Love is NO Perfect

By AngieFaa_

109K 6.3K 394

Cinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rint... More

(1) After Married with You
(2) When I Go
(4) Back to You
(3) Waiting You
(5). Find You
(6). I'm Sorry
(7). I Can't Forget You
(8). With You Again
(9). Honeymoon in Paris
(10). Meet Someone
(11). Mistake
(12). Broken Home
(13). Sorry, I must Go
(14). Hope
(15). Destiny
(16). About Love
(17). You and I
(18). Your Departure
(19). Who is She?
(20). A Storm that Subsided
(21). The New Beginning
PEMBERITAHUAN!!
(23). Goes to Belgia
(24). Ji Eun's Death (END)
COMING SOON!!

(22). What about My Heart?

3.4K 201 66
By AngieFaa_

Mungkin benar jika aku mampu menerimanya dengan baik. Namun, bagaimana dengan hatiku? Sakit itu pasti. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima rasa sakit yang tidak berkesudahan ini. Lalu ada apa dengan sikapku, yang seolah-olah berbanding terbalik dengan hatiku? Bukankah diriku bisa menerimanya? Namun, kenapa tidak dengan hatiku? Sebenarnya siapa yang salah? Aku atau hatiku? Tuhan, tolong beritahu aku, siapa yang patut disalahkan atas kejadian ini.

~Park Baekhee~

Chanyeol pov

Masalah di rumah terlalu rumit untuk ku selesaikan sendiri. Oleh sebab itu, aku meminta cuti untuk menenangkan diri. Dan, selama cuti aku akan berlibur entah kemana yang jelas aku ingin menenangkan diri. Sendiri. Tanpa Baekhee dan Ji Eun.

Saat ini aku sedang menunggu Sehun di kantor. Aku ingin memberitahu Sehun tentang hal paling bodoh yang aku lakukan di Perancis hingga membuat rumah tanggaku dengan Baekhee nyaris hancur, yakni menikahi Ji Eun. Aku tak tau apa-apa saat itu. Yang ku tau, noona ku sekarat dan memintaku berjanji melakukan hal konyol seperti itu di depannya. Lalu bagaimana dengan Baekhee? Apa yang harus ku katakan padanya jika tiba-tiba saja aku membawa yeoja pulang ke rumah? Hancur sudah rumah tanggaku. Aku tidak tega melihat Baekhee menangis untuk ke sekian kalinya. Alhasil, aku membohonginya dengan mengatakan bahwa Ji Eun adalah sahabatku dan ia ingin menginap di rumah kita. Bodohnya aku! Bagaimana bisa aku membohongi istriku sendiri? Bodoh! Benar-benar bodoh! Aku kesal. Aku marah pada diriku sendiri. Kenapa hidupku seperti ini? Seolah-olah Tuhan telah menghukumku begitu berat karena aku pernah menyianyiakan cinta tulus Baekhee.

Lama aku termenung melamunkan hal terbodoh yang ku lakukan tersebut, tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampilkan sesosok namja jangkung berkulit pucat.

"Eoh wasseo (Kau datang)?"

"Ne. Wae hyung memanggilku kesini? Apa ada masalah lagi dengan Baekhee?" tanya Sehun membuka pembicaraan.

"Begini, aku ingin kau mengetahui satu hal."

"Apa itu hyung?"

"Kau tau, aku... menikah lagi,"

"Mwoooooooooo!!!???? Jinjjayo?? Waeyo hyung? Bagaimana dengan Baekhee? Kau bilang kau mencintainya, tapi kenapa kau menikah lagi? Dasar, namja BRENGSEK!!! BERANI-BERANINYA KAU MENYAKITI HATINYA LAGI!!!" emosi Sehun tak terkendali. Sehun mengepalkan tangannya dan langsung meninju tepat di wajahku. Alhasil, hidungku sedikit mengeluarkan darah.

"OH SEHUN!! Bisakah kau tenang dulu? Ini bukan seperti yang kau kira. Tolong ambilkan tisu dulu, aku harus membersihkan darahnya. Setelah itu, aku akan menjelaskannya padamu."

Sehun pun mengambil tisu dan memberikannya padaku.

"Jelaskan, hyung!! Aku butuh penjelasanmu."

"Ne, tapi kau harus berjanji untuk membantuku apapun keadaannya."

"Geurae, arasseo. Aku berjanji."

"Sebelumnya, apa kau tahu alasanku menikah dengan Baekhee dulu?"

"Hmm... Alasanmu menikah dengan Baekhee? Kurasa... Kai pernah bercerita tentang itu. Bukankah kau menikahi Baekhee dengan terpaksa? Karena wasiat dari mendiang Luna noona, 'kan?" jawab Sehun mengira-ngira.

"Tepat sekali! Itu juga yang ku lakukan pada Ji Eun, istri baruku."

"Maksudnya?"

