalo cinta gue bukan buat lo'

'Gue tau, enggak ada cowok yang bisa membuat gue nyaman, senyaman gue disamping lo'

'Dan enggak ada cowok yang mampuh mengubah suasana hati gue, selain lo'

'Gue ngaku kalo orang yang mampu buat gue suka itu banyak. Tapi, orang yang bisa buat gue nyaman itu cuma satu. Yaitu lo, Deva Oktaviano'

***

Aland berlari secepat mungkin ke uks. Setelah bel istirahat Marchelle dan Melvin memberi tahu Aland kejadian tadi pagi. Dan Aland langsung berlari kekelas Aluna diikuti teman-temannya.

Setelah sampai ke uks cuma ada dua orang dari anggota pmr. Aland dan teman-temannya nanya pada dua orang itu kemana Aluna, dan kenapa dia tidak ada disini. Dan mereka menjawab tidak ada orang waktu mereka masuk ke uks. Dan Aland langsung kekelas Aluna, ia yakin kalo Aluna ada dikelasnya.

Aland sangat mengkhawatirkan Aluna. Pasti kalau pulang kerumah Aland dimarahin sama orang tuanya. Karena dia tidak bisa menjaga Aluna dengan baik. Aluna memang anak kesayangan orang tuanya, tapi ia tidak pernah cumburu kalau orang tuanya lebih sayang ke Aluna. Karena dia tahu kalau Aluna itu anak perempuan, dan rata-rata anak perempuan itu disayang oleh orang tuanya.

Sudah sampai di depan kelas Aluna dan Aland langsung masuk saja tanpa mengucapkan salam. Dan dia melihat Aluna bersama teman-temannya yang sedang mengobrol. Namun Aluna seperti tidak semangat, dia hanya diam saja seperti tidak perduli dengan keadaan sekitar.

"Aluna lo engga papa kan?" tanya Aland khawatir.

"Gue engga papa kok bang" sahut Aluna sambil tersenyum kecil.

"Awas aja tuh si Clara kalo ketemu" Timpal Melvan.

"Mau lo apain kalo ketemu" tanya Reza.

"Cium sampe berdarah" Yang menyahut Melvin sambil cekikikan

"Cium sampe dower" kini yang menyahut Fandi ikutan cekikikan.

"Anjir!! Najis Mukholadzo nyium dia" timpal Melvan sambil berkidik ngeri.

"Lun seharusnya lo panggil nama gue tiga kali. Gue langsung dateng buat nyelamatin lo" ucap Melvan.

"Syudahlah yang pentingkan Aluna enggak kenapa-napa" ujar Aldi.

"Lagian Aluna udah diselamatin sama super hero Kevin" kata Marchelle.

"Nyai bullying selalu bikin masalah aja sama orang. Serasa enggak enak kali, kalo enggak punya musuh, kali ya?" Michelle sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Bisanya cuma gitu. Membuli orang yang jelas enggak punya salah apa-apa" cibir Kayla.

"Sudahlah enggak usah dibahas lagi" ucap Aluna.

Mereka merasa ada keributan diluar kelas. Mereka menoleh keluar kelas banyak siswa siswi yang bergerombolan yang jelas mereka tidak tahu mau kemana. Seperti mau demo. Apalagi yang banyak kalangan siswi. Mereka keluar kelas begitu pun dengan Aluna.

"Ini ada apa ya?" tanya Reza pada salah satu siswi itu.

Reza merasa ada sesuatu yang tidak beres. Jikalau ada acara dia siswa yang pertama tahu apa acara itu, karena dia Ketua Osis disekolah ini.

"Mau pada kemana sih" tanya Aland.

"Salah satu Most wanted disekolah ini masuk BK Kak. Dan kita mau keruangan BK sekarang" sahut siswi dan berlalu pergi.

"Siapa?" tanya Marchelle ke teman-temannya.

"Ahh. Most Wanted disekolah ini kan banyak bukan cuma kita aja" sahut Melvin.

"Most Wanted?" Aluna menjeda ucapannya "masuk BK?"

Aluna mengulang-ngulang kata itu. sambil berpikir siapa Most Wanted yang masuk BK?. Setelah dapat jawaban dari pikirannya dia langsung berlari mengikuti siswi-siswi itu. Dan di ikuti dengan tlyang lainnya.

_________________

_Berhenti Berharap_

Aku tak percaya lagi
Dengan apa yang kau beri
Aku terdampar disini
Tersudut menunggu mati

Aku tak percaya lagi
Akan guna matahari
Yang dulu mampu terangi
Sudut gelap hati ini

Aku berhenti berharap
Dan menunggu datang gelap
Sampe nanti suatu saat
Tak ada cinta kudapat

Kenapa ada derita
Bila bahagia tercipta
Kenapa ada sang hitam
Bila putih menyenangkan

_Sheila on7_


Oke sampai sini dulu Aluna nya...
Up nya lama ya?... hehehe maaf banyak tugas sekolah
Gimana ceritanya? Terlalu flat ya?

Tunggu lanjutannya yaaaa
Jangan lupa vomment😚

Salam Author❤

Continue Reading

You'll Also Like

267K 25.1K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
600K 23.6K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.6M 141K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...