Entangled with The Jerk [AXTO...

By desschya

822K 49.9K 1.8K

Berawal dari sebuah kecelakaan dialami Juliet Carmen Axton, yang mengharuskan seorang Victor Melvin Dwight, C... More

WARNING
PROLOGUE [New Version]
01. Accident
Story Characters
02. Take Care Of
THE DEVIL HELL (New story)
04. Annoying Man
05. Kisser
06. Go
07. Ex Boyfriend
Senandika (New Story)
08. My Familly (1)
09. Alkohol
10. Stupid Girl
11. Went
12. The Cold Man is Back
13. Who?
14. Touch Mine
15. Substitute
16. Angel-Hearted Devil
17. Sweet Smile
18. Kisser
NEW STORY
19. Juliet Attack
20. Still Loving You
21. Secret Mission
22. Secret Mission (2)
23. Worry
24. My Anxiety Part
25 You Are Mine Now
26. My Kitten
27. Melviner Company
28. Sun Garden
29. Identical
30. Be My Girl
31. My Queen
32. A Man's Promise
33. A Sudden Shot
34. Come with Me to Hell
35. Move Stocks
36. Try to Open Up
37. Dropped
38. Was Revealed
39. Numb
40. Disappeared
41. New York
42. still mine!
43. One Place
44. In Front of You
ATTENTION!
DELLURA
45. Will Return?
The Cruel Boyfriend 2
46. Important Secret
47. Over Protective
48. Having Fun
49. Begamo
50. Grateful to Have You
EPILOG

03. Who Are You?

21.9K 1.3K 32
By desschya

DON'T COPY MY STORY!!!

Happy reading Readers

******

"Bagaimana keadaannya?" tanya Victor kepada dokter pribadinya, tatapan dingin dia membuat pria paruh baya ini tidak berkutik.

Auranya begitu meyeramkan dan sangat mengintimidasi.

"Dia mengalami pendarahan kepala, beruntungnya saya sudah mengatasi kondisi nona. Hanya saja, untuk siuman dia butuh jangka waktu singkat jika tidak besok mungkin lusa. Saya memberinya vitamin agar kondisi tubuh nona tetap sehat."

"Baiklah," katanya singkat meninggalkan dokter di mansion tempat tinggalnya.

Hanya dia sendiri tanpa keluarga, dan ada beberapa puluhan maid diiringi pengawal menjaga ketat rumah besar bagaikan istana negara. Tidak sembarangan orang masuk ke dalam kecuali mendapatkan izin dari sang tuan pemilik istana ini.

Victor memasuki ruangan yang di sana ada seorang gadis dia tabrak tadi siang, rasanya dia ingin mengutuk dirinya sendiri. Sampai tidak sadar berbuat merugikan dan harus bertanggung jawab apa yang dia perbuat, jika saja dia tidak mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, jika saja gadis ini tidak menyebrang saat lampu berubah bewarna hijau.

Hanya kata seandainya yang dia miliki, untung saja keadaan sepi dan tidak tertangkap kamera cctv. Hanya saja yang dia sesali, kini dia harus menampung gadis asing di depannya.

"Sial," gerutu Victor yang nampak sedang mengalami hal berat hari ini.

Dia terus memperhatikan gadis di depannya ini dengan cukup serius, wajah damainya dan bentuk wajah sempurna; bulu mata lentik, hidung mancung yang kecil dan bibir ranum merah jambu menggoda.

Victor mengakui jika gadis di depannya ini sangatlah manis dan cantik. Dia memang bukan tipe lelaki yang berkata romantis dan gombal, jika dia menyukai, dia akan mengungkapkan tanpa dibuat palsu. Namun, jika dia tidak suka maka dia akan berkata seadanya.

Dia pria yang apa adanya dan tidak melebihkan hal-hal apapun.

"Sepertinya aku harus menyewa suster untuk merawat gadis ini sampai sembuh total, tapi apakah dia akan menututku?" tanyanya kepada diri sendiri, namun tanpa dia jawab lewat mulut, otaknya pun tahu apa jawabannya.

Tentu saja tidak, karena tidak akan pernah ada yang berani menuntut Victor Melvin Dwight, seorang penguasa sebagian alam semesta.

Dia juga mempunyai beberapa kenalan orang dalam di mana-mana, dunia hukum, enternainer, dan banyak hal.

Dia memang pria berkuasa.

***


Sudah dua hari Juliet tidak sadarkan diri, dan dua hari juga Victor tidak menjenguknya karena urusan pekerjaan yang diutamakan. Kali ini Victor pulang ke mansion mewahnya setelah menyelesaikan tumpukan kertas di kantor, dia menaiki anak tangga menuju lantai dua di mana Juliet ada di sana.

Hingga bertemu suster merawat Juliet yang tengah terburu-buru, berpapasan dengan Victor yang tengah menatapnya sedingin es.

"Ada apa?" tanyannya singkat.

"Nona sudah sadar dan dia membutuhkan air putih," katanya menunduk.

"Lalu kenapa kau tidak menyiapkan terlebih dahulu?" suster itu tidak berkutik sama sekali kepada Victor, dia diam mematung ketakutan dan siap dimaki-maki oleh Tuan-nya.

Terlalu kecil hanya sekedar menatap mata elangnya.

"Kenapa kau diam dan tidak membawa air putih?" tanyanya kembali begitu sarkastis.

"Maaf Tuan, saya permisi."

