I'm Here (Sehun Fanfic) END

By seyoung_kim

164K 9.5K 631

"entah kalian menganggapku ada atau tidak. apa setelah aku mati kalian baru menganggapku dan menyayangiku" oh... More

Cast
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
No update
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Happy Jaemin Days
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
I'm Here Sequel : I'm sorry Chap 1
I'M HERE SEQUEL : I'm Sorry Chap 2
I'M HERE SEQUEL : I'm Sorry Chap 3
I'M HERE SEQUEL : I'm Sorry Chap 4 ( END)
I'M HERE : Epilog
Project Summer Rain
New Projects
New Work
promote

Chapter 18

4.6K 312 28
By seyoung_kim

Chapter 18

"Sehun" JongIn terkejut melihat orang di balik helm orang yang menolongnya dari tabrakan mobil sedan itu.

"Sehun-ah, bangunlah" JongIn memangku kepala Sehun di pahanya. Kepala Sehun sekarang ini penuh dengan darah rambut Sehun juga basah terkena darah.

"Sehun buka matamu" JongIn menepuk-nepuk pipi Sehun

Sehun membuka mata perlahan. Sehun tersenyum dia sekarang ada di pangkuan JongIn
"Hyung, kau tidak apa" lirih Sehun yang masih mengkhawatirkan JongIn

"Justru aku yang bertanya seperti itu" ucap JongIn yang tidak sadar mengenggam tangan Sehun

"Nan gwenchana, Hyung" Ucap Sehun menghibur JongIn

"Tidak. Kau yang tidak baik-baik saja"

"Apakah kau benar JongIn Hyung?" di setengah kesadarannya Sehun masih tidak percaya kalau dia ada di pangkuan JongIn

"Ne, ini Hyung, Sehun-ah" jawab JongIn lebih erat mengenggam tangan Sehun

"Kuharap..uhuk.. uhuk ini bukan mimpi" Sehun mulai terbatuk dan mengeluarkan sedikit darah

"Jangan banyak bicara. Melihatmu dengan keadaan seperti ini aku berharap ini mimpi, Sehun" JongIn tanpa sadar meneteskan airmatanya

"Aku senang ini bukan mimpi, Hyung" mata Sehun terasa berat dengan perlahann dia menutup matanya

"Sehun, kumohon jangan tutup matamu" JongIn mengerak-gerak badan Sehun. Akan tetapi yang memiliki badan semakin terkulai lemas, badannya juga semakin dingin.

Dari kejauhan rupanya Taehyung, Jin, Namjoon, Hoseok, Jimin, Yoongi dan Jongkook menyaksikan kejadian itu dan menghampiri Sehun serta JongIn menggunakan motor mereka.

"Astaga Sehun-ah" Taehyung berjongkok melihat keadaan Sehun

"Panggilkan ambulance. Tolong cepatlah" JongIn terlihat kacau kali ini

"Panggil ambulance, kookie" perintah Taehyung ikut khawatir

Jongkook menelepon ambulance dan tak lama ambulance datang. Para petugas ambulance segera mengeluarkan brancart dan meletakkan tubuh Sehun di atas brancart. JongIn ikut masuk mobil ambulance dan masih setia mengenggam tangan putih Sehun yang semakin pucat. Sedangkan Taehyung dan kawan-kawan menyusul menggunakan motor mereka.

<<<<<>>>>>

Sesampainya di Seoul Internasional Hospital dan brancart Sehun didorong menuju ruang IGD JongIn tetap setia mengenggam tangan Sehun. Sampai di depan ruang tindakan, JongIn tidak boleh masuk.

"Maaf anda tidak boleh masuk ruang tindakan" Cegah seorang perawat

"Tapi noona dia adik saya. Saya ingin menemaninya" ucap JongIn memelas

"Tetap tidak boleh. Doa kan yang terbaik. Kita akan melakukan tindakan semaksimal mungkin, kita akan menyelamatkan adikmu, nde" ucap sang perawat menenangkan JongIn

"Tolong selamatkan Sehun"

"Ne, kita akan berusaha. Kau berdoalah" pamit perawat itu dan memasuki ruang tindakan

Di ruang tunggu JongIn terduduk di lantai dan tubuhnya bersandar di tembok. Dia sekarang mulai menyesali perbuatannya. Dia sadar karena keegoisannya membuat Sehun sekarang celaka. JongIn duduk di lantai dengan meletakkan kepala di atas lututnya. Sedari tadi airmata JongIn terus menetes.

