Love is NO Perfect

By AngieFaa_

109K 6.3K 394

Cinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rint... More

(1) After Married with You
(2) When I Go
(4) Back to You
(3) Waiting You
(5). Find You
(6). I'm Sorry
(7). I Can't Forget You
(8). With You Again
(9). Honeymoon in Paris
(10). Meet Someone
(11). Mistake
(12). Broken Home
(13). Sorry, I must Go
(14). Hope
(15). Destiny
(16). About Love
(17). You and I
(18). Your Departure
(19). Who is She?
(20). A Storm that Subsided
(21). The New Beginning
PEMBERITAHUAN!!
(22). What about My Heart?
(24). Ji Eun's Death (END)
COMING SOON!!

(23). Goes to Belgia

2.6K 145 9
By AngieFaa_

Cinta itu rumit. Sangat rumit dan bercabang-cabang. Aku tidak tahu bagaimana perasaanku saat ini. Sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Diaduk aduk seperti adonan kue. Yah, itulah yang ku rasakan saat ini. Ada sedihnya, ada juga bahagianya. Entahlah, aku tidak bisa mendefinisikan perasaan ini. Yang jelas, apapun yang akan terjadi hari ini aku harus siap. Entah itu menyakitkan atau menyenangkan.

~Park Baekhee~

Pagi ini, seorang gadis bersurai hitam bermata puppy sedang mempersiapkan pakaian yang akan ia gunakan nanti. Beberapa pakaian ia masukkan ke koper yang akan ia bawa ke Belgia. Yaps, hari ini keluarga Park akan berlibur ke Belgia. Berbeda dengan Baekhee yang sedang menyiapkan pakaian, Chanyeol sedang menyiapkan mobilnya. Sementara Ji Eun sedang mengurus Taehyung di kamar. Mereka semua terlihat sibuk mempersiapkan diri masing-masing.

"Yeoolll... Dimana kau letakkan kemeja yang kemarin?" teriak Baekhee.

"Coba kau cari di kamarku,"

"Sudah. Tapi tidak ada."

"Di kamarmu?"

"Tidak ada."

"Dimana?"

"Aku tidak tau. Memangnya kemarin kau taruh dimana?"

"Aku lupa, hehe..."

"Hmm.. Kebiasaan deh. Coba kau ingat lagi. Oh ya, apa Ji Eun dan Taehyung sudah selesai?"

"Entahlah. Coba kau samperin mereka."
Baekhee pun berjalan ke kamar Ji Eun (jadi ceritanya Tae sama Ji Eun itu sekamar, sementara Baekhee tidur dengan Chanyeol) untuk melihat mereka.

Tok tok tok

"Siapa?" tanya Ji Eun balik pintu lalu membukakannya.

"Eoh eonni, aku pikir siapa. Ada apa eonni?"

"Anniya. Aku hanya ingin tau apa kalian sudah selesai bersiap-siap?"

"Ne eonni, sebentar lagi kami siap. Apa eonni sudah selesai prepare? Butuh bantuanku eonni?"

"Ah tidak usah Ji Eun-ah, aku bisa melakukannya sendiri kok. Kau tunggu saja di ruang tamu bersama Tae. Oh iya, aku titip Tae dulu ya.."

"Arraseo Eonni.."

"Yasudah, aku kembali ke kamar lagi untuk melanjutkan prepare ku"

"Ne, eonni. Kalo eonni butuh bantuan, panggil saja aku. Tidak usah sungkan, eonni"

"Geurae, arraseo.."
Baekhee pun keluar dari kamar Ji Eun lalu berjalan ke kamarnya. Saat akan membuka pintu kamarnya yang masih tertutup, sebuah tangan besar memeluknya dari belakang. Baekhee sedikit terkejut lalu ia menoleh ke belakang dan mendapati suaminya sedang memeluknya dari belakang. Bahkan, suaminya itu meletakkan kepalanya di ceruk leher Baekhee.

"Sayang, aku merindukanmu" bisik Chanyeol di samping telinga Baekhee sambil sesekali menggigit daun telinga Baekhee yang tanpa sengaja menimbulkan suara yang erotis dan vulgar.