"Yah... Aku menikahinya karena terpaksa. Atas wasiat mendiang noona ku. Aku tidak tau apa yang ku lakukan ini benar atau salah. Tapi satu hal yang ku tahu, mungkin ini yang terbaik bagi kita semua."

"Lalu bagaimana dengan Baekhee? Dan perasaannya?"

"Awalnya aku tidak memberitahu Baekhee. Aku bahkan membohonginya dengan mengatakan bahwa yeoja itu adalah sahabatku dan ingin menginap di rumah kami. Baekhee percaya. Namun, kurasa dia juga sudah mulai curiga terhadapku. Lalu saat aku membicarakan masalah ini dengan Ji Eun, Baekhee mendengar semuanya. Dan sekarang beginilah keadaanku."

"Kau tega membohongi istrimu sendiri? Itu ISTRIMU loh, itu BAEKHEE, dan kau membiarkan dirimu membohonginya? Benar-benar hyung sudah kelewatan."

"Bukan begitu, aku tau apa yang ku lakukan salah. Saat itu aku kalut. Aku tidak tau apa yang harus ku lakukan. Aku terpaksa membohonginya karena aku tidak mau dia terluka. Tapi ternyata pikiranku salah. Dengan berbohong, aku malah semakin menabur luka di hatinya. Tapi bukan hanya dia yang tersakiti, aku juga, bahkan Ji Eun juga. Kita bertiga sama-sama tersakiti. Sekarang semuanya sudah terbongkar dan untungnya Baekhee bisa menerima Ji Eun. Kalau tidak, ini akan menjadi bencana di dalam rumah tangga kami. Dan aku takut Baekhee meninggalkanku lagi. Aku tidak mau itu terjadi. Aku sudah lelah mencarinya. Aku ingin hidup bersamanya. Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk membohonginya. Namun, semuanya percuma. Aku hanya bersyukur sekarang keadaan rumah tanggaku sudah membaik. Tapi hal ini berbanding terbalik dengan keadaanku. Sehun-ah, bisakah kau membantuku menghilangkan rasa sakit ini? Bisakah kau membantuku untuk menenangkan diri? Aku terlalu kaget dengan keadaan yang menimpaku sekarang. Yang ku butuhkan sekarang adalah ketenangan hatiku. Kalau bisa, aku ingin merefreshnya agar hatiku kembali bersih seperti semula dan pikiranku pun menjadi tenang."

"Hyung, aku turut berduka atas keadaan rumah tanggamu" Sehun menepuk-nepuk pundakku.

"Hun, menurutmu bagaimana jika aku liburan? Tapi tidak bersama istri dan anakku, melainkan berlibur sendiri. Ku pikir, selama seminggu aku ingin berada jauh dari mereka dan sama sekali tidak berkomunikasi dengan mereka apapun keadaannya. Aku hanya ingin menenangkan diri, Hun. Apa kau mau ikut denganku?"

"Hmm... Ku pikir itu bukan ide yang bagus, hyung. Seharusnya, kau mengajak kedua istri dan anakmu juga. Bukannya malah mengasingkan diri seperti ini. Aku yakin, kalo kau mengajak mereka, pasti hubungan mereka bisa lebih dekat lagi. Dan aku yakin, sebenarnya yang kau butuhkan bukan ketenangan diri, melainkan sebuah ikatan yang mengikat hubungan rumah tangga kalian."

"Tapi... Apa itu akan berhasil?"

"Tentu saja! Percayalah, badai di dalam rumah tangga kalian akan segera mereda."

"Gomawo Sehun-ah. Kau memang yang terbaik." ucapku sambil memeluk Sehun. Sehun pun tersenyum dan menerima pelukanku.

Chanyeol pov end

Skip

Sementara itu, di rumah, Baekhee sedang bermain dengan anaknya. Ji Eun yang sedari tadi menonton tv tiba-tiba jenuh lalu menghampiri Baekhee dan Taehyung di kamarnya.

"Hmm... Eonni...." sapa Ji Eun hati-hati takut kalau-kalau Baekhee marah.

"Eoh, ada apa Ji Eun-ah? Kau mau makan sesuatu?" tanya Baekhee yang menyadari sapaan Ji Eun.

"Anni. Aku hanya... sedikit bosan di depan tv." jawab Ji Eun sedikit ragu untuk menyampaikan keinginannya.

"Hmm... bagaimana kalo kita keluar? Shopping mungkin? Atau aku ajak kau berkeliling?" tawar Baekhee sambil tersenyum.

"Uwaa.. kajja!! Aku ganti baju dulu ne...." ucap Ji Eun bersorak.

"Eoh"

"Taehyung sayang, kajja ganti baju dulu!" Baekhee mengambil baju untuk anaknya lalu mengenakannya di tubuh anaknya.

"Kita... mau kemana eom..ma?" tanya si kecil Taehyung.

