Entangled with The Jerk [AXTO...

By desschya

801K 49.4K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... More

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
03. Who Are You?
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
25 You Are Mine Now
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
34. Come with Me to Hell
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
44. In Front of You
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
47. Over Protective
48. Having Fun
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

13. Who?

13.6K 974 11
By desschya

DON'T COPY MY STORY!!!

***

Paginya Juliet memutuskan untuk pergi menuju mansion keluarga besarnya. Sesampainya di sana Juliet langsung disambut dengan meriah, seluruh keluarganya merayakan hari kelulusannya dengan berpesta kecil-kecilan.

Juliet yang baru saja tiba di mansion langsung terpekik kaget akan kejutan ini, dia tidak menyangka semua orang datang berkumpul di kediaman Grandpa dan Grandmanya. Hari ini adalah tanggal merah, wajar mereka yang super sibuk berkumpul bersama.

"Selamat atas kelulusanmu, dear," kata Delora memeluk keponakan perempuan satu-satunya.

"Hebat sekali anakmu menjadi lulusan terbaik, tidak sepertimu," kata Darren dengan sarkastis ke arah Calvert yang selalu dicemooh kakak terbesarnya itu.

Juliet terkekeh melihat kedua pria paruh baya namun masih tetap tampan, selalu bertengkar menghangatkan suasana.

"Cucuku, Grandma sangat merindukanmu," kata Grandmanya yang langsung mendekap erat Juliet penuh kasih sayang.

"Kau tumbuh dewasa, selamat akan kelulusanmu."

"Terimakasih Grandma, jangan sakit-sakit cepatlah sembuh," kata Juliet tersenyum manis.

Hingga ayahnya, orang yang memeluknya terakhir, mendekap erat putri semata wayangnya penuh kasih sayang. Menyalurkan rasa rindu, Calvert tidak akan berhenti rindu dan mencintai gadis kecilnya.

"Selamat, Daddy sangat bangga kepadamu," kata Calvert kepada Juliet yang tersenyum tulus ke arah ayahnya. "Kau tumbuh dewasa terlalu cepat."

"Dan aku bangga menjadi anak Daddy," kata Juliet menenggelamkan wajahnya di dada bidang Calvert. Jika dilihat mereka seperti sepasang kekasih bukan ayah dan anak.

"Aku ingin sekali mempunyai anak perempuan," kata Darren berbisik kepada Arla. Disaat dirinya melihat keakraban Juliet dan adik sialannya.

"Ingat umurmu sudah tua."

"Mungkin sedikit—,"

"Aku tembak kepala kau," ancam Arla berbisik dengan manis. Istrinya masih saja menyeramkan.

Mereka merayakan hari kelulusan Juliet dan kebersamaan mereka. Dengan berpesta di halaman belakang, barbeque bersama, Juliet sangatlah senang dan tentunya bersyukur mempunyai keluarga hangat walaupun dia tidak pernah mengenal sosok ibu sejak kecil. Tapi dirinya tidak pernah kurang kasih sayang dan diberikan perhatian lebih, bukan hanya dari Daddynya saja melainkan seluruh keluarga.

Mungkin karena dia adalah turunan Axton kedua setelah Delora yang harus dijaga ketat seperti berlian mahal di dunia.

***

Victor memijat pangkal hidungnya saat dia telah selesai mengerjakan beberapa pekerjaan, lalu dia merapihkan berkas penting di meja kerjanya. Merelaksasikan pikirannya dengan meminum kopi hitam yang menyegarkan pikirannya.

Berjalan menuju etalase kaca besar di belakang meja besarnya, melihat keramaian orang-orang di bawah sana, sangat kecil seperti seekor semut yang mengerubuni satu tempat.

Pikirannya mulai tenang, sangatlah tenang. Beberapa hari dia sudah pulang ke kota New York, tentu saja pekerjaannya belum selesai sempurna. Hanya saja tangan kanan Victor yang menyelesaikan sisa pekerjaannya di Hongkong. Ada beberapa alasan dia kemari, pekerjaannya menumpuk di New York dan mungkin, gadis kecil itu. Juliet Carmen.

Beberapa bulan jauh dengannya membuat Victor sedikit tidak percaya kepada gadis itu. Benar saja, ditinggal ke Hongkong Victor diberitahu tangan kanannya tentang gosip murahan di sana, skandal kekasih pengusaha kaya. Untuk menghentikan itu semua hanya ada satu cara, dengan dia pulang kembali ke tanah kelahiran.

Victor masih ingin menggunakan senjata hubungan palsunya dengan Juliet. Mengingat dulu beberapa media cetak dan elekrtonik membicarakannya, ditinggal oleh calon tunangan di hari pertunangan keduanya akan berlangsung.

Victor masih belum menerimanya.

Menerima dia ditinggalkan.

Menerima dia harus menjadi pria menyedihkan.

Dia tidak ingin dikenal sebagai pria yang ditinggal oleh calon tunangannya oleh publik, tidak ada yang boleh meninggalkannya, kecuali dia yang pergi. Pria ini masih dendam dan kesal karena kesempuranaan yang tidak dimiliki pria lain begitu saja disia-siakan.

Mengingat Juliet, dia kembali termenung. Gadis itu baru saja memberinya kabar akan kelulusannya, tentu saja dalam lubuk hati Victor terdalam dia sangat bangga pada Juliet.

Lulus tepat waktu dengan nilai paling tinggi, Victor mengetahuinya. Namun dia tidak terang-terangan mengucapkan kebanggaan dan kata selamat dengan gamblang.

Tok..tok..tok..