Selain JongIn di ruang tunggu ada juga Taehyung, Jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin dan Jongkook. Mereka semua menunggu pintu IGD terbuka dengan kekhawatiran. 

Taehyung duduk berjongkok di samping JongIn. Dia melirik JongIn yang mungkin sedang kacau dengan tatapan dingin.

"Seandainya kau mendengar apa kata dia tadi mungkin ini tidak akan terjadi" ucap Taehyung dingin

"Aku tahu itu. Aku tahu salah" Lirih JongIn

"Mianhae" lanjut JongIn

"Kenapa kau minta maaf padaku. Seharusnya kau minta maaf ke Sehun. Sehun terlalu banyak berkorban dan menderita karenamu" ucap Taehyung dan JongIn hanya menunduk bersalah

Taehyung bisa melihat penyesalan dalam diri JongIn
"Ini juga salahku jika aku tidak mengajak Sehun ke area balap, kejadian ini juga tidak akan menimpa Sehun" Taehyung juga sedikit bersalah

"di sini yang lebih salah aku Taehyung" JongIn melihat Taehyung sekilas

"Kita harus berdoa yang terbaik untuk Sehun. Aku yakin Sehun itu kuat" Taehyung merangkul JongIn menenangkannya

Setelah kira-kira menunggu kurang lebih satu setengah jam ,Tuan Choi sudah datang bersama Irene dan Jaemin tanpa Ny. Choi yang sudah dihubungi oleh JongIn. Terdapat juga sahabat-sahabat Sehun (Chanyeol, Baekhyun, KyungSoo dan Taeil) yang sudah datang lebih dulu dari Tuan Choi. Terdapat kekhawatiran yang besar dari Tuan Choi, Irene dan Jaemin. Sementara Taehyung dan teman-temannya yang lain ijin pulang.

Begitu Tuan Choi datang, JongIn berdiri dan langsung memeluk sang Appa
"Appa, Sehun" JongIn menangis di pelukan sang Appa

"Tenanglah, Jong. Semuanya akan baik-baik saja" Tuan mengusap punggung putra nomer duanya

"Kau juga tidak apa kan JongIn-ah" tanya Irene di sebelah Tuan Choi

"Aku tidak apa Noona" jawab JongIn melepas pelukan Tuan Choi


Sekarang mereka semua menunggu pintu ruang IGD terbuka. Tak lama pintu tersebut terbuka dan JongIn langsung menghampiri sang dokter umum bername tag Lee DongHae. Dan semuanya pun termasuk Tuan Choi

"Bagaimana keadaan Sehun, Samchoen?" JongIn memang memanggil Donghae dengan kata Samchoen karena Tuan Choi dan Dr. Lee Donghae memang berteman baik dan JongIn juga mengenalnya.

Dr. Lee membuang napas panjangnya sebelum dia memulai bicaranya
"Sehun sekarang kritis. Luka di kepala Sehun juga begitu parah. Dan kita sudah melakukan CT-Scan, dia mengalami perdarahan hebat tapi kita sudah mengatasi dengan operasi tadi. Tapi yang memperparah keadaannya ini karena Sehun memiliki penyakit itu" Jelas Dr. Lee

"Sehun sakit???" tanya JongIn penasaran

"Hah sudah kuduga kau tidak akan tahu. Sehun menderita Leukimia yang sekarang memasuki stadium 3"
Mendengar perkataan Dr. Lee semua yang ada di sana seakan tidak mempercayainya kecuali Tuan Choi, Chanyeol dan Jaemin yang sudah mengetahuinya.

"tidak mungkin" JongIn menggeleng tidak percaya.

Baekhyun,Kyungsoo dan Taeil lebih terkejut lagi. Mereka tidak menyangka selama ini Sehun menderita sakit yang sangat parah. Bahkan yang dilihatnya Sehun selalu ceria tidak menampakkan dirinya kalau dia sakit. Dia aktif ikut kegiatan sekolah tanpa mengeluh. Bahkan Sehun sangat aktif dalam olahraga basket favoritnya.