"Kita mau jalan-jalan sama Ji Eun imo sayang"

"Uwaaa... Tae ikuuuttt..." sorak Taehyung. Baekhee yang melihat tingkah lucu anaknya pun ikut tertawa.

Setelah menggantikan baju anaknya, Baekhee pun memilih baju yang akan dikenakan, kemudian mengenakannya.


"Kajja, kita berangkat!" ucap Baekhee kepada anaknya. Lalu mereka keluar kamar dan menghampiri Ji Eun yang sudah stay di ruang tamu.

"Ji Eun-ah, kau sudah siap?"

"Ne eonni,"

"Baiklah kajja!"


Dan akhirnya mereka bertiga pun siap untuk berjalan-jalan ria. Mereka menaiki mobil Baekhee menuju sebuah tempat. Tentu saja Baekhee yang menyetir. Namun saat mengendarai, tiba-tiba Chanyeol menelepon.

*sambungan terhubung*

"Yeobseyo... Waeyo Chan?" Ji Eun mengangkat telpon Chanyeol.

"Eoh? Kau? Dimana Baekhee?"

"Aku disini. Ada apa?" sahut Baekhee.

"Kalian dimana?"

"Kami mau jalan-jalan keluar sebentar. Ji Eun ingin melihat-lihat Kota Seoul."

"Oh.. Hmm... Aku ingin memberitahukan sesuatu"

"Apa itu?" tanya Baekhee.

"Tentang rencana liburanku, aku... sepertinya tidak bisa pergi sendirian."

"Lalu? Kau akan mengajak siapa? Sehun?" Baekhee kembali bertanya.

"Bukan. Aku ingin mengajak kalian semua untuk ikut bersamaku"

"Mwo? Kau yakin? Katanya kau mau menenangkan diri, tapi kok jadi mengajak kami sih?"

"Yah... Kurasa akan lebih baik jika aku mengajak kalian juga"

"Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?" tanya Ji Eun.

"Tidak. Hanya saja... Sehun yang menyarankannya. Dan kupikir sarannya bagus juga. Lalu aku menghubungi kalian."

"Ahh.. Berarti besok kita berangkat ke?" tanya Baekhee.

"Kalian ingin kemana?"

Baekhee dan Ji Eun saling berpandang-pandangan.

"Kalo aku sih terserah kau saja, Chan."

"Bagaimana dengan Ji Eun?"

"Aku... Hmm... Dulu saat kecil aku ingin mengunjungi Belgia, tapi sampai sekarang belum terwujud. Jadi..."

"Kita ke Belgia?"

"Mwo? Jinjjayo?"

"Ne jinjja. Aku akan segera membeli tiketnya."

"Uwaaa... Gomawo Channie..."

Deg

Lagi. Baekhee merasakan perasaan itu lagi. Perasaan dimana hatinya serasa dihujam seribu duri. Sungguh miris sekali. Antara rela dan tidak Baekhee mencoba menerima itu semua. Mendengar Ji Eun memanggil Chanyeol nya dengan panggilan kesayangan, rasanya Baekhee lebih memilih tuli daripada hatinya yang hancur. But, dia still okey menerima semuanya. Dari awal rumah tangganya memang seperti itu. Baekhee bagai berjalan di atas duri yang sangat tajam dan beracun. Sangat menyakitkan.

"Ne, sudah dulu ne... Aku ada meeting klien. Kalian hati-hati di jalan..."

"Geurae, arasseo." sahut Ji Eun sambil tersenyum.

*sambungan terputus*

Diam-diam mata Baekhee berkaca-kaca menahan tangis. Ji Eun yang duduk di samping kemudi tidak menyadarinya.

"Eom..ma... Kapan kita sampai?" Taehyung bertanya membuka pembicaraan.

"Sebentar lagi sayang" jawab Baekhee sambil menoleh ke arah anaknya.

"Eonni, kita mau kemana?"

"Namsan Tower. Tapi nanti pulangnya kita mampir di mall untuk shopping"

"Geurae, Arassaeo"

~•~



















Tbc

Annyeong chinguyaa~
Mainhae selalu telat updatenya
Aku lagi sibuk banget, belum terpikirkan ide buat ngelanjutin ff ini. Apalagi sekarang aku juga ikut lomba nulis novel marathon di tinlit, jadi yaa... sibuk nulis deh :(( maaf yaa... FF ini jadi sedikit terbengkalai. Tapi aku usahain bakal update terus kok sampe ending.

Jadi kalo kalian tanya, endingnya kapan?
Aku belum bisa jawab. Soalnya aku belum kepikiran endingnya bakal gimana. Yang jelas aku usahain bakal happy ending. Doain aja ya :)

Continue Reading

You'll Also Like

182K 18.6K 40
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...
221K 25.8K 32
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
169K 15.5K 28
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...
392K 13.8K 83
Katanya, tidak ada persahabatan yang abadi antara laki-laki dan perempuan. Lalu bagaimana jika keduanya menemukan seseorang yang berhasil meraih temp...