"Masuk." Pintu kerja Victor terbuka memperlihatkan Patricia, sekertarisnya, masuk ke dalam ruangan.

"Permisi Mr. Melvin, rapat dengan investor akan dimulai limabelas menit lagi," kata Patricia melapor.

"Baiklah, persiapkan semuanya." Victor merapihkan jas dan bentuk dasinya bersiap-siap menuju ruangan meeting. Namun sebelumnya dia menghubungi tangan kanannya, Jack.

'Ada apa Tuan?'

"Hubungi Juliet untuk ke mansionku, sebelum aku pulang nanti dia harus ada." Sambungan telepon dimatikan.

Entahlah Victor ingin sekali bertemu dengan Juliet di mansionnya, padahal tidak ada yang perlu dia bicarakan tentang hal apapun itu.

***

Juliet masih berkumpul dengan keluarganya, yang tersisa beberapa. Kini dia sedang satu meja dengan Calvert dan Delora.

"Kapan kau mengajak kekasihmu kemari?" tanya Delora membuat Juliet tertegun dan menyimpan gelasnya kembali.

"Aku tidak tahu," gumam Juliet bingung.

"Apakah kau akan memberitahu jika kau adalah Axton kepada anak Dwight?" tanyanya kembali, tetapi diamnya Juliet membuat Delora mengela napas pelan.

"Kami semua tidak akan masalah kalaupun kau membeberkan tentang identitasmu ke publik. Seharusnya semua orang harus tahu akan itu."

"Aku hanya belum siap," kata Juliet pelan menatap Delora serius.

Juliet tidak akan membeberkan tentang identitasnya di hubungan palsu ini. Pikirannya kalut, bagaimana keluarganya tahu jika Juliet berhubungan dengan Victor hanya sekedar perbuatan balas budi.

Hubungan palsu dan kecelakaan.

Juliet yakin keluarganya tidak akan terima akan hal tersebut.

"Apakah kau mencintainya?" pertanyaan itu kembali, namun bukan Delora melainkan Calvert.

"Apa kau terpaksa dengan hubungan ini? Apakah kau bahagia bersamanya, aku tidak ingin mendengar kau menderita karenanya, Juliet. Aku akan menghabisi pria kecil itu," kata Calvert serius.

"Aku sangat mencintainya, jadi jangan sakiti Victor," ucap Juliet dengan cepat, maafkan aku Daddy membohongimu, batinnya.

"Bawalah pria itu kehadapan Daddy nanti." Wajah Juliet langsung pias mendengarkan itu.

***

Juliet pulang setelah merayakan kelulusannya di mansion keluarga, saat Juliet telah tiba di depan apartemennya. Dia melihat seorang pria yang berdiri memakai pakaian formal serba hitam. Juliet mengenalnya, itu adalah Jack.

Mengapa pria tersebut datang kemari?

"Jack, sedang apa kau di sini?"

"Nona Juliet, Tuan menyuruh saya menjemput anda untuk datang ke mansion." Juliet mengernyitkan dahinya kebingungan. Untuk apa? Mungkin ada yang ingin Victor bicarakan dengannya.

"Baiklah tunggu sebentar, aku akan bersiap-siap."

Juliet masuk terlebih dahulu ke apartemennya. Setelah beberapa menit mereka pergi meninggalkan gedung apartemen menuju mansion mewah pria itu. Dalam benaknya dia terus bertanya-tanya apa yang akan Victor katakan nanti padanya. Hingga mobil yang ditumpanginya sudah berada di halaman depan mansion Victor.

Juliet masuk ke dalam mansion dan menunggunya di ruang tengah atas perintah Jack. Tentu saja pria itu memerintahnya atas dasar suruhan Victor, dasar pria pemerintah seseorang seenaknya. Setelah Juliet duduk di sofa itu selama duapuluh lima menit, Victor berlum saja datang.

"Di mana pria itu?"

"Tuan Melvin diperjalanan menuju kemari, Nona." Dia mengembuskan napasnya jengah.

Sampai dia mendengar suara ketukan sepatu dilantai marmer saling bersahutan, dan tentunya bukan dari satu orang melainkan dua orang. Juliet langsung bangkit karena dia mengira itu adalah Victor, tetapi dia salah. Yang datang bukanlah pria ditunggunya melainkan dua sepasang manusia yang sudah tidak lagi muda.

Juliet terkejut begitu juga kedua orang ini, mereka saling diam bertatap-tatapan. Jack yang melihat itu langsung berdehem.

"Selamat datang Nyonya dan Tuan," kata Jack membungkuk sopan ke arah dua orang di sana.

Siapa mereka? Tanya Juliet dalam hati.

"Sebelumnya perkenalkan Nona ini adalah kekasih Tuan muda." Wanita itu melihat Juliet dari atas hinggabawah, Juliet melihat tatapan sinis itu hingga dia merasa tidak nyaman.


*To be Continue*

Jangan lupa komen dan kasih bintang yah hehe. Tunggu kelanjutannya :)


Follow my instagram: Desycahyaaa

See u next time,
© DESSCHYA

Continue Reading

You'll Also Like

786K 102K 36
Sebagai putra sulung, Harun diberi warisan politik yang membingungkan. Alih-alih bahagia, ia justru menderita sakit kepala tiada habisnya. Partai ya...
1M 48K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.1M 15.4K 36
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.3M 43.7K 44
Hay guys ini cerita pertama aku, jadi kalau misal ada typo atau kurang seru maap yaa, hehehe soalnya masih pemula. aku harap kalian sukaaa Azka Raffa...