"Hmmpphh.. Sshhh.. Chanh, apa
yang kau lakukanhh?" tanpa sengaja Baekhee mendesah dan hal itu membuat 'adik' Chanyeol yang di bawah sana sedikit menegang.

"Tidak. Aku hanya berkata merindukanmu. Apa aku salah?"

"Tidak. Kau tidak salah. Tapi caramu mengucapkanlah yang salah. Ah, sudahlah aku mau melanjutkan prepare dulu. Kau jangan menggangguku, arra?"

"Arraseo Nyonya Park!"

Baekhee pun melanjutkan acara prepare nya. Namun saat dia ingin mencari kemeja suaminya di lemari, Chanyeol kembali memeluknya dari belakang. Entah kenapa hari ini Chanyeol ingin sekali bermanja-manja dengan Baekhee.

"Baek, maafkan aku.."

"Sudah Chan, jangan membahas itu lagi."

"Baek, aku tau aku salah. Ku mohon jangan membenciku dan jangan pernah meninggalkanku lagi"

"Tidak akan jika kau mau berhenti memelukku seperti ini...."

"....Chan, dimana kemeja mu?"

"Aku tidak tau, memangnya kau taruh dimana kemeja ku?"

"Aku? Bukankah kau sendiri yang menaruhnya di lemari. Tapi kok sekarang tidak ada? Kau taruh dimana kemeja itu?"

"Coba kau cari di tempat lain,"

"Sudah, tapi tidak ada. Apa mungkin masih dicuci ya?"

"Hmm.. Iya mungkin. Yasudah aku pakai kemeja yang lain saja."

"Baiklah terserah kau saja" Baekhee melepaskan pelukan tangan Chanyeol dan berjalan melewatinya.

"Baek, apa kau marah?" tanya Chanyeol sambil memeluk Bakhee 'untuk ke sekian kalinya'

"Tidak. Hanya saja... Tolong lepaskan pelukanmu itu Tuan Park! Aku tidak bisa bergerak," Baekhee berusaha melepaskan tangan Chanyeol yang memeluk pinggangnya.

"Memangnya kenapa? Apa aku salah memeluk istriku sendiri?"

"Tidak Chan, bukan begitu. Aku hanya risih.. Kau tau kan aku sedang apa? Jadi jangan menggangguku dulu, Tuan Park..."

"Hmm.. Baiklah baiklah, aku akan keluar,"
Chanyeol melangkahkan kaki menjauhi Baekhee.

"Maafkan aku, Chan.. Aku tidak bermaksud mengusirmu. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaan Ji Eun jika dia melihat kita bermesraan." batin Baekhee.

Skip

Keluarga Park sudah selesai mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa ke Belgia. Kini tiba saatnya mereka berangkat menuju bandara dan langsung take off ke Belgia"

Beberapa jam kemudian, mereka sudah sampai di Belgia. Mereka segera menuju hotel tempat mereka menginap untuk beristirahat sebentar dan membersihkan diri.

Sesampainya di hotel...

"Aku akan tidur bersama Taehyung di kamar sebelah. Ji Eun-ah, kau tidur bersama Chanyeol ne.."

"Mwo!? Anniya eonni, biar aku saja yang tidur bersama Tae. Eonni tidur saja dengan Chanyeol. Aku tak apa eonni,"

"Tidak Ji Eun-ah, kau juga berhak tidur bersama suamimu. Lagipula aku merindukan tidur bersama anakku"

"Tapi Baek..." Chanyeol menyela.

"Chan, pliiiss... Kali ini saja turuti keinginanku. Arra?" Baekhee menautkan tangannya menggenggam tangan Chanyeol.

"Baek, plisss jangan bersikap seperti ini. Aku tidak ingin menyakitimu." ucap Chanyeol sambil menundukkan kepalanya.

"Aku tidak merasa tersakiti Chan. I'm okey, dear. Aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku." Baekhee tersenyum menatap sang suami yang sedang menunduk.

"Eonni, aku-"

"Tidak Ji Eun-ah, kau harus tidur bersama Chanyeol."

"Hmm.. Baiklah jika eonni memaksa," ucap Ji Eun sambil menundukkan kepala.