JongIn menyandarkan badannya keras dan melihat Tuan Choi yang tidak terkejut sama sekali
"Apa Appa sudah mengetahuinya?" tanya Irene yang juga melihatnya tidak terkejut

"Nde, Appa sudah mengetahuinya. Bahkan sebelum Appa, Chanyeol dan Dr. Park mengetahui lebih dulu" jawab Tuan Choi

"Kau juga sudah mengetahui,Chan?" Tanya Baekhyun dan Chanyeol hanya mengangguk pelan

"Kita bicarakan ini nanti" Tuan Choi menengahi

"Lalu bagaimana langkah selanjutnya ini Donghae-ah?" tanya Tuan Choi yang beralih ke Dr. Lee

"Aku sudah konsulkan ini kepada Dr. Park dan dia menganjurkan Sehun untuk masuk ruang ICU" Jawab Dr. Lee

"cepat lakukan yang terbaik untuk Sehun" pinta Tuan Choi

"Baiklah aku dan perawat di sini akan memindahnya ke ruang ICU. Aku permisi dulu" pamit Dr. Lee meninggalkan ruang tunggu

Sementara Sehun dipindahkan ke ruang ICU Tuan Choi ingin berbicara serius dengan sahabat-sahabat Sehun

"Kalian sahabat-sahabat Sehun?" Tanya Tuan Choi kepada Baekhyun, KyungSoo dan Taeil. Merekapun menganggguk

"Mian selama ini Sehun menyembunyikan sakitnya kepada kalian. Itu karena dia tidak ingin kalian mengkhawatirkannya. Apalagi dia tidak ingin menjadi beban kalian. Maka dari itu untuk sementara waktu jika Sehun melewati masa kritis kalian bersikap biasa saja terhadapnya. Bersikaplah biasa seperti kalian belum mengetahui penyakitnya. Biarkan dia memberitahu tentang ini sendiri kepada kalian" ujar Tuan Choi memohon

"Nde,Ahjushi. Kita akan melakukannya demi sahabat kami" ucap Kyungsoo mewakili

"Kamsahamnida anak-anak" ucap Tuan Choi dan mereka menundukkan badannya



<<<<<>>>>

Sehun sudah dipindahkan di ruang ICU. Beberapa alat medis sudah menempel di badan Sehun yang sudah terpasang piyama khas Rumah Sakit. Mereka semua masih menunggu di luar menunggu dokter keluar dari ruang ICU. Dokter keluar dari ruang ICU dan semua menghampiri

"untuk sementara Sehun tidak boleh dijenguk dulu. Sehun hanya bisa ditunggu satu orang saja" ucap dokter bernametag Park JungSoo

"Baiklah. Kami mengerti dan Gomawo sudah merawat Sehun, JungSoo-ah" ucap Tuan Choi

Dr. Park mengangguk "Kalau begitu aku pamit dulu" Dr. Park menepuk pundak Tuan Choi

Selepas Dr. Park pergi semuanya masih saling terdiam.
"Kalian semua pulanglah. Hari sudah sangat malam. Besok kalian harus sekolah" perintah Tuan Choi bijak

"Shireo Appa, JongIn ingin di sini menemani Sehun" Tolak JongIn

"Tidak kau pulanglah bersama Irene Noona dan Jaemin. Kau bisa ke sini selepas sekolah besok. Biar Appa yang menjaga Sehun. Nanti kalau ada apa-apa tentang Sehun Appa akan segera memberitahumu" ujar Tuan Choi dan JongIn hanya mengangguk

"Baiklah Appa kalau begitu Aku, JongIn dan Jaemin pulang dulu. Jangan lupa memberi kabar tentang perkembangan Sehun, ne" pamit Irene yang merangkul Appanya diangguki Tuan Choi

"Samchoen kami juga pamit dulu" Pamit Chanyeol mewakili

"Kalian semua hati-hati" nasehat Tuan Choi

"Ne samchoen"

Selepas mereka semua pamit pulang, Tuan Choi memasuki ruang ICU memakai pakaian steril. Menghampiri ranjang anaknya yang terkulai lemah dengan beberapa alat medis yang menempel di tubuh. Kabel elektrode di dada Sehun yang menyambung ke ECG monitor, infus yang terpasang di tangan kirinya, serta masker oksigen yang terpasang di hidung mancung. Meski dengan keadaan seperti ini tapi paras tampan Sehun tak tertutupi sama sekali.

Tuan Choi duduk di kursi yang sudah disediakan di samping ranjang. Tuan Choi mengenggam tangan kanan Sehun yang terbebas dari selang infus. Mengelus rambut halus Sehun dengan penuh kasih sayang.

"Cepatlah bangun, nak. Kami semua menunggumu termasuk Hyungmu JongIn" bisik Tuan Choi seolah memberi Sehun semangat

"Sehun-ah. Kau sudah berhasil membuat JongIn kembali mengakuimu lagi. Tapi bukan dengan cara seperti, Sehun-ah" Tuan Choi kembali membelai rambut hitam legam Sehun.