Victor melanjutkan langkah kakinya berwibawa menuju kamar di mana Juliet ada. Hanya sekedar melihat keadaannya, setelah itu dia akan menyuruh siapa saja untuk membuat gadis ini pergi.

Dia tidak ingin berhubungan dengan orang asing, hal itu membuat Victor kurang nyaman bahkan membenci gadis asing masuk ke dalam hidupnya kembali.

Setelah berada di depan kamar dia tidak mengetuk ataupun berkata sesuatu untuk izin ke dalam, ini rumahnya dan dia bebas melakukan dan berlaku hal seperti apapun tanpa perintah.

Karena dia di sini adalah seorang raja pemilik mansion bak istana di negeri dongeng, apa yang dia perintah dan inginkan akan terkabul dan tidak bisa diganggu gugat.

Victor melihat keadaan Juliet sedang duduk di ranjang dan memegangi kepalanya masih terbalut perban, sesekali ringisannya mengeras saat dia mencoba untuk bangkit dari tempat tidur.

Victor tidak berkutik sama sekali, dia hanya melihat apa yang dilakukan gadis asing ini tanpa membantu sama sekali.

Di sisi lain Juliet terus berusaha untuk berdiri tegak karena dia sudah duduk di pinggir ranjang yang entah ada di mana.

Dia kebingungan saat terbangun dari tidurnya, pasalnya dia tidak mengenal tempat ini yang dia ingat adalah kejadian di mana dia sedang menyebrang jalan. Lalu ada sesuatu menghantam tubuhnya keras hingga kepala cantiknya terbentur aspal.

Juliet terus berusaha semampunya hingga dia berhasil berdiri, walau kakinya terasa berdenyut nyeri dan lemas, diiringi kepala yang terasa berputar karena pusing tidak tertahan.

Juliet mencoba untuk pergi dari tempat asing ini, rasanya dia kurang menyukai ruangan ini. Terkesan kaku dan monoton, tidak ada barang-barang lain selain ranjang, lemari, televisi, dan meja.

Saat dia ingin mencoba berjalan langkahnya terhenti karena pusing melanda begitu kuat, dia kembali mencoba dan terus seperti itu. Sampai dia hampir memegang sisi meja tapi tubuhnya limbung siap terjatuh ke lantai marmer, namun ada sebuah tangan kekar yang besar menahan tubuhnya.

Tidak jelas bagi penglihatan Juliet yang buram. Gadis ini coba memfokuskan kembali penglihatannya sampai dia melihat seorang pria berjas kaku, menatap tanpa rasa kasihan, khawatir, hanya tatapan datar dan tidak berselera.

Degup jantung berdetak sedikit cepat, bagaimana tidak, posisi mereka begitu intim. Mereka terlalu dekat, Juliet merasakan tangan kekar itu mencengkram pinggangnya erat.

"Bodoh," gumam pria itu masih terdengar oleh Juliet, sebelum membantah ucapan menyakitkan Victor.

Tubuhnya diangkat menuju ranjang king size otomatis tangannya merengkuh leher pria asing yang tengah membantunya untuk kembali beristirahat di ranjang.

"Jangan terlalu memaksakan diri," lanjut Victor pelan.

Juliet terdiam menatap Victor tanpa berkedip, bukan karena terpesona melainkan dia hanya bingung dengan keadaan sekarang.

"Siapa kau?" tanya Juliet tiba-tiba namun tidak digubris sama sekali, Victor hanya diam tanpa melakukan apa-apa dengan mata tajam yang terus menusuk retinanya terlalu dalam.

Benar-benar pria yang datar seperti tidak berminat untuk hidup.

"Aku sedang bertanya Tuan," kata Juliet dengan kesal, sama saja reaksi seorang Victor Melvin hanya dia menatap keadaan Juliet menyedihkan.

"Kau tidak bisa mendengar? Apa kau tuli?" tanyanya dengan polos.

"Kau yang bodoh," sarkas Victor tajam.

Juliet membulatkan matanya dan dia merasa bertambah pening akibat memikirkan sifat orang di depannya seperti apa. Dia bertanya apa, dan pria ini menjawab kemana.

Sumpah serapah mengalir lancar di hatinya, jika dalam keadaan sehat mungkin Juliet akan kembali memaki pria tidak tahu diri ini. Sayangnya kondisi tidak memungkinkan, lebih baik memendam dalam diam.

Kenapa pria ini, apakah dia gila?

"Kau memanggilku bodoh!" Juliet melotot ke arah Victor yang sama sekali tidak menatapnya.

"Memang," katanya singkat lalu pergi meninggalkan Juliet sendirian di sini, dengan keanehan dan rasa ingin menguliti pria tidak dikenal itu hingga dia jadikan sup iga.

"Dia memang pria gila," gumam Juliet memejamkan mata.

***

TBC



Continue Reading

You'll Also Like

436K 10.4K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
2.5M 31.2K 29
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...
1.4M 115K 36
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
4.5M 134K 88
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž π‘©π’†π’“π’„π’†π’“π’Šπ’•π’‚ π’•π’†π’π’•π’‚π’π’ˆ π’”π’†π’π’“π’‚π’π’ˆ π’˜π’‚π’π’Šπ’•π’‚ π’šπ’ˆ π’ƒπ’†π’“π’‘π’Šπ’π’…π’‚π’‰ π’Œπ’† 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’ 𝒅𝒂𝒏 οΏ½...