"Baek-"

"Tidak Chan! Aku mohon.... kali ini saja,"

"Baiklah terserah kau saja. Pergilah ke kamar kalian, kita akan bertemu lagi di lobby satu jam ke depan lalu kita akan berjalan-jalan mengelilingi kota ini."

"Gaeurae, Arraseo aku ke kamar dulu ne... Nikmatilah istirahat kalian" ucap Baekhee sambil berjalan meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri mematung melihat punggung Baekhee yang semakin menjauh.

"Ji Eun-ah, kau ke kamar dulu. Aku harus mengurus sesuatu."

"Arraseo"
Kemudian Ji Eun pun melangkahkan kaki menuju kamarnya. Sesampainya di depan kamar, Ji Eun ingin membuka pintu, namun tertahan akibat pusing yang melanda kepalanya.

"Tuhan, ku mohon jangan sekarang..." batin Ji Eun ber-monolog.

Akan tetapi, Ji Eun merasa kepalanya semakin lama semakin pusing hingga rasanya Ji Eun ingin tumbang jika saja Chanyeol tidak menangkap dan menahan tubuh Ji Eun.

"Ji Eun-ah!! Neo gwenchanna? Apa kau sakit?"

"Ah tidak, aku tidak apa-apa Channie, aku hanya sedang kelelahan saja. Sebaiknya kita masuk kamar dulu." ucap Ji Eun lalu berjalan melewati Chanyeol dan masuk ke kamar mereka. Sementara Chanyeol berjalan menuju lobby untuk mengurus sesuatu.

Skip

1 jam kemudian...

Chanyeol, Baekhee, Ji Eun, dan Taehyung terlihat sudah berkumpul di depan lobby. Mereka sedang mendiskusikan sesuatu perihal kemanakah mereka akan pergi hari ini.

"Kalian ingin kemana? Disini banyak tempat-tempat yang menarik. Aku beri kalian masing-masing satu tempat yang paling kalian ingin datangi. Pertama kau Baek, kau ingin kemana?" tanya Chanyeol menatap Baekhee sambil tersenyum. Sementara Baekhee tampak memikirkan pertanyaan suaminya.

"Hmm... Sebelumnya, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Baekhee meminta izin yang kemudian disetujui oleh suaminya. "Apa disini ada seperti sebuah restoran favorit atau semacamnya yang banyak dikunjungi orang? Kalo ada, aku ingin kesitu," lanjut Baekhee.

"Baiklah kita ke daerah Brussels. Disana kita akan menemukan kafe terbaik bernama Callens Cafe" jawab Chanyeol.

"Kau tahu darimana?" tanya Ji Eun.

"Dulu aku pernah bertemu klien disana," sahut Chanyeol.

"Sudahlah, kajja kita kesana! Perutku sudah tidak bisa dikontrol lagi," ucap Baekhee mengakhiri percakapan mereka. Lalu mereka pun segera memasuki mobil dan bergegas menuju daerah Brussels.

Sesampainya di Callens Cafe...

Mereka pun memasuki kafe tersebut dengan disambut oleh beberapa pelayan yg berjaga di depan pintu.

"Uwaahh daebakk!! Keugae mwoya? Kafe nya terlihat elegan dan nyaman," seru Baekhee terkagum-kagum memandang keseluruhan kafe sambil mencari tempat duduk.

"Good evening, What can I do for you?" sapa salah satu maid di kafe itu.

"Kalian ini memesan apa?" tanya Chanyeol kepada kedua istrinya.

"Aku ingin mencicipi semua menu disini. Apakah boleh?" sahut Baekhee bersemangat sambil menatap sang suami.

"Hmm.. Kau yakin bisa menghabiskan semua makanannya?"

"Hehe kan ada kalian juga yang memakannya,"

"Kalau aku sih tidak akan sanggup menghabiskan semuanya"

"Aku juga," sahut Ji Eun.

"Yaahh... Tapi aku ingin..." belum sempat Baekhee meneruskan kata-katanya, Chanyeol sudah memesankan makanan.

"Well, please wait for the food" ucap maid tersebut lalu berjalan ke arah dapur.