"Segara sadarlah, Sehun. Dan juga harus membuat Eomma juga mengakuimu. Appa akan membantumu dengan cara apapun" Tuan Choi mengeratkan genggaman dan tersenyum.

Tuan Choi meninggalkan ruang ICU karena jam menunggu pasien sudah habis dan Tuan Choi tidak bisa menunggu Sehun berlama-lama. Tuan Choi tetap menginap di Rumah Sakit di kamar yang sudah disewanya khusus untuk Sehun di kamar lantai 5 VVIP nomer 12.



<<<<<<>>>>>>

Sudah 3 hari Sehun masih belum sadarkan diri dan 3 hari Tuan Choi, Irene, JongIn, Jaemin serta sahabat-sahabat bergantian menjaga Sehun. Untuk Ny. Choi, dia tidak tahu-menahu dan tidak mau tahu tentang keadaan Sehun.

Tepat hari ke 4 Sehun masih enggan membuka matanya. Kini ia ditemani JongIn yang senantiasa mengenggam tangan Sehun yang di jari kiri telunjuknya terdapat Oxymeter (alat yang dijepitkan di jari tangan untuk menunjukkan kadar oksigen dalam tubuh)

"Cepatlah sadar Sehun-ah. Hyung ingin meminta maaf kepadamu. Hyung janji jika kau sadar, hyung akan menyayangimu lagi seperti dulu, bermain basket bersama, mengerjakkan PR bersama" JongIn mengangkat tangan kiri dan mengenggam dengan tangannya

"Kau ingat waktu kita kecil kita mempunyai cita-cita ingin jadi seorang pemain basket yang hebat dan bersekolah di Hanshin High School. Dan ternyata cita-cita kita tercapai. Kita menjadi rekan satu tim dan kita berada di dalam kelas yang sama. Ya walaupun dulu aku tidak menyukaimu kita berada di sekolah yang sama dan satu kelas denganmu. Tapi sekarang aku sebagai captain tim sangat beruntung memiliki seorang pemain basket sepertimu yang kuat, handal, cerdas dan selalu menjadi Ace tim kami. Sebenarnya yang pantas menjadi captain itu sebenarnya dirimu, bukan aku" JongIn berbicara dengan Sehun. Walaupun Sehun tidak merespon dia yakin Sehun bisa mendengarnya

Perlahan JongIn merasakan beberapa jari tangan kiri Sehun bergerak. JongIn tersadar akan hal itu dan melihat menajamkan pandangan untuk memastikan

"Noona, jari tangan Sehun bergerak" panggil JongIn setengah teriak ke perawat yang ada Nurse Station tak jauh dari ranjang Sehun

Perawat datang untuk memastikan keadaan Sehun
"Akan Saya panggilkan Dr. Park sebentar" ucap sang perawat menuju meja telpon

"Nde, cepatlah Noona" pinta JongIn dan perawat itu mengangguk

"Sehun-ah, ini Jong Hyung. Buka lah matamu!" pinta JongIn ke Sehun.

Sehun pun secara perlahan membuka matanya. Pandangan awalnya buram tapi akhirnya matanya terfokus pada sosok namja yang ada di depannya adalah Hyung kesayangan.

"Hyung" panggil lirih Sehun di balik maskernya

"Nde, ini Hyung. Jangan bicara dulu. Dr. Park akan segera kemari" balas JongIn yang begitu senang Sehun sadar

Tak lama Dr. Park datang dan langsung menghampiri JongIn.

"JongIn-ah, Kau bisa keluar sebentar. Aku akan memeriksanya dulu. Kau hubungi keluargamu" pinta Dr. Park, JongIn pun mengangguk



Sementara Sehun masih diperiksa di dalam. JongIn sedang menghubungi sang Appa Tuan Choi. Tak membutuhkan waktu lama Tuan Choi datang karena jarak antara Rumah Sakit dan kantor Tuan Choi lumayan dekat.

"Apa yang terjadi dengan Sehun, JongIn-ah ?" tanya Tuan Choi yang baru datang

"Appa tenang saja. Sehun sudah sadar dan sekarang masih diperiksa oleh Dr. Park" ucap JongIn menenangkan sang Appa

Tak lama Dr. Park keluar dari ruang ICU setelah memeriksa Sehun. Tuan Choi dan JongIn langsung menghampiri Dr. Park dengan rasa penasaran

"Bagaimana keadaan, Sehun? " tanya Tuan Choi

"Syukurlah. Sehun berhasil melewati masa kritisnya. Dan kondisi sudah mulai stabil. Dan Sehun bisa dipindahkan rawat inap" jawab Dr. Park yang juga merasa senang

"Syukurlah" Tuan Choi dan JongIn merasa lega mendengarnya

"Baiklah kalau begitu aku pamit mengurus pasien lain. Dan Sehun akan dipindahkan sekarang ke rawat inap" lanjut Dr. Park

"Gomawo, JungSoo-ah" ucap terima kasih Tuan Choi dan diangguki Dr. Park





<<<<<>>>>

Sehun sudah dipindahkan di kamar lantai 5 VVIP nomer 12. Sehun tidur dengan posisi setengah duduk, tubuhnya sudah bebas dari kabel-kabel yang menempel serta Sehun juga tidak memakai oksigen lagi. Kini Sehun tengah menikmati makannya yang disuapi oleh Irene.

"Bagaimana enak kah Sehun-ah" Tanya Irene, Sehun mengangguk

"mendengarmu sadar tadi noona sengaja membuatkanmu bibimbap kesukaanmu. Kau suka kan?" ucap Irene sambil terus menyuapi Sehun

"Aku suka, Noona. Gomawo" balas Sehun tersenyum

"cha!  Kau makan lagi" Sehun mengangguk

Setelah selesai menyuapi Sehun dan memasukkan pakaian Sehun ke dalam lemari kecil. Irene dan Tuan Choi pamit kembali untuk ke kantor dan Irene kembali ke kampusnya.

"Sehun, Appa tinggal dulu ke kantor. Nanti Appa ke sini lagi. Kau ditemani JongIn dulu" Tuan Choi mengusap kepala Sehun dan berlalu meninggalkan Sehun.

"Sehun, noona juga pergi dulu" pamit Irene juga

Kini Sehun tengah berdua dengan JongIn ada rasa canggung menyelimuti mereka. Sehun terlihat menunduk tak berani menatap JongIn sebelum JongIn bicara lebih dulu. Sedangkan JongIn duduk di kursi dekat ranjang Sehun sambil memainkan jari-jarinya.

"Sehun-ah" panggil JongIn canggung

"Nde, Hyung" kini Sehun mulai melihat JongIn

"Maafkan perlakuanku selama ini. Maaf, karena aku bersikap kasar terhadapmu baik dari perkataan maupun fisik. Maaf, aku sering sekali memukulmu tanpa sebab yang pasti. Kebencianku dulu itu karena aku dikendalikan oleh kehendak eomma. Waktu aku kecil dengan mudahnya aku langsung membencimu dan seiring berjalannya waktu dalam hati kecil aku masih menyayangimu,bahkan sampai sekarang" ucap JongIn tulus dan menunduk. Sehun juga bisa melihat betapa tulusnya Hyung meminta maaf

"Sekarang kau boleh balik membenciku. Kau boleh dendam terhadapku. Kau boleh melakukan apapun kepadaku asal kau mau memaafkanku" mohon JongIn menatap Sehun

"Hyung, jauh sebelum kau meminta maaf kepadaku. Aku sudah memaafkanmu. Aku tidak ada sedikitpun membencimu ataupun dendam kepadamu. Walaupun kita beda eomma kau tetaplah Hyung yang kusayang" Ucap Sehun membalas tatapan JongIn

"Gomawo Sehun-ah" JongIn meraih Sehun dalam pelukannya

"Aku sangat merindukan pelukanmu, Hyung" Sehun membalas pelukan JongIn








TBC

Maaf kalau ada typo

Terima kasih sudah disempatkan membaca

Dan

Jangan lupa vote,ne... 😉😉😉😉

Continue Reading

You'll Also Like

10.3K 898 17
❝Jisung tau, Jisung ga pantes buat di maafin.. tapi untuk terakhir kalinya, Jisung minta maaf. Maaf dan terimakasih,❞ ©Jslpynslmny_ start:31 Maret 20...
1.4M 19.6K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
Little Boy♪ By jii

Teen Fiction

50.4K 4.4K 60
Setiap orang punya alur nya dengan proporsinya masing masing. Tapi, Jisung rasa alurnya terlalu berat untuk ia lalui sejak belia. Tuhan tidak salah m...
37.5K 5K 17
"---ini catatan tentang mereka, selamat bersenang, bersedih, menangis dan berbaper ria,-" ✓ NOTES ✓ On 24 Maret 2017 End 13 Oktober 2018