Ji Eun pov
Aku senang bisa datang ke tempat ini. Tempat yang aku impikan sejak dulu. Apalagi aku datang bersama mereka, Chanyeol orang yang paling ku cintai dan Baek eonni yang sudah ku anggap saudara sendiri meski kenyataannya dia istri pertama Chanyeol. Aku menyayangi mereka dan aku sangat bahagia bisa bersama mereka walaupun disini keberadaanku hanyalah sebagai tebing yang menghalangi cinta mereka. Aku sadar, aku hanyalah orang ketiga yang tiba-tiba hadir dalam rumah tangga mereka. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan setelah ini. Yang pasti aku akan segera pergi.

Setelah Chanyeol memesankan makanan untuk kita, entah kenapa kepalaku terasa pusing kembali dan tanpa sengaja hidungku kembali mengeluarkan darah segar. Untungnya mereka tidak memperhatikanku karena terlalu asyik mengobrol.

"Aku permisi ke toilet sebentar ne..." ucapku sambil menutupi hidung dan segera berlari ke toilet.

"Ji Eun-ah, neo gwenchanna? Apa perlu ku temani ke toilet?" tanya Baek eonni. Aku hanya menggelengkan kepala sambil berlari menuju toilet.

Disinilah aku, berdiri di depan wastafel sambil membersihkan darah yang mengalir dari hidungku. Kepala ku semakin pusing, pandanganku semakin buram. Aku merasakan sekujur tubuhku sakit semua. Aku sudah tidak kuat lagi.

'Tuhan, ku mohon jangan sekarang...'

Ji Eun Pov end

Sementara itu, di lain tempat, pesanan mereka sudah datang. Baekhee yang khawatir dengan Ji Eun pun menyusulnya ke toilet.

"Excusme, where is the toilet?" tanya Baekhee kepada salah satu maid disana. Kemudian ia menunjukkan arah toilet berada dan Baekhee pun berjalan sesuai arahan si maid.

"OMO JI EUN-AH...!!! Neo gwenchanna? Apa yang terjadi? Ji Eun-ah, ireona! Eottokkaeyo? Help, Help me please!!" teriak Baekhee ketika melihat Ji Eun tergeletak di depan toilet. Tak lama kemudian, Chanyeol dan para maid datang menghampiri mereka. Chanyeol segera menggendong Ji Eun dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Chan, eotte? Bisa lebih cepat lagi? Keadaan Ji Eun semakin kritis," sahut Baekhee menyuruh Chanyeol menambah kecepatan mobilnya.

Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Beberapa suster berlarian menuju mobil kami sambil membawa brankar. Chanyeol segera meletakkan Ji Eun ke brankar tersebut dan membawanya ke ruang UGD.

"Hiks hiks Chan, eottokkaeyo? Apa Ji Eun baik-baik saja? Apa dia akan pergi? Hiks hiks..." tanya Baekhee sambil menangis di pelukan Chanyeol.

"Sssttt... Uljima, jangan bicara seperti itu sayang, kita berdoa saja semoga Ji Eun masih bisa terselamatkan," ucap Chanyeol menenangkan Baekhee dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Mianhaeyo, aku sangat takut Chan..."

"Gwenchanna, ada aku disini"

Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD. Baekhee dan Chanyeol segera berlari mendekati sang dokter.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?

"Dia harus segera di operasi. Kanker nya sudah menjalar ke otak. Dia tidak punya banyak waktu lagi. Kita harus segera mengoperasinya."

"Baiklah, lakukan apa yang menurut dokter bisa menyelamatkan nyawanya," ucap Chanyeol mengakhiri percakapan mereka.

"Chan, apa menurutmu Ji Eun bisa diselamatkan?"

"Aku tidak tahu. Kita tunggu kabar dari operasi selanjutnya. Apapun situasinya kita harus bisa menerima. Aku yakin, dia orang yang kuat. Tapi kita harus selalu mendoakan dia. Tenanglah chagi, dia akan baik-baik saja,"

"Padahal kita baru saja hidup berempat. Kau baru saja menikah lagi dengannya. Tapi kenapa harus secepat ini? Hiks hiks..."

Chanyeol pun kembali memeluk sang istri dan menenangkannya. Setelah merasa membaik, Baekhee pun mencoba menelpon orang tuanya.

"Yeobseo eomma, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan eomma."

"Ada apa sayang? Bukankah hari ini kau berlibur ke Belgia?"

"Ne eomma, tapi sekarang sedang terjadi sesuatu eomma hiks hiks.."

"Ada apa sayang? Apa yang terjadi? Dan kenapa kau menangis?"

"Keugae... Mianhe eomma, aku tidak memberitahu eomma kalau sebenarnya Chanyeol telah menikah lagi. Dan saat kami berlibur ke Belgia ini, istri kedua Chanyeol sakit dan sekarang dia sedang di operasi. Apa eomma berkenan kesini? Kami butuh eomma. Dia sedang kritis eomma, dia membutuhkan dukungan yang lebih. Eomma, aku mohon kemarilah bersama Appa. Jebal.."

"MWO!!?? CHANYEOL MENIKAH LAGI? DAN SEKARANG ISTRINYA SEDANG SEKARAT? DAN KAU MEMINTA EOMMA KESANA? Apa tidak salah?"

"Eomma mianhe, jeongmal mianheyo.. Keundae, ini semua sudah terjadi. Jadi, bisakah eomma membantu kami?"

"Geurae, eomma akan kesana. Kau tunggulah kami, jangan menangis lagi ne.. Eomma akan membuat perhitungan dengan Chanyeol,"

"Aniya eomma. Jangan. Keumanhe!"

*Tit *
(sambungan telepon terputus)

6 jam kemudian...

Operasi telah selesai. Ji Eun dipindahkan ke ruang ICU. Dokter yang mengoperasi Ji Eun menghampiri Chanyeol dan Baekhee yang menunggu di depan ruang operasi.

"Operasinya berjalan lancar. Namun, kondisi pasien masih sangat kritis. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa pasien akan segera sadar. Kemungkinan besar pasien akan mengalami koma. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kanker nya sudah sangat kronis. Tidak ada harapan lagi untuk saat ini. Kita hanya bisa berdoa agar pasien bisa segera sadar dari koma nya walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Bersabarlah Tuan Park dan bersiaplah untuk segala situasinya. Saya permisi dulu." ucap dokter itu kemudian berlalu.

"Terima kasih dokter"

Mereka pun bergegas menuju ruang ICU untuk menemui Ji Eun. Namun ssbelum memasuki ruangan, mereka harus mengenakan jubah khusus yang di sediakan di samping ruangan. Karena ruang ICU dijaga ketat, maka yang boleh menjenguk masuk hanya 1 orang. Jadi kali ini Chanyeol yang masuk duluan. Sementara Baekhee menunggu di depan ruangan sambil menggendong anaknya.

Chanyeol mendekati ranjang Ji Eun. Ia menggenggam tangan Ji Eun untuk memberinya kekuatan.

"Ji-Eun-ah, mianhe.. Aku memang suami yang buruk untukmu. Aku juga bukan sahabat yang baik. Aku tidak bisa membalas perasaanmu karena kau tahu hatiku sudah ku serahkan kepada Baekhee seutuhnya. Karena aku mencintainya. Ji Eun-ah, jeongmal mianhe hiks hiks... Aku tahu saat-saat seperti ini pasti akan terjadi. Baekhee sangat menyayangimu. Aku juga menyayangimu Park Ji Eun. Tapi mian, aku masih tidak bisa membalas perasaanmu. Aku hanya menyayangimu layaknya sahabat, seperti kita yang dulu. Meski begitu, kau cepatlah bangun, semua orang menunggumu termasuk aku" ucapnya kemudian melepas genggaman tangannya dan berjalan keluar untuk memanggil Baekhee.

###




























Tbc

Annyeong reader-nim.. Mianheyo aku baru bisa update hari ini... Jeongmal jinjja jinjja mianhe...
Saranghae buat semuanya yg udh setia mengikuti ff ini ❤❤❤

Semoga kali ini kalian suka ya...







Continue Reading

You'll Also Like

93.7K 9.7K 30
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
366K 30.4K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
763K 47K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
321K 5.9K 13
DON'T BE PLAGIARISM! Jangan lupa krisar, vote, dan follow ya Isinya one shoot atau two shoot jorok dengan pair jaeyong. (anal, boypussy, genderswitch...